jagomart
digital resources
picture1_Team Teaching Pdf 156567 | B Pend Fis Supahar2


 163x       Filetype PDF       File size 0.07 MB       Source: staffnew.uny.ac.id


File: Team Teaching Pdf 156567 | B Pend Fis Supahar2
supahar team teaching sebuah team teaching sebuah strategi untuk membangun learning community oleh supahar jurusan pendidikan fisika fmipa uny abstraks salah satu agenda dalam dunia pendidikan di indonesia adalah peningkatan ...

icon picture PDF Filetype PDF | Posted on 18 Jan 2023 | 2 years ago
Partial capture of text on file.
               Supahar/Team Teaching Sebuah… 
                TEAM TEACHING: SEBUAH STRATEGI UNTUK MEMBANGUN LEARNING 
                                       COMMUNITY 
                
                                        Oleh: Supahar 
                                 Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA UNY 
                
                     Abstraks 
                         Salah satu agenda dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah peningkatan 
                     mutu  guru.  Dalam  KTSP  di  sekolah,  guru  dituntut  untuk  semakin  kreatif  dalam 
                     melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas.Tuntutan tersebut diantaranya ialah 
                     guru  harus  mampu  memperhatikan  perbedaan  individual  siswa,  guru  harus  kreatif 
                     mendesain strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif dan nyaman belajar, 
                     serta guru pun dituntut untuk mampu melakukan penilaian terhadap proses dan hasil 
                     belajar  siswa  secara  menyeluruh.  Team  teaching  menawarkan  upaya  pembentukan 
                     team atau kelompok di antara guru dan pendidik dengan misi utama meningkatkan 
                     prestasi  siswa  dalam  belajar.  Team  teaching  juga  bermaksud  menggagas  tentang 
                     upaya  membangun  kebersamaan  antara  guru  untuk  saling  belajar  (learning 
                     Community) dalam peningkatan profesi guru--asah, asih, dan asuh.  Selanjutnya team 
                     teaching  adalah  upaya  nyata  untuk  menangkap  segala  bentuk  perubahan  di  dunia 
                     pendidikan,  menggagas  tentang  inovasi  yang  lebih  condong  pada  perubahan 
                     paradigma belajar, yakni pendidikan karakter. 
                      
                     Kata Kunci : Team Teaching, Learning Community 
                
               Pendahuluan 
                
                    Dalam dunia pendidikan, peningkatan mutu guru selalu menjadi perhatian utama. Gede 
               Raka  (2009)  berpendapat  bahwa,  tidak  ada  pendidikan  bermutu  tanpa  guru  yang  bermutu. 
               Selanjutnya disebutkan pula bahwa, tidak ada bangsa yang dapat membangun masa depan yang 
               lebih baik dan menjadi bangsa yang bermartabat tanpa pendidikan yang bermutu. Zamroni (2009), 
               menyatakan  bahwa  peningkatan  mutu  sekolah  secara  massal  merupakan  suatu  upaya  untuk 
               menciptakan  dan  menjamin  proses  perubahan  berlangsung  secara  terus  menerus  dan  bias 
               dilaksanakan oleh semua sekolah 
                    Di lain pihak, Yeni Artiningsih (2008) menyebutkan bahwa, penyelenggaraan pendidikan 
               di sekolah, tentu tidak terlepas dari peran guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang 
               diwujudkan dalam bentuk interaksi belajar mengajar, baik antara guru dengan guru lainnya, guru 
               dengan  siswa,  maupun  siswa  dengan  siswa  dan  lingkungannya.  Dalam  menyelenggarakan 
               pembelajaran formal, guru berpedoman pada rencana dan pengaturan tentang pendidikan, yang 
               keseluruhannya dituangkan dalam  kurikulum. 
                    Dalam  Kurikulum  Tingkat  Satuan  Pendidikan  (KTSP),  peran  guru  dalam 
               mengimplementasikan  dan  mengembangkan  kurikulum  tampaknya  bukan  hal  yang  sederhana. 
               Guru dituntut untuk dapat memenuhi sejumlah prinsip pembelajaran tertentu, diantaranya guru 
               harus memperhatikan kebutuhan dan perbedaan individual, mengembangkan strategi pembelajaran 
               yang  memungkinkan  siswa  aktif,  kreatif  dan  menyenangkan,  serta  menilai  proses  dan  hasil 
               pembelajaran siswa secara akurat dan komperhensif.  
                    Untuk dapat mengimplementasikan kurikulum dengan baik tampaknya masih ditemukan 
               berbagai  kendala,  seperti  persoalan  rendahnya  motivasi  dan  kemampuan  guru  itu  sendiri, ratio 
               antara guru dengan siswa yang tidak seimbang, dan keterbatasan sarana. Semua itu menuntut guru 
               untuk dapat mengelola pembelajaran dan mengembangkan bentuk-bentuk strategi pembelajaran 
               yang lebih tepat dan sesuai. Dengan kata lain, guru adalah orang yang berperan penting di dalam 
               kegiatan  belajar  mengajar,  karena  guru  memegang  tugas  untuk  mengatur  dan  mengemudikan 
               bahtera kehidupan kelas.  
                    Dalam melaksanakan tugas tersebut guru berupaya sekuat tenaga agar kehidupan kelas 
               berjalan baik, siswa dapat belajar tanpa hambatan dan dapat menguasai apa yang diajarkan guru 
               untuk memperoleh nilai yang baik. Tugas guru yang utama adalah menciptakan suasana di dalam 
                                            S-8 
                
