jagomart
digital resources
picture1_Pembelajaran Pdf 40623 | Book Danny Tritjahjo Penelitian Inferensial Dalam Bidang Pendidikan Bab 6


 382x       Tipe PDF       Ukuran file 1.18 MB       Source: repository.uksw.edu


File: Pembelajaran Pdf 40623 | Book Danny Tritjahjo Penelitian Inferensial Dalam Bidang Pendidikan Bab 6
bab vi penelitian eksperimen jika ditinjau dari tujuan dan teknik analisis yang digunakan maka penelitian eksperimen termasuk penelitian inferensial karena memiliki tujuan menguji suatu hipotesis teknik analisis yang digunakan dalam ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 14 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                     BAB VI 
                        PENELITIAN EKSPERIMEN 
                   
                  Jika  ditinjau  dari  tujuan  dan  teknik  analisis  yang 
             digunakan,   maka    penelitian   eksperimen    termasuk 
             penelitian inferensial karena memiliki tujuan menguji suatu 
             hipotesis. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian 
             eksperimen  berupa  teknik  statistik  lanjut.  Penelitian 
             eksperimen  awalnya  banyak  dikembangkan  oleh  para 
             psikolog.  Namun  saat  ini  cukup  banyak  praktisi  bidang 
             pendidikan juga menggunakan penelitian eksperimen. Pada 
             umumnya  penelitian  eksperimen  berguna  untuk  menguji 
             suatu  model  atau  metode  pembelajaran,  seperti  yang 
             dijelaskan di bawah ini. 
                   
                A.   JENIS PENELITIAN EKSPERIMEN 
                  Penelitian  eksperimen  ada  3  macam,  yaitu  pra-
             eksperimen,  eksperimen  murni,  dan  eksperimen  semu. 
             Ketiga macam eksperimen tersebut memiliki ciri-ciri yang 
             berbeda, sehingga calon peneliti eksperimen harus hati-hati 
             dalam memilih, merancang, dan melakukan eksperimennya. 
             Di  bawah  ini  dijelaskan  tentang  ciri-ciri  masing-masing 
             macam eksperimen.   
                   
                1.  Pra-Eksperimen 
                  Pra-eksperimen  merupakan  penelitian  eksperimen 
             yang dilakukan hanya untuk 1 kelompok, sebagai kelompok 
             eksperimen.    Pra-eksperimen     sangat    dimungkinkan 
             dilakukan  jika  subjek  yang  dikenai  treatment  berjumlah 
                                        95 
               Penelitian Inferensial dalam Bidang Pendidikan 
               sedikit.  Oleh  karena  itu,  treatment  eksperimen  hanya 
               dilakukan pada kelompok eksperimen itu saja.  
                     Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa pemilihan 
               subjek dalam penelitian eksperimen dengan cara purposive, 
               yakni  dipilih  dengan  ciri-ciri  tertentu  sesuai  ketentuan  si 
               peneliti. Ketentuan ciri-ciri tersebut yang digunakan sebagai 
               landasan penentuan subjek dalam pra-eksperimen. 
                     Analisa  dalam  penelitian  pra-eksperimen  hanya 
               membandingkan hasil pre dan post test setelah treatment 
               penelitian  berlangsung.  Pengukuran  pre-test  dilakukan 
               sebelum  penelitian  berlangsung.  Sebaliknya  pengukuran 
               post-test  dilakukan  setelah  treatment  penelitian.  Hasil 
               kedua  test  tersebut  dibandingkan  dengan  menggunakan 
               teknik analisis statistik, antara lain berupa uji-t.  
                     Seperti  yang  dijelaskan  di  atas,  bahwa  dalam  pra-
               eksperimen  tanpa  menggunakan  kelompok  kontrol  atau 
               kelompok pembanding. Akibat kondisi inilah menimbulkan 
               kelemahan pada penelitian pra-eksperimen, yakni lemahnya 
               validitas    internal    akibat    tanpa     adanya     kelompok 
               pembanding,  sehingga  hasil  penelitian  pra-eksperimen 
               belum  dapat  meyakinkan  bahwa  perubahan  yang  terjadi 
               memang benar-benar sebagai akibat treatment.  
                      
