jagomart
digital resources
picture1_Perkembangan Emosi Individu 5738 | Pengantar Psikologi Faal


 441x       Tipe DOCX       Ukuran file 0.13 MB    


File: Perkembangan Emosi Individu 5738 | Pengantar Psikologi Faal
pertemuan 1 mata kuliah psikologi faal pokok bahasan pengantar psikologi faal tujuan pembelajaran memahami dan menjelaskan konsep konsep psikologi faal mengenai a evolusi perfekstive perilaku idealisme psikologisme vs materialisme biologisme ...

icon picture DOCX Word DOCX | Diposting 11 Feb 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                         PERTEMUAN 1
                                              MATA KULIAH PSIKOLOGI FAAL
                    Pokok Bahasan
                    Pengantar Psikologi Faal
                    Tujuan Pembelajaran :
                    Memahami dan Menjelaskan Konsep-Konsep Psikologi Faal Mengenai :
                    A. Evolusi Perfekstive Perilaku ; Idealisme (Psikologisme) Vs Materialisme
                        (Biologisme)
                    B. Deterministik Perilaku : Nature vs Nurture
                    C. Fokus Kajian Psikologi Faal
                    D. Kemajuan Kajian-Kajian Terkait Psikologi Faal
                    E. Perkembangan Implementasi Psikologi Faal
                    Materi Kuliah :
                    1.   PENGANTAR PSIKOLOGI FAAL
                    PSIKOLOGI FAAL, berasal dari Psikologi dan Ilmu Faal. PSIKOLOGI adalah
                    Ilmu yang mempelajari perilaku manusia (Bigot, dkk, 1950), sedangkan ILMU
                    FAAL adalah Ilmu yang mempelajari tentang fungsi dan kerja alat-alat dalam
                    tubuh. Jadi Psikologi Faal adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia
                    dalam kaitannya dengan fungsi dan kerja aiat-alai dalam tubuh.
                    Dalam mempelajari perilaku manusia kita mengenal adanya 3 fungsi utama
                    yang mempengaruhi perilaku individu, yaitu fungsi kognisi (pikiran), fungsi afeksi
                    (emosi), dan fungsi konasi (kenzauan/kehendak). Dalam Psikologi Faal, titik berat
                    perhatian kita adalah meninjau kondisi faali atau kondisi biologis yang
                    mempengaruhi fungsi-fungsi perilaku tersebut.
                    Sebelum kita dapat memahami fungsi dan kerja alat-alat tubuh yang
                    mempengaruhi perilaku seseorang, lebih dahulu kita perlu mengenal anatomi
                 alat-alat tubuh. ANATOMI adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
                 susunan atau struktur alat-alat tubuh. Oleh karena itu dalam Psikologi Faal,
                 selain kita belajar fungsi dan kerja alat-alat tubuh yang mempengaruhi perilaku,
                 kita juga akan mengenal anatomi dari alat-alat tubuh.
                 Dalam Psikologi Faal akan dipelajari:
                    I. Alat-alat yang bekerja pada proses fungsi kognitif, afektif, dan konasi
                       berlangsung
                    II. Proses-proses yang berlangsung pada alat-alat tubuh tersebut
                 Menurut fungsinya, alat-alat tubuh dibagi dalam empat kelompok, yaitu:
                  1. Alat-alat untuk Pertukaran Zat
                  2. Alat-alat untuk Reproduksi
                  3. Al at-alat u nt uk Gerak
                  4. Alat-alat untuk Koordinasi
                       Meskipun dibagi atas kelompok-kelompok seperti tersebut diatas, namun
                 fungsi dari kelompok-kelompok tersebut berkaitan dengan erat. Contoh
                 konkritnyadapat   kita simak dari uraian     berikut  ini; Organisme perlu
                 menyesuaikan din dengan lingkungan atau bereaksi terhadap perubahan di
                 dalam lingkungan untuk mempertahankan hidup (antara lain digunakan alat-alat
                 untuk reproduksi dan alat-alat gerak). Untuk melakukan kegiatan-kegiatan
                 dalam mempertahankan hidup is memerlukan alat-alat koordinasi, tanpa alat-
                 alat koordinasi tidak dapat terjadi koordinasi antara alat-alat tubuh dan tidak
                 dapat terjadi penyesuaian dengan lingkungan atau reaksi terhadap perubahan
                 dalam lingkungan, sedangkan alat-alat koordinasi memerlukan           alat-alat
                 pertukaran zat agar dapat berfungsi.
                  Yang termasuk dalam alat-alat koordinasi adalah:
                     1) Alat-alat Indera
                     2) Susunan Saraf Pusat
                     3) Susunan Saraf Perifer
                     4) Alat-alat Endokrin
                    Alat-alat tersebut bekerja pada saat dilakukan fungsi kognitif, afektif, maupun
                    konasi. Oleh karena itu dalam Psi kologi Faal ini titi k berat kita pada alat-alat
                    koordinasi, karena tanpa alat-alat koordinasi tidak dapat terjadi koordinasi antara
                    ,alat-alat tubuh dan tidak dapat terjadi penyesuaian dengan lingkungan atau
                    reaksi terhadap perubahan dalam lingkungan.
                    2.   Evolusi Perfekstive Perilaku ; Idealisme (Psikologisme) Vs Materialisme
                         (Biologisme).
                    Pemikiran psikologi di era kontemporer banyak dihiasi oleh perdebatan antara
                    paham idealisme dan materialisme. Spirit materialisme dalam psikologi tentunya
