jagomart
digital resources
picture1_Influenza Pdf 27711 | Ce84a52f23a3735f4ce7b202a8877d93


 260x       Tipe PDF       Ukuran file 1.90 MB       Source: erepo.unud.ac.id


File: Influenza Pdf 27711 | Ce84a52f23a3735f4ce7b202a8877d93
tonsilitis kronis eksaserbasi akut oleh dr i gusti ayu harry sundariyati s ked fakultas kedokteran universitas udayana 2017 bab 1 pendahuluan 1 1 latar belakang tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 03 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                   TONSILITIS KRONIS EKSASERBASI AKUT
                               Oleh :
                      dr. I Gusti Ayu Harry Sundariyati, S.Ked
                       FAKULTAS KEDOKTERAN 
                        UNIVERSITAS UDAYANA
                               2017
                                               BAB 1
                                          PENDAHULUAN
            1.1 Latar Belakang
            Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin Waldeyer. 
            Cincin Waldeyer terdiri atas susunan kelenjar limfa yang terdapat di dalam rongga mulut 
            yaitu:  tonsil  laringeal  (adenoid),  tonsil  palatina  (tonsila  faucial),  tonsila  lingual  (tonsila 
            pangkal  lidah),  tonsil  tuba  Eustachius  (lateral  band  dinding  faring/  Gerlach’s  tonsil). 
            Peradangan pada tonsila palatine biasanya meluas ke adenoid dan tonsil lingual. Penyebaran 
            infeksi  terjadi  melalui  udara  (air  borne  droplets),  tangan  dan  ciuman.  Dapat  terjadi  pada 
            semua umur, terutama pada anak.1,2
                     Peradangan pada tonsil dapat disebabkan oleh bakteri atau virus, termasuk strain 
            bakteri streptokokus, adenovirus, virus influenza, virus Epstein-Barr, enterovirus, dan virus 
            herpes  simplex.  Salah  satu  penyebab  paling  sering  pada  tonsilitis  adalah  bakteri  grup  A 
            Streptococcus beta hemolitik (GABHS), 30% dari tonsilitis anak dan 10% kasus dewasa dan 
                                                  3
            juga merupakan penyebab radang tenggorokan.
                     Tonsilitis  kronik  merupakan  peradangan  pada  tonsil  yang  persisten  yang 
            berpotensi membentuk formasi batu tonsil.4 Terdapat referensi yang menghubungkan antara 
            nyeri tenggorokan yang memiliki durasi 3 bulan dengan kejadian tonsilitis kronik.5 Tonsilitis 
            kronis merupakan salah satu penyakit yang paling umum dari daerah oral dan ditemukan 
            terutama di kelompok usia muda. Kondisi ini karena peradangan kronis pada tonsil. Data 
            dalam literatur menggambarkan tonsilitis kronis klinis didefinisikan oleh kehadiran infeksi 
            berulang dan obstruksi saluran napas bagian atas karena peningkatan volume tonsil. Kondisi 
            ini mungkin memiliki dampak sistemik, terutama ketika dengan adanya gejala seperti demam 
            berulang,  odynophagia,  sulit  menelan,  halitosis  dan  limfadenopati  servikal  dan 
            submandibula.6
                     Faktor predisposisi timbulnya tonsillitis kronik ialah rangsangan yang menahun 
            dari rokok, beberapa jenis makanan, hygiene mulut yang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan 
            fisik dan pengobatan tonsillitis akut yang tidak adekuat.1 
                                                                                      1
                                                               BAB II
                                                     TINJAUAN PUSTAKA
                 2.1 Anatomi
                 2.1.1 Faring
                             Faring terletak dibelakang cavum nasi, mulut, dan laring. Bentuknya mirip corong 
                 dengan bagian atasnya yang lebar terletak di bawah cranium dan bagian bawahnya yang 
                 sempit  dilanjutkan  sebagai  eosophagus  setinggi  vertebra  cervicalis  enam.  Dinding  faring 
                 terdiri atas tiga lapis yaitu mukosa, fibrosa, dan muskular.7 
                                                     Gambar 1. Anatomi Faring
                             Berdasarkan letak, faring dibagi atas tiga bagian yaitu : nasofaring, orofaring, dan 
                 laringofaring.7 
                     1.  Nasofaringx
