Authentication
293x Tipe PDF Ukuran file 0.12 MB Source: media.neliti.com
JURNAL GRAMATIKA ISSN: 2442-8485 Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V1.i2 (123-127) E-ISSN: 2460-6319 BAHASA ANAK BARU GEDE (ABG) DALAM CERPEN REMAJA DI MAJALAH ANEKA Trisna Helda Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat Email : trisna_helda@yahoo.co.id Submitted :6-04-2015, Reviewed:30-10-2015, Accepted:30-10-2015 http://dx.doi.org/10.22202/jg.2015.v1i1.1231 Abstract This studyaimed to describe thelanguage ofthe New Children (ABG) inadolescents short stories invarious magazines edition of 10 to 23 May 2013. The researc hthat uses data collection using content analysis techniques (content analysis), which perform content analysis conteen short stories invarious magazines. So that is found in the use of vocabulary, language diversity, and sentence structure. The results showed that the language of teenager stend to prefernon-standard vocabulary, language diversity casual, short, agile and creative and sentence structure and elliptic. Hopefully with this research, language ABG inteen short stories invarious magazines 10-23 Mai 2013 edition can make additional knowledge for writers of short storiesso that other scan produce writing singood work and quality, regardless of them anner of writing actually. Keywords: language, stories, teen, magazine Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bahasa Anak Baru (ABG) pada remaja cerpen di berbagai majalah edisi 10-23 Mei 2013. Penelitian yang menggunakan pengumpulan data menggunakan teknik analisis isi (content analysis), yang melakukan analisis isi pada remaja cerpen di berbagai majalah. Sehingga ditemukan dalam penggunaan kosakata ketidakbakuan, keragaman bahasa, dan struktur kalimat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa remaja cenderung memilih kosakata non-standar, bahasa keragaman kasual, struktur kalimat singkat, lincah dan kreatif dan tungal dan elips. Mudah- mudahan dengan penelitian ini, bahasa ABG di cerpen remaja di berbagai majalah 10-23 Mai 2013 edisi dapat membuat tambahan pengetahuan bagi penulis cerita pendek sehingga orang lain dapat menghasilkan tulisan-tulisan dalam pekerjaan yang baik dan kualitas, terlepas dari cara penulisan sebenarnya. Kata Kunci: Bahasa, Cerita, Remaja, Majalah PENDAHULUAN Anak Baru Gede). Penggunaan bahasa di Bahasa Indonesia banyak kalangan remaja saat ini sangat berbeda mengalami penambahan kosakata. Apakah dengan bahasa Indonesia yang baik dan datang dari bahasa daerah, bahasa asing, benar. Salah satu syarat bahasa yang baik maupun dari bahasa gaul anak baru gede dan benar adalah pemakaian bahasa yang (ABG). Kosakata baru tesebut merusak mengikuti kaidah yang dibakukan atau bahasa bakunya. Bahasa Indonesia yang dianggap baku dan pemanfaatan ragam digunakan di kalangan anak remaja (yang yang tepat dan serasi menurut golongan lebih dikenal dengan istilah ABG artinya penutur dan jenis pemakaian bahasa 123 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat JURNAL GRAMATIKA ISSN: 2442-8485 Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V1.i2 (123-127) E-ISSN: 2460-6319 (Moeliono, 1991). Bahasa ABG cenderung kata, ragam bahasa dan struktur memiliki ragam santai, sehingga tidak kalimatnya. terlalu baku. Ketidakbakuan tersebut tercermin dalam kosa kata, struktur PEMBAHASAN kalimat, dan intonasi. Data yang dianalisis merupakan Ragam bahasa ABG memiliki ciri ketidakbakuan bahasa ABG tercermin khusus, singkat, lincah dan kreatif. Kata- dalam; 1) kosa kata, 2) ragam bahasa dan kata yang digunakan cenderung pendek, 3) struktur kalimat. Pembentukan kata sementara kata yang agak panjang akan kerja transitif bahasa-bahasa remaja diperpendek melalui proses morfologi atau cenderung menggunakan proses nasalirasi. menggantinya dengan kata yang lebih Mereka menghindari penggunakan awalan