Authentication
358x Tipe PDF Ukuran file 0.11 MB Source: ruthcitra.files.wordpress.com
Tugas mata kuliah : Pengantar manajemen Nama : Ruth Citra Permata No. Reg : 8335118330 Kelas : S1 AK NR B MANAJEMEN PT. TOYOTA-ASTRA MOTOR ( Dikaitkan dengan sejarah manajemen dengan 4 pendekatan ) Toyota Astra adalah penyedia berbagai macam mobil yang selalu dapat menyesuaikan produk-produk nya dengan selera konsumen dan tentunya dilengkapi dengan teknologi dan penyediaan suku cadang terbaik. Produk – produk toyota terbukti telah menjadi produk favorit masyarakat Indonesia. Tentunya keberhasilan toyota membangun nama besarnya juga disertai dengan pengelolaan manajemen yang baik. Berikut ini akan dipaparkan mengenai manajemen PT. Toyota yang dilihat melalui 4 pendekatan sejarah manajemen. 4 pendekatan itu antara lain : 1. Pendekatan klasik 2. Pendekatan kuantitatif 3. Pendekatan perilaku 4. Pendekatan kontemporer 1. Pendekatan Klasik 1.1 Manajemen ilmiah Manajemen ilmiah ini dikembangkan oleh Robert Owen, Charles Babbage, Frederick W. Taylor, Henry L. Gantt dan pasangan Gilberth. Pada dasarnya manajemen ilmiah timbul disebabkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas. Kontribusi manajemen ilmiah sangat besar artinya bagi dunia kini. Hal ini ditunjukkan bahwa metode manajemen ilmiah dapat diaplikasikan pada berbagai aktivitas organisasi di samping organisasi manufakturing. Toyota pun memakai konsep ini dalam manajemennya karena toyota merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi kendaraan mobil. Dan untuk meningkatkan produktivitas nya toyota menggunakan manajemen ilmiah. Manajemen ilmiah itu adalah sebagai berikut : Case Trial and error asumsi test kesimpulan Kesimpulan dari setiap masalah lah yang akhirnya menjadi penyelesaian yang digunakan toyota untuk lebih berinovasi. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya inovasi yang bisa dilakukan toyota dengan meneliti secara ilmiah keinginan dan selera masyarakat terhadap kendaraan mobil. Inovasi dari kesimpulan – kesimpulan itu antara lain adanya : - Generasi I (1 Januari 1977-23 Agustus 1981) Generasi pertama Toyota Kijang menerapkan konsep pickup dengan bentuk kotak mendasar. Model ini sering dijuluki "Kijang Buaya" karena tutup kap mesinnya yang dapat dibuka sampai ke samping. Kijang generasi perdana ini diproduksi hingga pada tahun 1980. - Generasi II (23 Agustus 1981-31 Desember 1985) Generasi II mulai dijual pada September 1981. Bentuk model ini tidak terlalu berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya, namun memiliki beberapa perubahan yang di antaranya adalah peningkatan kapasitas silinder mesin menjadi 1.300 cc (naik 100 cc). Kapasitas ini kemudian dinaikkan lagi hingga 1.500 cc. Mobil ini, walaupun disebut sebut memiliki banyak perubahan, bentuknya masih ada kesamaan dengan kijang buaya. Lampu mobil masih bulat di samping depan kanan-kiri dan gril masih sederhana dengan tulisan TOYOTA pada bagian depan. Garis pada bonnet juga masih simpel dan curam. Meski bukaan pada tutup kap mesin tidak lagi bukaan penuh hingga bagian tepi hidung mobil (bonnet) seperti halnya kijang sebelumnya - Generasi III (31 Desember 1985-1 April 1997) Pada generasi ini, konsep kijang sebagai kendaraan angkut mulai bergeser sebagai kendaraan penumpang sekalipun banyak Kijang generasi sebelumnya juga dimodifikasi sebagai kendaraan penumpang. Pada generasi ini juga masih terdapat varian pick up, meski tidak lagi menjadi konsep utama Toyota Kijang seperti generasi sebelumnya. Dimasa ini, bisa dikatakan sebagai