Authentication
213x Tipe PDF Ukuran file 0.76 MB Source: repository.ump.ac.id
9 BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah 1. Pengertian Demam Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti (Soegijanto, 2004). Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) ialah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan di tularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti (Hadinegoro & Satari, 2005). Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Vever (DHF) ialah penyakit akut yang di sebabkan infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus betina (Danendro, 2004). Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya cenderung meningkat danm penyebaranya semakin luas dan penyakit ini merupakan penyakit menular yang terutama menyerang anak-anak (Widiyono, 2008). 2. Penyebab Penyakit infeksi virus dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue I, II, III dan IV yang ditularkan oleh nyamuk Aedes 9 Pengaruh Pendidikan Kesehatan, DIDIK PRANATA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016 10 aegypti dan Aedes albocpitus. Jika nyamuk menggigit orang dengan demam berdarah, maka virus dengue masuk ke tubuh nyamuk bersama darah yang dihisapnya. Didalam tubuh nyamuk virus berkembang biak dan menyebar keseluruh tubuh bagian nyamuk, dan sebagian berada di kelenjar air liur. Selanjutnya waktu nyamuk menggigit orang lain, air liur bersama virus dengue dilepaskan terlebih dahulu agar darah yang akan dihisap tidak membeku, dan pada saat inilah virus dengue ditularkan ke orang lain. (Soegijanto, 2004). 3. Karakteristik nyamuk Aedes aegypti Menurut Richard dan Davis (1977) yang dikutip oleh Seogijanto (2006), kedudukan nyamuk Aedes aegypti dalam klasifikasi hewan adalah sebagai berikut : a. Kingdom : Animalia b. Filum : Arthropoda c. Kelas : Insecta d. Bangsa : Diptera e. Suku : Culicidae f. Marga : Aedes g. Jenis : Aedes aegypti L. 4. Tanda dan gejala Menurut Soegijanto (2006) bahwa tanda dan gejala DBD adalah sebagai berikut ini: Pengaruh Pendidikan Kesehatan, DIDIK PRANATA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016 11 a. Gejala klinis 1) Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas berlangsung selama 2-7 hari 2) Terdapat Manifestasi perdarahan termasuk uji terniquet positif, peteki, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, melena. 3) Pembesaran hati 4) Perembesan plasma, yang ditandai secara klinis adanya acites dan efusi pleura sampai terjadinya renjatan (ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembap dan pasien tampak gelisah. b. Tanda klinis 1) Trombositopenia (kurang dari 100.000/ υL). 2) Hemokonsentrasi, dapat dilihat peningkatan hematokrit 20% atau lebih, menurut standar umur dan jenis kelamin 5. Siklus hidup nyamuk Aedes aegypti Menurut Soegijanto (2006), masa pertumbuhan dan perkembangan nyamuk Aedes aegypti dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu telur, larva, pupa, dan nyamuk dewasa, sehingga termasuk metamorfosis sempurna atau holometabola. a. Stadium Telur Menurut Herms (2006), telur nyamuk Aedes aegypti berbentuk ellips atau oval memanjang, berwarna hitam, berukuran 0,5-0,8 mm, dan Pengaruh Pendidikan Kesehatan, DIDIK PRANATA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016 12 tidak memiliki alat pelampung. Nyamuk Aedes aegypti meletakkan telur-telurnya satu per satu pada permukaan air, biasanya pada tepi air di tempat-tempat penampungan air bersih dan sedikit di atas permukaan air. Nyamuk Aedes aegypti betina dapat menghasilkan hingga 100 telur apabila telah menghisap darah manusia. Telur pada tempat kering (tanpa air) dapat bertahan sampai 6 bulan. Telur-telur ini kemudian akan menetas menjadi jentik setelah sekitar 1-2 hari terendam air. b. Stadium Larva (Jentik) Menurut Herms (2006), larva nyamuk Aedes aegypti mempunyai ciri khas memiliki siphon yang pendek, besar dan berwarna hitam. Larva ini tubuhnya langsing, bergerak sangat lincah, bersifat fototaksis negatif dan pada waktu istirahat membentuk sudut hampir tegak lurus dengan permukaan air. Larva menuju ke permukaan air dalam waktu kira-kira setiap ½-1 menit, guna mendapatkan oksigen untuk bernapas. Larva nyamuk Aedes aegypti dapat berkembang selama 6-8 hari. Berdasarkan data dari Depkes RI (2005), ada empat tingkat (instar) jentik sesuai dengan pertumbuhan larva tersebut, yaitu: 1) Instar I : berukuran paling kecil, yaitu 1-2 mm 2) Instar II : 2,5-3,8 mm 3) Instar III : lebih besar sedikit dari larva instar II 4) Instar IV : berukuran paling besar, yaitu 5 mm (Depkes RI, 2005). Pengaruh Pendidikan Kesehatan, DIDIK PRANATA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
no reviews yet
Please Login to review.