jagomart
digital resources
picture1_Siti Nur Amaliah Ni'mawati Bab I


 192x       Tipe PDF       Ukuran file 0.55 MB       Source: repository.ump.ac.id


Siti Nur Amaliah Ni'mawati Bab I

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 24 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                                                                                       
                                                                      BAB I 
                                                              PENDAHULUAN 
                           A.  Latar Belakang 
                                       Infus cairan intravena (intravenous fluids infusion) adalah pemberian 
                                sejumlah cairan kedalam tubuh melalui sebuah jarum kedalam pembuluh 
                                vena (pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat 
                                makanan dari tubuh (Nuryanto et al, 2015).  
                                       Pemberian  cairan   melalui   infus   adalah   pemberian   cairan   yang  
                                diberikan    pada    pasien    yang  mengalami  pengeluran  cairan  atau  nutrisi  
                                berat.   Tindakan  ini  membutuhkan  kesterilan                mengingat  langsung 
                                berhubungan  dengan  pembuluh  darah.  Pemberian  cairan  melalui  infus 
                                dengan  memasukkan kedalam vena  (pembuluh  darah  pasien)  diantaranya 
                                vena  lengan  (vena  sefalika  basalika  dan  median  akubiti),  pada  tungkai 
                                (vena  safena)  atau  vena  yang  ada  dikepala,  seperti  vena  temporalis 
                                frontalis (khusus untuk anak-anak) (Agussalim et al, 2016). 
                                       Sistem  pemantauan  cairan  infus  yang  berada  di  rumah  sakit  yang  
                                sekarang,    masih  dilakukan  secara  manual  oleh  tenaga  medis yang  setiap 
                                waktu mengecek kapasitas cairan infus atau melalui  keluarga  pasien  yang 
                                menunggu  ketika  cairan  infus  hampir  habis  akan  memberitahu  tenaga 
                                medis.  Hal  tersebut  tentu  kurang  efektif  selain  karena  sangat  minimnya 
                                tenaga medis juga mengurangi hak pasien beserta keluarga untuk beristirahat 
                                karena ikut memantau (Agussalim et al, 2016). 
                                                                      1 
                                         Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019 
                                                                                                                            
                          Di rumah sakit terdapat ketidakseimbangan antara jumlah pasien dan 
                      perawat,  khususnya  pada  bagian  pelayanan  keperawatan  yang  bertugas  
                      selama  24  jam memantau kondisi pasien rawat inap satu per satu.   Perawat 
                      sebagai salah satu anggota tim pemberi layanan kesehatan di rumah sakit 
                      yang berpusat pada pasien, bertanggung jawab untuk memberikan asuhan 
                      yang aman dan bebas dari cidera disamping itu perawat sebagai komponen 
                      tenaga kesehatan yang cukup besar dari seluruh tenaga kesehatan yang 
                      memberikan pelayanan di rumah sakit mempunyai peluang yang cukup besar 
                      dalam melakukan kesalahan sehingga terjadi insiden keselamatan pasien. 
                      Salah  satunya  dalam  hal proses pemantauan dan penggantian cairan infus 
                      pasien (Syahrul dan Hidayat, 2009). 
                          Keterlambatan penggantian cairan infus dapat menyebabkan timbulnya 
                      komplikasi antara lain darah dapat tersedot naik ke selang infus dan dapat 
                      membeku pada selang infus sehingga menggangu kelancaran aliran cairan 
                      infus. Selain itu, jika tekanan pada infus tidak stabil, darah yang membeku 
                      pada selang infus dapat tersedot kembali masuk ke dalam pembuluh darah. 
                      Darah yang membeku (blood clot) tersebut dapat beredar keseluruh tubuh dan 
                      dapat menyumbat kapiler darah di paru sehingga menyebabkan emboli 
                      (Zainuri, 2012).   
                          Keselamatan pasien merupakan prioritas utama yang harus 
                      dilaksanakan oleh rumah sakit. Hal ini sangat erat kaitannya baik dengan citra 
                      rumah sakit maupun keamanan pasien. Tujuan dari pelaksanaan keselamatan 
                      pasien di rumah sakit adalah untuk melindungi pasien dari kejadian yang 
                           Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019 
                                                                                   
