jagomart
digital resources
picture1_Budidaya Udang Vannamei Pdf 56684 | 89594 Id Zonasi Kesesuaian Tambak Untuk Pengemban


 212x       Tipe PDF       Ukuran file 0.20 MB       Source: media.neliti.com


File: Budidaya Udang Vannamei Pdf 56684 | 89594 Id Zonasi Kesesuaian Tambak Untuk Pengemban
pasongli h dan gufran d d 2015 zonasi kesesuaian tambak untuk budidaya udang vaname jurnal ioedukasi issn 2301 4678 vol 3 no 2 maret 2015 zonasi kesesuaian tambak untuk pengembangan ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 22 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
        Pasongli, H dan Gufran D.D.. (2015). Zonasi Kesesuaian Tambak untuk Budidaya udang Vaname 
        Jurnal ßIOêduKASI                                     ISSN : 2301-4678 
        Vol 3 No (2) Maret 2015         
         
              ZONASI KESESUAIAN TAMBAK UNTUK PENGEMBANGAN 
             BUDIDAYA UDANG VANAME (Penaeus vannamei) PADA ASPEK 
            KUALITAS AIR DI DESA TODOWONGI KECAMATAN JAILOLO 
                        KABUPATEN HALMAHERA BARAT 
                                         
                                 1)            2)        3)
                      Hernita Pasongli , Gufran D. Dirawan  dan Suprapta  
                                         
                                         
               1) FKIP Universitas Khairun Ternate, Jl. Bandara Baabullah Kampus 1 Akehuda 
                      E-mail: hernitapasongli@yahoo.com. HP: 085260809368 
                   2) Pascasarjana Pendidikan Geografi Universitas Negeri Makassar 
                   3) Laboratorium Pendidikan Geografi Universitas Negeri Makassar 
                                         
                                    ABSTRAK 
          
              Kecamatan Jailolo merupakan salah satu wilayah yang  memiliki prospek terpenting dalam 
         sektor  perikanan tambak di Maluku Utara, karena di Jailolo memiliki potensi sumber daya pantai 
         dan lautnya sangat potensial untuk menghasilkan produk-produk perikanan. Penelitian ini bertujuan 
         (i) Merancang zona yang tepat untuk pengembangan udang Vaname pada aspek kualitas air di Desa 
         Todowongi Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat. Penelitian ini menggunakan metode 
         survey Hasil penelitian menunjukan bahwa; (i) Karakteristik kesesuaian tambak di Desa Todowongi 
         dikatagorikan sangat sesuai (S1) pada aspek kualitas air  (suhu, pH air, kecerahan, Nitrat, Hidrogen 
         sulfide) sedangkan katagori cukup sesuai (S2) pada salinitas dan oksigen terlarut. Untuk katagori 
         kurang sesuai (S3) pada nitrit dan katogori tidak (N) sesuai pada kandungan amoniak; (ii) Sedangkan 
         tingkat kesesuaian tambak berdasarkan karakteristik kualitas air adalah katagori sangat sesuai; (iii) 
         Zona untuk pengembangan udang Vaname di Desa Todowongi adalah sangat sesuai pada semua 
         tambak sehingga dapat dijadikan sentra produksi udang terbesar di Kecamatan Jailolo Kabupaten 
         Halmahera Barat.  
          
