Authentication
246x Tipe PDF Ukuran file 0.35 MB Source: eprints.unm.ac.id
Burhanuddin / Kemampuan Menulis Cerita Pendek (Kurzgeschichte) dalam Bahasa Jerman Mahassiwa Program Studi Pendidikan Bahasa JermanFBS UNM 253 Kemampuan Menulis Cerita Pendek (Kurzgeschichte) dalam Bahasa Jerman Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman FBS UNM (Kajian Struktural) 1 2 Burhanuddin, dan Susiawati 1,2Fakultas Bahasa dan Sastra UNM Alamat email penulis pertama atau corresponding author (Times New Roman, 9) Abstrak – Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan tujuan untuk menggambarkan kemampuan menulis cerita pendek (Kurzgeschichte) dalam bahasa Jerman mahasiswa Pogram Studi Pendidikan Bahasa Jerman FBS UNM. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman FBS UNM Angkatan 2013 terdiri atas dua kelas berjumlah 54 orang. Sampel penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman FBS UNM angkatan 2013, kelasB sebanyak 23 orang.Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis teknik persentase dan analisis Struktural, yakni menganalisis struktur cerita (unsur intrinsik) yakni alur, tokoh, latar serta makna dalam cerita pendek ini.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis cerita pendek (Kurzgeschichte) mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman FBS UNM berdasarkan analisis teknik persentase adalah baik dan analisis struktur adalah cukup baik. Kata kunci: Menulis, Cerita Pendek, Kajian Struktural I. PENDAHULUAN (Literatur), yang berlatar belakang pada mata kuliah Penguasaan bahasa asing ada-lah sangat pentinguntuk Literatur pada Program Studi Bahasa Jerman FBS UNM, mengem-bangkan keterampilan berkomunikasi baik secara yang mempelajari sejarah kesusatraan Jerman, Lyrik lisan maupun tertulis; serta untuk memahami dan (Hymne, Elegi, Dichtung, Konkrete Poesie), Epik (Märchen, menyampaikan informasi, pikiran dan perasaan; dan juga Sage, Epos, Kurz-geschichte, Roman) dan Drama. Cerita untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan Pendek (cerpen) dalam bahasa Jerman ini adalah salah satu budaya. materi pembahasan pada mata kuliah Literatur II.Cerpen Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa yang termasuk dalam Epik Pendek (kleine Epik), merupakan paling banyak dipakai di dunia setelah bahasa karya sastra berbentuk prosa atau cerita pendek dan singkat, Inggris.Kecakapan berbahasa Jerman akan membantu yang fokus ceritanya hanya pada satu kejadian/peristiwa seseorang sukses di bidang bisnis, ekonomi dan industri saja. internasional. Di Indonesia bahasa Jerman mulai diajarka Menulis cerpen dalam bahasa Jerman merupakan salah pada lembaga pendidikan tingkatan Sekolah Menengah satu cara untuk meningkatkan penguasaan keterampilan Atas (SMA) dan lembaga Perguruan Tinggi, baik negeri berbahasa Jerman, khususnya keterampilan menulis. maupun swasta. Kegiatan ini akan menstimulus munculnya ide-ide imajinatif Untuk mengembangkan kete-rampilan berbahasa dan kreatif dari seseorang yang kemudian dituangkan Jerman, diperlukan penguasaan empet kompe-tensi berba- menjadi sebuah cerita. hasa Jerman yang saling terintegrasi. Keempat kompetensi Penelitian tentang keterampilan menulis yang pernah itu adalah kemampuan mendengarkan (Hörver-stehen), dilakukan oleh Masrurih (2009) menunjukkan bahwa kemampuan membaca (Lese-verstehen), keterampilan berbi- pembelajaran menulis cerpen dengan metode Copy the cara (Sprechfer-tigkeit), dan keteram-pilanmeulis Master pada siswa MTs Al Huda di Malang dengan (Schreibferigkeit), serta ditunjang penguasaan tata bahasa menggunakan metode analisis struktur, memberikan dan kosakata (Strukturen und Wortsatz). beberapa manfaat antara lain (i) meningkatkan minat baca Keterampilan menulis menjadi sangat penting karena siswa terhadap karya sastra, khususnya cerpen, (ii) memerlukan penguasaan semua unsur kompetensi berbahasa meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan di atas. Untuk menghasilkan sebuah tulisan, seringkali menulis cerpen, (iii) dapat dijadikan alternatif oleh guru pelajar mengalami kesulitan, karena seolah-olah harus untuk pembelajaran menulis cerpen. Selanjutnya, penelitian melalui proses yang panjang, misalnya mengecek ketepatan yang dilakukan oleh Tatag (2014) dengan metode analisis penggunaan tata bahasa dan kosakata. strukturalisme dalam cerita pendek “Die Postkarte” karya Dalam mempelajari suatu bahasa asing, tidak cukup Heinrich Böll mengungkapkan bahwa keterkaitan antara hanya dengan mempelajari bahasanya saja, tetapi juga unsur intrinsik cerpen, tema, tokoh, latar ruang dan waktu, diperlukan pemahaman lainnya, baik tentang sejarah, menunjukkan sebuah struktur yang saling mempengaruhi ekonomi, politik, sosial, budaya serta kesusas-traan dari dan tak tarpisahkan satu sama lain. negara suatu bahasa asing.Hal ini berguna untuk memahami Berdasakan latar belakang di atas, maka dalam bahasa asing tersebut secara lebih mendalam. penelitian ini diangkat judul kemampuan menulis cerita Berkaitan dengan penguasaan keterampilan menulis pendek (Kurzgeschichte) dalam bahasa Jerman dalam bahasa Jerman dan pengajaran sastra Jerman Burhanuddin / Kemampuan Menulis Cerita Pendek (Kurzgeschichte) dalam Bahasa Jerman Mahassiwa Program Studi Pendidikan Bahasa JermanFBS UNM 254 mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman atau cerita, yang mengkonsentrasikan ceritanya hanya pada FBS UNM (Kajian Struk-tural). satu kejadian atau peristiwa saja. Berdasarkan pemaparan yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 3. Metode Struktural Menurut Teeuw dalam (Pradopo, 2002: 21) “Makna “Bagaimanakah kemampuan menulis cerita pendek unsur-unsur karya sastra ini hanya dapat dipahami dan (Kurzgeschichte) dalam bahasa Jerman mahasiswa Program dinilai sepenuhnya atas dasar tempat dan fungsi itu dalam Studi Bahasa Jerman FBS UNM?” keseluruhan karya sastra”. Analisis struktural bertujuan memaparkan secermat II. TINJAUAN PUSTAKA mungkin fungsi dan keterkaitan antarberbagai unsur karya 1. Pengertian Menulis sastra yang secara bersama menghasilkan sebuah Menurut Rosalina (2014: 16) kemenyelu-ruhan. Nurgiyantoro (2010: 37) “Dalam menulis, secara sadar atau tidak sadar ada berbagai Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa langkah kecil yang saling berkaitan antar satu dengan yang analisis struktural karya sastra, yang dalam hal ini fiksi, lain yang harus dilewati. Langkah kecil yang maksud adalah dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji dan proses berpikir, proses mengabadikan tulisan serta proses mendeskripsikan fungsi dan hubungan antarunsur intrinsik menyusun bahasa ke tulisan”. fiksi yang