jagomart
digital resources
picture1_Tinjauan Pustaka 57912 | 0808d85bbffd7846e8103a10877033aa


 181x       Tipe PDF       Ukuran file 0.40 MB       Source: erepo.unud.ac.id


Tinjauan Pustaka 57912 | 0808d85bbffd7846e8103a10877033aa

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 22 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
         TINJAUAN PUSTAKA 
          
          KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT 
          
                             
                                  
                             
          
                          Oleh: 
                     Putu Raisha Vishkariana Dewi 
                         (1302006243) 
          
                         Pembimbing: 
                  dr. Cynthya Dewi Sinardja, Sp.An, MARS 
                             
          
            DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA 
               BAGIAN/SMF ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF 
               FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA / 
                        RSUP SANGLAH 
                           2017 
                             
                                              1 
                                                            KATA PENGANTAR 
                                                                          
                               Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan 
                      rahmat-Nya  maka  tinjauan  pustaka  dengan  topik  “Keseimbangan  Cairan  dan 
                      Elektrolit” ini dapat selesai pada waktunya.  
                            Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak 
                      yang telah membantu dalam penyelesaian tinjauan pustaka ini. Tinjauan pustaka ini 
                      disusun sebagai salah satu syarat mengikuti Kepaniteraan Klinik Madya di bagian 
                      Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP 
                      Sanglah Denpasar. 
                            Untuk itu, ucapan terima kasih penulis tujukan kepada:  
                      1.    dr.  I  Ketut  Sinardja,  Sp.An,  KIC  selaku  Kepala  Bagian/SMF  dan  dr.  I  Gede 
                            Budiarta, Sp.An, KMN selaku Koordinator Pendidikan di bagian Ilmu Anestesi 
                            dan  Terapi  Intensif  Fakultas  Kedokteran  Universitas  Udayana/RSUP  Sanglah 
                            Denpasar yang telah memberikan saya kesempatan untuk belajar di bagian ini; 
                      2.    dr.  Cynthya  Dewi  Sinardja,  Sp.An,  MARS  selaku  pembimbing  yang  telah 
                            memberikan pengarahan, kritik, dan saran dalam pembuatan tinjauan pustaka ini; 
                      3.    Dokter-dokter  residen  yang  juga  turut  membimbing  dalam  pembelajaran 
                            mengenai tinjauan pustaka ini; dan 
                      4.    Seluruh pihak yang membantu penulis dalam penyusunan tinjauan pustaka ini. 
                            Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangan, 
                      sehingga saran dan kritik pembaca yang bersifat membangun sangat penulis harapkan 
                      untuk kesempurnaan tinjauan pustaka ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi 
                      pembaca. 
                       
                                                                                      Denpasar, April 2017 
                                                                 
                                                                 
                                                          `                                    Penulis 
                                                           
                                                           
                                                                                                                          2 
                                         BAB I 
                                    PENDAHULUAN 
                                             
                   Tubuh manusia terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian yang padat dan bagian 
              yang cair. Bagian padat terdiri dari tulang, kuku, otot, dan jaringan yang lain. Sedangkan 
              bagian  yang  cair  merupakan  bagian  terbesar  di  dalam  tubuh  yang  berada  di  intraseluler, 
              ekstraseluler, dan bahkan di dalam bagian padatpun berisi cairan. Cairan dan elektrolit di 
              dalam tubuh merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Komposisi cairan dan elektrolit 
              di  dalam tubuh sudah diatur sedemikian rupa agar keseimbangan fungsi organ vital dapat 
              dipertahankan.1 
                   Sekitar 60% tubuh manusia dewasa adalah cairan, terutama berupa larutan ion dan 
              zat-zat lain. Meskipun sebagian besar cairan ini terdapat di dalam sel yang disebut cairan 
              intraseluler, kira-kira sepertiganya berada di ruang luar sel yang disebut cairan ekstraseluler. 
              Cairan ekstraseluler ini terus bergerak di seluruh tubuh, bersirkulasi, dan berdifusi antara 
              darah dan cairan jaringan melalui dinding kapiler.2  
                   Kebutuhan  cairan  dan  elektrolit  adalah  suatu  proses  dinamik  karena  metabolism 
              tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stressor fisiologis dan 
              lingkungan. Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi fisiologi 
              homeostatis.2  Keseimbangan  cairan  dan  elektrolit  melibatkan  komposisi  dan  perpindahan 
                                         