         Kata Kunci: Zonasi, kesesuaian tambak, kualitas air 
          
                                    ABSTRACT 
              Village of Jailolo is one of essential prospects in embankment fishery sector in North Maluku 
         because the area has beach resource and the sea has potential to produce fish products. to analyze the 
         characteristics of embankment congruence for the development of Vannamei shrimp (Penaeus vannamei) 
         on aspects of water quality in Todowongi village of Jailolo subdistrict in West Halmahera district; (ii) to 
         describe the extend of the level of embankment congruence for the development the Vannamei shrimp on 
         aspects of water quality in Todowongi village of Jailolo subdistrict in West Halmahera district; (iii) to 
         design the appropriate zone for the development of Vannamei shrimp in Todowongi village of Jailolo 
         subdistrict  in  West  Halmahera  district.  This  study  uses  survey  results  showed  that  it;  (i)  )  the 
         characteristics of embankment congruence in Todowongi village is categorized as extremely appropriate 
         (S1)  on  the  aspects  of  temperature,  pH  water,  brightness,  nitrate,  hydrogen  sulfide,  whereas  the 
         characteristics of embankment congruence is categorized as adequately appropriate (S2) on the aspects 
         salinity.  The  category  of  less  appropriate  (S3)  is  in  the  element  of  nitrite;  whereas,  the  category  of 
         inappropriate (N) is in ammoniac; (ii) the level of area congruence based on embankment congruence is 
         in the category of extremely appropriate; and (iii) the zone for the development of Vannamei shrimp in 
         Todowongi village is extremely appropriate in every embankment. 
               
         Key words: zonation, kesesuaian tambak, kualitas air 
         
                                       324 
                                         
             Jurnal ßIOêduKASI                                                                          ISSN : 2301-4678 
             Vol 3 No (2) Maret 2015                               
              
