Authentication
343x Tipe DOC Ukuran file 0.35 MB Source: pakpur81.files.wordpress.com
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KD 1.1 1. Identitas Nama Madrasah : MTs. Darul Ulum 2 Widang Tuban Mata pelajaran : Matematika Kelas/Semester : IX / 1 Jumlah Pertemuan : 2 x pertemuan @ 80 menit 2. Standar Kompetensi : 1. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah. 3. Kompetensi Dasar : 1.1. Mengidentifikasi bangun – bangun datar yang sebangun dan kongruen. 4. Indikator Pencapaian Kompetensi Menjelaskan dua bangun yang sebangun melalui model bangun datar. Berkomunikasi dengan bahasa yang santun ketika mengungkapkan gagasan yang berkaitan dengan kesebangunan dua bangun (komunikatif) Menjelaskan kesebangunan dengan alat peraga/model bangun datar yang buat sendiri oleh siswa(kreatif) Mengerjakan tugas yang diberikan sesuai dengan aturan yang disepakati (tanggung jawab) Selalu bertanya tentang materi kesebangunan di berbagai kesempatan (rasa ingin tahu) Menjelaskan dua bangun yang kongruen melalui model bangun datar. Berkomunikasi dengan bahasa yang santun ketika mengungkapkan gagasan yang berkaitan dengan kekongruenan dua bangun (komunikatif) Menjelaskan kekongruenan dengan alat peraga/model bangun datar yang buat sendiri oleh siswa(kreatif) Mengerjakan tugas yang diberikan sesuai dengan aturan yang disepakati (tanggung jawab) Selalu bertanya tentang materi kekongruenan di berbagai kesempatan (rasa ingin tahu) 5. Sumber Belajar o Buku teks Matematika o Lingkungan o Alat Peraga/ Model bangun datar dari kertas karton o Lembar kerja siswa tentang kesebangunan dan kekongruenan dua bangun datar o Laptop dan infocus projector (jika ada) PERTEMUAN KE-1 a. Tujuan: Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menjelaskan kesebangunan dari dua bangun datar, (berkomunikasi dengan bahasa yang santun ketika mengungkapkan gagasan) dengan menggunakan alat peraga/ model bangun datar yang dibuat sendiri oleh siswa dan mengerjakan semua tugas yang diberikan sesuai dengan aturan b. Materi ajar: Kesebangunan dan kekongruenan bangun datar Pengertian kesebangunan bangun datar Kesebangunan dari dua bangun datar mempunyai ciri-ciri yaitu dua bangun tersebut harus memiliki bentuk yang sama dengan ukuran luas yang tidak sama Syarat-syarat dua bangun datar yang sebangun Dua bangun datar dikatakan sebangun jika memenuhi dua syarat berikut: 1. Panjang sisi yang bersesuaian dari kedua bangun itu memiliki perbandingan yang senilai 2. Sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua bangun itu sama besar. Menghitung panjang salah satu sisi dan sudut yang belum diketahui dari dua bangun yang sebangun c. Alokasi waktu: 2 x 40 menit d. Metode: Diskusi e. Kegiatan Pembelajaran: 1. Pendahuluan (+ 10 menit) Berdo’a sebagai ungkapan rasa syukur terhadap ciptaan Allah Tuhan Yang Maha Kuasa Tanya jawab singkat tentang macam-macam bangun datar termasuk segitiga dan jenisnya Informasi tujuan pembelajaran yaitu: menjelaskan kesebangunan dari dua bangun datar, dengan menggunakan alat peraga/ model bangun datar yang dibuat sendiri oleh siswa, (berkomunikasi dengan bahasa yang santun ketika mengungkapkan gagasan), dan dan mengerjakan semua tugas yang diberikan sesuai dengan aturan. 2. Inti (+ 60 menit) a. Eksplorasi o Guru meminta peserta didik untuk mencermati unsur-unsur yang terdapat pada dua bangun datar sebangun Implementasi pendikar Membiasakan membaca buku atau refrensi lainnya khususnya yang berkaitan dengan materi pembelajaran o Guru menjelaskan kesebangunan dari dua bangun datar yang sebangun menggunakan alat peraga b. Elaborasi o Melakukan kegiatan diskusi dan tugas kelompok (4 – 5 orang) untuk mengerjakan Bahan diskusi dalam lembar kerja siswa yang berkaitan dengan kegiatan membuat model bangun datar dari kertas karton selanjutnya dianalisis kesebangunannya. Implementasi pendikar Berkomunikasi dengan bahasa yang santun ketika mengungkapkan gagasan, mengerjakan tugas yang diberikan sesuai dengan aturan yang disepakati o Guru berkeliling ke setiap kelompok untuk memfasilitasi proses diskusi o Perwakilan kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi dan ditanggapi anggota kelompok lain. Implementasi pendikar Menjelaskan kesebangunan dengan alat peraga/model bangun datar yang buat sendiri oleh siswa, Selalu bertanya tentang materi kekongruenan di berbagai kesempatan o Siswa mengerjakan soal-soal kesebangunan secara individu dalam kelompoknya c. Konfirmasi o Guru memberikan penguatan hasil diskusi kelas dan penanaman konsep-konsep penting seperti konsep kesebangunan dan syarat kesebangunan bangun datar, cara menentukan panjang salah satu sisi jika diketahui panjang sisi lainnya o Siswa diajak untuk merenungkan proses pembelajaran yang telah berlangsung untuk memperoleh pengalaman yang lebih bermakna 3. Penutup ( + 10 menit) o Membuat rangkuman hasil diskusi kelas dengan memperhatikan masukan dari guru. o Penilaian proses untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. f. Penilaian : 1. Tehnik Penilaian : Tes Tulis 2. Bentuk Instrumen : Paper and pencil test (PPT) dan Unjuk kerja 3. Instrumen : Soal Uraian: 1. Dari pasangan bangun datar berikut, manakah yang sebangun dan mana yang tidak sebangun? Mengapa demikian? a. b. 2. Diketahui dua jajargenjang yang sebangun seperti gambar berikut: Tentukan nilai x! g. Pedoman Penskoran : 1. Pedoman penskoran soal uraian No Uraian Jawaban Skor Soal 1 a. Akan diselidiki apakah trapesium ABCD dan EFGH sebangun. 