jagomart
digital resources
picture1_Laporan Doc 28295 | Laporan Akhir Program Pengabdian Pada Masyarakat 1


 174x       Tipe DOCX       Ukuran file 1.63 MB       Source: staff.uny.ac.id


Laporan Doc 28295 | Laporan Akhir Program Pengabdian Pada Masyarakat 1
laporan akhir program pengabdian pada masyarakat tahun anggaran 2015 pelatihan penyediaan objek biologi untuk kegiatan pembelajaran di sma diajukan oleh   suratsih  m si  ratnawati  m sc  ...

icon picture DOCX Word DOCX | Diposting 04 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
           LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
                        TAHUN ANGGARAN 2015
            PELATIHAN PENYEDIAAN OBJEK BIOLOGI UNTUK
                  KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMA
                            Diajukan oleh :
                            Suratsih, M.Si.
                           Ratnawati, M.Sc.
                       JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
               FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
                     UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
                             TAHUN 2015
                         BAB I
                       PENDAHULUAN
       A. Latar Belakang Permasalahan
       1.   Prinsip   pembelajaran   biologi   yang   ideal   adalah   pembelajaran   yang
        menginteraksikan antara siswa, objek dan permasalahan biologi, melalui
        kegiatan pengamatan atau percobaan untuk menggali gejala-gejala pada
        objek untuk menemukan dan memecahkan masalah serta menemukan
        konsep sendiri berbasis dari pengalaman empirik tentang objeknya. Bila
        hal itu tidak atau sulit terjangkau maka pembelajaran dapat dikembangkan
        berbasis pengalaman sekunder dari media carta, torso, spesimen atau
        preparat, foto, video, dst. Untuk pembelajaran bagi siswa SMA walaupun
        sudah   mulai   mampu   berpikir   abstrak,   tetapi   kebutuhan   untuk
        menghadapkan objek riil atau setidaknya media realia masih menjadi
        kebutuhan yang amat penting.
       2. Dari hasil pengamatan dalam berbagai kesempatan, dan hasil komunikasi
        dengan para Guru Biologi SMA, umumnya pembelajaran masih dominan
        diberikan secara teoritis tanpa didukung dengan kegiatan yang menunjang
        untuk mengaktifkan siswa, yang dilengkapi dengan media atau peraga
        yang memadai.
       3. Dalam menerapkan Kurikulum 2013, pada umumnya guru biologi masih
        kesulitan   dalam   melaksanakan   pembelajaran   sesuai   dengan   standar
        proses yang diharapkan.
       4.  Kurikulum 2013 menuntut guru lebih menekankan pada proses, daripada
        produknya.   Guru   harus   aktif   mengembangkan   praktikum   dalam
        pembelajaran   biologi.   Tidak   tersedianya   objek   di   sekolah   menjadi
        hambatan   besar   untuk   terselenggaranya   pembelajaran   khususnya
        praktikum.
       5.  Di sisi lain, peran guru bukan lagi indoktrinator, melainkan lebih berperan
        sebagai fasilitator.   Guru   dituntut   untuk   mampu   menciptakan   kondisi
        pembelajaran yang dapat mengantarkan atau memacu siswa bergumul
        memecahkan masalah-masalah dan menemukan konsepnya sendiri. Hal ini
        akan dapat dicapai bila guru dapat memberikan pengalaman tentang
        gejala   atau   fakta,   baik   primer   (langsung)   maupun   sekunder   (tidak
        langsung), sebagai pijakan guru dalam membimbing siswa menemukan
        pengertiannya sendiri. Berdasar pada beberapa fakta tersebut di atas,
        maka   dirasa   perlu   untuk   memperkenalkan   guru-guru   tersebut
        mempersiapkan objek-objek yang diperlukan dalam pembelajaran biologi.
        Sehingga siswa dapat mempelajari objeknya secara langsung, tidak
        sekedar gambar yang tidak dapat menggambarkan fakta tentang objek
        secara utuh. Sehingga nantinya siswa tidak akan salah persepsi yang akan
        berakibat   pada   kesalahan   penarikan   konsep.   Selain   itu,   guru   juga
        diharapkan dapat merancang pembelajaran yang tepat apabila dapat
        menyediakan objek-objek yang dibutuhkan.
       B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
       1. Identifikasi Masalah
        Berdasar pemikiran di atas, permasalahan yang perlu mendapat perhatian
