Authentication
138x Tipe PDF Ukuran file 0.15 MB Source: media.neliti.com
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm ASOSIASI KOMPETENSI TENTANG PEDOMAN GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS INDEKS MASSA TUBUH REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN AL-ISHLAH BULUSAN KOTA SEMARANG Fasella Dizka Febrinsa*), Ir.Laksmi Widajanti,M.Si **), dr.Siti Fatimah Pradigdo,M.Kes **) *)Mahasiswa Peminatan Gizi FKM Undip **)Dosen Bagian Gizi FKM Undip e-mail :fasellafebrinsa@ymail.com ABSTRACT Initial studies in Boarding School Al-Islah Bulusan Semarang City, as much as 50% of the nutritional status of female teenagers experienced more nutrition. Today's teens have unhealthy eating patterns. Implementation competencies include knowledge, attitudes and skills about the selection of food in accordance with the standards of Indonesia Balanced Nutrition Guidelines are needed to improve nutritional awareness. The purpose of this study to determine the association of Indonesian Balanced Nutrition Guidelines competence with a body mass index status of female teenagers. The design studies with cross-sectional survey. The sampling technique was by purposive sampling amounted to 44 female teenagers. Data were collected through interviews and analyzed using Rank Spearman Rank test. The results showed that the status of the body mass index in young women is almost entirely better nutritional status (95.5%), lack of energy consumption (86.4%), lack of protein consumption (95.5%), and competence level about Balanced Nutrition Guidelines were good (84.1,%). In general, if the level of competence is seen from the competence of knowledge about Balanced Nutrition Guidelines were good (56.8%),competence level of attitudes about Balanced Nutrition Guidelines for attitude positive (52.3%), and competence level of skills about Balanced Nutrition Guidelines were good (40.1%). Based on Rank Spearman test there is a relationship of competence (knowledge,attitudes, skills) with a body mass index status (p-value = 0.017 and the correlation coefficient () = -0.359). The board suggested that boarding schools improve food management and curb the purchase of food at boarding corresponding Balanced Nutrition Guidelines. Keywords : Body Mass Index, Female Teenagers, Competence Nutrition, Substance Intake Nutrition, Balanced Nutrition Guidelines Reading List : 55 (2000-2015) 46 JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm PENDAHULUAN protein, lemak, air, kalsium, asam folat, Gizi Seimbang adalah susunan zat besi, magnesium, vitamin D dan pangan sehari-hari yang mengandung vitamin A yang penting bagi zat gizi dalam jenis dan jumlah yang pertumbuhan remaja.1 sesuai dengan kebutuhan tubuh.Gizi Hasil Riset Kesehatan Dasar Seimbang disusun dalam bentuk (Riskesdas) 2013 menunjukkan bahwa Pedoman Gizi Seimbang.1 Menurut anak usia 5-12 tahun (18,8%) ,13-15 Peraturan Menteri Kesehatan Republik tahun (10,8%), dan 16-18 tahun (7,3%) Indonesia No.41 Tahun2014, Pedoman berdasarkan indeks massa tubuh Gizi Seimbang baru ini sebagai mengalami kegemukan. Berdasarkan penyempurnaan pedoman-pedoman data Riskesdas (2013) didapatkan yang lama. Pedoman Gizi Seimbang prevalensi overweight untuk tingkat mempunyai empat pilar yaitu Provinsi Jawa Tengah menunjukkan 6 % mengkonsumsi makanan beragam, meningkat dibanding tahun 2010 yang membiasakan perilaku hidup bersih, hanya 0,7%.7 Data Dinas Kesehatan melakukan aktivitas fisik, Kota Semarang Tahun 2011, mempertahankan dan memantau berat menunjukkan bahwa sejumlah remaja badan dalam batas normal. Empat pilar anemia 1,5 %, gizi kurang 0,19 %, gizi tersebut menjadi bagian dari ‘Pola lebih 0,4 % dan Kekurangan Energi Hidup’ dan upaya perbaikan gizi .1 Kronis (KEK) 0,22 %. Upaya perbaikan gizi masyarakat Upaya penerapan Pedoman Gizi menurut Undang-Undang Republik Seimbang dapat dimulai dengan Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 