jagomart
digital resources
picture1_Nata De Seaweed Id 26735 | 61109 Id Karakteristik Nata De Seaweed Eucheuma C


 319x       Tipe PDF       Ukuran file 0.14 MB       Source: media.neliti.com


File: Nata De Seaweed Id 26735 | 61109 Id Karakteristik Nata De Seaweed Eucheuma C
karakteristik nata de seaweed eucheuma cottonii dengan perbedaan konsentrasi rumput laut gula aren ikbal syukroni kiki yuliati ace baehaki program studi teknologi hasil perikanan fakultas pertanian universitas sriwijaya indralaya ogan ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 02 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                                                        
                     KARAKTERISTIK NATA DE SEAWEED (Eucheuma cottonii) DENGAN PERBEDAAN KONSENTRASI 
                                                                   RUMPUT LAUT GULA AREN 
                             
                                              [Characteristic of Nata de Seaweed (Eucheuma cottonii) with Different  
                                                      Concentration Assessment of Seaweed and Palm Sugar] 
                                                                                        
                                                            Ikbal Syukroni, Kiki Yuliati, Ace Baehaki* 
                                                               Program Studi Teknologi Hasil Perikanan 
                                                    Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Indralaya Ogan Ilir 
                                                                                        
                                                                               ABSTRACT 
                              
                     The objective of this research was to determine the effect of concentration of seaweed and palm sugar to the 
                     quality of nata de seaweed. This research used factorial randomized block design with two treatments and 3 
                     replications. The treatmens were different concentration of seaweed at 1%, 2%, and 3% and different amount of 
                     palm sugar at 7.5%, 10%, and 12.5%. The parameters observed were yield, thickness, elasticity, water content 
                     and insoluble dietary fiber of the nata. The treatment of seaweed and palm sugar with increased concentrate 
                     tended to decrease the water content of nata de seaweed, while the insoluble dietary fiber content of nata de 
                     seaweed tended to increase with treatment of seaweed and palm sugar with increased concentrate. The best 
                     treatment in this research was the treatment of 10% palm sugar and 3% seaweed (G2R3) resulting nata with 
                     insoluble dietary fiber of 1.89%. 
                      