bersangkutan. Menurut Ernawati (2009: 6) 4. Unsur-unsur Cerita Pendek “Kegiatan menulis dipergunakan oleh pelajar untuk a. Alur/Plot (Handlung) mencatat/merekam, melaporkan/memberitahukan, meya- Alur cerita merupakan kejadian atau peristiwa yang kinkan dan mempengaruhi”. Dari beberapa pendapat di atas, berlangsung dari awal hingga akhir cerita. Pengertian lain dapat disimpulkan bahwa menulis adalah mengungkapkan tetntang alur mengungkapkan bahwa “Die Umstände der ide, pikiran dan perasan dalam bentuk tulisan, ke dalam Handlung sind knapp, aber präzise skizziert”. (Duden, lambang-lambang kebahasaan yang saling berkaitan antara 2000; 98). Dapat diartikan bahwa keadaan suatu alur atau satu dengan yang lainnya, untuk meyakinkan suatu maksud sekuen adalah terbatas, tetapi dirancang dengan tepat. dan tujuan untuk menjadikan semua itu sebagai sesuatu Alur cerita pendek pada umumnya tunggal, hanya yang bermakna bagi manusia yang memiliki kesadaran terdiri dari satu urutan peristiwa yang diikuti sampai cerita eksistensial. berakhir. Urutan sekuen dapat dimulai dari mana saja, tidak 2. Pengertian Cerita Pendek (Kurz-geschichte) harus bermula dari tahap perkenalan, serta konflik dan Pengertian cerita pendek dalam Duden (2000: 98) klimaks yang dibangun biasanya bersifat tunggal juga. menyatakan bahwa “Eine Kurzgeschichte zeichnet sich durch einen sehr konzentrieren Erzählverlauf aus. Anfang b. Tokoh dan Penokohan (Personen/Figuren) und Ende sind stark pointiert”. Dapat diartikan bahwa cerita Tokoh cerita adalah pelaku yang terdapat dalam cerita, pendek ditandai dengan pengkonsentrasian jalan ceritanya. yang merujuk pada siapa yang melakukan sesuatu atau Penempatan cerita tanpa pendahuluan di tengah-tengah dikenai sesuatu.Tokoh cerita kadangkala merupakan pemba- cerita. Pada awal dan akhir cerita lebih dipertajam. wa pesan, amanat, moral, atau sesuatu yang sengaja ingin Nurgiyantoro (2010: 10) meng-ungkapkan bahwa disampaikan kepada pembaca. “Cerita pendek adalah sesuai dengan namanya adalah cerita Penokohan merupakan pelukisan gambaran yang jelas yang pendek. Walaupun sama-sama pendek, panjangnya tentang seseorang yang ditampilkan, yang menyaran pada sendiri bervariasi. Ada cerpen yang pendek (short short tehnik perwujudan dan penggambaran tokoh dalam sebuah story), bahkan mungkin pendek sekali: berkisar 500-an kata; cerita. ada cerpen yang panjangnya cukupan (middle short story), Tokoh-tokoh dalam cerita pen-dek lebih terbatas, baik serta ada cerpen yang panjang (long short story), yang menyangkut jumlah maupun data-data jati diri tokoh, terdiri dari puluhan (atau bahkan beberapa puluh) ribu kata. khususnya yang berkaitan dengan perwatakan, sehingga Menurut Haerkötter dalam Tatag (2014:2) pembaca harus merekontruksi sendiri gambaran yang mengungkapkan bahwa: lengkap tentang tokoh. “Die Kurzgeschichte ist eine Gattung, die in ihrer modernen Tokoh dalam cerita dibedakan atas tokoh utama dan Form bei uns erst nach dem zweiten Weltkrieg entwickelt tokoh tambahan.Tokoh utama yaitu tokoh yang diutamakan wurde. Merkmale der Kurzgeschichten sind: sie ist am penceritaanya dan juga tokoh yang paling banyak Anfang und am Ende “offen”, d.h sie hat keine Einleitung diceritakan dan mempengaruhi perkembangan und wurft am Ende Fragen auf. plot.Sedangkan tokoh tambahan merupakan tokoh yang Jadi cerpen