30 0 0 0 A = F = 45 , C = H = 45 , B = E = 135 , D = G = 1350 Ternyata sudut - sudut yang bersesuaian sama besar Ternyata sisi-sisi yang bersesuaian sebanding. Jadi gambar pada nomor 1a merupakan pasangan bangun datar yang sebangun b. Akan diselidiki apakah segitiga ABC dan segitiga DEF Sebangun 30 0 A D, B = E = 90, dan C F Ternyata sudut-sudut yang bersesuaian tidak semuanya sama besar Ternyata sisi-sisi yang bersesuaian tidak sebanding. Jadi gambar nomor 1b merupakan pasangan bangun datar yang tidak sebangun Sub Total 60 2 Perhatikan jajargenjang ABCD. 40 B = D = 120° A = C = 180° − 120° = 60° Oleh karena jajargenjang ABCD sebangun dengan jajargenjang EFGH, besar sudut-sudut yang bersesuaiannya sama besar. Dengan demikian, E = A = 60°. Jadi, nilai x = 60° Sub Total 40 Total Skor 100 2. Format pengamatan nilai-nilai karakter dalam diskusi kelompok No Indikator nilai karakter No. daftar hadir peserta didik *) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 .. 32 1 Mentaati aturan diskusi seperti mengacungkan tangan sebelum memberikan pendapat 2 Menghargai pendapat teman yang kurang tepat 3 Memberi kesempatan semua anggota kelompok untuk mengajukan pendapat 4 Tidak memotong pembicaraan teman 5 Tidak membedakan antara pendapat teman pria dan wanita 6 Santun dalam berargumentasi/ mempertahankan pendapat yang berbeda 7 Tidak memaksakan kehendak/memaksa kelompok untuk menerima pendapatnya 8 Mau mengakui kesalahannya 9 Menunjukkan sikap menerima hasil diskusi kelompok Jumlah BT Jumlah MT Jumlah MB Jumlah MK 3. Format pengamatan nilai-nilai karakter dalam presentasi hasil kelompok No Indikator nilai karakter No. daftar hadir peserta didik *) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 .. 32 1 Mengikuti prosedur presentasi 2 Jujur dalam menyajikan data hasil diskusi 3 Menghargai hasil diskusi kelompok lain yang berbeda 4 Memberi kesempatan semua teman untuk mengajukan pendapat 5 Tidak membedakan antara pendapat teman pria dan wanita 6 Santun dalam berargumentasi/ mempertahankan hasil diskusi yang berbeda 7 Tidak memaksakan kehendak/memaksa teman untuk menerima pendapatnya 8 Mau mengakui kesalahannya Jumlah BT Jumlah MT Jumlah MB Jumlah MK *) Diisi dengan: BT (Belum Terlihat) – jika peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator MT (Mulai Terlihat) – jika peserta didik mulai memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten MB (Mulai Berkembang) – jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator) MK (Menjadi Kebiasaan/Membudaya – jika peserta didik terus tenerus/konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator) 4. Format penilaian unjuk kerja Aspek yang dinilai Skor Bobot Persiapan: a. Pemilihan alat 4 1 (tepat = 2; kurang tepat = 1; tidak tepat = 0) (20 %) b. Pemilihan bahan (tepat = 2; kurang tepat = 1; tidak tepat = 0) Pelaksanaan a. Prosedur kerja pembuatan model bangun datar 7 2 (runtut = 2; kurang runtut = 1) (40 %) b. Penggunaan alat seperti: gunting, pemes, penggaris, dan lem (terampil = 2; kurang terampil =1; tidak terampil = 0) c. Penggunaan model bangun datar dalam menjelaskan materi (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat = 1) Hasil a. Laporan kegiatan 5 2 (lengkap = 3; kurang lengkap = 2; tidak lengkap = 1) (40 %) b. Model bangun datar (bagus = 2; kurang bagus = 1) Skor maksimal 16 100 % 5. Format penilaian proses belajar No Aspek yang dinilai selama PBM Nilai Ket 1 2 3 4 5 1 Kehadiran siswa tepat waktu 2 Minat/ motivasi terhadap pelajaran 3 Ketepatan dalam menyelesaikan tugas individu dalam kelompok 4 Kerjasama dalam kelompok 5 Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas kelompok 6 Kontribusi dalam kerja kelompok 7 Menghormati pendapat anggota kelompok 8 Kejujuran selama PBM di kelas Keterangan: 1. Rentangan skor: Sangat baik (SB) 85 Baik (B) = 75 – 84 Cukup (C) = 60 – 74 Kurang (K) = 41 – 59 Sangat kurang (SK) 40 Jumlah nilaiyang diperoleh 2. Pedoman penskoran: Skor setiap aspek = 100 nilaimaksimal 6. Format penilain tes tulis (ada dalam lembar penilaian tersendiri)
no reviews yet
Please Login to review.