                      
                     Budidaya udang air payau yang ada di            lahan    terdapat    beberapa  faktor  yang  di 
             Kecamatan  Jailolo  merupakan  salah  satu              kondisikan       dengan       kebutuhan       lahan, 
             wilayah  yang    memiliki  prospek  terpenting          diantaranya  penelitian  kualitas  air  dan  tanah 
             dalam  sektor    perikanan  tambak  di  Maluku          sebagai  dasar  penetapan  kesesuaian  lahan 
             Utara  khususnya  di  Desa  Todowongi.  Luas            budidaya tambak yang merupakan proses dalam 
             lahan budidaya Air payau di Desa Todowongi              pendugaan potensi sumber daya lahan. Dengan 
             sebesar  495  ha,  akan  tetapi  yang  baru             membandingkan  persyaratan  yang  diperlukan 
             termanfaatkan untuk budidaya tambak ± 20 ha             untuk budidaya udang maka harus disesuaikan 
             dengan  komoditi  yang  dipelihara  udang  dan          dengan  sifat  karakteristik  budidaya  lahan 
             bandeng (Anonim, 2012). Hal ini menunjukkan             tambak  di  wilayah  yang  diteliti  (Perez  et  al., 
             bahwa  potensi        lahan    yang    ada    belum     2003 dalam Mustafa et al., 2008:242). 
             dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat                    Dengan       demikian       penelitan     ini 
             dan    pemerintah.      Perkembangan       budidaya     dilakukan      bertujuan      untuk     mengetahui 
             tambak  dan  peningkatan  produksi  udang               karakteristik  kesesuaian  tambak  pada  aspek 
             Vaname di  desa ini cukup pesat tahun 2009,             kualitas  air  untuk  pengembangan  budidaya 
             namun  pada  tahun  2011  produksi  udang               udang vaname di Desa Todowongi Kecamatan 
             Vaname mulai  mengalami  penurunan    hingga            Jailolo.  Adapun  manfaat  dari  penelitian  ini 
             saat  ini.  Menurut  data  Dinas  Kalautan  dan         adalah  mendapatkan  penzonasian  kawasan 
             Perikanan  Kabupaten  Halmahera  Barat  tahun           budidaya  yang  optimal  untuk  pengembangan 
             2012     sejak    tahun    2009-2011      penurunan     budidaya  udang  Vaname  (Penaeus  vannamei) 
             produksi  udang  Vaname  di  Desa  Todowongi            agar dapat digunakan oleh semua pihak terkait, 
             dari   18  ton/tahun  menjadi  16  ton/tahun.           sebagai  informasi  tentang  kesesuaian  tambak 
             Penyebab  penurunan  produksi  ini  dipicu  oleh        kepada      masyarakat       (petambak)       dalam 
             banyak  faktor  diantaranya  adalah  penurunan          pengembangan  tambak  untuk  budidaya  udang 
             mutu  lingkungan,  serangan  penyakit  dari             Vaname. 
             mikroba,  serta  mengabaikan  aspek  kesesuaian 
             lahan                                                   Metode Penelitian 
                     Untuk mempertahankan tingkat produksi                   Penelitian  ini  adalah  penelitian  survey. 
             dan memastikan pengembangan usaha budidaya              Penelitian    dilaksanakan      dari   tanggal    26 
             tambak  yang  lebih  baik,  maka  data  informasi       Februari-03  April  2013.  Lokasi  penelitian 
             tentang  potensi  kawasan  (kelayakan  lahan)           berada  di  Desa  Todowongi  Kecamatan Jailolo 
             sangatlah  diperlukan.  Menurut  Mustafa  et  al.,      Kabupaten  Halmahera  Barat  yang  terletak 
             (2008:24);  Rossiter,  (1996)  dalam  Rudiastuti,       diantara 1°3”0’ LU – 1°4”0’ LU  dan 127°29”0’ 
             (2011:9)  bahwa  evaluasi  kesesuaian  lahan            BT  -  127°35”0’  BT.  Adapun  yang  menjadi 
             sangat penting dilakukan karena lahan memiliki          variabel dalam penelitian ini adalah kualitas air 
             sifat  fisik,  sosial,  ekonomi  dan  geografi  yang    dengan  parameter;  suhu,  salinitas,  pH  air, 
             bervariasi  atau  lahan  diciptakan  tidak  sama.       kecerahan, kelarutan oksigen (DO), kandungan 
             Evaluasi  kesesuaian  lahan  dapat  memprediksi         Amonia,  Nitrit,  Nitrat,  dan  Hidrogen  Sulfida. 
             keragaman  lahan  dalam  hal  keuntungan  yang          Sampel  dalam  penelitian  ini  16  tambak  yang 
             diharapkan dari penggunaan lahan dan kendala            masih  produktif  dari  42  lahan  tambak. 
             penggunaan       lahan    yang    produktif     serta   Pengambilan            sampel           berdasarkan 
             degradasi  lingkungan  yang  diperkirakan  akan         purposive/Jugmental sampling atau berdasarkan 
             terjadi karena penggunaan lahan.                        pertimbangan sampel yang dipilih memiliki ciri-
                     Kesesuaian lahan merupakan bagian dari          ciri  khusus  dari  populasi  sehingga  dapat 
             suatu  kunci  sukses  dalam  kegiatan  akuakultur       dianggap presentatif (sampel yang benar-benar 
             yang       mempengaruhi         kesuksesan       dan    dapat  mewakili  dari  seluruh  populasi)  (Tika, 
             keberlanjutannya serta  dapat  memecah konflik          2005:41). Titik pengambilan sampel dilakukan 
             antara    berbagai     kegiatan     dan    membuat  di setiap petakan tambak yang berisikan udang 
             penggunaan  lahan  lebih  rasional  Penentuan           Vaname. Setiap petakan tambak diambil  2 titik 
                                                                  325 
                                                                     
            Jurnal ßIOêduKASI                                                                   ISSN : 2301-4678 
            Vol 3 No (2) Maret 2015                           
            Pasongli, H dan Gufran D.D.. (2015). Zonasi Kesesuaian Tambak untuk Budidaya udang Vaname 
             