adalah sebuah karya sastra modern yang porsi pence-ritaannya relatif singkat, yang berfungsi berkembang di Jerman pada masa setelah Perang Dunia ke mendukung keberadaan rokoh utama serta wataknya tidak II. Sebuah alur dan jalan cerita yang tegas serta memilki berubah atau statis. rangka yang terstruktur menjadi penanda sebuah cerita c. Latar/Setting (Ort) pendek.Ciri-ciri cerpen adalah tidak ada pembukaan dan Latar adalah tempat, hubungan, waktu dan lingkungan berakhir dengan mengambang.Hal ini dapat diartikan bahwa sosial tempat terjadinya peristiwa dalam cerita.Latar cerita dalam cerpen langsung menuju pada inti cerita dan memberikan kesan realitas pada pembaca, menciptakan akhir dalam cerita pendek tersebut masih menyisahkan suasana tertentu yang seolah-olah benar-benar terjadi. pertanyaan bagi para pembacanya. Latar dalam cerita pendek hanya memerlukan pelukisan Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan secara garis besar saja, atau hanya secara implisit saja, untuk bahwa cerita pendek adalah karya sastra berbentuk prosa memberikan kesan tertentu yang dimaksudkan. Burhanuddin / Kemampuan Menulis Cerita Pendek (Kurzgeschichte) dalam Bahasa Jerman Mahassiwa Program Studi Pendidikan Bahasa JermanFBS UNM 255 d. Sudut Pandang/Poin of View (Er-zählperspektive) yakni menganalisis alur, tokoh, dan latar dalam cerita Sudut pandang dalam sebuah karya fiksi pendek ini. mempersoalkan tentang siapa yang menceritakan, atau dari IV. HASIL DAN PEMBAHASAN posisi mana (siapa) peristiwa atau tidandakan dalam cerita Hasil Penelitian dilihat.Sudut pandang pada hakikatnya adalah sebuah Hasil analisis tentang kemampuan menulis cerita strategi, tehnik, siasat, yang sengaja dipilih pengarang untuk pendek (Kurzgeschichte) dalam bahasa Jerman mahasiswa menyampaikan gagasan dan ceritanya. Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman FBS UNM Sudut pandang berdasarkan tingkat kebebasan dan berdasarkan metode persentase adalah (1) aspek keterikatan ceritanya yaitu sudut pandang mahatahu kelengkapan formal cerpen adalah pada kategori sangat baik (Autorial) dan sudut pandang terbatas atau berjarak (Netral). (100%); (2) aspek kelengkapan unsur intrinsic cerpen adalah Sudut pandang mahatahu mengungkapkan semua hal pada ketegori baik (78,26%); (3) aspek kepaduan/struktur tentang tokoh, peristiwa, tindakan serta motivassi yang cerpen adalan pada kategori baik (69,57%); (4) aspek melatarbelakanginya bergerak bebas dan menceritakan apa kesesuaian penggunaan bahasa cerpen dalah pada kategori saja dalam lingkup waktu dan cerita. Sedangkan sudut cukup (60,87%); dan secara umum kemampuan menulis pandang terbatas mencakupi hal-hal secara terbatas, hanya cepen mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman melukiskan apa yang terlihat, terdengar, atau apa yang FBS UNM adalah pada kategori baik (77,39%). dialami, dipikirkan dan dirasakan oleh tokoh sesuai Selanjutnya data dianalisis strukural dengan pengetahuannya. memperhatikan unsur:(1) alur penyajian; (2) tokoh; dan (3) e. Tema dan Amanat (Theme) latar ruang dan waktu. Tema adalah kesatuan ide atau gagasan yang Pembahasan Hasil Penelitian mendasari cerita.Permasalahan yang diangkat dalam tema Kesatuan makna yang digam-barkan dalam cerita yaitu tentang kehidupan manusia.Muakhir (2008:18) pendek dengan judul “Sauber