                     Keyword : nata de seaweed, palm sugar, seaweed 
                      
                                     I.  PENDAHULUAN                                         di  dalam  cairan).  Bahan  yang  dapat  digunakan 
                                                                                             sebagai  media  untuk  pembuatan  nata  adalah  air 
                     A.    Latar Belakang                                                    kelapa sehingga produknya dikenal dengan nata de 
                                                                                             coco.  Selain  itu  bahan  lainnya  adalah  sari  nanas 
                             Konsep  konsumsi  pangan  telah  berubah                        (nata de pina), kedelai (nata de soya) atau buah 
                     secara nyata dari penekananpada pemenuhan rasa                          lain  yang  mengandung  glukosa.  Mikroba  yang 
                     lapar  dan  pencegahan  pengaruh  yang  merugikan                       aktif   dalam  pembuatan  nata  adalah  bakteri 
                     bagi  tubuh  menjadi  konsep  yang  menekankan                          pembentuk  selulosa  yaitu  Acetobacter  xylinum 
                     tentang  bagaimana  hidup  sehat  dan  mencegah                         (Nur, 2009). 
                     penyakit.  Dewasa  ini  terdapat  kecenderungan                                 Pangan  olahan  yang  berkualitas  terus 
                     konsumen         dalam      mengkonsumsi           pangan,              diupayakan guna mengembangkan perbaikan gizi 
                     konsumen tidak hanya menilai dari segi kelezatan                        di  Indonesia.  Salah  satu  sumber  daya  alam  yang 
                     dan     nilai   gizi   suatu     produk,     tetapi    juga             memiliki potensi untuk dikembangkan dari sektor 
                     mempertimbangkan           aspek     pengaruh      pangan               perikanan adalah rumput laut. Rumput laut dapat 
                     tersebut terhadap kesehatan tubuhnya.                                   diolah     dalam     berbagai      bentuk     pengolahan 
                             Fungsi fisiologis yang dapat diperoleh pada                     makanan  untuk  memanfaatkan  gizi  alami  yang 
                     bahan  pangan  sering  dikenal  dengan  sebutan                         terkandung di dalamnya (Suhendra, 2007) 
                     pangan fungsional. Pangan fungsional merupakan                                  Rumput laut secara biologi termasuk salah 
                     bahan  pangan  yang  dapat  memberikan  manfaat                         satu  anggota  alga  yang  merupakan  tumbuhan 
                     bagi kesehatan, selain manfaat yang diperoleh dari                      berklorofil.  Rumput  laut  dikelompokan  menjadi 
                     zat-zat  gizi  yang  terkandung  di  dalam  pangan                      empat       kelas     berdasarkan        pigmen       yang 
                     tersebut.       Meskipun         pangan        fungsional               dikandungnya  yaitu  Chlorophyceae  (ganggang 
                     mengandung  senyawa  yang  bermanfaat  bagi                             hijau),     Rhodophyceae          (ganggang        merah), 
                     kesehatan, pangan fungsional harus dibedakan dari                       Phaeophyceae           (ganggang         coklat),       dan 
                     suplemen  makanan  atau  obat.  Komponen  aktif                         Chrysophyceae  (ganggang  keemasan)  (Winarno, 
                     yang  terdapat  pada  pangan  fungsional  dapat                         1990) 
                     diperoleh secara alami, penambahan dari luar atau                               Selama  ini  pembuatan  nata  menggunakan 
                     karena  proses  pengolahan.  Salah  satu  komponen                      bahan  baku  air  kelapa.  Air  kelapa  berfungsi 
                     aktif  yang  terdapat  secara  alami  dalam  bahan                      sebagai  media  pertumbuhan  bakteri  pembentuk 
                     pangan diantaranya adalah komponen serat pangan                         nata  karena  nutrisinya  baik,  relatif  lengkap  dan 
                     (dietary fiber) (Suhendra, 2007).                                       sesuai  dengan pertumbuhan bakteri. Rumput laut 
                             Salah satu produk pangan yang mempunyai                         mempunyai kesamaan dengan air kelapa sebagai 
                     fungsi  fungsionalis  adalah  nata.  Nata  adalah                       media      pembuatan       nata     karena     kandungan 
                     kumpulan  selulosa  yang  mempunyai  tekstur                            karbohidratnya  yang  berperan  sebagai  sumber 
                     kenyal, putih, menyerupai gel dan terapung pada                         karbon  bagi  pertumbuhan  bakteri  Acetobacter 
                     bagian permukaan cairan (nata tidak akan tumbuh 
                        Korespondensi penulis:                                                                                                         1 
                      