              berbagai cairan yang ada didalam tubuh.
                   Pasien  yang  menjalani  operasi  atau  yang  sedang  mengalami  penyakit  kritis, 
              mengalami perubahan yang signifikan dalam volume, distribusi, dan komposisi cairan tubuh. 
              Pasien akan menjalani prosedur minor yakni puasa, rehidrasi dengan cairan intravena (IV), 
              dan  perubahan  secara  hormonal  dalam  distribusi  cairan.  Untuk  memahami  strategi  dan 
              implikasi dari pemberian cairan operatif, penting untuk memahami mekanisme homeostatis 
              yang  mengacu  kepada  kapasitas  tubuh  manusia  untuk  mempertahankan  kondisi  secara 
              konstan dengan cara penyesuaian keseimbangan secara dinamis yang saling berhubungan.3 
                   Oleh karena itu, penulis akan melakukan peninjauan pustaka mengenai keseimbangan 
              cairan dan elektrolit. Tinjauan pustaka ini akan menjelaskan bagaimana komposisi cairan dan 
              elektrolit di tubuh, regulasi perpindahan antar kompartemen tubuh, dan juga keseimbangan 
              cairan dan elekrolit yang ada di dalam tubuh. Hal ini sangat penting guna untuk mengetahui 
              kondisi fisiologis secara konstan terhadap cairan dan elektrolit yang ada di dalam tubuh. 
                                                                          3 
                                                            BAB II 
                                                 TINJAUAN PUSTAKA 
                                                                  
                    2.1 Proporsi Cairan di Tubuh 
                             Komponen  terbesar  tunggal  dari  tubuh  adalah  air.  Air  merupakan  perlarut  bagi 
                    semua yang terlarut. Air tubuh total atau total body water (TBW)  adalah persentase dari berat 
                    air  dibagi  dengan  berat  badan  total,  yang  bervariasi  berdasarkan  kelamin,  umur,  dan 
                    kandungan lemak yang ada di dalam tubuh.2 Air membuat sampai sekitar 60 persen pada laki-
                    laki dewasa. Sedangkan untuk wanita dewasa terkandung 50 persen dari total berat badan. 
                    Pada neonates dan anak-anak, presentase ini relatif lebih besar dibandingkan orang dewasa.3 
                            Cairan tubuh dibagi menjadi dua kompartemen menurut anatomi dan fisiologisnya, 
                    yakni cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Dua pertiga bagian (67%) merupakan cairan 
                    tubuh yang berada di dalam sel disebut dengan cairan intraseluler. Sepertiganya (33%) berada 
                    diluar sel yakni cairan ekstraseluler.4  
                      Compartment          Fluid as Percent     Total Body Water       Fluid Volume (L) 
                                           Body Weight (%)              (%) 
                    Intracellular         40                    67                    28 
                    Extracellular                                                      
                          Interstitial    15                    25                    10.5 
                          Intravascular   5                     8                     3.5 
                    Total                 60                    100                   42 
                                            Gambar 2.1.1 Proporsi Cairan di Tubuh 
                            Cairan  ekstraseluler  dibagi  menjadi  3  bagian  lagi  yaitu  cairan  interstitial  yang 
                    merupakan  cairan  limfatik  yang  menempati  ruang  di  sel  tersebut.  Cairan  interstitial 
                    menempati 80 persen dari cairan ekstraseluler atau 5 persen dari total berat badan. Cairan 
                    intravaskuler atau plasma darah yang meliputi 20 persen cairan ekstraseluler atau 15 persen 
                    dari  total  berat  badan.5  Selain  itu,  ada  juga  cairan  transelular  yang  termasuk  cairan 
                    gastrointestinal  (GI),  cairan  empedu,  urin,  cairan  serebrospinal,  aqueous  humour,  cairan 
                                                                               4
                    sendi, cairan pleura, cairan peritoneum, dan cairan perikardial.   
                            Pada cairan intraseluler, membran sel bagian luar memegang peranan yang sangat 
                    penting dalam mengatur volume dan komposisi intraseluler. Oleh karena membran sel relatif 
                    tidak permeabel terhadap ion Na dan K, Potassium akan lebih terkonsentrasi di intraseluler, 
                                                                                                            4 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Tinjauan pustaka keseimbangan cairan dan elektrolit oleh putu raisha vishkariana dewi pembimbing dr cynthya sinardja sp an mars dalam rangka mengikuti kepaniteraan klinik madya bagian smf ilmu anestesi terapi intensif fakultas kedokteran universitas udayana rsup sanglah kata pengantar puji syukur penulis panjatkan kepada tuhan yang maha esa karena dengan rahmat nya maka topik ini dapat selesai pada waktunya kesempatan ingin mengucapkan terima kasih pihak telah membantu penyelesaian disusun sebagai salah satu syarat di denpasar untuk itu ucapan tujukan i ketut kic selaku kepala gede budiarta kmn koordinator pendidikan memberikan saya belajar pengarahan kritik saran pembuatan dokter residen juga turut membimbing pembelajaran mengenai seluruh penyusunan menyadari laporan masih jauh dari sempurna banyak kekurangan sehingga pembaca bersifat membangun sangat harapkan kesempurnaan semoga tulisan bermanfaat bagi april bab pendahuluan tubuh manusia terdiri dua utama yaitu padat cair tulang kuku...

no reviews yet
Please Login to review.