Liebe” (Cinta Suci) menyatakan bahwa “Tema tulisan bermacam-macam. Dari mengungkapkan bahwa cinta suci adalah ketika bisa saling segi ceritanya, tema dibagi menjadi tema misteri, drama, menjaga dan melindungi satu sama lain. Sebagai manusia humor/komedi, dan futuristik (masa depan) atau fiksi ilmiah biasa pasti ingin selalu dicintai dan mencintai.Cerita pendek (science fiction). Dari segi isi cerita, yaitu tema ini mengisahkan kisah cinta dua remaja yang mencari cinta persahabatan, tema sosial, tema ilmu pengetahuan dan suci.Kedua tokoh utamanya tidak bisa meng-hindari pesona sebagainya”. cinta yang menggelora. Ungkapkan rasa pun terungkap Jadi pemilihan tema bersifat subyektif, menurut melalui goresan pena, yang dibingkai dengan indah dan kebutuhan masing-masing pengarang.Tema dalam sebuah puitis. Kebimbangan dalam memilih cita-cita, cinta dan cerita pendek berpusat pada satu tema sentral saja atau syariat, pada akhirnya mengantar pada suatu keputusan sebuah aktivitas dan satu tokoh utama. memilih cita-cita untuk mencapai masa depan yang lebih Tujuan Penelitian baik dan juga lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta Berhubungan dengan rumusan masalah di atas, maka untuk meredam nafsu cinta yang tumbuh di hati. Penantian tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk dan harapan adalah sebuah proses menuju cinta suci yang mengetahui tingkat kemampuan menulis cerita pendek diridhoi Ilahi. dalam bahasa Jerman mahasiswa Program Studi Bahasa Kesatuan makna yang digam-barkan dalam cerita Jerman FBS UNM. pendek ke dua dengan judul “Wunsch” (Keinginan) adalah cinta sejati yang terjaga sampai akhir hayat.Cinta sejati tidak III. METODE PENELITIAN dapat diukur hanya dengan ungkapan sayang saja atau pun Desain penelitian ini meng-gunakan desain deskriptif dengan ikatan pernikahan saja, tetapi bagaimana kualitatif, dengan tujuan untuk menggam-barkan mempertahankan semuanya dengan kasih sayang, perhatian kemampuan menulis cerita pendek dalam bahasa Jerman dan pengertian sampai maut memisahkan keduanya. Makna mahasiswa Pogram Studi Pendi-dikan Bahasa Jerman FBS cerita yang terungkap lainnya yaitu keinginan yang terwujud UNM. melalui doa. Keinginan untuk selalu bersama bahkan setelah Variabel penelitian ini adalah kecakapan mahasisiswa maut memisahkan kedua tokoh cerita, yang tidak terbatas untuk menulis cerita pendek dalam bahasa Jerman.Populasi oleh ruang dan waktu.Makna yang juga terungkap dalam penelitian ini adalah Mahasiswa program studi cerita pendek ini yaitu hubungan antara orang tua, anak dan PendidikanBahasa Jerman FBS UNM angkatan 2013 yang cucu, yang saling memberikan semangat untuk tediri dua kelas berjumlah 54 orang.Sampel penelitian menunjukkan kasih sayang dalam sebuah keluarga. adalah mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Bahasa Persamaan kedua cerita pendek di atas adalah cerita- Jerman Kelas sebanyak 23 orang. cerita di atas juga mengungkapkan makna kereligiusan Tehnik pengumpulan data penelitian ini adalah tokoh-tokoh utamanya, yang mampu mempertahankan meminta mahasiswa membuat cerita pendek dalam bahasa prinsip dalam menemukan dan mencapai tujian yang lebih Jerman dengan tema bebas. baik. Cerpen “Sauber Libe” menggambarkan rasa cinta Data yang telah dikumpulkan kemudian kepada sang maha pencipta lebih besar dari pada