                          Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, 
                                Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 
             
            kelas agar terjadi interaksi belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan 
            baik dan sungguh-sungguh. Saat di kelas perhatian guru haruslah merata, sehingga siswa dapat 
            termotivasi untuk lebih giat dalam belajar dan mendapatkan nilai yang baik. Terlampau banyak 
            memperhatikan anak-anak yang bodoh atau pandai saja merupakan kesalahan dari seorang guru, 
            kesalahan tersebut karena guru tidak mengindahkan siswa yang tergolong menengah. 
                Guru harus mampu memilih metode-metode yang digunakan saat mengajar agar siswa 
            dapat  cepat memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru untuk menghasilkan nilai 
            yang baik. Penggunaan strategi belajar mengajar dan metode-metode mengajar  merupakan upaya 
            dari guru guna meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode mengajar yang diterapkan dalam suatu 
            pengajaran itu dikatakan efektif bila menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang diterapkan. Selama 
            ini berdasarkan monitoring di kelas pada umumnya strategi pembelajaran yang dikembangkan di 
            sekolah cenderung menjadi tanggung jawab guru yang bersangkutan secara individual, baik dalam 
            merencanakan, melaksanakan, maupun menilai pembelajaran siswa.  
                Ketika dihadapkan dengan tuntutan kurikulum yang sangat kompleks dan kondisi nyata 
            yang kurang kondusif, guru seringkali menjadi tidak berdaya dan memiliki keterbatasan untuk 
            dapat mengimplementasikan kurikulum sesuai dengan apa yang diharapkan dan digariskan dalam 
            ketentuan  yang  ada.  Dalam  hal  ini,  strategi  Team  Teaching  tampaknya  bisa  dijadikan  sebagai 
            alternatif  untuk mengatasi permasalahan yang ada. Melalui strategi Team Teaching, diharapkan 
            antar  mitra  dapat  bekerja  sama  dan  saling  melengkapi  dalam  mengelola  proses  pembelajaran. 
            Setiap permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran dapat diatasi secara bersama-sama. 
                Wacana tentang strategi pembelajaran team teaching kini menjadi kian mengemuka seiring 
            dengan berlangsungnya pelaksanaan sertifikasi guru. Di kalangan sejumlah guru, (Murni Ramli, 
            2008) team teaching  dipahami sebatas sebagai cara untuk menggenapkan quota jam mengajar 24 
            jam sebagaimana yang dituntut dalam PP 16 tahun 2007 tentang sertifikasi guru. Di samping itu, 
            team  teaching  diadakan  untuk  mengantisipasi  supply  guru  yang  berlebih  di  beberapa  sekolah. 
            Ketidakseimbangan dalam penyebaran guru di seluruh Indonesia menjadi permasalahan pelik yang 
            menghalangi  proses  kemajuan  pendidikan  di  Indonesia.  Beberapa  sekolah  kebingungan 
            mempekerjakan guru-gurunya karena jumlah yang sudah melebihi batas, tetapi ada pula sekolah 
            yang terpaksa memeras keringat guru untuk bekerja over time. Di Jepang program team teaching 
            dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, terutama di kelas-kelas yang 
            membutuhkan  pendampingan.  Karena  program  team  teaching  ditawarkan  dan  dibiayai  oleh 
            pemerintah.  
                Idealnya  team  teaching  dipahami  sebagai  strategi  untuk  meningkatkan  kualitas/mutu 
            pendidikan yang berorientasi terciptanya learning community. Team teaching akan menjadi sangat 
            menarik untuk dieksplorasi dan diterapkan lebih  dalam jika dipahami secara baik konsep dan 
            esensi  pemberlakuannya.    Adanya  kolaborasi  2  guru  atau  lebih  di  dalam  kelas,  perencanaan 
            pembelajaran  akan  lebih  mantap.  Di  samping  itu,  proses  observasi  terhadap  siswa  pada  saat 
            pembelajaran berlangsung menjadi lebih intens. Catatan khusus terhadap perilaku, ketidakbisaan, 
            kesulitan siswa akan terekam dengan baik. Bersamaan dengan itu, teknik pengajaran pun akan 
            dapat dikritisi dengan baik pada saat melakukan refleksi. Untuk dapat melakukan ini dengan baik, 
            sejumlah guru yang berkolaborasi dalam team teaching harus mempunyai kesamaan komitmen, 
            dan kesiapan untuk bersikap kritis dan mengkritisi. Melalui tulisan ini akan dipaparkan tentang 
            konsep dasar team teaching dan tahapan-tahapan dalam pembelajaran team teaching  sebagai upaya 
            membangun  learning community di sekolah. 
            Konsep Team Teaching 
                Istilah  team  teaching  menjadi topik  umum  di  kalangan  pendidikan.  Secara  teori,  team 
            teaching  menjanjikan  banyak  kelebihan  yang  lebih  diarahkan  kepada  siswa.  Sekali  lagi,  siswa 
            menjadi tujuan utama dari team teaching. Katakan saja, ternyata banyak sekali kalangan guru yang 
                                  S-9 
             