        adalah sbb:
        a. Pengalaman dan penguasaan guru tentang objek dan fenomena biologi
         masih kurang. Hal ini menyebabkan kesulitan guru dalam mengarahkan
         siswa menemukan seperangkat gejala dan fakta pada objek yang
         memadai untuk mengantarkan siswa membangun konsep.
        b. Keterbatasan kemampuan guru untuk menyusun kegiatan pembelajaran
         yang dapat mengaktifkan mental dan mengarahkan siswa membentuk
         konsep, sekaligus mengevaluasinya.
       2.  Rumusan Masalah:
        a. Bagaimana memperkaya pengalaman guru untuk mengenali objek dan
         fenomena biologi, dan menyusun kegiatan yang sederhana, cepat dan
         murah?
        b.   Bagaimana  meningkatkan kemampuan guru menyusun rancangan
         pembelajaran yang dapat membelajarkan siswa, sehingga mereka
         mampu menarik konsep dari fakta-fakta yang disajikan?
       3. Tujuan Kegiatan.
        a. Untuk memperkaya pengalaman guru dalam mengenali objek dan
         fenomena biologi, dan menyusun kegiatan yang sederhana, cepat dan
         murah.
        b.   Untuk   meningkatkan   kemampuan   guru   menyusun   rancangan
         pembelajaran yang dapat membelajarkan siswa, sehingga mereka
         mampu menarik konsep dari fakta-fakta yang disajikan.
       4.  Manfaat Kegiatan.
        a. Membantu mensukseskan usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu
         pendidikan di Indonesia.
        b. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih bisa dinikmati siswa,
         karena siswa terlibat langsung dalam kegiatan, tidak hanya sebagai
         pendengar.
        c. Menciptakan siswa-siswa yang kritis, punya rasa ingin tahu yang besar
         dan cerdas dalam menyelesaikan masalah, karena dibiasakan untuk
         melakukan kegiatan-kegiatan yang membutuhkan kreativitas dan olah
         pikir.
                           BAB II
                       TINJAUAN PUSTAKA
         Biologi merupakan cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari makhluk
       hidup dan interaksinya dengan lingkungan. IPA berkembang sebagai hasil observasi terhadap
       gejala di alam. Konsep IPA dikembangkan berdasar pada fakta-fakta ilmiah. 
       Sund (1989 ; 4-5) menyatakan sains (IPA) adalah ilmu yang mempelajari sistem jagad raya
       melalui koleksi data yang dikumpulkan lewat hasil observasi dan dikontrol lewat kegiatan
       eksperimen. Sund (1989:5) juga menyatakan bahwa hakekat IPA merupakan proses, produk
       dan sikap ilmiah. Lebih lanjut Sund ( 1973:2) menyatakan bahwa IPA melibatkan kegiatan
       operasi mental, ketrampilan memperlakukan objek, pengamatan, pengukuran, penghitungan,
       dan cara pendekatan dalam memecahkan masalah IPA. Untuk tingkat pendidikan dasar,
       keterampilan proses sains (Sund, 1989 :10) antara lain meliputi keterampilan melakukan
       observasi,   mengklasifikasikan,   mengukur,   menyusun   hipotesis   atau   dugaan   sederhana,
       mendeskripsi gejala, merumuskan kesimpulan data, menemukan dan merumuskan masalah,
       menyusun rancangan eksperimen sederhana, melakukan eksperimen dan memformulasikan
       produk IPA dari data. Hal ini sangat ideal dijangkau dengan menginteraksikan siswa dengan
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Laporan akhir program pengabdian pada masyarakat tahun anggaran pelatihan penyediaan objek biologi untuk kegiatan pembelajaran di sma diajukan oleh suratsih m si ratnawati sc jurusan pendidikan fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas negeri yogyakarta bab i pendahuluan a latar belakang permasalahan prinsip yang ideal adalah menginteraksikan antara siswa melalui pengamatan atau percobaan menggali gejala menemukan memecahkan masalah serta konsep sendiri berbasis dari pengalaman empirik tentang objeknya bila hal itu tidak sulit terjangkau maka dapat dikembangkan sekunder media carta torso spesimen preparat foto video dst bagi walaupun sudah mulai mampu berpikir abstrak tetapi kebutuhan menghadapkan riil setidaknya realia masih menjadi amat penting hasil dalam berbagai kesempatan komunikasi dengan para guru umumnya dominan diberikan secara teoritis tanpa didukung menunjang mengaktifkan dilengkapi peraga memadai menerapkan kurikulum kesulitan melaksanakan sesuai standar pr...

no reviews yet
Please Login to review.