                         Email: ace76_none@yahoo.com 
                  xylinum.  Rumput  laut  jenis  Eucheuma  cottonii           C.   Hipotesis 
                  merupakan  salah  satu  alternatif  yang  dapat                  Penggunaan  konsentrasi  rumput  laut  yang 
                  digunakan  dalam  pembuatan  nata  yaitu  sebagai           berbeda  dan  penambahan  gula  aren  diduga 
                  media bagi pertumbuhan bakteri pembentuk nata.              berpengaruh     terhadap     karakteristik   nata 
                  Seperti halnya industri nata de coco, maka industri         (kandungan  serat  tidak  larut  air,  kadar  air, 
                  nata  rumput  laut  ini  dapat  diterapkan  juga  pada      ketebalan,   rendemen,    kekenyalan    dan    uji 
                  skala  kecil,  karena  proses  dan  teknologi  yang         organoleptik) 
                  digunakan sederhana, sejauh ini jenis rumput laut            
                  yang  digunakan  dalam  pembuatan  natayaitu                      II. PELAKSANAAN PENELITIAN 
                  Eucheuma cottonii dan Gracilaria sp (Nur, 2009).                                     
                        Sukrosa  merupakan  faktor  penting  dalam            A. Tempat dan Waktu 
                  pembuatan  nata.  Sukrosa  merupakan  senyawa 
                  karbohidrat  sederhana  yang  digunakan  sebagai                Penelitian  ini  dilaksanakan  di  Laboratorium 
                  suplemen pembuatan nata.Selain sukrosa senyawa-             Teknologi    Hasil    Perikanan,    Laboratorium 
                  senyawa  karbohidrat  seperti  maltosa,  laktosa,           Budidaya Perairan, Laboratorium Teknologi Hasil 
                  glukosa,  fruktosa   dan   manosa  juga  dapat              Pertanian  dan  Laboratorium  Bioproses  Teknik 
                  digunakan  sebagai  bahan  tambahan  pembuatan              Kimia Universitas Sriwijaya Indralaya  mulai dari 
                  nata.  Dari    beberapa    senyawa    karbohidrat           tanggal  2  Oktober  sampai  dengan  26  Desember 
                  sederhana itu, sukrosa merupakan senyawa paling             2012. 
                  ekonomis  digunakan  dan  paling  baik  bagi                     
                  pertumbuhan  dan  perkembangan  bibit  nata                 B.  Alat dan Bahan 
                  (Pambayun, 2002)                                                 Bahan-bahan     yang     digunakan    dalam 
                        Salah  satu  sukrosa  yang  dapat  digunakan          penelitian ini adalah : 1) Rumput laut (Eucheuma 
                  dalam pembuatan nata adalah gula aren, penelitian           cottonii),  2)  Aquadest,  3)  Jeruk  Nipis,  4)  Gula 
                  yang telah dilakukan oleh Suratiningsih dan Sitepu          aren,  5)  Starter  A.  Xylinum,  8)  Pupuk  ZA 
                  (2001)  dalam  Suparti  (2003)  tentang  pembuatan          (Ammonium  Sulfat),  9)  NaOH,  10)  K SO     11) 
                  nata de pina kulit nanas dengan perbedaan varietas                                                  2   4, 
                                                                              HSO 12) Alkohol 95% 
                  dan  jumlah  gula  ternyata  konsentrasi  gula  aren         2   4, 
                  7,5% dari  varietas  Semarang  (Cayene)  diperoleh               Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini 
                  hasil  nata  yang  tebal,  berat,  kenyal  dan  disukai     adalah  :  1)  Nampan  plastik,  2)  Erlenmeyer,  3) 
