Authentication
215x Tipe DOC Ukuran file 0.18 MB Source: repo.stikesicme-jbg.ac.id
Plagiarism Checker X Originality Report Similarity Found: 24% Date: Saturday, August 31, 2019 Statistics: 2051 words Plagiarized / 8590 Total words Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective Improvement. ------------------------------------------------------------------------------------------- BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pneumonia tercatat sebagai masalah kesehatan utama pada orang dewasa di Negara berkembang, Pneumonia merupakan proses inflamasi parenkim paru yang umumnya disebabkan oleh bakteri. Kasus pneumonia menyerang siapapun, terutama pada orang yang memiliki daya imun yang menurun, gangguan sistem pernafasan pada pneumonia juga mengalami terjadinya sesak nafas, dispnea,retraksi dada/nafas cuping hidung, sehingga terjadi ketidakefektifan pola nafas, (Hidayat, 2017) Pada pasien pneumonia dampak dari ketidak efektifan pola nafas dapat menyebabkan terjadinya hipoksia dan gagal nafas. disebabkan karena pada daerah paru paru menjadi padat sehingga terjadi penurunan ratio ventilasi dan perfusi yang berdampak pada penurunan kapasitas difusi (Djoyosubroto, 2017). Dampak dari pneumonia apabila tidak diberikan penanganan asuhan keperawatan yang sesuai antara lain demam, nafas cepat, terjadi superinfeksi, kegagalan pneumonia untuk menyembuh, meningkatkan kecurigaan adanya karsinoma pernapasan, dan akan menyebabkan komplikasi yaitu syok, efusi pleura, gagal pernapasan, atelektasis, dan. Upaya yang dapat dilakukan pada pasien pneumonia adalah dengan menjaga sistem pernafasan, pada pasien dengan masalah ketidakefektifan pola nafas, ajarkan batuk efektif memelihara kebersihan paru,dan monitor O2 juga dapat dilakukan untuk menjaga kelancaran sistem pernafasan penuhi kebutuhan nutrisi dan mengontrol suhu tubuh, cairan, serta menjaga lingkungan yang bersih dan aman. Dan juga lakukan Menejemen jalan nafas, pemantauan respirasi seperti, catat pergerakan dada, buka jalan nafas. Pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar di seluruh dunia. Pada tahun 2017, terjadi 920.136 kematian akibat pneumonia, 16% dari seluruh kematian anak usia kurang dari 5 tahun (WHO, 2017). pada tahun 2017 Jumlah penderita pneumonia di Indonesia berkisar antara 23%-27% dan kematian akibat pneumonia sebesar 1,19% (Kemenkes RI, 2017). Pada tahun 2017 terjadi peningkatan cakupan pneumonia diatas 50% walaupun belum mencapai target nasional yang telah ditentukan (Dinkes jawa timur, 2017). Pada tahun 2017 terdapat 235,71% kasus pneumonia di Kota Pasuruan (Profil kesehatan, 2017) Berdasarkan hasil studi penelitian di Ruang Teratai RSUD Bangil Pasuruan, padatahun 2018 mulai dari bulan Juli sampai bulan Desember tercatat jumlah kasus pneumonia yaitu 94 kasus. Gangguan sistem pernafasan pada pasien pneumonia salah satunya ketidakefektifan pola nafas. Ketidakefektifan pola nafas merupakan pertukaran udara ekspirasi dan atau inspirasi tidak adekuat (Nanda,2017).Masalah klinis yang ditimbulkan antara lain sianosis ,nafas cuping hidung, dispnea, takikardi, stridor, gelisah, retraksi otot dada dan sesak(Hidayat, 2017). Masalah tersebut dapat dikurangi dengan, penatalaksanaan yang bisa dilakukan oleh perawat yaitu, menjaga kelancaran pernapasan dengan mengobservasi bersihan jalan nafas, pantau kecepatan, kedalaman, irama pernapasan, perhatikan gerakan dinding dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot bantu pernapasan (Wilkinson,2017). Berdasarkan data di atas, maka kita dapat melihat tingginya angka kasus pneumonia di dunia. Hal ini juga dapat dilihat pada penderita pneumonia usia tua. Orang dengan usia 65 tahun ke atas merupakan yang rentan terserang pneumonia. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk menyusun proposal karya tulis yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Klien Pneumonia dengan Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Pola Nafas”. Rumusan Masalah Bagaimanakah Asuhan Keperawatan pada Klien Pneumonia dgn Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Pola Nafas di Rumah Sakit Umum Daerah Bangil Pasuruan? Tujuan Penelitian Tujuan Umum Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan pada Klien Pneumonia dgn Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Pola Nafas di Rumah Sakit Umum Daerah Bangil Pasuruan. Tujuan Khusus Tujuan khusus dalam kasus ini adalah: Mampu melakukan pengkajian Asuhan Keperawatan pada pasien Pneumonia dgn Masalah Ketidakefektifan Pola Nafas di Rumah Sakit Umum Daerah Bangil Pasuruan. Mampu menetapkan Diagnosa Asuhan Keperawatan pada pasien Pneumonia dgn Masalah Ketidakefektifan Pola Nafas di Rumah Sakit Umum Daerah Bangil Pasuruan. Mampu menyusun perencanan Keperawatan pada pasien Pneumonia dgn Masalah Ketidakefektifan Pola Nafas di Rumah Sakit Umum Daerah Bangil Pasuruan. Mampu melakukan Tindakan Keperawatan pada pasien Pneumonia dgn Masalah Ketidakefektifan Pola Nafas di Rumah Sakit Umum Daerah Bangil Pasuruan. Mampu melakukan Evaluasi Tindakan Keperawatan pada pasien Pneumonia dgn Masalah Ketidakefektifan Pola Nafas di Rumah Sakit Umum Daerah Bangil Pasuruan. Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Untuk peningkatan ilmu pengetahuan dalam mencari pemecahan permasalahan kesehatan yang berhubungan dengan Ketidakefektifan Pola Nafas pada Klien Pneumonia. Manfaat Praktis Bagi klien dan keluargabermanfaat bagi klien dan keluarga untuk mengetahui bagaimana cara perawatan klien di rumah, bagi perawatsebagai bahan masukan dalam melaksanakan atau melakukan asuhan keperawatan, bagi institusi pendidikan menjadi pedoman dan pengembangan untuk meningkatkan mutu pendidikan yang akan datang di STIKes ICMe Jombang dalam melakukan praktik klinik, bagi peneliti selanjutnya sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan Asuhan Keperawatan Pada Klien Pneumonia dengan Ketidakefektifan Pola Nafas. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pneumonia Pneumonia atau dikenal dengan paru-paru basah adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru. Pada penderita pneumonia,sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernafasan dalam paru (alveoli) akan meradang dan dipenuhi cairan atau nanah. Pneumonia biasanya yang disebabkan oleh atau jamur infeksi bakteri (Tjin Willy, 2018) 2.1.1 Definisi Pneumonia Pneumonia merupakan suatu proses peradangan terdapat konsolidasi yang karena pengisian rongga alveoli oleh eksudat. Pertukaran gas tidak dapat berlangsung pada daerah yang mengalami konsolidasi, kemudian aliran darah di sekitar alveoli menjadi terhambat dan tidak berfungsi maksimal. Hipoksemia dapat terjadi, bergantung pada banyaknya jaringan paru-paru yang sakit (Somantri, 2017). EtiologiPneumonia Menurut Nurarif (2017) , etiologi pneumonia terdiri dari : Bakteri : Diplococus pneumonia, Pneumococcus, Streptococcus aureus, Streptokokus hemolyticus, , Mycobacterium tuberkolusis, Bacillus Friedlander, Hemophilus influinzae. Virus : Respiratory syncytial virus, Adeno virus, V.sitomegalitik, V.influenza . Jamur : Histoplasma Capsulatum, Cryptococcus Neuroformans, Blastomyces Dermatitides, Coccidodies immitis, Aspergilus Species, Candida Albicans. Aspirasi : Makanan, BBM (bahan bakar minyak) biasanya minyak tanah, Cairan Amnion, BendaAsing Menurut Nurarif & Kusuma(2017)penyebaran infeksi terjadi melalui droplet dan sering disebabkan oleh Streptococcus pneumonie, melalui selang infus oleh staphylococcusureus, sedangkan pada pemakaian ventilator disebabkanoleh pseuodomonas aeruginosadan enterobacter. Pada masa kini biasanya terjadi karena perubahan keadaan pasien seperti kekebalan tubuh dan penyakit kronis, polusi lingkungan, penggunaan antibiotik, yang tidak tepat. Setelah masuk ke paru organisme bermultifikasi dan jika telah berhasil mengalahkan mekanisme pertahanan paru, terjadilah pneumonia. Klasifikasi Pneumonia Menurut Departemen Kesehatan RI, pneumonia diklasifikasikan sebagai berikut : Pneumoniaberat Peumoniaringan Bukan pneumonia ( penyakit paru lain) (Kemenkes,2017). Klasifikasi pneumonia dapat berdasarkan: etiologinya, anatominya, gejala kliniknya ataupun menurut lingkungannya. Berdasarkan lokasi anatomi, pneumonia dapat terbatas pada lobus,
no reviews yet
Please Login to review.