pemahaman praktik pola hidup sehat. Tentang Kesehatan (BAB VIII Gizi dan Pemahaman praktik pola hidup sehat Pasal 141,142,143) ditujukan untuk didukung dengan penerapan kompetensi peningkatan mutu gizi perseorangan dan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan masyarakat. Peningkatan mutu gizi salah keterampilan. Salah satu contoh satunya dilakukan melalui perbaikan pola penerapan kompetensi dalam gizi konsumsi makanan yang sesuai dengan meliputi pemilihan makanan sesuai gizi seimbang. Upaya perbaikan gizi dengan standar Pedoman Gizi Seimbang dilakukan pada seluruh siklus kehidupan diperlukan untuk meningkatkan sejak dalam kandungan sampai dengan kesadaran gizi. 1,8,9 lanjut usia. Salah satu prioritas kepada Pondok pesantren merupakan 2 kelompok rawan adalah remaja putri. salah satu subsistem pendidikan yang Masalah gizi yang sering terjadi memiliki karakteristik khusus. Secara pada remaja putri adalah obesitas. legalitas, eksistensi pondok pesantren Remaja Putri banyak mengalami diakui oleh semangat Undang Undang RI obesitas daripada laki-laki. Remaja saat No.20 tahun 2003 tentang Sistem ini mempunyai pola makan yang tidak Pendidikan Nasional. Salah satu ciri khas sehat. Hal ini akan membawa pengaruh kehidupan di pondok pesantren adalah buruk pada perilaku remaja. Perilaku kemandirian santri, sebagai subjek yang tersebut adalah dengan melakukan diet memperdalam ilmu keagamaan di yang ketat dalam mencapai bentuk tubuh pondok pesantren. Kemandirian tersebut yang ideal dan ketidakseimbangan koheren dengan tujuan pendidikan antara konsumsi gizi dengan kecukupan nasional. Undang-Undang RI No.20 3,,4,5,6 gizi yang dianjurkan. Kandungan zat Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan gizi yang dianjurkan adalah energi, Nasional pasal 3 disebutkan bahwa: 47 JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm Pendidikan nasional berfungsi Pengetahuan, Keterampilan), asupan zat mengembangkan kemampuan dan gizi, penyakit infeksi seperti diare, ISPA membentuk watak serta peradaban sebagai variabel independen, sedangkan bangsa yang bermartabat dalam rangka status indeks massa tubuh remaja putri mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai variabel dependen. bertujuan untuk berkembangnya potensi Populasi adalah seluruh remaja peserta didik agar menjadi manusia yang putri di Pondok Pesantren Al-Ishlah beriman dan bertaqwa kepada Allah Bulusan Kota Semarang. Adapun teknik SWT. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, pengambilan sampel dari penelitian ini sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, adalah dengan cara purposive sampling. dan menjadi warga Negara yang Teknik purposive samplingadalah teknik demokratis serta bertanggung jawab.9 pengambilan sampel didasarkan pada Pondok Pesantren Al-Ishlah tujuan tertentu dengan memperhatikan Bulusan Kota Semarang merupakan ciri-ciri dan karakteristik populasi.Di Pondok Pesantren yang tradisional. dapatkan Jumlah sampel 44 orang. Remaja Putri disana mempunyai latar Data yang dikumpulkan berupa belakang yang mandiri di dalam data primer dan sekunder. Data primer memasak makanan. Kebiasaan yang pada penelitian ini adalah pengukuran tidak baik pada remaja putri adalah tinggi badan dan berat badan responden, sering menggunakan obat pelangsing. pengetahuan, sikap, keterampilan Berdasarkan survei pendahuluandi Pedoman Gizi Seimbang pada remaja Pondok Pesantren Al-Ishlah Bulusan putri, dan asupan zat gizi. Data sekunder Kota Semarang, karena pada Pondok diperoleh dari instansi yang terkait yaitu Pesantren ini tidak adanya pemberian data jumlah santri yang ada di pondok materi atau pelatihan tentang Pedoman pesantren Al-Ishlah Bulusan Kota Gizi Seimbang dan perilaku tentang gizi Semarang, aktifitas Remaja Putri dan masih kurang, maka peneliti tertarik keadaan geografis.Uji normalitas dalam untuk melihat asosisasi tingkat penelitian ini dengan menggunakan kompetensi tentang pedoman gizi Shapiro-Wilk. Peneliti menggunakan uji seimbang dengan status indeks massa statistik Rank Spearman Test (r) karena tubuh remaja putri. Seperti yang kita data berdistribusi tidak normal. ketahui masalah kesehatan yang sering terdengar di pondok pesantren adalah HASIL DAN PEMBAHASAN masalah penyakit kulit dan gizi. Pondok pesantren seharusnya mendapatkan Kompetensi Pedoman Gizi Seimbang pemantauan yang lebih ketat terhadap Sikap positif Pedoman Gizi status gizi remaja disana. 