Authentication
221x Tipe PDF Ukuran file 0.32 MB Source: sc.syekhnurjati.ac.id
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bahan ajar Majid (2009) bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Darmadi Hamid (2009) bahan ajar atau materi pelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis- jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan dan sikap atau nilai. Sifat bahan ajar ada dua macam, yaitu: dependent (tergantung) dan independent (tidak tergantung atau berdiri sendiri). Bahan ajar dependent (tergantung) adalah bahan ajar yang memiliki keterkaitan atau ketergantungan dengan bahan ajar lainnya, sehingga dalam penyusunannya harus saling memerhatikan satu sama lain, apalagi jika masing-masing bahan ajar itu saling mempersyaratkan, misalnya adalah LKS. Bahan ajar independent (tidak tergantung atau berdiri sendiri) adalah bahan ajar yang berdiri sendiri atau tidak bergantung atau tidak terikat dengan keberadaan bahan ajar lainnya, misalnya adalah buku (Prastowo 2012). Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan segala bahan yang telah disiapkan oleh guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan sikap ataupun nilai untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Bahan ajar memiliki fungsi dalam pembelajaran dan berpengaruh terhadap proses pendidikan. Bahan ajar dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran termasuk kualitas hasil belajar. Oleh karena itu, bahan ajar memiliki fungsi dalam pembelajaran dan memegang peranan yang sangat strategis dan turut menentukan tercapainya tujuan pendidikan. 11 Prastowo (2013: 299) keberadaan bahan ajar memiliki sejumlah fungsi dalam proses pembelajaran. Ada dua klasifikasi utama pembagian fungsi bahan ajar, yaitu menurut pihak yang memanfaatkan bahan ajar dan menurut strategi pembelajaran yang digunakan. B. Modul Modul termasuk dalam kelompok sumber belajar yang menggunakan bahasa verbal yang tertulis sebagai media utama komunikasi. Struktur modul meliputi tujuh komponen, yaitu: (1) judul, (2) petunjuk belajar, (3) kompetensi dasar atau materi pokok, (4) informasi pendukung, (5) latihan, (6) tugas atau langkah kerja, dan (7) penilaian. Struktur bahan ajar ini berbeda dengan jenis bahan ajar lain. Hal ini disebabkan dari segi fungsi dan pembuatannya, modul memang ditujukan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri. Oleh karena itu, modul menuntut struktur yang kompleks dengan harapan agar memudahkan peserta didik belajar secara mandiri tanpa terlalu tergantung pada orang lain (guru/pendidik) (Prastowo 2012). Mulyasa (2006) tujuan penggunaan modul adalah untukmeningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran di sekolah, meliputi waktu,dana, fasilitas, maupun tenaga guna mencapai tujuan secara optimal. Pembelajaran dengan sistem modul mempunyai lima karakteristik diantaranya adalah materi pembelajaran disajikan secara logis dan sistematis serta membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran seefektif dan seefisien mungkin. Keunggulan pembelajaran dengan menggunakan media modul, antara lain yaitu berfokus pada kemampuan individual peserta didik dan adanya kontrol terhadap hasil belajar peserta didik. Sumber belajar dalam bentuk modul yang dikemas menarik dan dilengkapi lembar kegiatan siswa dapat melatih keterampilan menginterpretasi data. Modul dapat memberikan gambaran jelas pengetahuan yang susah untuk dipahami dan memberikan keterangan untuk keterampilan yang sudah ditentukan. Siswa dapat melatih dan mengembangkan keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran selain peningkatan penguasaan konsep belajar. Munadi (2013:99) menyatakan modul merupakan bahan belajar yang dapat digunakan oleh siswa untuk belajar secara mandiri dengan bantuan seminimal mungkin dari orang lain. Dikatakan demikian, karena modul dibuat berdasarkan program pembelajaran yang utuh dan sistematis serta dirangcang untuk sistem pembelajaran yang mandiri. Modul mengandung tujuan, bahan dan kegiatan 12 