jagomart
digital resources
picture1_Download Word Excel 2007 9598 | P Penelitian Pola Penyebaran Avian Influenza Melalui Hewan Resevoir | Pertanian Dan Peternakan


 281x       Tipe DOC       Ukuran file 0.09 MB    


Download Word Excel 2007 9598 | P Penelitian Pola Penyebaran Avian Influenza Melalui Hewan Resevoir | Pertanian Dan Peternakan

icon picture DOC Word DOC | Diposting 29 Jun 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
         PENELITIAN POLA PENYEBARAN AVIAN INFLUENZA MELALUI HEWAN
                       RESEVOIR
                   Tim Peneliti Balitbang Prov. Jateng
              Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Tengah
               Jl. Imam Bonjol No. 190 Semarang Telp. 0243540025
                       RINGKASAN
        Pendahuluan
           Isu penyakit Avian Influenza mulai merebak di Indonesia untuk pertama kalinya
        pada ayam tahun 2003. Departemen Pertanian RI secara resmi menginformasikan adanya
        penyakit Avian Influenza pada bulan Januari 2004 dan menyatakan penyakit disebabkan
        oleh virus influenza subtipe H5N1. Serangan Avian Influenza mencapai puncaknya pada
        kuartal pertama tahun 2004, setelah itu mereda dan mulai mewabah lagi tahun 2005.
        Virus tidak hanya menyerang ayam, tetapi juga babi, kalkun dan manusia. Jumlah
        manusia penderita Avian Influenza di Indonesia pada bulan Juli 2004 sampai dengan
        Maret 2007 sebanyak 83 orang, 71 (78,5%) di antaranya meninggal dunia (http:/www
        voanews. Com/ indonesian/2007-3-29-voa 3.cfm). 
           Provinsi Jawa Tengah berada pada urutan ke-4 (empat) dari 9 (sembilan) Provinsi
        di   Indonesia   terhadap   kasus   keterjangkitan   penyakit  Avian   Influenza,   baik   kasus
        keterjangkitan pada ternak (terutama unggas) maupun pada manusia. Dari data tersebut,
        dapat diinventarisir jika tingkat keterjangkitan Avian Influenza pada unggas disinyalir
        sangat fenomenal terjadi pada tahun 2004, yaitu mencapai angka di atas 4 juta ekor
        kematian unggas. Sementara Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah menginformasikan
        bahwa jumlah manusia yang positif terkena Avian Influenza 9 orang, 8 orang (89%) di
        antaranya meninggal dunia 
           Penyebaran penyakit Avian Influenza sangat bervariasi baik waktu dan tempat.
        Hal ini disebabkan adanya dugaan bahwa unggas liar (burung-burung migran) seperti
        burung walet, blekok, burung gereja dan unggas air seperi itik dan entok ikut berperan
        sebagai hewan reservoir dalam penyebaran virus Avian Influenza. 
           Walet merupakan salah satu jenis burung migran yang berpotensi sebagai
        pembawa virus Avian Influenza. Menurut hipotesis Kusudiono (2005), jalur pantura
        khususnya Indramayu bisa saja termasuk daerah yang rawan terhadap penyakit Avian
        Influenza. Hipotesis ini didasarkan fakta bahwa wilayah udara Indramayu selama ini
        merupakan jalur lalu lintas migrasi jutaan burung. Setiap pergantian musim, terjadi
        migrasi   jutaan   burung   dari  Australia   ke   Benua   Eropa   dan  Asia,   dan   menempati
        Kepulauan Rakit Selatan, Gosong, dan Rakit Utara atau Pulau Biawak menjadi tempat
        peristirahatan (transit). Di pulau ini jutaan burung tinggal cukup lama, antara 2-3 bulan
        untuk melakukan reproduksi hingga menetaskan telur. 
           Hipotesis ini diperkuat oleh hasil penelitian Wibawa (2005) yang menunjukkan
        bahwa walet di Kampung Bangka Belitung Sumatera secara serologis telah positif
        mengandung virus H5N1. Walet juga memiliki antibodi terhadap virus ini. Penelitian
        dilakukan terhadap 435 unggas terdiri dari burng walet, ayan buras, itik, dan angsa. Virus
        H5N1 ditemukan pada 1 ekor walet, 19 ekor ayam buras, dan 30 ekor itik. Terjangkitnya
        virus Avian Influenza pada seekor walet ini memperkuat penemuan yang sama pada
        tahun 2004. Burung walet termasuk burung liar yang mengembara dari satu tempat ke
        tempat yang lain. Pergerakan walet yang sangat tinggi dapat mempermudah penularan
        virus Avian Influenza. Kotoran walet juga sering jatuh di atap-atap gedung dan rumah.
        Bagi penduduk yang mengkonsumsi air hujan, tak ada jaminan bahwa air yang
        dikonsumsi bebas dari pencemar kotoran burung walet. Oleh karena itu Pemkot
        Pontianak sudah melarang adanya penangkaran walet di tengah pemukiman penduduk. 
           Burung blekok atau kuntul tidak selalu bermigrasi, tetapi dapat berpencar setelah
        musim berbiak. Burung blekok yang menghuni di pohon-pohon asam jalan Setyabudi
        Srondol Kota Semarang, dari penelitian Tim PBK IKIP Semarang (1999) dalam
        Sukartiningsih (2000) terdiri dari 4 spesies yaitu kuntul kerbau, kuntul perak kecil, kuntul
                     perak sedang, dan kuntul putih besar. Kuntul kerbau dan kuntul perak kecil termasuk
                     burung migran. Penelitian tentang adanya virus Avian Influenza pada burung blekok atau
                     kuntul belum pernah dilakukan, tetapi sebagai burung migran, potensinya sebagai hewan
                     reservoir Avian Influenza cukup besar. 