8 Seimbang yang paling banyak adalah responden sudah mengerti di dalam METODE PENELITIAN pemilihan makanan yang menurut mereka halal dan sehat di makan. Sikap Penelitian dilaksanakan di ini diperlihatkan dari perilaku teman Pondok Pesantren Al-Ishlah Bulusan sebaya dalam melakukan praktik Kota Semarang pada bulan Januari 2016 Pedoman Gizi Seimbang sehari-hari. – Februari 2016.Jenis penelitian ini Pengetahuan Pedoman Gizi Seimbang menggunakan survei dengan pendekatan yang paling baik adalah mengerti tentang cross sectional.Tingkat kompetensi remaja yang penting melakukan aktifitas Pedoman Gizi Seimbang (Sikap, fisik atau berolahraga secara rutin satu 48 JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm minggu sebanyak dua kali. Keterampilan Uji statistik hubungan tingkat yang paling baik adalah responden tidak kompetensi sikap Pedoman Gizi mengkonsumsi minuman bersoda. Seimbang dengan status indeks massa (Tabel 1) tubuh menggunakan Rank Spearman Tabel 1Distribusi Responden diperoleh nilai p=0,392 (p>0,05) maka berdasarkan Tingkat kompetensi dapat disimpulkan tidak ada hubungan Tentang antara tingkat kompetensi sikap Pedoman Gizi Seimbang Pedoman Gizi Seimbang dengan status Sub Kategori Jumlah Persentase Uji statistik hubungan tingkat Variabel (Orang) (%) kompetensi Pedoman Gizi Seimbang Sikap Positif 23 52,3 dengan status indeks massa tubuh Pedoman Negatif 21 47,7 menggunakan Rank Spearman Gizi diperoleh nilai koefisien korelasi () - Seimbang 0,359 maka dapat diinterpretasikan Pengetahuan Baik 25 56,8 memiliki kekuatan korelasi sangat Pedoman Kurang 19 43,2 lemah dengan arah korelasi negatif Gizi yang artinya semakin buruk Tingkat Seimbang kompetensi Pedoman Gizi Seimbang Keterampilan Baik 18 40,1 yang dilakukan remaja putri, semakin Pedoman Kurang 26 59,1 baik status IMT pada remaja putri. Gizi Nilai p=0,001 (p<0,05) maka dapat Seimbang disimpulkan ada hubungan antara Kompetensi Baik 37 84,1 Tingkat kompetensi Pedoman Gizi Pedoman Kurang 7 15,9 Seimbang dengan status indeks Gizi massa tubuh pada remaja putri. Seimbang Secara keseluruhan, tingkat indeks massa tubuh/umur pada remaja kompetensi remaja putri tentang putri. Pedoman Gizi Seimbang yang masih Tidak ada hubungan antara rendah dalam penelitian ini adalah tingkat kompetensi sikap dengan status mengkonsumsi makan secara indeks massa tubuh pada penelitian ini beragam. Penelitian ini sejalan adalah karena sikap memberi pengaruh dengan penelitian sebelumnya yaitu secara tidak langsung terhadap status menunjukkan bahwa ada hubungan 11 antara kompetensi ibu menyusui gizi. Masih ada pengaruh dari asupan dengan keberhasilan pemberian ASI yang dikonsumsi. Remaja putri pada 10 penelitian ini dalam menyikapi Pedoman eksklusif. Ada hubungannya Gizi Seimbang terpengaruh dengan kompetensi pada penelitian ini adalah kelompok teman sebayanya. Remaja karena remaja di dalam melakukan putri didalam mengkonsumsi makan tindakan tidak hanya berpengaruh memiliki tingkat kompetensi pengetahuan pada pengetahuan saja, namun sikap baik tentang Pedoman Gizi Seimbang dan keterampilan juga berperan dalam yang dapat menunjang sikap positif untuk meningkatkan status gizi remaja pada memilih makanan yang beragam dan penelitian ini. bergizi. Sikap negatif remaja putri terhadap Pedoman Gizi Seimbang dapat Tingkat kompetensi sikap Pedoman menghambat status indeks massa tubuh Gizi Seimbang 49
no reviews yet
Please Login to review.