belajar serta evaluasi. Oleh karena itu, cakupan bahasan materi dalam modul lebih fokus dan terukur, serta lebih mementingkan aktivitas belajar pembacanya, semua sajiannya disampaikan melalui bahasa yang komunikatif. Karakteristik modul yaitu: 1) dirancang untuk sistem pembelajaran mandiri, 2) program pembelajaran yang utuh dan sistematis, 3) mengandung tujuan, bahan/ kegiatan dan evaluasi, 4) disajikan secara komunikatif, 5) diupayakan agar dapat mengganti beberapa peran pengajar, 6) cakupan bahasa terfokus dan terukur, 7) mementingkan aktivitas belajar pemakai (Rohman, 2013: 93). Modul memiliki banyak fungsi diantaranya sebagai berikut: 1) bahan ajar mandiri, 2) pengganti fungsi pendidik, 3) sebagai alat evaluasi dan 4) sebagai bahan rujukan bagi siswa. Russel (1974) dalam (Wena, 2013: 230) mengemukakan bahwa sistem pembelajaran modul akan menjadikan pembelajaran lebih efisien, efektif dan relevan. Dibandingkan pembelajaran yang konvensional yang cenderung dilaksanakan klasikal dan dilaksanakan dengan tatap muka. Modul dalam proses pembelajaran memiliki kegunaan sebagai penyedia informasi dasar karena dalam modul disajikan sebagai materi pokok yang masih bisa dikembangkan lebih lanjut. Sebagai bahan intruksi atau petunjuk bagi peserta didik serta sebagai bahan pelengkap dengan ilustrasi dan komunikatif, kegunaan lainnya adalah menjadi petnujuk mengajar yang efektif (Prastowo, 2012:119). 1. Karakteristik Modul Pembelajaran Pedoman penulisan modul yang dikeluarkan oleh Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2003 yang disampaikan dalam Chosim S widodo (2008:50) yang dikutip dari Syauqi 2012, Adapun modul sebagai media pembelajaran mandiri memiliki berbagai ciri. Karakteristik yang dimiliki modul cetak dapat diadaptasikan ke dalam modul elektronik, berikut merupakan beberapa cirri modul elektronik yang diadaptasi dari modul cetak. Agar modul mampu meningkatkan motivasi dan efektifitas penggunaanya, modul harus memiliki kriteria sebagai berikut: 13 a. Self instructional (belajar mandiri) Karakteristik yang penting dalam modul, dengan karakter tersebut memungkinkan seseorang belajar secara mandiri dan tidak tergantung pada pihak lain. Untuk memenuhi karakter self instruction, maka modul harus: 1) Membuat tujuan yang jelas, dan dapat menggambarkan pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. 2) Memuat materi pembelajaran yang dikemas dalam unit-unit kegiatanyang kecil/spesifik, sehingga memudahkan dipelajari secara tuntas. 3) Tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparanmateri pembelajaran. 4) Terdapat soal-soal latihan, tugas, dan sejenisnya yang memungkinkan untuk mengukur penguasaan siswa. 5) Kontektual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana, tugas atau konteks kegiatan dan lingkungan siswa. 6) Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif 7) Terdapat rangkuman materi pembelajaran 8) Terdapat instrument penilaian, yang memungkinkan siswa melakukan penilaian sendiri (self assessment). 9) Terdapat umpan balik atas siswa, sehingga siswa mengetahui tingkat penguasaan materi. 10) Terdapat informasi tentang rujukan/pengayaan/referensi yang mendukung materi pembelajaran. b. Self contained (utuh) Modul dikatakan self contained bila seluruh materi pembelajaran yang dibutuhkan termuat dalam modul tersebut. Tujuan dari konsep ini adalah memberikan kesempatan kepada siswa mempelajari materi pembelajaran secara tuntas, karena materi belajar dikemas ke dalam satu kesatuan yang utuh. Jika harus dilakukan pembagian atau pemisahan materi dari satu standar kompetensi, harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan keluasan standar kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. c. Berdiri sendiri (Stand Alone) Stand alone atau berdiri sendiri merupakan karakteristik modul yang tidak tergantung pada bahan ajar atau media lain, atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media lain. Sehingga siswa tidak perlu menggunakan
no reviews yet
Please Login to review.