Authentication
170x Tipe PDF Ukuran file 0.52 MB Source: digilib.uns.ac.id
6 ppeerrppuuststaakakaaann..uunns.s.aac.c.iidd ddiiggiilliibb..uunns.s.aac.c.iidd BAB II LANDASANTEORI LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kebugaran Jasmani a. Pengertian Kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh untuk melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Tidak menimbulkan kelelahan belebihan maksudnya adalah setelah seseorang melakukan kegiatan, ia masih memilii cukup tenaga dan semangat untuk menikmati waktu luangnya dan untuk kegiatan- kegiatan yang bersifat mendadak (Wiarto, 2015). Sedangkan menurut Purwanto (2012) Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang pada saat menghadapi aktivitasnya, dimana orang yang dalam kondisi “fit” dapat melakukan pekerjaannya secara berulang dengan tidak menyebabkan kelelahan dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk mengatasi kelelahan yang tidak terduga sebelumnya. Dikatakan fit (memiliki kebugaran jasmani) adalah orang yang dapat memenuhi kebutuhan, kesanggupan, kemampuan dan ketahanan yang baik untuk melakukan secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. ccoommmmiitt ttoo uusserer 6 7 ppeerrppuuststaakakaaann..uunns.s.aac.c.iidd ddiiggiilliibb..uunns.s.aac.c.iidd Adapun undang-undang yang mengatur mengenai kebugaran jasmani pada tenaga kerja yaitu : 1) Undang-undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Pasal 8 ayat (1) yang berbunyi “Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja secara berkala.” 2) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.02/MEN/1980 tentang pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja Pasal 3 Ayat (3) yang berbunyi “Pemeriksaan Kesehatan Berkala meliputi pemeriksaan fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen paru-paru (bilamana mungkin) dan laboratorium rutin serta pemeriksaan lain yang dianggap perlu.” b. Komponen Kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani memiliki dua aspek yaitu kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan (health related fitness) dan kebugaran jasmani yang berkaitan dengan keterampilan (skill related fitness) (Wiarto, 2013). 1) Kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan Komponen – komponen kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan diperlukan untuk mempertahankan kesehatan, mengatasi stres lingkungan, dan melakukan aktivitas sehari – hari. ccoommmmiitt ttoo uusserer 8 ppeerrppuuststaakakaaann..uunns.s.aac.c.iidd ddiiggiilliibb..uunns.s.aac.c.iidd a) Daya tahan jantung – paru Daya tahan jantung paru merupakan kemampuan sistem jantung, paru – paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal saat beraktivitas dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Kemampuan tersebut berfungsi secara optimal pada waktu bekerja dalam mengambil O secara optimal (VO maks) dan menyalurkannya keseluruh 2 2 tubuh terutama jaringan aktif sehingga dapat digunakan untuk proses metabolisme tubuh. b) Kekuatan Otot Secara fisiologis, kekuatan otot adalah kemampuan otot atau serangkaian otot untuk melakukan satu kali kontraksi secara maksimal melawan tahanan/beban. Secara mekanis, kekuatan otot diartikan sebagai gaya (force) yang dihasilkan oleh otot atau serangkaian otot dalam satu kontraksi maksimal. Laki-laki memiliki kekuatan otot kira-kira 25% lebih besar dari wanita(Wiarto, 2013). Bentuk latihannya yaitu melompat dengan dua kaki, melompat dengan satu kaki bergantian, melompat jongkok, melompat dua kaki dengan box (Hapsari, 2014). c) Daya Tahan Otot Daya tahan otot merupakan kapasitas otot untuk melakukan kontraksi secara terus – menerus pada tingkat ccoommmmiitt ttoo uusserer intensitas sub maksimal. Pada dasarnya, daya tahan kekuatan 9 ppeerrppuuststaakakaaann..uunns.s.aac.c.iidd ddiiggiilliibb..uunns.s.aac.c.iidd otot merupakan rentangan antara daya tahan dan kekuatan otot. Daya tahan otot diperlukan untuk mempertahankan kegiatan yang sifatnya didominasi oleh penggunaan otot atau serangkaian otot (Wiarto, 2013). Kemampuan tubuh seseorang untuk melawan kelelahan yang timbul saat melakukan aktivitas dalam waktu yang cukup lama (Pramono, 2012). d) Fleksibilitas/Kelenturan Tubuh Fleksibilitas adalah efektifitas seseorang dalam menyesuaikan dirinya untuk melakukan semua aktivitasnya dengan penguluran seluas-luasnya terutama otot dan ligamen disekitar persendian (Penggalih, 2015). Fleksibilitas menunjukkan besarnya pergerakan sendi secara maksimal sesuai dengan kemungkinan gerakan (range of movement). Fleksibilitas dipengaruhi oleh, jenis sendi; struktur tulang; Jaringan sektar sendi, otot, tendon dan ligament. Fleksibilitas ini sangat oenting pada setiap gerak tubuh karena meingkatkan efisiensi kerja otot. Fungsi dari fleksibilitas adalah dapat mengurangi cedera. e) Komposisi Tubuh Komposisi tubuh adalah susunan tubuh yang digambarkan sebagai dua unsur yaitu lemak tubuh dan massa tanpa lemak. Komposisi tubuh terdiri dari dua hal, yaitu indeks masa tubuh dan persentase lemak tubuh. Indeks Masa Tubuh ccoommmmiitt ttoo uusserer
no reviews yet
Please Login to review.