            sampel  air.  Pengambilan  sampel  berdasarkan              Tanah, Jurusan Tanah Fakultas Pertanian 
            pada  kedekatan  dengan  badan  air.  Setiap                Universitas    Hasanudin       Makassar. 
            pengamatan sampel dicatat posisi geografisnya               Adapun  urutan  pengamatan  lapangan 
            dengan  menggunakan  alat  GPS.  Alat  yang                 sebagai berikut; (1) pengukuran salinitas 
            digunakan  dalam  penelitian  ini  yaitu;  laptop           air  dilakukan    di   tambak     dengan 
            untuk pengolahan data, alat tulis untuk pencacah            menggunakan  salinometer.  Pengukuran 
            data,  GPS  (Global  Position  System)  berfungsi           dilakukan dengan meneteskan  satu tetes 
            untuk  mengetahui  posisi,  Sechi  disc  untuk              sampel     dengan     pipet    kemudian 
            mengukur  kecerahan  air,  kertas  lakmus  untuk            diarahkan  pada  cahaya,  sehingga  dapat 
            mengukur pH air, pH meter untuk mengukur pH                 dilihat nilai ppm (part per million); (2) 
            tanah,  DO-meter  untuk  mengukur  jumlah                   pengukuran kecerahan dilakukan dengan 
            oksigen terlarut, Thermometer untuk mengukur                menggunakan  secchi  disc.  Piringan  
            suhu, Refraktometer untuk mengukur salinitas,               secchi  disc  dimasukkan  ke  dalam  air 
            botol  sampel  untuk  pegambilan  sampel  air,              hingga  tidak  terlihat  lagi  warnanya, 
            kamera  berfungsi  untuk  mendokumentasikan                 kemudian    diukur    dengan    meteran. 
            pada  saat  kegiatan,  dan  cool  box  berfungsi            Selanjutnya    pengukuran      kecerahan 
            tempat  penyimpanan  sampel  air.  Bahan  yang              mengacu pada rumus: 
            digunakan     dalam    penelitian   ini   adalah,                    
            pengawet sampel H₂SO₄, kertas label berfungsi               K          
                                                                               
            untuk  menandai  botol  sampel,  peta  lokasi                                     (DKP, 2009) 
            penelitian  Kecamatan  Jailolo  1:25.000,  peta 
            topografi skala 1: 25.000, dan peta administrasi    Keterangan: 
            Desa Todowongi skala 1:25.000.                      K     = Kecerahan 
                                                                T1    = Ukuran tali terpanjang 
                    Rancangan      pelaksanaan     penelitian   T2    = Ukuran tali terpendek 
            secara  garis  besar  terdiri  dari  3  tahap    yaitu       
            tahap persiapan, tahap kerja lapangan dan tahap             (3)    pengukuran       suhu      dengan 
            akhir  penelitian.  Secara  rinci  dapat  dijelaskan        menggunakan       thermometer       (°C). 
            sebagai berikut:                                            Thermometer  di  masukkan  ke  dalam 
                1.  Tahap  persiapan  terdiri  dari;  (1)  studi        tambak untuk mengetahui suhu air; (4) 
                    kepustakaan    yang  ada  hubunganya                pengukuran pH air dilakukan di tambak 
                    dengan  topik  penelitian  dan  kondisi             dengan  menggunakan  pH  meter  atau 
                    daerah    penelitian;   (2)   melakukan             kertas  lakmus.  pH  meter  atau  kertas 
                    pengamatan pada peta lokasi penelitian              lakmus  dimasukkan  ke  dalam  air, 
                    dalam  hal  untuk  pengambilan  sampel              kemudian pH meter atau kertas lakmus 
                    (mencocokkan       titik   kordinat    di           diangkat    untuk     melihat     tingkat 
                    lapangan);  (3)  menentukan  parameter-             kandungan  asam-basa  perairan;  (5) 
                    parameter  yang  hendak  diukur  beserta            kadar  ammoniak,  nitrit,  nitrat  dan 
                    peralatannya, dan menentukan titik-titik            hidrogen  sulfide  diketahui  berdasarkan 
                    pengamatan pada peta lokasi penelitian.             uji  laboratorium.  Sampel  air  diambil 
                                                                        berdasarkan  titik  pengambilan  sampel, 
                2.  Tahap kerja lapangan dan laboratorium.              kemudian  dimasukkan  ke  dalam  botol 
                    Tahapan     kegiatan    ini    mencakup             sampel yang telah diberi label. Sampel 
                    penentuan  posisi  dengan  menggunakan              air tersebut diberi larutan H₂SO₄  untuk 
                    GPS, pengamatan, pengambilan sampel,                menurunkan kadar pH air. Sampel air di 
                    pengukuran parameter kesesuaian lahan,              tambak  selanjutnya  dianalisis  dengan 
                    dokumentasi kegiatan, serta mengambil               cara  colorimetrik  dengan  menggunakan 
                    data-data  pendukung  seperti  data  iklim          alat   spectrophotometri.     Cara    ini 
                    di  BMKG  wilayah  Maluku  Utara  di                berkaitan  dengan  penyerapan  suatu 
                    Ternate. Sampel air dan tanah dianalisis            warna oleh panjang gelombang tertentu; 
                    di  Laboratorium  Kimia  dan  Kesuburan             (6)  untuk  mengukur    kadar  oksigen 
                                                             326 
                                                                
