jagomart
digital resources
picture1_Hemolisis Adalah 59302 | Bab I Item Download 2022-08-23 07-23-02


 288x       Tipe PDF       Ukuran file 0.16 MB       Source: repo.poltekkesbandung.ac.id


File: Hemolisis Adalah 59302 | Bab I Item Download 2022-08-23 07-23-02
pemeriksaan  pengawasan ketelitian  dan ketepatan pemeriksaan  tahap pasca analitik meliputi  ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 23 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                BAB I 
                            PENDAHULUAN 
             1.1.  Latar Belakang 
                Laboratorium  Klinik  adalah  laboratorium  kesehatan  yang  melaksanakan 
             pelayanan  pemeriksaan  spesimen  klinik  untuk  mendapatkan  informasi  tentang 
             kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, dan 
             memulihkan kesehatan (Permenkes, 2010). 
                Pemeriksaan laboratorium terdiri dari serangkaian proses yang saling terkait. 
             Proses  pemeriksaan  di  laboratorium  dibagi  menjadi  3  tahap,  yaitu  tahap  pra 
             analitik, analitik dan pasca analitik. Tahap pra-analitik meliputi kegiatan persiapan 
             pasien,  pengambilan  spesimen  dan  pemberian  identitas  pasien.  Tahap  analitik 
             meliputi  pelaksanaan  pemeriksaan,  pengawasan  ketelitian,  dan  ketepatan 
             pemeriksaan.  Tahap  pasca  analitik  meliputi  pencatatan  hasil  pemeriksaan  dan 
             pelaporan hasil pemeriksaan (Riyono, 2007). 
                Hasil  pemeriksaan  laboratorium  klinik  sangat  dipengaruhi  oleh  beberapa 
             kesalahan.  Kesalahan  pada  proses  pra  analitik  dapat  memberikan  kontribusi 
             sekitar  68,2%  dari  total  kesalahan  laboratorium,  sementara  kesalahan  analitik 
             13,3 % dan kesalahan pasca analitik 18,5 %,  salah satu kesalahan pada saat pra 
             analitik adalah terjadi hemolisis (HKKI, 2015). 
                Hemolisis  adalah  pecahnya  membran  sel  darah  merah,  sehingga 
             menyebabkan  keluarnya  hemoglobin  dan  komponen  intraseluler  (Lippi,  dkk., 
             2012). 
                                  1 
              
                                              2 
            
             Penyebab hemolisis  terbagi  menjadi  dua,  yaitu: secara  in   vivo, yang 
          disebabkan oleh berbagai kondisi dan gangguan di dalam tubuh, adanya infeksi, 
          zat beracun, reaksi transfusi, dan anemia hemolitik (Elrouf, dkk., 2014). Secara in 
          vitro, yang disebabkan oleh prosedur yang tidak tepat pada saat pengumpulan atau 
          penanganan spesimen biologis (Lippi, dkk., 2012). 
             Hemolisis  dapat  mempengaruhi  hasil  pemeriksaan  laboratorium  yang 
           menggunakan fotometer. Fotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau 
           absorban  suatu  sampel  sebagai  fungsi  panjang  gelombang.  Tiap  media  akan 
           menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawa atau 
           warna yang terbentuk. Apabila terdapat hemolisis pada sampel maka warna yang 
           diserap  akan  dipengaruhi  oleh  warna  hemoglobin  sehingga  hasil  pada 
           pemeriksaan menggunakan fotometer akan berubah (Hasibuan, 2015). 
             Permasalahan  yang  sering  terjadi  adalah  sampel  hemolisis  yang 
           mengganggu hasil dari pemeriksaan laboratorium. Apabila eritrosit pecah maka 
           akan menyebabkan isi sel keluar, misalnya : enzim, elektrolit dan hemoglobin 
           sehingga tampak merah muda sampai merah dan hal tersebut akan mengganggu 
           pemeriksaan  laboratorium  salah  satunya  yaitu  protein  total.  Hemolisis  dapat 
           mempengaruhi  pemeriksaan  kadar  protein  total  jika  kadar  hemoglobinnya 
           melebihi 0,242 g/dL (Biolabo, 2011). 
             Telah dilakukan uji pendahuluan gangguan hemolisis terhadap kadar protein 
           total metode Biuret didapatkan kadar protein total tanpa hemolisat yaitu 7,32 g/dL, 
           pooled sera  yang ditambahkan hemolisat dengan kadar hemoglobin 0,25 g/dL 
           didapatkan protein total dengan kadar 8,1 g/dL. Berdasarkan hasil uji pendahuluan 
                                              3 
            