                   2.  Eksperimen Murni 
                     Pelaksanaan eksperimen murni pada umumnya untuk 
               meneliti  kemungkinan  adanya  hubungan  sebab-akibat 
               diantara  variabel-variabel  dengan  cara  menghadapkan 
               kelompok  eksperimental  pada  beberapa  macam  kondisi 
               perlakuan  dan  membandingkan  akibat  (hasil)nya  dengan 
               satu  atau  lebih  kelompok  kontrol  yang  tidak  dikenai 
               perlakuan.  Penelitian  eksperimen  murni  pada  umumnya 
                                               96 
                                                              Penelitian Eksperimen 
              dilakukan pada bidang sains, misalnya bidang fisika, atau 
              bidang kimia.   
                    Selain   menggunakan  kelompok  kontrol,  dalam 
              eksperimen murni sangat menekankan penggunaan variabel 
              kontrol, selain variabel bebas dan variabel terikat. Variabel 
              kontrol  yang  dimaksud  adalah  kondisi  subjek  penelitian 
              yang harus sama melalui pengendalian oleh peneliti. Sebagai 
              contoh  dalam  penelitian  tentang  penerapan  metode 
              discovery untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, maka 
              variabel kontrolnya antara lain berupa kecerdasan subjek 
              pada kategori yang sama, siswa sama-sama belum pernah 
              mendapatkan pembelajaran metode discovery, ketersediaan 
              sarana dan prasarana belajar subjek dalam kondisi relatif 
              sama. 
                    Pengendalian  terhadap  kondisi  (variabel  kontrol) 
              dalam  penelitian  eksperimen  murni  merupakan  satu 
              persyaratan  yang  harus  dilakukan.  Dalam  bidang  sains, 
              pengendalian  terhadap  kondisi  ruangan  misalnya,  lebih 
              mudah  dilakukan.  Sebagai  contoh  eksperimen  untuk 
              menghancurkan  batu  dengan  pemanasan  yang  berbeda-
              beda, maka pemilihan benda padat (batu) dengan tekstur, 
              berat,  warna,  kandungan  zat  di  dalamnya,  akan  mudah 
              diatur.  Namun,  pemilihan  subjek  penelitian  ekperimen 
              murni untuk bidang pendidikan maupun sosial jauh lebih 
              sulit, karena tidak ada seorangpun di dunia yang memiliki 
              sifat atau karakter, ciri-ciri yang sama.  
                    Penelitian      eksperimen        murni      memerlukan 
              pengelolaan  variabel-variabel  dan  kondisi  eksperimental 
              yang  rumit  baik  lewat  prosedur  kontrol  dan  manipulasi 
              langsung  atau  lewat  prosedur  randomisasi.  Seperti 
              dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ekperimen murni 
              lebih  memusatkan  perhatiannya  pada  cara  pengendalian 
                                             97 
              Penelitian Inferensial dalam Bidang Pendidikan 
              variasi  guna  (a)  memaksimalkan  varians  dari  variabel-
              variabel  yang  terlibat  dalam  hipotesis,  (b)  meminimalkan 
              varians  variabel  luar  yang  tidak  dikehendaki  yang 
              dikhawatirkan  akan  dapat  mengganggu  hasil  eksperimen, 
              dan (c) meminimalkan varians eror atau varians random, 
              termasuk pula eror dalam pengukuran. Subjek yang diteliti 
              ditempatkan  ke  dalam  kelompok  secara  random,  yakni 
              dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 
                    Menurut  Azwar  (dalam  Soesilo,  2015)  validitas 
              internal merupakan kondisi esensial (sine qua non) dalam 
              desain penelitian eksperimen murni. Dalam hal ini validitas 
              internal   sebagai    tujuan    utama  eksperimen  murni. 
              Penentuan validitas internal dalam penelitian eksperimen 
              murni  mengacu  pada  apakah  perbedaan  yang  terjadi  di 
              antara kelompok subjek dalam eksperimen memang benar-
              benar disebabkan oleh perbedaan perlakuan.  
                    Hal  yang  masih  perlu  ditelaah  adalah  keberadaan 
              validitas   eksternal,   yang     mengacu  pada  seberapa 
              representatifnya  temuan  penelitian.  Selain  itu,  apakah 
              temuan  tersebut  dapat  digeneralisasikan  pada  kelompok 
              subjek serupa yang lebih luas. Namun, perlu disadari bahwa 
              validitas   eksternal     sulit   dicapai    pada    penelitian 
              eksperimental  murni  untuk  bidang  pendidikan.  Hal  ini 
              dikarenakan     adanya     keterbatasan     dalam    penelitian 
              eksperimen misalnya mengenai pemilihan subjek (bersifat 
              purposive),  dan  belum  lengkapnya  variabel  kontrol  yang 
              digunakan. 
                     
                  3.  Eksperimen Semu 
                    Penelitian eksperimen semu mirip kondisi penelitian 
              eksperimental  murni,  yakni  ada  kelompok  eksperimen 
              maupun  kelompok  kontrol,  namun  pada  kedua  jenis 
                                             98 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Bab vi penelitian eksperimen jika ditinjau dari tujuan dan teknik analisis yang digunakan maka termasuk inferensial karena memiliki menguji suatu hipotesis dalam berupa statistik lanjut awalnya banyak dikembangkan oleh para psikolog namun saat ini cukup praktisi bidang pendidikan juga menggunakan pada umumnya berguna untuk model atau metode pembelajaran seperti dijelaskan di bawah a jenis ada macam yaitu pra murni semu ketiga tersebut ciri berbeda sehingga calon peneliti harus hati memilih merancang melakukan eksperimennya tentang masing merupakan dilakukan hanya kelompok sebagai sangat dimungkinkan subjek dikenai treatment berjumlah sedikit itu saja sebelumnya bahwa pemilihan dengan cara purposive yakni dipilih tertentu sesuai ketentuan si landasan penentuan analisa membandingkan hasil pre post test setelah berlangsung pengukuran sebelum sebaliknya kedua dibandingkan antara lain uji t atas tanpa kontrol pembanding akibat kondisi inilah menimbulkan kelemahan lemahnya validitas internal...

no reviews yet
Please Login to review.