193x Filetype PPTX File size 0.09 MB Source: fpsiuht2012.files.wordpress.com
A. Performance Apprasial Adalah proses melalui mana organisasi- organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka Penilaian kinerja disebut juga sebagai penilaian karyawan, evaluasi karyawan, tinjauan kinerja, evaluasi kinerja dan penilaian hasil pedoman. Penilaian kinerja menurut Armstrong (1998) adalah sebagai berikut: 1. Ukuran dihubungkan dengan hasil. 2. Hasil harus dapat dikontrol oleh pemilik pekerjaan. 3. Ukuran obyektif dan observable. 4. Data harus dapat diukur 5. Ukuran dapat digunakan di manapun B. Pengukuran Job Performance Kriteria performance obyektif vs subyektif Organisasi haruslah memilih kriteria secara subyektif maupun obyektif. Kriteria kinerja secara obyektif adalah evaluasi kinerja terhadap standar-standar spesifik, sedangkan ukuran secara subyektif adalah seberapa baik seorang pegawai bekerja keseluruhan. Sumber Performance Rating 1. Supervisor Appraisal 2. Self Appraisal 3. Peer Appraisal 4. Subordinate appraisal 5. Customer appraisal 6. Psychological appraisal 7. 360 degree feedback 1. Supervisor Appraisal Penilaian oleh Supervisor Langsung. Supervisor langsung adalah orang yang paling memenuhi syarat untuk menevaluasi kinerja karyawan secara realistis dan adil. Untuk mencapai tujuan ini, beberapa supervisor mencatat kinerja mengenai pencapaian karyawan mereka. 2. Self Appraisal Menilai diri sendiri merupakan alat pengembangan diri yang dapat memaksa karyawan untuk memikirkan mengenai kekuatan dan kelemahannya dan menetapkan tujuan demi peningkatan
no reviews yet
Please Login to review.