                    tidak hanya dapat ditemukan di sejarah gerakan ilmu pengetahuan dunia bahkan
                    Eropa Barat dan Amerika juga dilandasi oleh gerakan materialisme. Sigmund
                    Freud, John Watson, dan Skinner adalah beberapa penganut paham materialism
                    dalam psikologi. Menariknya dibalik situasi pengaruh filsafat materialism,
                    terdapat fenomena yang cukup mengejutkan dikarenakan spirit idealisme,
                    humanistik, dan spiritual juga mengalir diam-diam dalam mainstream psikologi.
                    Apakah Perilaku Disebabkan oleh Faktor Psikologis atau Faktor
                    Fisiologis? Pendapat ini muncul sejak zaman Renaissance dimana ilmu-ilmu
                    yang ada berkembang berdasarkan pemikiran dan dogma-dogma yang belum
                    dibuktikan lewat kenyataan. Menurut dogma-dogma yang berlaku saat itu,
                    perilaku manusiasemata-mata disebabkan oleh hukum alam (faktor fisiologis).
                    Masalah alah fundamental yang besar dari perkembangan filsafat pengetahuan,
                    ialah masalah mengenai hubungan antara pikiran dengan keadaan. Jadi
                    masalah hubungan antara pikiran dengan keadaan, hubungan antara jiwa
                    dengan alam - masalah yang terpenting dari seluruh filsafat - mempunyai, tidak
                    kurang     daripada    semua agama, akar-akarnya di dalam paham-paham
                    kebiadaban yang berpikiran-sempit dan tiada berpengetahuan. Jawaban-
                    jawaban yang diberikan oleh para ahli filsafat ke masalah ini membagi mereka ke
                    dalam dua kubu besar. Mereka yang menegaskan bahwa jiwa ada yang primer
                    jika dibandingkan dengan alam, dan karenanya, akhirnya, menganggap adanya
                    penciptaan dunia dalam satu atau lain bentuk - dan di kalangan para ahli filsafat,
                    Hegel, misalnya, penciptaan ini sering menjadi lebih rumit dan mustahil daripada
        dalam agama merupakan kubu idealisme. Yang lain, yang menganggap alam
        sebagai yang primer, tergolong ke dalam berbagai mazhab materialisme. Dua
        pernyataan ini, idealisme,dan materialisme,ikut mempengaruhi perfekstif tentang
        perilaku pada psikologi.
        Sebelum 1879, psikologi dianggap sebagai bagian dari filsafat atau ilmu faal.
        Pada mulanya ahli-ahli filsafat dari zaman Yunani Kuno-lah yang mulai
        memikirkan gejala-gejala kejiwaan. Saat itu belum ada pembuktian-pembuktian
        secara empiris atau ilmiah. Mereka mencoba menerangkan gejala-gejala
        kejiwaan melalui mitologi. Cara pendekatan seperti itu disebut sebagai cara
        pendekatan yang naturalistik.
        Di antara sarjana Yunani yang menggunakan pendekatan naturalistik adalah
        Thales (624-548 SM) yang sering disebut sebagai Bapak Filsafat. Ia meyakini
        bahwa jiwa dan hal-hal supernatural lainnya tidak ada karena sesuatu yang ada
        harus dapat diterangkan dengan gejala alam (natural phenomenon). Ia pun
        percaya bahwa segala sesuatu berasal dari air dan karena jiwa tidak mungkin
        dari air maka jiwa dianggapnya tidak ada. Tokoh lainnya adalah Anaximander
        (611-546 SM) yang mengatakan bahwa segala sesuatu berasal dari sesuatu
        yang tidak tentu, sementara Anaximenes (abad 6 SM) mengatakan bahwa
        segala sesuatu berasal dari udara. Tokoh yang tak kalah pentingnya adalah
        Empedocles, Hippocrates, dan Democritos.
        Empedocles (490-430 SM) mengatakan bahwa ada empat elemen besar dalam
        alam semesta, yaitu bumi/tanah, udara, api, dan air. Manusia terdiri dari tulang,
        otot, dan usus yang merupakan unsur dari tanah; cairan tubuh merupakan unsur
        dari air; fungsi rasio dan mental merupakan unsur dari api; sedangkan
        pendukung dari elemen-elemen atau fungsi hidup adalah udara. Berdasarkan
        pada pandangan Empedochles, Hipocrates (460-375 SM) yang dikenal sebagai
        Bapak Ilmu Kedokteran, menyatakan bahwa dalam diri manusia terdapat empat
        cairan tubuh yang memiliki kesesuaian sifat dengan keempat elemen dasar
        tersebut.
        Berdasarkan komposisi cairan yang ada dalam tubuh manusia tersebut maka
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Pertemuan mata kuliah psikologi faal pokok bahasan pengantar tujuan pembelajaran memahami dan menjelaskan konsep mengenai a evolusi perfekstive perilaku idealisme psikologisme vs materialisme biologisme b deterministik nature nurture c fokus kajian d kemajuan terkait e perkembangan implementasi materi berasal dari ilmu adalah yang mempelajari manusia bigot dkk sedangkan tentang fungsi kerja alat dalam tubuh jadi kaitannya dengan aiat alai kita mengenal adanya utama mempengaruhi individu yaitu kognisi pikiran afeksi emosi konasi kenzauan kehendak titik berat perhatian meninjau kondisi faali atau biologis tersebut sebelum dapat seseorang lebih dahulu perlu anatomi pengetahuan susunan struktur oleh karena itu selain belajar juga akan dipelajari i bekerja pada proses kognitif afektif berlangsung ii menurut fungsinya dibagi empat kelompok untuk pertukaran zat reproduksi al at u nt uk gerak koordinasi meskipun atas seperti diatas namun berkaitan erat contoh konkritnyadapat simak uraian berik...

no reviews yet
Please Login to review.