generasi kejayaan Kijang sebagai mobil penumpang, terutama sebelum banyak mobil penumpang Built Up impor meramaikan pasar kendaraan di Indonesia serta puncak dominasi Toyota atas model- model kuat seperti Mitsubishi Colt L300 dan minibus tanpa bonnet lainnya seperti Suzuki Carry dan Daihatsu Zebra dimana Kijang menjadi pilihan kuat konsumen saat itu. Toyota mengeluarkan dua tipe Kijang pada generasi ini yakni tipe Kijang Super (1986-1992) dan Kijang Grand (1992-1996) dengan memiliki life cycle cukup panjang (hampir satu dekade) dibandingkan generasi lalu. Desain mobil ini memiliki bentuk lebih manis dan halus dibandingkan generasi lalu yang kaku mirip kotak sabun. Teknologi full pressed body diperkenalkan untuk menekan penggunaan dempul dalam proses pembuatannya hingga 2-5 kg dempul per mobil. Mesin pada awal generasi ini masih memakai tipe 5K namun memiliki daya kuda (horse power) yang lebih tinggi yakni 63 hp dari sebelumnya 61 hp. Transmisi menggunakan 5 percepatan, yang sebelumnya memakai 4 percepatan. Sejak tahun 1992 terdapat penambahan variasi mesin yaitu tipe 7K berkapasitas 1800 cc. - Generasi V (16 Februari 2005-saat ini) Kijang kembali diperbaharui pada tahun 2005 dan dipasarkan dengan nama "Kijang Innova". Selain di Indonesia, model ini juga dipasarkan ke pasar luar negeri dengan nama "Innova" (tanpa "Kijang"). Model ini telah mengalami perubahan yang cukup drastis dibandingkan dengan model dari generasi sebelumnya. Jika pada awal konsep Kijang generasi pertama adalah Basic Utility Vehicles atau kendaraan kelas bawah, maka Kijang generasi V lebih dikategorikan sebagai kendaraan kelas menengah. Bentuk model fisiknya jauh lebih modern dan futuristik, terutama di bagian depan kendaraan, dimana tidak lagi menonjolkan bentuk lekukan tajam seperti pada model-model sebelumnya. 1.2 Teori administrasi umum Secara garis besar menunjukkan adanya pembagian kerja, hierarki kewenangan, peratutan formal, orientasi karir, dan impersonalitas. Berdasarkan profil PT Astra International Tbk. Toyota Sales Operation Cabang Pasteur menggunakan sistem organisasi garis dan staff yaitu pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal sepenuhnya dari pimpinan dan bawahannya. Pembagian tugas dan wewenang mengalir dalam satu garis lurus dari puncak ke bagian bawah dan setiap individu bertanggungjawab hanya kepada satu orang yang lebih tinggi tingkatannya. Di samping itu terdapat tenaga staff yang bertugas memberi nasehat dan saran dalam bidangnya kepada pimpinan di dalam organisasi tersebut. Struktur Organisasi PT Astra International Tbk. Toyota Sales Operation Cabang Pasteur Kepala Cabang CRC Kepala Penjualan Adm / Keu Kepala BKL Sales Supervisor Kasir Instruktur Salesman Adm. Unit Service Advisor Counter Sales Adm. Bengkel Cust. Service Lady Security Foreman Office Boy Mekanik Part Counter Partman Predelivery Service Mekanik Koordinator THS Mekanik Lubing Gudang Bahan Berikut adalah penjabaran untuk memperjelas struktur organisasi PT Astra International Tbk. Toyota Sales Operation Cabang Pasteur dengan susunan wewenang dan masing-masing diuraikan sebagai berikut: A. Branch Manager (Kepala Cabang) Tanggungjawab dan wewenang Kepala cabang adalah: 1. Mengawasi dan mengkoordinasi seluruh kegiatan yang dilaksanakan kantor cabang sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan. 2. Membuat analisis mengenai perkembangan perusahaan dinilai dari segi keuangan maupun pelaksanaan operasional perusahaan untuk menilai efisiensi dan efektifitas kerja.
no reviews yet
Please Login to review.