                 tidak diharapkan. Risiko kejadian ini berasal dari proses pelayanan yang 
                 dilakukan oleh tenaga kesehatan melalui program –  program yang telah 
                 ditentukan oleh rumah sakit (Depkes RI,2008). 
                     Keselamatan pasien telah menjadi perhatian beberapa negara di dunia 
                 dikarenakan masih tetap ada kejadian yang tidak diharapkan (KTD). KTD 
                 yang terjadi di rumah sakit Utah Colorado yaitu sebesar 2,9 %, dimana 6,6 % 
                 diantaranya meninggal. Sedangkan di New York, KTD sebesar 3,7 % dengan 
                 angka kematian 13,6 %. Angka kematian akibat KTD pada pasien rawat inap 
                 yang berjumlah 33,6 juta per tahun di seluruh Amerika berkisar 44.000-
                 98.000 per tahun. World Health Organitation  (WHO) pada tahun 2004 
                 mengumpulkan data tentang KTD di rumah sadari berbagai negara (Amerika, 
                 Inggris, Denmark, dan Australia) yang memiliki rentang sebesar 3,2-16,6 %. 
                 Data tersebut menjadi pemicu di berbagai negara untuk melakukan penelitian 
                 dan pengembangan sistem keselamatan pasien (Depkes RI, 2008). 
                     Penelitian yang dilakukan Aulawi (2008) di suatu rumah sakit 
                 Yogyakarta menunjukan bahwa angka nursing error berdasarkan laporan 
                 perawat yang terbanyak yaitu cairan infus kehabisan pada pasien yang 
                 mendapatkan cairan intravena 41,4%. 
                     Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan kenari didapatkan 
                 informasi bahwa di ruang kenari memiliki kejadian kekosongan pada malam 
                 hari sebanyak 2 pasien (13,3%) dan yang tidak kekosongan 13 pasien 
                 (86,7%). Pada jam pagi dan siang tidak ditemukan adanya kejadian 
                      Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019 
                                                                   
                       kekosongan infus karena ada keluarga  pasien  yang  menunggu  ketika  cairan 
                       infus  hampir  habis  akan  memberitahukan kepada tenaga medis. 
                            Pada saat ini, yang telah diterapkan dalam meningkatkan mutu 
                       pelayanan kesehatan yang aman guna mengurangi resiko terjadinya injuri 
                       pada pasien yaitu proses pemberian cairan infus yang telah dikendalikan oleh 
                       infusion pump. Alat pengendali tetesan cairan infus ini banyak terdapat di 
                       pasaran dan  biasanya dilengkapi oleh alarm untuk memberi tahu petugas 
                       medis bahwa cairan infus sudah habis (Amelia & Prawirejo, 2017). 
                            Namun, alat ini masih sangat mahal. Harganya tidak terjangkau oleh 
                       rumah sakit kecil atau instansi kesehatan yang menggunakan infus. Harganya 
                       saat ini berkisar 13-15 juta per unitnya. Infusion Pump umumnya digunakan 
                       pada pasien yang berada di ruang ICU, sedangkan pasien yang menggunakan 
                       infus tidak hanya pasien kritis yang berada pada ruang ICU. Kelemahan 
                       lainnya, fungsi dari infusion pump hanya memberikan status dari kecepatan 
                       tetesan infus dan memberi peringatan berupa tampilan pada layar infusion 
                       pump. Dengan demikian kejadian kekosongan cairan infus di ruang rawat 
                       inap lainnya tidak menutup kemungkinan ada setiap harinya. 
                            Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk meneliti 
                       Gambaran angka kejadian kekosongan infus pada pasien rawat inap di RSUD 
                       Ajibarang. 
                   B.  Rumusan Masalah 
                            Hasil wawancara dengan kepala ruangan Kenari bangsal penyakit saraf 
                       didapatkan informasi bahwa di ruang kenari memiliki kejadian kekosongan 
                             Gambaran Kejadian Kekosongan...,Siti Nur Amaliah Ni'mawati,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019 
                                                                                         
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Bab i pendahuluan a latar belakang infus cairan intravena intravenous fluids infusion adalah pemberian sejumlah kedalam tubuh melalui sebuah jarum pembuluh vena balik untuk menggantikan kehilangan atau zat makanan dari nuryanto et al yang diberikan pada pasien mengalami pengeluran nutrisi berat tindakan ini membutuhkan kesterilan mengingat langsung berhubungan dengan darah memasukkan diantaranya lengan sefalika basalika dan median akubiti tungkai safena ada dikepala seperti temporalis frontalis khusus anak agussalim sistem pemantauan berada di rumah sakit sekarang masih dilakukan secara manual oleh tenaga medis setiap waktu mengecek kapasitas keluarga menunggu ketika hampir habis akan memberitahu hal tersebut tentu kurang efektif selain karena sangat minimnya juga mengurangi hak beserta beristirahat ikut memantau gambaran kejadian kekosongan siti nur amaliah ni mawati fakultas ilmu kesehatan ump terdapat ketidakseimbangan antara jumlah perawat khususnya bagian pelayanan keperawatan ber...

no reviews yet
Please Login to review.