           didapatkan  adanya  peningkatan  kadar  protein  total  pada    pooled  sera  setelah 
           penambahan hemolisat dengan konsentrasi 0,25 g/dL. 
             Berdasarkan  latar  belakang  tersebut,  peneliti  telah  melakukan  penelitian 
           untuk mengetahui interferensi kadar Hemoglobin terhadap pemeriksaan  protein 
           total  metode  Biuret  dengan  cara  menambahkan  hemolisat  dengan  kadar 
           hemoglobin  0,31 g/dL,  0,4 g/dL,  0,53 g/dL, dan  0,62 g/dL ke dalam serum 
           normal  dan  patologis,  maka  peneliti  telah  melakukan  penelitian  dengan  judul 
           “Interferensi  Kadar  Hemoglobin  Terhadap  Pemeriksaan  Protein  Total  Metode 
           Biuret” 
              
           1.2.  Rumusan Masalah 
             Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penilitian 
           ini adalah : 
            1.  Bagaimana interferensi  kadar hemoglobin terhadap pemeriksaan protein 
              total metode Biuret pada sampel normal ? 
            2.  Bagaimana interferensi  kadar hemoglobin terhadap pemeriksaan protein 
              total metode Biuret pada sampel patologis ? 
            
            
            
                                              4 
            
           1.3.  Tujuan Penelitian 
             Berdasarkan  rumusan  masalah  di  atas,  maka  tujuan  dari  penilitian  ini 
           adalah : 
            1.  Mengetahui interferensi kadar hemoglobin terhadap pemeriksaan protein 
              total metode Biuret pada sampel normal. 
            2.  Mengetahui interferensi kadar hemoglobin terhadap pemeriksaan protein 
              total metode Biuret pada sampel patologis. 
               
           1.4     Manfaat Penelitian 
            1.  Teoritis 
              Penelitian  ini  diharapkan  dapat  menambah  kepustakaan  sebagai  bahan 
            pembelajaran kimia klinik, khususnya interferensi kadar hemoglobin terhadap 
            pemeriksaan protein total metode Biuret. 
               
            2.  Praktis  
              Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan untuk praktisi ketika 
             mendapatkan sampel yang hemolisis untuk pemeriksaan protein total metode 
             Biuret bisa diketahui nilai kadar protein total sebenarnya dengan cara diukur 
             kadar  hemoglobin  dalam  serum  dan  hasilnya  dikonversikan  berdasarkan 
             persamaan regresi sehingga didapatkan hasil protein total yang sebenarnya,  
             dan mengetahui interferensi kadar hemoglobin terhadap pemeriksaan protein 
             total metode Biuret. 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Bab i pendahuluan latar belakang laboratorium klinik adalah kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen untuk mendapatkan informasi tentang perorangan terutama menunjang upaya diagnosis penyakit dan memulihkan permenkes terdiri dari serangkaian proses saling terkait di dibagi menjadi tahap yaitu pra analitik pasca meliputi kegiatan persiapan pasien pengambilan pemberian identitas pelaksanaan pengawasan ketelitian ketepatan pencatatan hasil pelaporan riyono sangat dipengaruhi oleh beberapa kesalahan pada dapat memberikan kontribusi sekitar total sementara salah satu saat terjadi hemolisis hkki pecahnya membran sel darah merah sehingga menyebabkan keluarnya hemoglobin komponen intraseluler lippi dkk penyebab terbagi dua secara in vivo disebabkan berbagai kondisi gangguan dalam tubuh adanya infeksi zat beracun reaksi transfusi anemia hemolitik elrouf vitro prosedur tidak tepat pengumpulan atau penanganan biologis mempengaruhi menggunakan fotometer alat mengukur transmitan a...

no reviews yet
Please Login to review.