                             Nasofaring  terletak  dibelakang  rongga  hidung,  di  atas  palatum  molle. 
                     Nasopharynx  mempunyai  atap,  dasar,  dinding  anterior,  dinding  posterior,  dandinding 
                     lateral.  Bagian  atap  dibentuk  oleh  corpus  ossis  sphenoidalis  dan  pars  basilaris  ossis 
                     occipitalis.  Kumpulan jaringan limfoid yang disebut tonsila pharyngeal, yang terdapat 
                     didalam submucosa. Bagian dasar dibentuk oleh permukaan atas palatum molle yang 
                     miring. Dinding anterior dibentuk oleh aperture nasalis posterior, dipisahkan oleh pinggir 
                     posterior  septum  nasi.  Dinding  posterior  membentuk  permukaan  miring  yang 
                     berhubungan dengan atap. Dinding ini ditunjang oleh arcus anterior atlantis.  Dinding 
                                                                                                                    2
                     lateral pada tiap-tipa sisi mempunyai muara tuba auditiva ke faring. Kumpulan jaringan 
                     limfoid di dalam submukosa di belakang muara tuba auditiva disebut tonsila tubaria.7 
                                                   Gambar 2. Pembagian Faring
                     2.  Orofaring
                             Orofaring disebut juga mesofaring, dengan batas atasnya adalah palatum mole, 
                     batas  bawahnya  adalah  tepi  atas  epiglotis,  kedepan  adalah  rongga  mulut,  sedangkan 
                     kebelakang adalah vertebra servikal.1
                             Orofaring mempunyai atap, dasar, dinding anterior, dinding posterior, dan dinding 
                     lateral.  Bagian  atap  dibentuk  oleh  permukaan  bawah  palatum  molle  dan  isthmus 
                     pharygeus. Kumpulan kecil jaringan limfoid terdapat di dalam submukosa permukaan 
                     bawah palatum molle. Bagian dasar dibentuk oleh sepertiga posterior lidah dan celah 
                     antara lidah dan permukaan anterior epiglotis. Membrana mukosa yang meliputi sepertiga 
                     posterior  lidah  berbentuk  irregular,  yang  disebabkan  oleh  adanya  jaringan  limfoid 
                     dibawahnya, yang disebut tonsil linguae. Membrana mukosa melipat dari lidah menuju ke 
                     epiglotis.  Pada  garis  tengah  terdapat  elevasi,  yang  disebut  plica  glosso  epiglotica 
                     mediana, dan dua plica glosso epiglotica lateralis. Lekukan kanan dan kiri plica glosso 
                     epiglotica mediana disebut vallecula.7 
                             Dinding  anterior  terbuka  ke  dalam  rongga  mulut  melalui  isthmus  oropharynx 
                     (isthmus  faucium).  Dibawah  isthmus  ini  terdapat  pars  pharyngeus  linguae.  Dinding 
                     posterior disokong oleh corpos vertebra cervicalis kedua dan bagian atas corpus vertebra 
                     cervicalis  ketiga.  Pada  kedua  sisi  dinding  lateral  terdapat  arcus  palate  glossus  dengan 
                     tonsila palatina diantaranya.7 
                                                                                                                    3
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Tonsilitis kronis eksaserbasi akut oleh dr i gusti ayu harry sundariyati s ked fakultas kedokteran universitas udayana bab pendahuluan latar belakang adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin waldeyer terdiri atas susunan kelenjar limfa terdapat di dalam rongga mulut yaitu laringeal adenoid tonsila faucial lingual pangkal lidah tuba eustachius lateral band dinding faring gerlach pada palatine biasanya meluas ke dan penyebaran infeksi terjadi melalui udara air borne droplets tangan ciuman dapat semua umur terutama anak disebabkan bakteri atau virus termasuk strain streptokokus adenovirus influenza epstein barr enterovirus herpes simplex salah satu penyebab paling sering grup a streptococcus beta hemolitik gabhs kasus dewasa juga radang tenggorokan kronik persisten berpotensi membentuk formasi batu referensi menghubungkan antara nyeri memiliki durasi bulan dengan kejadian penyakit umum daerah oral ditemukan kelompok usia muda kondisi ini karena data literatur me...

no reviews yet
Please Login to review.