                  konsumen.Selain mengandung glukosa, gula aren               Gelas ukur, 4) Saringan, 5) Kompor gas, 6) Kain 
                  juga  mengandung  protein  kasar,  mineral,  dan            kasa, 7) Panci stainless steel, 8) Pengaduk kayu, 9) 
                  vitamin.  Warna  cokelat  pada  gula  aren  ternyata        Pisau stainless steel, 10) Blender, 11) Neraca, 12) 
                  mengandung  serat  makanan  yang  bermanfaat                Tali  karet,  13)  Jangka  Sorong,  14)  Texture 
                  untuk  kesehatan  pencernaan.  Selain  itu  juga            Analyzer, 15) Desikator 
                  terdapat   senyawa-senyawa      yang    berfungsi            
                  menghambat  penyerapan  kolesterol  di  saluran             C. Metodologi Penelitian 
                  pencernaan (Etikawati, 2012). Selain itu, penelitian             Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak 
                  Yuliani  (2003)  dalam  Setyawati  (2009),  dengan          Kelompok (RAK) pola Faktorial, setiap perlakuan 
                  penambahan  gula  aren  sebesar  15%  terdapat              diulang tiga kali dengan perlakuan yang terdiri 2 
                  pengaruh tehadap kadar karbohidrat, warna, aroma            faktor yaitu : 
                  dan sifat organoleptik tekstur nata sari buah pisang        1.   Faktor I: Penambahan larutan gula aren yang 
                  raja uli.                                                        terdiri 3 taraf masing-masing adalah:  
                       Mutu  nata  yang  dihasilkan  ditentukan  oleh              G1 = Gula Aren 7,5% (b/v),  
                  rendemen, ketebalan, kekenyalan, kadar air, serat                G2 = Gula Aren 10% (b/v) 
                  tidak  larut  dan  uji  sensoris.  Mengingat  potensi            G3 = Gula Aren 12,5% (b/v) 
                  rumput  laut  di  Indonesia  yang  cukup  besar  dan        2.   Faktor  II:  Konsentrasi  rumput  laut  yang 
                  keterbatasan  produsen  dalam  menghasilkan  nata                terdiri 3 taraf,  
                  yang  berkualitas  serta  pentingnya  nata  sebagai              R1 = Rumput laut 1% (b/v) 
                  sumber  serat,  maka  perlu  dilakukan  kajian  lebih            R2 = Rumput laut 2% (b/v) 
                  lanjut pada rumput laut sebagai bahan pembuatan                  R3 = Rumput laut 3% (b/v) 
                  nata yaitu dengan jumlah konsentrasi rumput laut                  
                  yang  berbeda  dan  adanya  penambahan  sukrosa             D. Cara Kerja 
                  dengan menggunakan gula aren.                                    Pembuatan    nata  de  seaweed  dilakukan 
                                                                              dengan metode yang dimodifikasi dari Anastasia 
                  B.   Tujuan                                                 (2008) dan Nur (2009). 
                       Tujuan  penelitian  ini  adalah  mengevaluasi          1.   Rumput  laut  dengan  sesuai  konsentrasi 
                  pengunaan konsentrasi rumput laut dan gula aren                  perlakuan dicuci sampai bersih dan ditiriskan. 
                  untuk  membuat  nata  de  seaweed  terhadap                      Selanjutnya rumput laut dihancurkan dengan 
                  karakteristik nata. 
                                                                                                                              2 
                   