            Supahar/Team Teaching Sebuah… 
            terperangkap untuk langsung mempercayai satu istilah baru yang muncul dengan label serupa--
            collaborative teaching. Pada intinya konsep team teaching dan collaborative teaching menawarkan 
            satu solusi baru untuk mengatasi banyak persoalan di kelas dan di sekolah, lebih luas di dunia 
            pendidikan.  Pertanyaan  yang  perlu  disampaikan  adalah:  "Apakah  team  teaching  begitu 
            mutakhirnya sehingga mampu serta merta menyelesaikan persoalan pendidikan yang kita hadapi 
            sekarang  ini?  Apakah  begitu  kita  menggunakan  konsep  ini  di  kelas  kita  sendiri  langsung 
            menemukan persoalan yang ada di kelas dengan sebenarnya?" 
                Sebagai guru, rasanya perlu mengingatkan tentang perlunya berhati-hati dalam menerima 
            dan lantas menerapkan di lingkungan sekolah dan di kelas. Jangan terlebih dulu mengagungkan 
            nama-nama konsep yang baru hanya karena istilah yang digunakan mengambil dari barat dan 
            berbahasa  Inggris.  Tanpa  kecermatan  total  tentang  konsep  ini  dan  sosialisasi  yang  mantap  di 
            lingkungan sekolah, rasaya tida bijak kalau kita kemudian menerapkan sebuah gagasan dengan 
            label 'team teaching'.  
                Team Teaching merupakan strategi pembelajaran yang kegiatan proses pembelajarannya 
            dilakukan oleh lebih dari satu orang guru dengan pembagian peran dan tanggung jawabnya masing-
            masing.  Definisi  ini  sesuai  dengan  yang  dijelaskan  oleh  Martiningsih  (2007)  bahwa  “Metode 
            pembelajaran team teaching adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu 
            orang  yang masing-masing mempunyai tugas. Tim pengajar atau guru yang menyajikan bahan 
            pelajaran  dengan  metode  mengajar beregu  ini menyajikan bahan  pengajaran  yang  sama  dalam 
            waktu  dan  tujuan  yang  sama  pula.  Para  guru  tersebut  bersama-sama  mempersiapkan, 
            melaksanakan,  dan  mengevaluasi  hasil  belajar  siswa.  Pelaksanaan  belajarnya  dapat  dilakukan 
            secara bergilir dengan metode ceramah atau bersama-sama dengan metode diskusi panel. 
                Team teaching menawarkan upaya pembentukan team atau kelompok di antara guru dan 
            pendidik  dengan  misi  utama  meningkatkan  prestasi  siswa  dalam  belajar.  Team  teaching  juga 
            bermaksud menggagas tentang upaya membangun kebersamaan antara guru untuk saling belajar 
            dalam peningkatan profesi guru, asah, asih, dan asuh.  Selanjutnya team teaching adalah upaya 
            nyata untuk menangkap segala bentuk perubahan di dunia pendidikan, menggagas tentang inovasi 
            yang lebih condong pada perubahan paradigma belajar. 
                Kalaupun  pengertian  di  atas  belum  begitu  masuk  dalam  pembahasan  dan  menjadi 
            keseharian,  layaknya  guru  dan  tenaga  kependidikan  perlu  mempelajari  lebih  cermat  tentang 
            rekayasa dan  inovasi dalam peningkatan mutu pendidikan. Manajemen sekolah, termasuk kepala 
            sekolah  dan  layanan  kurikulum,  tidak  sepatutnya  merancang  dan  menerapkan  kebijakan  yang 
            terkait  dengan  team  teaching  dengan  hanya  melepaskan  segala  urusannya  kepada  guru-guru 
            sebagai  pelaksana  team  teaching.  Jika  kondisi  tersebut  diambil  dan  diputuskan  menjadi  satu 
            kebijakan sekolah, menurut hemat saya, "Alangkah mudahnya!?" 
                Agar tidak berjalan tanpa arah, team teaching perlu dipikirkan dan dibicarakan bersama 
            dalam forum guru. Pihak pemberi layanan kurikulum menawarkan konsep baru dengan nama team 
            teaching di sekolah, dengan melibatkan seluruh komponen guru, atau bisa jadi dikhususkan untuk 
            guru bidang studi tertentu. Dalam forum ini disampaikan maksud konsep tersebut, harapan dan 
            tujuan yang hendak dicapai secara tuntas, dan bagaimana seharusnya pelaksanaanya bisa dikontrol 
            dan dievaluasi tentang kelebihan dan kekurangannya. Semua yang terlibat di dalam sebuah team 
            teaching, di antaranya adalah: (1) team teaching harus memiliki visi dan misi yang jelas, (2) perlu 
            ditetapkan  tentang  rencana  pelaksanaan  di  kelas,  (3)  perlu  disebutkan  tentang  sejauh  mana 
            keterlibatan guru satu dan yang lain, (4) siapa yang perlu memegang peranan dominan di masing-
            masing team, (5) bagaimana para anggota bisa ikut memberikan peranan yang berarti, (6) apakah 
            team teaching tersebut memiliki sumber-sumber belajar yang cukup, (7) apakah semua orang mau 
            meluangkan  waktu  yang  untuk  berbagi  dan  merenanakan  kegiatan,  dan  (8)  perlu  diketahui 
            bagaimana cara menyelesaikan segala permasalahan yang muncul, serta (9) apakah team teaching 
            akan berkelanjutan dan sebagainya.  
                                 S-10 
             
