Authentication
425x Tipe PDF Ukuran file 0.82 MB Source: repository.uksw.edu
Bab XI PENELITIAN PENGEMBANGAN Selain berupa penelitian eksperimen, penelitian pengembangan saat ini berkembang pesat dalam bidang pendidikan, khususnya di jenjang perguruan tinggi. Penelitian pengembangan sudah banyak dilakukan di beberapa lembaga yang berkutat pada persoalan penilitian. Banyak dosen maupun mahasiswa pasca sarjana (S2 dan S3) yang sudah melakukan penelitian pengembangan, misalnya mengembangkan suatu model pembelajaran, model layanan, model pengukuran maupun pengembangan suatu metode pembelajaran. Oleh karena itu, dosen maupun mahasiswa perlu memahami mengenai penelitian pengembangan. A. Komponen Utama Metode Penelitian Pengembangan Berbeda dengan jenis penelitian lainnya, dalam penelitian pengembangan tidak melakukan deskripsi suatu fenomena pada diri suatu subjek, dan juga tidak menggunakan uji hipotesis. Penelitian pengembangan lebih menekankan adanya suatu proses untuk mengembangkan sesuatu sesuai rumusan atau identifikasi kebutuhan. Oleh karena itu, untuk memenuhi persyaratannya, dalam metode penelitian pengembangan terdapat 3 komponen 147 utama yang penting dikaji, yakni 1) Model Pengembangan, 2) Prosedur Pengembangan, dan 3) Uji Coba Produk. 1. Model Pengembangan Salah satu ciri penelitian pengembangan adalah adanya sesuatu yang akan dikembangkan yakni berupa model. Menurut Puslitjaknov (2008), model pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk yang akan dihasilkan. Dengan demikian, dalam penelitian pengembangan selalu memiliki produk yang dihasilkannya. Sedangkan wujud produk penelitian pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual, dan model teoritik. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Biasanya model ini dapat diwujudkan dalam bentuk bagan atau gambar tentang langkah-langkah suatu hal. Model konseptual adalah model yang bersifat analitis, yang menyebutkan komponen-komponen produk, menganalisis komponen secara rinci dan menunjukkan hubungan antar komponen yang akan dikembangkan. Model teoritik adalah model yang menggambarkan kerangka berpikir yang didasarkan pada teori-teori yang relevan dan didukung oleh data empirik (Puslitjaknov, 2008). Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian pengembangan. Dalam melakukan penelitian pengembangan, menurut Puslitjaknov (2008), peneliti memperhatikan 3 hal sebagai berikut: 148 a. Menggambarkan struktur model yang digunakan secara singkat, sebagai dasar pengembangan produk b. Apabila model yang digunakan diadaptasi dari model yang sudah ada, maka perlu dijelaskan alasan memilih model, komponen-komponen yang disesuaikan, dan kekuatan serta kelemahan model dibanding model aslinya, c. Apabila model yang digunakan dikembangkan sendiri, maka perlu dipaparkan mengenai komponen-komponen dan kaitan antar komponen yang terlibat dalam pengembangan. 2. Prosedur Penelitian Pengembangan Selain menekankan adanya produk yang akan dikembangkan, penelitian pengembangan juga menekankan pada adanya prosedur yang harus diikuti. Dalam prosedur penelitian pengembangan selalu memaparkan prosedur yang ditempuh oleh peneliti/pengembang dalam membuat produknya. Perlu dipahami bahwa prosedur pengembangan berbeda dengan model pengembangan dalam memaparkan komponen rancangan produk yang dikembangkan. Prosedur pengembangan menjelaskan mengenai langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam melakukan penelitiannya. Dalam prosedur pengembangan, peneliti menyebutkan sifat-sifat komponen pada setiap tahapan dalam pengembangan. Sedangkan dalam model pengembangan yang dihasilkan, terdapat pula prosedur untuk dapat memanfatkan produk hasil pengembangan peneliti. Salah satu prosedur penelitian pengembangan yang banyak digunakan oleh peneliti adalah prosedur pengembangan yang 149 disusun oleh Borg dan Gall. Menurut Borg dan Gall, terdapat 10 langkah pengembangan dalam pembelajaran mini (mini course) sebagai berikut: 1) Melakukan penelitian pendahuluan (prasurvei) untuk mengumpulkan informasi (kajian pustaka, pengamatan kelas), identifikasi permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran, dan merangkum permasalahan. Langkah pertama ini merupakan upaya melakukan identifikasi masalah dan identifikasi kebutuhan untuk melandasi pentingnya suatu model untuk dikembangkan. 2) Melakukan perencanaan (identifikasi dan definisi keterampilan, perumusan tujuan, penentuan urutan pembelajaran, dan uji ahli atau ujicoba pada skala kecil, atau expert judgement). Kegiatan ini menekankan pada kegiatan penyusunan rancangan (draf) model, yang berisi mengenai konsep model, tujuan dikembangkannya model tersebut, langkah-langkah (prosedur) penerapan model yang akan dikembangkan, dan melakukan uji ahli. 3) Mengembangkan jenis/bentuk produk awal meliputi: penyiapan materi pembelajaran, penyusunan buku pegangan, dan perangkat evaluasi. Dalam langkah ini, peneliti sudah mulai melakukan mengembangkan produk awal (prototype) model yang dimaksud sesuai masukan dari ahli. Jika dalam dunia pendidikan, salah satu contoh peneliti mengembangkan model pembelajaran; maka peneliti menyusun panduan penggunaan model, menyiapkan materi pembelajaran, instrumen pengamatan dan evaluasi. 150
no reviews yet
Please Login to review.