pendek. Kalimat-kalimat yang digunakan ¶PH1¶ \DQJ FXNXS UXPLW 'HQJDQ kebanyakan terstruktur kalimat tunggal. demikian, pemakai bisa menghindarkan Bentuk-bentuk elip yang banyak diri dari kesulitan menentukan kombinasi digunakan untuk membuat susunan µPH1-NDQ¶ DWDX µPH1-,¶ .HVXOLWDQ LQL kalimat menjadi lebih pendek sehingga GLDWDVLROHKSURVHVµ1-LQ¶ seringkali dijumpai kalimat-kalimat yang tidak lengkap. Penggunaan struktur yang Kosa kata pendek, pengungkapan makna menjadi Penulis menemukan hal-hal yang lebih cepat yang sering membuat menunjukkan proses morfologi bahasa pendengar yang bukan penutur asli bahasa ABG pada cerpen remaja di dalam majalah Indonesia mengalami kesulitan untuk Aneka adalah;proses nasalisasi kata kerja memahaminya. aktif untuk membentuk kata kerja transitif Cerpen remaja dalam tulisan ini aktif, seperti, pikir > mikirin, ambil > adalah cerita pendek yang diperuntukkan ngambilin, cari > nyariin, tanya, nanyain, bagi kaum remaja. Hal ini bisa dilihat dari les >ngelesin, bawa > ngebawain, ikut > tokoh cerita yang ada di dalam cerpen. ngikutin, kumpul > ngumpulin, bintang Mereka bisanya anak sekolah menengah >ngebintangin, janji > ngejanjiin. Kata umum atau mahasiswa bawah. Panjang tersesebut akan menjadi baku apabila cerpen rata-rata 1½ ± 2 halaman atau 1.500 GLEHULDZDODQµPH¶VHKLQJJDPHQMDGLpikir kata, yang juga dipengaruhi oleh kebijakan > memikir, ambil > mengambil, cari > Redaktur dalam menyediakan ruang. mencari, Tanya > menanya, les > meles, bawa > membawa, kumpul > mengumpul. METODE PENELITIAN EHQWXNSDVLI µGL¶ NDWD GDVDU LQ¶ Penelitian ini menggunakan bentuk pasif ini dibentuk dengan pendekatan deskriptif dengan metode PHQDPEDKNDQDZDODQµGL¶GDQDNKLUDQµLQ¶ kualitatif. Objek penelitian ini adalah pada kata dasar seperti, jadi > dijadiin, kumpulan cerpen dalam majalah aneka jalan > dijalanin, ingat > diingatin, edisi 10-23 Mei 2013. Teknik tunggu > ditungguin, batal > dibatalin, pengumpulan data menggunakan analisis ajar > diajarin. isi (content analysis). Penulis mengambil EHQWXNSDVLIµNH¶NDWDGDVDUVHSHUWL secara acak setiap kata dan kalimat yang injak > keinjak, timpa > ketimpa, peleset ada di dalam cerpen, sehingga > kepeleset. menganalisisnya melihat kepada; 1) penghilangan huruf (fonem) awal seperti, ketidakbakuan dalam kosa kata, 2) ragam memang > emang, habis > abis, saja > bahasa dan 3) struktur kalimat. Sehingga aja, sama > ama. dapat menemukan ketidakbakuan kosa 124 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat JURNAL GRAMATIKA ISSN: 2442-8485 Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V1.i2 (123-127) E-ISSN: 2460-6319 SHQJKLODQJDQ KXUXI µK¶ SDGD DZDO suku ³6DQ NDPX QJHUDVDLQ VHVXDWX GL kata bentuk baku, contoh, lihat > liat, SHUXWPX"´ habis > abis, tahu > tau. ³,\DNDPXMXJD"´ mengindonesiakan bahasa asing, contoh, ³,\DUDVDQ\DPXOHV«´ sorry > sori, top > ngetop, comment > ³$GXK*XHNHWRLOHWGXOXDQ´ komen. ³*XHMXJD´ SHQJJDQWLDQKXUXIµD¶GHQJDQµH¶FRQWRK, ³*XHGXOX´ benar > bener, cepat > cepet, pintar > pinter. ³.HQDSD"´ penggantian GLIWRQJµDX¶GHQJDQµR¶GDQ ³7DNXW´ µDL¶ GHQJDQ µH¶ FRQWRK kalau > kalo, Billy makin mengerutkan kening pakai > pake, sampai > sampei. ³7DNXWDSD"´ pemendekan kata atau konstraksi dari dua ³1JJDNWHUEDODV´ kaa yang berbeda, contoh, terima kasih > Billy tertawa kecil makasih, kayak lembu > kalem, bagaimana > gimana. ³,K'HQLPHQGHOLN´ penggunaan istilah lain, contoh, cantik > ³.RNLK"´ kece, dia > doski, sahabat > sohib ³$ELV"´ ³.RNGLHPDMDVLK"´ Ragam bahasa Ragam bahasa pada Anak Baru Gede ³0DNDVLK´ (ABG) memiliki ciri khusus yaitu singkat, Aku mengangguk. lincah dan kreatif. Kata-kata yang ³-DQJDQQRUDN%XQJ«´ digunakan cenderung pendek, sementara ³.DX\DQJEUHQJVHN´ kata-kata yang lebih panjang diperpendek ³.HQDSD"´ lagi. Kata-kata yang penulis temukan di ³3HOLWDPDW´ dalam cerpen remaja tersebut antara lain: ³,QLEXNDQPDVDODKSHOLW terima kasih menjadi