             Jurnal ßIOêduKASI                                                                      ISSN : 2301-4678 
             Vol 3 No (2) Maret 2015                             
              
                     terlarut  (DO)  digunakan  alat  DO-meter     Wi    = Bobot (weigth) 
                     (elektronik);   (7)   pengukuran     iklim    Si    = Nilai (skor) 
                     dilakukan       dengan         pendekatan            Setelah  mengetahui  nilai  skor  setiap 
                     perhitungan  berdasarkan  data  curah         karakteristik  setiap  tambak,  maka  langkah 
                     hujan (10 tahun) dengan  menggunakan          selanjutnya  memasukkan  hasil  skor  ke  dalam 
                     metode       Schmidt-Ferguson;        (11)    kategori  sangat  sesuai,  cukup  sesuai,  kurang 
                     pengukuran jarak air laut dan air sungai      sesuai  dan  tidak  sesuai.  Untuk  menentukan 
                     ke     tambak       dilakukan      dengan     kesesuaian suatu tambak udang, maka dilakukan 
                     menggunakan  Citrat  Satelit  (Google         pembobotan  (scoring) untuk setiap karakteristik 
                     Earth) pada tanggal 22 Juni 2011.             (parameter)  yang  diukur.  Nilai  skor  yang 
                                                                   diperoleh  merupakan hasil  kesesuaian  tambak, 
                  3. Tahap akhir penelitian. Semua data yang       sehingga dapat ditentukan zona manakah yang 
                    di  peroleh    baik  dari  hasil  analisis     sesuai  untuk  pengembangan  budidaya  udang 
                    laboratorium,     data   intensitas   curah    Vaname tersebut. Cara untuk mendapatkan nilai 
                    hujan,       pasang    surut   serta   data    skor  dan  bobot  dapat  dideskripsikan  sebagai 
                    pengukuran    di  lapangan  selanjutnya        berikut:   pembobotan      pada    setiap   faktor 
                    dianalisis  dengan menggunakan metode          pembatas  atau  peubah  ditentukan  berdasarkan 
                    scoring.  Metode  scoring  merupakan           pada  dominan  pengaruh  peubah  tersebut 
                    metode yang didasarkan pemberian nilai         terhadap  suatu  peruntukkan  kesesuaian  lahan 
                    pada masing-masing satuan lahan sesuai         budidaya  tambak  udang,  kemudian  diurutkan 
                    dengan karakteristiknya, dengan adanya         faktor-faktor pembatas tersebut dari yang paling 
                    metode       scoring,      maka       dapat    pengaruh  terhadap  suatu  peruntukkan.  Bobot 
                    dideskripsikan  secara  teoritis  untuk        terbesar  ditentukan  2  dan  terkecil  1.    (skor 
                    menentukan  zona-zona  pada  tambak            maksimal  untuk  setiap  faktor  pembatas  dalam 
                    yang telah diteliti.                           skala  penilaian  (skor)  dengan  angka  mulai  1 
             Teknik Analisis Data                                  (tidak  sesuai),  2  (kurang  sesuai),  3  (cukup 
                                                                   sesuai), dan 4 (sangat sesuai).  
                    Data     yang    diperoleh    dan    diolah 
             selanjutnya  di  analisis.  Teknik  analisis  yang    Tabel 1. Skor Kelas Kesesuaian Lahan tambak 