                              Berdasarkan uraian di atas, diperlukan penelitian pola penyebaran virus Avian
                     Influenza oleh hewan reservoir. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menunjukkan
                     pola penyebaran virus tersebut di Jawa Tengah khususnya, dan di Indonesia pada
                     umumnya.
                              Permasalahan dalam kegiatan penelitian ini adalah (1) Bagaimana penyebaran
                     avian influenza di Jawa Tengah, kebijakan, permasalahan, langkah penanganannya, dan
                     upaya pencegahannya. (2) Apakah hewan reservoir di Jawa Tengah berpotensi sebagai
                     penyebar virus avian influenza? (3) Bagaimana pola penyebaran virus invluenza melalui
                     hewan reservoir? 
                              Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui penyebaran avian influenza di Jawa Tengah,
                     kebijakan,   permasalahan,   langkah   penanganannya,   dan   upaya   pencegahannya.   (2)
                     Mengetahui potensi hewan reservoir dalam penyebaran virus avian influenza (3) Mengetahui
                     pola penyebaran virus avian influenza di Jawa Tengah 
                              Manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai bahan masukan bagi pemerintah
                     untuk pengendalian, penanggulangan, dan menyebarnya wabah virus Avian Influenza. 
                     Hasil dan Pembahasan
                     1.   Penyebaran avian influenza di Jawa Tengah, permasalahan, langkah penanganannya, dan
                          upaya pencegahannya. 
                                  Berdasarkan hasil pengamatan, kasus avian influenza (AI) pada unggas telah
                          menyebar di 6 kabupaten Jawa Tengah sejak tahun 2004. Pada bulan Mei 2007, kematian
                          unggas akibat virus Avian Influenza masih terjadi di Kota Semarang. Kematian 40 ekor
                          ayam kampung juga masih terjadi di Kabupaten Banjarnegara pada bulan Agustus 2007. 
             Kebijakan kesehatan hewan terkait dengan adanya kasus penyebaran virus Avian
          Influenza di 6 kabupaten pada prinsipnya hampir sama, yaitu 1) Mempertahankan status
          kesehatan hewan dan 2) Meningkatkan status kesehatan hewan dalam rangka menjamin
          kesehatan   hewan,   masyarakat   dan   lingkungan   serta   menjamin   kepastian   usaha
          peternakan. 
             Langkah- langkah penanganan Avian Influenza di lokasi penelitian meliputi : 
          1). Penyemprotan dan vaksinasi pada unggas disemua sentra pasar unggas dan pasar
            burung Karimata oleh petugas Dinas Pertanian secara periodik 
          2). Monitoring terhadap lalulintas ternak unggas 
          3). Penyuluhan dan sosialisasi mengenai Avian Influenza lewat PKK dan Pengusaha
            pemotongan unggas 
          4). Bekerjasama dengan Dinas Pasar, Dinas Kesehatan, BKSDA Jateng mengadakan
            sosialisasi / penyuluhan tengtang penyakit Avian Influenza dan antisipasinya 
          5). Rapat Koordinasi Penanggulangan Avian Influenza diikutioleh Staf Kecamatan,
            Petugas Kesehatan dan vaksinator serta PPK 
          6). Menindak lanjuti Laporan Masyarakat, unggas yang mati 
          7). Melaksanakan Vaksinasi dan Penyemprotan Disinfektan 
             Dalam rangka pencegahan penyebaran virus Avian Influenza, maka di lokasi
          penelitian telah dilakukan upaya-upaya sebagai berikut : 
          1). Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang virus Avian Influenza dengan cara
            yang lebih komunikatif 
          2). Membiasakan masyarakat untuk selalu hidup sehat dan hygienis baik diri maupun
            lingkungan 
          3). Meningkatkan cakupan vaksin dipeternakan sektor IV 
          4). Melaksanakan penyemprotan secara masal dan serentak 
          5). Mempersiapkan anggaran untuk pelaksanaan vaksinasi secara teratur dan menyeluruh
          6). Pelaksanaan vaksinasi secara teratur di seluruh wilayah desa 
          7). Mempersiapkan anggaran untuk pengadaan desinfektan 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Penelitian pola penyebaran avian influenza melalui hewan resevoir tim peneliti balitbang prov jateng badan dan pengembangan provinsi jawa tengah jl imam bonjol no semarang telp ringkasan pendahuluan isu penyakit mulai merebak di indonesia untuk pertama kalinya pada ayam tahun departemen pertanian ri secara resmi menginformasikan adanya bulan januari menyatakan disebabkan oleh virus subtipe hn serangan mencapai puncaknya kuartal setelah itu mereda mewabah lagi tidak hanya menyerang tetapi juga babi kalkun manusia jumlah penderita juli sampai dengan maret sebanyak orang antaranya meninggal dunia http www voanews com indonesian voa cfm berada urutan ke empat dari sembilan terhadap kasus keterjangkitan baik ternak terutama unggas maupun data tersebut dapat diinventarisir jika tingkat disinyalir sangat fenomenal terjadi yaitu angka atas juta ekor kematian sementara dinas kesehatan propinsi bahwa yang positif terkena bervariasi waktu tempat hal ini dugaan liar burung migran seperti walet ble...

no reviews yet
Please Login to review.