Authentication
309x Tipe PDF Ukuran file 0.28 MB Source: dosen.ikipsiliwangi.ac.id
HANDOUT PERKULIAHAN KEPEMIMPINAN DALAM PAUD FORMAL DAN NON FORMAL Dosen Pengampu: Agus Sumitra, M.Pd FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PAUD INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANSILIWANGI BANDUNG 2019 A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN Istilah kepemimpinan bukan merupakan istilah baru bagi masyarakat. Di setiap organisasi, selalu ditemukan seorang pemimpin yang menjalankan organisasi. Pemimpin berasal dari kata “leader” yang merupakan bentuk benda dari ”to lead” yang berarti memimpin. Untuk memahami pengertian kepemimpinan secara jelas, maka perlu dikaji beberapa definisi yang dikemukakan para ahli kepemimpinan. Ralph M. Stogdill (dalam Mulyasa, 2007) secara rinci memberi arti kepemimpinan yang dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu : 1. Kepemimpinan sebagai titik pusat suatu kelompok. 2. Kepemimpinan adalah suatu kepribadian yang mempunyai pengaruh. 3. Kepemimpinan adalah suatu seni untuk menciptakan kesesuaian paham atau kesepakatan. 4. Kepemimpinan adalah pelaksanaan pengaruh. 5. Kepemimpinan adalah tindakan atau perilaku. 6. Kepemimpinan adalah bentuk persuasi. 7. Kepemimpinanadalah suatu hubungan kekuatan/kekuasaan. 8. Kepemimpinan adalah sarana pencapaian tujuan. 9. Kepemimpinan adalah suatu hasil interaksi. 10. Kepemimpinan sebagai inisiasi (permulaan) dari struktur. Feldmon dalam Wahjosumidjo (2010) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah usaha sadar yang dilakukan pimpinan untuk mempengaruhi anggotanya melaksanakan tugas sesuai dengan harapannya. Newell dalam Wahjosumidjo (2010) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai pengembangan atau tujuan organisasi. Kedua pendapat tersebut sesuai dengan pendapat Stogdil yang mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas kelompok untuk 1mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan menurut Prasojo dan Sudiyono (2011) ada 6 teori, yaitu : 1. Teori kelebihan membangun asumsi dasarnya bahwa seseorang menjadi pemimpin 1 | H a n d o u t P e r k u l i a h a n K e p e m i m p i n a n P A U D F o r m a l & N o n F o r m a l karena memiliki kelebihan-kelebihan dibanding yang lain atau para pengikutnya. Pada dasarnya kelebihan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin mencakup minimal tiga kelebihan yaitu : kelebihan ratio, kelebihan rohaniah dan kelebihan badaniah. 2. Teori sifat yaitu pada dasarnya seorang pemimpin juga dituntut untuk memiliki sifat- sifat yang positif sehingga para pengikutnya dapat menjadi pengikut yang baik, dan memberikan dukungan kepada pemimpinnya. Sifat-sifat kepemimpinan yang secara umum harus dimiliki seperti sikap melindungi, penuh percaya diri, penuh inisiatif, mempunyai daya tarik, energik, persuasif, komunikatif, dan kreatif. 3. Teori keturunan (teori pembawaan lahir) yang menyatakan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena keturunan atau warisan. 4. Teori Kharismatik menyatakan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena orang tersebut mempunyai kharisma (pengaruh) yang sangat besar. Seorang pemimpin kharismatik sering dianggap memiliki kekuatan gaib (supranatural power). 5. Teori Bakat menyatakan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena ada bakat di dalamnya. Bakat kepemimpinan seterusnya kemudian dikembangkan sehingga mampu berkembang. 6. Teori Sosial yang beranggapan bahwa pada dasarnya setiap orang dapat menjadi pemimpin asalkan orang tersebut diberi kesempatan untuk memimpin. Asumsi dari teori ini bahwa setiap orang dapat dididik menjadi seorang pemimpin, karena kepemimpinan pada dasarnya dapat dipelajari, baik melalui pendidikan formal, maupun melalui praktik. Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan para ahli kepemimpinan tersebut, dapat digaris bawahi bahwa kepemimpinan pada dasarnya adalah suatu proses menggerakkan, mempengaruhi dan membimbing orang lain dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi. Ada empat unsur yang terkandung dalam pengertian kepemimpinan, yaitu : (1) unsur orang yang menggerakkan yang dikenal dengan pemimpin. (2) unsur orang yang digerakkan yang disebut kelompok atau anggota. (3) unsur situasi dimana aktivitas penggerakan berlangsung yang dikenal dengan organisasi. (4) unsur sasaran kegiatan yang dilakukan. 2 | H a n d o u t P e r k u l i a h a n K e p e m i m p i n a n P A U D F o r m a l & N o n F o r m a l Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. Dalam kegiatannya bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Pada tahap pemberian tugas pemimpin harus memberikan arahan dan bimbingan yang jelas, agar bawahan dalam melaksanakan tugasnya dapat dengan mudah dan hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Secara umum kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi mendorong, mengajak, menuntun, menggerakan dan kalau perlu memaksa orang lain agar ia menerima pengaruh itu dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian sesuatu maksud atau tujuan-tujuan tertentu. 2. Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapai tujuan dari kelompok itu yaitu tujuan bersama. Pengertian pendidikan itu bersifat universal, berlaku dan terdapat pada kepemimpinan diberbagai bidang kegiatan atau hidup manusia. Dalam satu situasi kepemimpinan terlihat adanya unsur : (1) orang-orang yang dapat mempengaruhi orang lain disatu pihak, (2) orang-orang yang mendapat pengaruh di lain pihak, (3) adanya tujuan-tujuan tertentu yang hendak dicapai dan adanya serangkaian tindakan untuk mempengaruhi dan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Dengan demikian kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama di antara pemimpin dan anggotanya. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan anggota dan juga dapat memberikan pengaruh, dengan kata lain para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan, tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya, sehingga terjalin suatu hubungan sosial yang saling berinteraksi antara pemimpin dengan bawahan, yang akhirnya terjadi suatu hubungan timbal balik. Oleh karena itu pemimpin diharapkan memiliki kemampuan dalam menjalankan kepemimpinannya, karena apabila tidak memiliki kemampuan untuk memimpin, maka tujuan yang ingin dicapai tidak akan dapat tercapai secara maksimal. 3 | H a n d o u t P e r k u l i a h a n K e p e m i m p i n a n P A U D F o r m a l & N o n F o r m a l
no reviews yet
Please Login to review.