makasih, menjelasin DWDXWLGDNWDSLDNXODJLERNH%XQJ´ menjadi jelasin, memberikan menjadi ³%RNH«´ berikan, sudah menjadi udah, calon mertua menjadi camer dan sayang menjadi ³%ROHKNDQ"´ say. Semua kata ditulis dengan santai dan Deni menaikkan alis matanya sambil ringan, sehingga pembaca lebih menikmati tersenyum. kosa kata yang terdapat dalam cerpen ³-DPLQDQDSD"´ tersebut. Jadi, ragam bahasa baku kurang ³3HPEHULDQNDPXLWX´ dipakai dalam penulisan-penulisan karya ³$SD"´ fiksi dan bahasanya tidak resmi. ³%LOOJXHQJJDNWDX´ Struktur kalimat ³$GXKVLEXNQLK%LO"´7HJXUPDPD'DQLH Kalimat-kalimat yang digunakan di tiba-tiba dalam cerpen remaja kebanyakan ³(K«QJJDN´ %LOO\ WHUVHQ\XP WDQSD berstruktur kalimat tunggal dan bentuk elip menghentikan petikan gitarnya. yang membuat susunan kalimat menjadi 7DQWHPDXNHPDQD"´ pendek, sehingga dijumpai kalimat-kalimat ³0DOOmau ikut? tidak lengkap. Penulis menemui beberapa ³:DKVD\DMDJDUXPDKDMDGHK7DNXWRP kalimat tunggal dan kalimat elip di dalam PDUDK´ cerpen remaja tersebut, antara lain: 125 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat JURNAL GRAMATIKA ISSN: 2442-8485 Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V1.i2 (123-127) E-ISSN: 2460-6319 ³%LNVLDSLQDLUKDQJJDW\D´ Bahasa ABG cenderung tidak formal atau ³,\D1RQ tidak baku menurut kaidah yang ³$SDODJL1RQHMHN%LOO\ diterapkan oleh pusat bahasa, masih Danie merenggut. menimbulkan kontroversi termasuk di ³$GDROHK-ROHKEXDWJXH1RQ"´ kalangan pendidik di Indonesia, ketika Lanjut Billy tak peduli. akan diperkenalkan di dalam kelas. Masih 'DQL PHQFLELU ³*XH WDNXW OX JHHU NDOR banyak kalangan guru yang berpendapat GLNDVL´ bahwa bahasa ABG tidak beraturan dan ³-DQMLGHKQJJDN´ tidak menunjukkan citra bahasa Indonesia Billy mengeluarkan tangan yang baik dan benar. Oleh karena itu para guru di Indonesia tidak memperkenalkan ³(*3´VDKXW(OOD\DQJ di dalam kelas. Namun, walaupun tidak punya rambut panjang dan diperkenalkan di dalam kelas secara bagus itu cuek. formal, para ABG di Indonesia dengan mudah mempelajari bahasa ini lewat acara Sementara Jay masih televise yang lebih banyak berbahasa celingak-celinguk, dan ABG. akhirnya ia mendekati Ella Bahasa ABG sangat mudah untuk cs mempelajarinya, karena sttruktur morfologinya dan kalimatnya jauh lebih ³/LDW6RQ\"´WDQ\D-D\ sederhana dibandingkan dengan bahasa kemudian. Kayaknya sih Jay Indonesia baku. Karena bahasa ABG tidak pengin nanya ke orang lain dimasukkan ke dalam kurikulum, guru tapi nggak ada pilihan. bisa memperkenalkannya secara profesional sesuai alokasi waktu dan minat MC tersenyum jaim. para siswa. Sehingga siswa tidak hanya ³2NHWKHZLQQHURINLQJHQ mempelajari bahasa Indonesia baku, tetapi 4XHHQLV«%8/((1387<´ juga mengetahui bahasa Indonesia tidak Byar!!! baku yang bisa mereka mereka praktekkan dalam tulisan-tulisan atau karya fiksinya. ³+DLLQLGLDSXQFDNDFDUD Setiap ranah bahasa memiliki sejumlah Prom Party 2001. Mungkin di aturan yang membatasi pemakaiannya, antara kalian nggak ada yang tahu. karena bahasa ABG merupakan bahasa Sebab diam-diam kita udah pilih remaja yang cenderung santai dan tidak satu couple yang sangat serasi en tepat digunakan dalam situasi resmi yang fungky. Mereka sengaja kita melanggar ketentuan mengenai kepatutan umpetin dulu karena bakal jadi ujaran. Untuk itu, guru perlu menguasai King En Queen of Prom Party bahasa ABG agar bisa memiliki seberapa 2001. Penasaran pengen tahu banyak komponen ini perlu diperkenalkan siapa King En Queen kita kali kepada siswa, sehingga tidak bertentangan LQL"""´ dengan tujuan bahasa Indonesia menurut kurikulum. Jika pengajaran bahasa ABG ³7DSLGLDQJDPEHN"´ tidak mendapatkan restu dari kurikulum, ³LWXODKFREDGHK/R\DQJ guru perlu menemukan kiat tersendiri QJRPRQJ´ untuk memperkenalkannya kepada siswa. Simpulan Implikasi Dalam Pembelajaran 126 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat
no reviews yet
Please Login to review.