                      menggunakan  blender  kasar  dan  disaring            Berat residu = Berat serat pangan tidak larut air 
                      untuk mendapatkan filtratnya.                                                
                 2.   Filtrat  tersebut  ditambahkan  air    sampai       2. Kadar Air (AOAC, 2005) 
                      volume  media  mencapai  1500  ml,  lalu                 Analisis  kadar   air   dilakukan   dengan 
                      dimasak selama ± 10 menit.                          menggunakan  metode  oven.  Prosedur  analisis 
                 3.   Lima  belas  menit  setelah  masak,  masukan        kadar air sebagai berikut:  
                      gula  aren  sesuai  dengan  perlakuan  (7.5%,       1.  Cawan  yang  akan  digunakan  dioven  terlebih 
                      10% dan 12.5%) dan Ammonium Sulfat 15g ,                dahulu selama 30 menit pada      suhu 105 °C,  
                      kemudian tambahkan sari jeruk nipis sampai              kemudian  didinginkan  dengan  menggunakan  
                      pH media mencapai nilai 3-4                             desikator  untuk  menghilangkan  uap  air  dan 
                 4.   Setelah  proses  pemasakan  selesai  maka               ditimbang (A).  
                      rumput  laut  siap  untuk  ditempatkan  dalam       2.  Sampel ditimbang sebanyak 5 g dalam cawan 
                      wadah  fermentasi  yang  telah  dicuci  bersih          yang sudah dikeringkan (B) kemudian dioven 
                      dan  disterilkan.  Wadah  ditutup  dengan               pada  suhu  105  °C  selama  6  jam  lalu 
                      menggunakan kain kasa steril dan didiamkan              didinginkan dalam desikator selama 30 menit 
                      selama satu malam  kemudian ditambahkan                 dan ditimbang (C).  
                      A. xylinum 10%, ditutup menggunakan kain            3.  Tahap ini diulangi hingga dicapai bobot yang 
                      kasa dan difermentasikan selama 10 hari pada            konstan dengan selisih 0,02.  
                      suhu ruang.                                         4.  Kadar air dihitung dengan rumus: 
                 5.   Pada   saat   pemanenan    nata   lembaran               
                      dibersihkan.                                                 Kadar air (%) =  B ± C    x 100 % 
                                                                                                   B ± A 
                 E. Parameter                                                  
                     Parameter  yang  diamati  pada  penelitian  ini      3. Ketebalan (Anastasia, 2008) 
                 adalah analisis kimia dan analisis fisik Kandungan           Ketebalan   nata   de   seaweed    dilakukan 
                 Serat Pangan tidak larut air, Kadar air, Rendemen,       menggunakan jangka sorong. 
                 Ketebalan,   Kekenyalan    dan   Uji   pembeda                
                 pasangan.                                                4. Rendemen (Anastasia, 2008) 
                                                                              Rendemen  nata  de  seaweed  ditentukan 
                 1. Kadar  Serat  Pangan  Tidak  Larut  Air               berdasarkan  perbandingan  antara  Bobot  nata 
                    (Sudarmadji et al., 1989)                             dengan Bobot medium (rumput laut dan air) 
                    Penentuan  kadar  serat  pangan  tidak  larut  air         
                 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :                  Rendemen (%) =  bobot nata   x 100 % 
                 1.  Sebanyak 2 g sampel ditimbang dan ekstraksi                                         bobot medium 
                    lemaknya dengan soxhlet.                                    
                 2.  200  ml  larutan  H SO   ditambahkan  sampai 
                                       2  4                               5. Uji Kekenyalan (Nur, 2009) 
                    mendidih dan ditutup dengan pendingin balik,              Kekenyalan diukur dengan menggunakan alat 
                    didihkan  selama  30  menit  sambil  sesekali         texture  analyzer.  Cara  kerja  pengujian  kekerasan 
                    digoyang-goyangkan.                                   adalah sebagai berikut : 
                 3.  Suspensi  disaring  dengan  kertas  saring  dan      1.  Sampel  diletakan  ditempat  sampel  yang 
                    residu  yang  tertinggal  didalam  Erlenmeyer             tersedia. 
                    dicuci  dengan  aquades  mendidih.  Residu            2.  Probe jenis jarum dipilih dan probe dipasang 
                    didalam kertas saring dicuci sampai air cucian            pada tempatnya. 
                    tidak bersifat asam lagi.                             3.  Tombol start ditekan untuk memulai pengujian. 
                 4.  Residu  dipindahkan  secara  kuantitatif  dari       4.  Trigger, distance dan speed yang muncul pada 
                    kertas  saring  kedalam  Erlenmeyer  kembali              layar  diatur,  selanjutnya  sampel  akan  ditekan 
                    dengan  spatula  dan  sisanya  dicuci  dengan             oleh probe.  
                    NaOH  mendidih  sebanyak  200  ml  sampai             5.  Besarnya  gaya  probe  yang  digunakan  untuk 
                    semua  residu  masuk  kedalam  Erlenmeyer.                menekan sampel dicatat. 
                    Didihkan  dengan  pendingin  balik  sambil            6.  Kekenyalan  dinyatakan  dalam  satuan  gram 
                    sesekali digoyang-goyangkan.                              force  (gf).  Nilai  yang  diperoleh  merupakan 
                 5.  Saring  melalui  kertas  saring  kering  yang            hasil  rata-rata  pengukuran    pada  lima  bagian 
                    diketahui  beratnya  sambil  dicuci  dengan               nata yang berbeda. 
                    larutan K SO  10%. Residu dicuci lagi dengan 
                             2   4                                             
                    aquades mendidih dan kemudian dengan 15 ml            6. Uji Organoleptik (Nur, 2009) 
                    alkohol 95%. 
                 6.  Kertas saring dikerinkan beserta isinya dengan           Pengamatan  karakter  organoleptik  berupa  uji 
                    suhu 110 °C sampai berat konstan (1-2 jam).           pembeda yaitu dengan uji pembeda pasangan. Uji 
                    Kemudian  didinginkan  dalam  desikator  dan          pembedaan  pasangan  yang  juga  disebut  dengan 
                    ditimbang.                                            paired comperation, paired test atau comparation 
                                                                                                                         3 
                  