rasa dianalisis.Pertama data dianalisis dengan teknik persentase cintanya kepada sang kekasih, yang membawanya lebih untuk mengetahui kemampuan rata-rata mahasiswa dalam mendekatkan diri kepada sang maha kuasa. Cerita pendek menulis ceria pendek bahasa Jerman. Selanjutnya data “Wunsch” menunjukkan cinta sejati dunia dan akhirat, yang dianalisis dengan menggunakan metode analisis struktural, tidak terbatas ruang dan waktu. Burhanuddin / Kemampuan Menulis Cerita Pendek (Kurzgeschichte) dalam Bahasa Jerman Mahassiwa Program Studi Pendidikan Bahasa JermanFBS UNM 256 Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan di atas menunjukkan hasil kemampuan menulis PUSTAKA cerita pendek dalam bahasa Jerman mahasiswa Pendidikan [1] Duden. 2000. Basiswissen Schule. Literatur. Berlin: Bahasa Jerman FBS UNM berdasarkan analisis/kajian Paetec struktural adalah cukup baik. Cerita pendek dalam penelitian [2] Ernawati. 2009. Kemamapuan Menulis Puisi dalam ini telah memenuhi unsur-unsur dalam kriteria penilaian Bahasa Jerman Mahasiswa Program Studi Pendidikan sebuah cerita pendek, seperti kelengkapan aspek formal Bahasa Jerman. Kajian Analisis Isi. Makassar: Skripsi cerpen, yang meliputi judul, nama pengarang, dialog dan [3] Masrurih. 2009. Pemebelajaran Menulis Cerita Pendek narasi. Kelengkapan unsur intrinsik cerpen, yang memuat dengan Metode Copy the Master pada Siswa Madrasah fakta cerita (plot, tokoh dan latar), sarana cerita (sudut Tsanawiyah Al Huda Di Malang Jawa Timur. Depok. pandang, penceritaan, gaya bahasa, simbolisme, dan ironi), Tesis serta pengembangan tema yang relevan dengan judul. [4] Muakhir, Ali. 2008. Fun Writing.Panduan Menulis Selanjutnya kriteria penilaian keterpaduan unsur/struktur utuk Anak-anak. Jakarta: Sarana Bobo cerpen, yang mencakup (kaidah plot, kelogisan, rasa ingin [5] Nurgiantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. tahu, kejutan dan keutuhan), penahapan plot (awal, tengah Yogayakarta: Gadjah Mada University Press dan akhir), dimensi tokoh (fisiologis, psikologis dan [6] Pradopo, Rahmat Djoko. 2002. Kritik Sastra Indonesia sosiologis), dimensi latar (tempat, waktu dan sosial). Tetapi, Modern.Yogyakarta. Gama Media dalam kriteria kesesuaian penggunaan bahasa cerpen seperti [7] Rosalina, Praeska Andre. 2014. Keefektifan Metode kaidah EYD, keajekan penulisan, ragam bahasa, serta Estafet Writing dalam Pembelajaran Keterampilan penggunaan struktur dan gramatik penulisan masih perlu Menulis Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XII di ditingkatkan dalam penulisan sebuah cerita pendek ini. SMA Negerei I Sedayu bantul. Yogyakarta: Skripsi [8] Tatag P, Agustinus Dimas. 2014. Analisis V. KESIMPULAN Strukturalisme dalam Cerita Pendek “die Postkarte” Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan karya Heinrich Böll. Universitas Negeri Yogyakarta: pada Bab V di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan Skripsi menulis cerita pendek (Kurzgeschichte) berbahasa Jerman [9] Sumber Lain: mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman FBS UNM bersarkan [10] http://serbamakalah.blogspot.in/2013/02/menulis- analisis persentase adalah pada kategori baik (77,39%). cerpen.html Accessed 20.2,2016/ 21.51 Berdasarkan analisis struktural menunjukkan hasil yang cukup baik.
no reviews yet
Please Login to review.