             digunakan dalam penelitian ini antara lain:            No       Kelas Kesesuaian              Skor 
             1.  Analisi Deskriptif, yaitu untuk menjelaskan        1     Sangat Sesuai (S1)             35-42% 
                 parameter yang diukur.                             2     Cukup Sesuai (S2)              27-34% 
                                                                    3     Kurang Sesuai (S3)             19-26% 
             2.  Analisis  sccoring  merupakan  pemberian           4     Tidak Sesuai (N)                <18% 
                 nilai    pada  masing-msing  satuan  lahan 
                 dengan  karakteristiknya.  Sistem  pemberian      HASIL DAN PEMBAHASAN 
                 skor  mengacu  kepada  Kapetsky  dan  Nath        Deskripsi Lokasi 
                 (1997)  dalam  Radiastuti,  (2011:31)    yakni           Desa      Todowongi       terletak    pada 
                 pemberian skor 4 untuk kriteria yang sangat       127°29’0’’-127°35’0’’BT dan 1°3’0”-1°4’0”LU 
                 sesuai  (S1),  skor  3  untuk  kriteria  cukup    berada  di  sebelah  selatan  Kecamatan  Jailolo. 
                 sesuai  (S2),  skor  2  untuk  kriteria  kurang   Jumlah  penduduk  di  Desa  Todowongi  pada 
                 sesuai (S3) atau bersyarat, dan skor 1 untuk      tahun  2011  sebanyak  206  KK  dengan  jumlah 
                 kriteria  yang  tidak  sesuai  (N).  Nilai        penduduk 763 jiwa Sebagian besar masyarakat 
                 kesesuaian     lahan     diperoleh     melalui    Desa  Todowongi  memiliki  mata  pencarian 
                 penjumlahan dari hasil perkalian bobot dan        sebagai petani yang berorientasi pada tanaman 
                 skor  seluruh  kriteria  penyusun  kesesuaian     tahunan  berupa  kelapa,  cengkih,  pala  serta 
                 lahan.  Secara  matematis  nilai  kesesuaian      tanaman buah-buahan dan hortikultura lainnya 
                 lahan ditulis dalam rumus:                        (Anonim, 2011). 
                 N = ∑(Wi x Si)                                            
             Keterangan :   
             N     = Nilai total kesesuaian lahan                          
                                                               327 
                                                                  
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Pasongli h dan gufran d zonasi kesesuaian tambak untuk budidaya udang vaname jurnal ioedukasi issn vol no maret pengembangan penaeus vannamei pada aspek kualitas air di desa todowongi kecamatan jailolo kabupaten halmahera barat hernita dirawan suprapta fkip universitas khairun ternate jl bandara baabullah kampus akehuda e mail hernitapasongli yahoo com hp pascasarjana pendidikan geografi negeri makassar laboratorium abstrak merupakan salah satu wilayah yang memiliki prospek terpenting dalam sektor perikanan maluku utara karena potensi sumber daya pantai lautnya sangat potensial menghasilkan produk penelitian ini bertujuan i merancang zona tepat menggunakan metode survey hasil menunjukan bahwa karakteristik dikatagorikan sesuai s suhu ph kecerahan nitrat hidrogen sulfide sedangkan katagori cukup salinitas oksigen terlarut kurang nitrit katogori tidak n kandungan amoniak ii tingkat berdasarkan adalah iii semua sehingga dapat dijadikan sentra produksi terbesar kata kunci abstract village ...

no reviews yet
Please Login to review.