                      merupakan uji yang sederhana dan berfungsi untuk                            osmotik.  Sedangkan  kebutuhan  kimiawi  meliputi 
                      menilai ada tidaknya perbedaan antara dua macam                             air,  sumber  karbon,  nitrogen  oksigen,  mineral-
                      produk. Biasanya produk yang diuji adalah jenis                             mineral dan faktor penumbuh. 
                      produk  baru  kemudian  dibandingkan  dengan                                        
                      produk  terdahulu  yang  sudah  diterima  oleh                                         60
                      masyarakat.             Dalam       penggunaannya           uji                                                            51,57
                                                                                                          )  50                           44,83      45,9745,19
                      pembedaan  pasangan dapat memakai produk baku                                       %           40,21           39,89
                                                                                                          (
                                                                                                                            37    35,98
                      sebagai  acuan  atau  hanya  membandingkan  dua                                     EN 40   33,27
                      contoh produk yang diuji.                                                           EM 30
                           Panelis  diminta  untuk  mengisi  formulir  isian                              D  20
                      dengan  memberikan  angka  1  (satu)  apabila                                       EN
                                                                                                          R  10
                      terdapat  perbedaan  dan  angka  0  (nol)  bila  tidak 
                      terdapat  perbedaan  kriteria  penilaian.  Kriteria                                     0
                      penilaian  yang  digunakan  adalah  kenampakan,                                                   7,5            10            12,5
                      rasa, warna dan aroma nata de seaweed, kemudian                                                         GULA AREN (%)
                      seluruh  penilaian  panelis  tersebut  ditabulasikan. 
                      Penilaian  lalu  dibandingkan  dengan  tabel  jumlah                                 Rumput laut 1%     Rumput laut 2%    Rumput laut 3%
                      terkecil  untuk  menyatakan  suatu  contoh  melalui                                                                                          
                      metode distribusi binomial.                                                  
                                                                                                          Gambar 1. Rendemen nata de seaweed 
                      F. Analisis Data                                                                                             
                                                                                                           Hasil  analisis  sidik  ragam  menunjukkan 
                            Data  parameter  Serat  pangan  tidak  larut  air,                    bahwa konsentrasi gula aren, konsentrasi rumput 
                      Kadar  air,  rendemen,  ketebalan  dan  kekenyalan                          laut dan interaksi keduanya memberikan pengaruh 
                      yang diperoleh diuji dengan analisis ragam (uji F)                          tidak nyata pada taraf uji 5% terhadap nilai rata-
                      dan jika  hasil  uji  F  ada  pengaruh  berbeda  nyata                      rata  rendemen  nata  de  seaweed.  Perbedaaan 
                      akan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan.                                  konsentrasi       gula      aren     dan      rumput       laut 
                             Data parameter uji pembeda pasangan yang                             menghasilkan media yang berwarna seragam yaitu 
                      diperoleh  ditabulasikan  dengan  tabel  distribusi                         coklat dan keruh. 
                      binomial  dan  dihitung  dengan  membandingkan                                       Hasil     penelitian     Setiani     (2007)  yang 
                      nilai t taraf 1%.                                                           meneliti nata de seaweed menggunakan perlakuan 
                                                                                                  gula  putih  memiliki  rendemen  berkisar  31,81% 
                                                                                                  sampai dengan 43,91%. Hasil penelitian  nata de 
                               IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN                                          seaweed        dengan        penambahan         gula      aren 
