Authentication
227x Tipe PDF Ukuran file 1.70 MB Source: repository.ung.ac.id
2 BAB I MANUSIA DAN PENDIDIKAN A. Hakikat Manusia Konsep manusia dalam Islam termaktub dalam alqur‘an dan hadits. Manusia diciptakan Allah dari intisari tanah yang dijadikan nuthfah yang tersimpan dalam tempat yang kokoh. Nufhfah dijadikan darah beku, darah beku jadi, mudghah dijadikan tulang, tulang dibalut dengan daging, sehingga menjadi makhluk lain. Dalam hadits Bukhari-Muslim mengartikulasikan bahwa ruh dihembuskan Allah SWT dalam janin setelah mengalami perkembangan 40 hari nuthfah, 40 hari darah beku dan 40 hari mudghah. Keragaman Pandangan Tentang Manusia : - Perspektif filsafat : Menurut filsuf Plato :Manusia adalah makhluk berakal dan akal manusia berfungsi mengarahkan budi. Menurut filsuf Aristoteles: Manusia adalah binatang yang berfikir. - Perspektif antropologi : Manusia tergolong primata yang paling sempurna jasmani dan rohani, sehingga tidak tertutup kemungkinan melahirkan perilaku dalam berbagai bentuk dan implikasinya. - Perspektif psikologi modern: Bagi Aliran Behaviorisme, manusia adalah makhluk netral. Ketika manusia dilahirkan, pada dasarnya tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulasi dalam lingkungannya. Bagi Aliran Psikoanalisis; manusia adalah makhluk yang hidup atas bekerjanya dorongan seksualitas yang memberi daya pada eqo (kesadran terhadap realitas kehidupan dan super eqo (kesadran normatif). - Perspektif Psikologi humanistik: Manusia pada dasarnya punya potensi yang baik dan kemampuan yang tak terhingga serta memiliki otoritas atas kehidupannya sendiri. Manusia memiliki kualitas insani yang unik yaitu (kemampuan abstraksi, daya analisis dan sisntesis, imajinasi, kreativitas, kebebasan kehendak, tanggungjawab, aktualisasi diri, sikap etis dan estetika. - Perspektif psikologi tranpersonal: Perspektif ini merupakan lanjutan dari psikologi humanistik. Yaitu ; Manusia memiliki potensi luhur dalam bentuk dimensi spiritual dan fenomena kesadaran transendental ( manusia memiliki pengalaman subjektif transendental dan pengalaman spiritual). - Perspektif Pendidikan : Manusia adalah homo edukatif. Ketidakberdayaan manusia ketika lahir menjadi peluang bahwa manusia adalah makhluk yang dapat dididik. - Perspektif Sosiologi : Manusia adalah homo sosio yaitu makhluk bermasyarakat. 3 1 Ada beberapa term untuk mengungkapkan kodrat manusia : al-Insan , an- 2 3 4 naas , unas , al-ins . Kata Insan berasal dari akar kata uns artinya jinak, harmonis dan nampak). Insan yang yang berasal dari kata nasiya, artinya lupa. Insan yang berasal dari kata nasa artinya berguncang. Deskripsi Al-Quran Tentang Manusia a. Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang terdiri dari unsur materi 5 6 7 8 dan immateri. Unsur materi manusia seperti air , tanah , debu , tanah liat , 9 10 11 sari pati tanah , sari pati air yang hina , tanah hitam seperti tembikar . Dari berbagai perspektif ayat tersebut dapat dipahami bahwa unsur materi yang menjadi asal kejadian manusia adalah dua unsur yaitu tanah dan air.12 b. Manusia adalah makhluk Allah yang terdiri dari dimensi materi13 dan ruhani. c. Manusia memiliki fitrah, yaitu adanya kecenderungan menuju jalan keimanan (tauhid). d. Manusia dibekali dengan berbagai kelebihan. e. Manusia memiliki kelemahan-kelemahan. Mutahhari memformulasikan eksistensi manusia sebagai makhluk serba dimensi, diantaranya: Dimensi pertama: secara fisik manusia hampir sama dengan hewan. Dimensi kedua : manusia memiliki ilmu dan pengetahuan. Dimensi ketiga: manusia bersinergi atas kebajikan etis. Dimensi keempat: manusia mempunyai kecenderungan keindahan. Dimensi kelima: manusia mempunyai kecenderungan dalam hal pemujaan dan pengkudusan. 1 Lihat QS Al-Insan, 76:1 2 Lihat QS An-Nas, 114:1-6 3 Lihat QS Al-Baqoroh 2:60 4 Lihat QS Adz-Dzariyat 51:56 5 Lihat QS Al-Anbiya‘ 21:30 6 Lihat QS Nuh, 71: 17-18 7 Lihat QS Al-Haj, 22:5 8 Lihat QS As-Sajdah, 32:7 9 Lihat QS Al-Mukminun, 23:22 10 Lihat QS As-Sajdah, 32: 8 11 Lihat QS Ar-Rahman,55:14 12 Air yang dimaksud adalah air yang merupakan sari pati tanah melalui makanan yang dikonsumsi manusia yang berasal dari dan mengandung unsur-unsur tanah yang ada dalam tubuh manusia. 13 Dimensi materi nampak dalam kesempurnaan organ tubuh manusia seperti kepala, mata, hidung, dll. Dalam dimensi ruhani terdapat potensi-potensi ruhaniah yang terdiri dari ruh, nafs (jiwa), akal, qolbo dan hati nurani. 4 Dimensi keenam: manusia adalah makhluk serba bisa. Dimensi ketujuh: manusia memiliki pengetahuan diri. Dimensi kedelapan: manusia mempunyai pengembangan bakat. Tujuan fungsional antara manusia dan alam semesta adalah untuk menciptakan sinergi bagi kemaslahatan manusia itu sendiri. Untuk itu, alam semesta diciptakan Allah bukan dengan main-main dan tanpa tujuan. Karena manusia merupakan satu sub sistem dengan alam semesta sebagai satu tujuan dan orientasi. Oleh karena itu, satu-satunya tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah. Ibadah berasal dari bahasa Arab, al-‗ibadah (yang menundukkan atau merendahkan diri). Hakikat ‗ibadah, terkandung 2 makna : 1. Al-„ubudiyyah Lillah di dalam jiwa. 2. Semua aktivitas hidup manusia hanya berorientasi kepada Allah. Persoalan manusia merupakan tema sentral dan titik tolak dalam memaknai pendidikan karena pendidikan pada dasarnya ingin mengantarkan manusia menuju kemanusiaan sejati. Sayangnya, persoalan manusia kurang mendapat perhatian dalam pemikiran pendidikan. Kalaupun ada kajian-kajian mengenai manusia sejauh ini belum ditemukan pandangan dasar kemanusiaan secara holistik. Kajian mengenai manusia masih sering terjebak pada pandangan dikotomik yang merupakan warisan dari corak pemikiran tipikal Yunani tentang realitas, yang mencapai puncaknya pada zaman Plato dan Aristoteles.
no reviews yet
Please Login to review.