                                                                                                  menghasilkan  rendemen  nata  yang  lebih  tinggi 
                      A. Rendemen                                                                 dibandingkan  dengan  penelitian  Setiani  (2007) 
                             Rata-rata  rendemen  nata  de  seaweed  pada                         yaitu  berkisar  33,77%  sampai  dengan  51,57%. 
                      penelitian  ini  berkisar  antara  33,77%  sampai                           Diduga juga media nata de seaweed yang coklat 
                      dengan 51,57% (Gambar 1). Rendemen tertinggi                                dan  keruh  membuat  metabolisme  Acetobacter 
                      terdapat     pada  perlakuan  gula  aren  dengan                            xylinum semakin cepat berkerja dan didukung juga 
                      konsentrasi 12,5% dan rumput laut 1% (G3R1) dan                             dengan kandungan sukrosa yang tinggi pada gula 
                      terendah  pada  perlakuan  gula  aren  dengan                               aren yaitu 84,83% sehingga banyak menghasilkan 
                      konsentrasi  gula  aren  7,5%  dan  rumput  laut  1%                        selulosa. 
                      (G1R1).                                                                      
                             Nata de seaweed yang dihasilkan (Gambar 1)                           B.  Ketebalan 
                      menunjukkan semakin tinggi konsentrasi gula aren                             
                      maka       rendemen        nata     cenderung        semakin                         Rata-rata  ketebalan  nata  de  seaweed pada 
                      meningkat.  Hal  ini  dimungkinkan  karena  pada                            penelitian  ini  berkisar  antara  0,82  cm  sampai 
                      perlakuan G1R2, G2R2, G3R1 yang ditambahkan                                 dengan  1,22  cm  (Gambar  2).  Nata  de  seaweed 
                      gula  aren  telah  memenuhi  nutrisi  Acetobacter                           yang  memiliki  nilai  rata-rata  ketebalan  tertinggi 
                      xylinum secara optimal, sedangkan kecendrungan                              pada  perlakuan  dengan  konsentrasi  gula  aren 
                      semakin tinggi konsentrasi rumput laut rendemen                             12,5%  dan  konsentrasi  rumput  laut  2%  (G3R2) 
                      semakin rendah. Konsentrasi rumput laut sebanyak                            sedangkan nilai rata-rata ketebalan terendah pada 
                      2% sudah optimum bagi pertumbuhan Acetobacter                               perlakuan dengan konsentrasi gula aren 7,5% dan 
                      xylinum karena kebutuhan mineral-mineral sudah                              konsentrasi rumput laut 3% (G1R3). 
                      maksimal  terpenuhi.  Menurut  Tarigan  (1988)                                       Nata de seaweed yang dihasilkan (Gambar 
                      kebutuhan  mikroorganisme  untuk  pertumbuhan                               2)  menunjukkan  semakin  tinggi  konsentrasi  gula 
                      dapat  dibedakan  menjadi  dua  kategori,  yaitu:                           aren  dan  rumput  laut  maka  ketebalan  nata 
                      kebutuhan  fisik  dan  kebutuhan  kimiawi.  Aspek-                          cenderung  semakin  meningkat.  Hal  ini  diduga 
                      aspek fisik dapat mencakup suhu, pH dan tekanan                             karena kandungan gula pada gula aren dan rumput 
                                                                                                                                                                4 
                       
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Karakteristik nata de seaweed eucheuma cottonii dengan perbedaan konsentrasi rumput laut gula aren ikbal syukroni kiki yuliati ace baehaki program studi teknologi hasil perikanan fakultas pertanian universitas sriwijaya indralaya ogan ilir abstract the objective of this research was to determine effect concentration and palm sugar quality used factorial randomized block design with two treatments replications treatmens were different at amount parameters observed yield thickness elasticity water content insoluble dietary fiber treatment increased concentrate tended decrease while increase best in gr resulting keyword i pendahuluan di dalam cairan bahan yang dapat digunakan sebagai media untuk pembuatan adalah air a latar belakang kelapa sehingga produknya dikenal coco selain itu lainnya sari nanas konsep konsumsi pangan telah berubah pina kedelai soya atau buah secara nyata dari penekananpada pemenuhan rasa lain mengandung glukosa mikroba lapar dan pencegahan pengaruh merugikan aktif b...

no reviews yet
Please Login to review.