                          Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, 
                                Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 
             
                Beberapa jenis dari strategi Team Teaching, sebagaimana disebutkan oleh Yeni Artiningsih 
            (2008), yakni: 
            a. Semi Team Teaching : 
                Tipe  1,  sejumlah  guru  mengajar  mata  pelajaran  yang  sama  di  kelas  yang  berbeda. 
            Perencanaan materi dan metode disepakati bersama. Tipe 2a,  satu mata pelajaran disajikan oleh 
            sejumlah guru secara bergantian dengan pembagian tugas, materi dan evaluasi oleh guru masing-
            masing. Tipe 2b,  satu mata pelajaran disajikan oleh sejumlah guru dengan mendesain siswa secara 
            berkelompok. 
            b. Team Teaching Penuh 
                Tipe 3,  satu tim terdiri dari dua orang guru atau lebih, waktu kelas sama, pembelajaran 
            mata  pelajaran  /  materi  tertentu.  Perencanaan,  pelaksanaan,  dan  evaluasi  secara  bersama  dan 
            sepakat.  Adapun  variasi  Team  Teaching  Penuh  sebagaimana  disebutkan  oleh  Yeni  Artiningsih 
            (2008)    ialah  :  (1)  Pelaksanaan  bersama,  seorang  guru  sebagai  penyaji  atau  menyampaikan 
            informasi, seorang guru membimbing diskusi kelompok atau membimbing latihan individual, (2) 
            Anggota tim secara bergantian menyajikan topik/materi. Diskusi / tanya jawab dibimbing secara 
            bersama dan saling melengkapi jawaban dari anggota tim, (3) Seorang guru (senior) menyajikan 
            langkah latihan, observasi, praktek dan informasi seperlunya. Kelas dibagi dalam kelompok, setiap 
            kelompok dipandu seorang guru (tutor, fasilitator, mediator). Akhir pembelajaran masing-masing 
            kelompok menyajikan laporan (lisan/tertulis) dan ditanggapi bersama serta disimpulkan bersama. 
                Namun,  dari  beberapa  jenis  Team  Teaching  yang  dikemukakan  oleh  Yeni  Artiningsih 
            (2008), penulis lebih condong ke jenis Team Teaching penuh, karena disana lebih terlihat nyata 
            strategi Team Teaching-nya. Guru yang mengajar lebih dari satu orang, mereka mengajar di kelas 
            yang  sama  dengan  materi  yang  sama  dan  pada  waktu  yang  sama,  serta  setiap  perencanaan, 
            pelaksanaan dan evaluasinya pun dilakukan atas kesepakatan bersama. Hal ini sangat sesuai dengan 
            prinsip  pembentukan  team  dalam  sebuah  pelaksanaan  tugas,  bahwa  segala  sesuatunya  yang 
            berkaitan dengan misi pencapaian tujuan dilakukan secara bersama-sama, mulai dari perencanaan, 
            pelaksanaan,  sampai  kepada  evaluasi  terhadap  apa  yang  telah  dilaksanakan.  Melalui  Team 
            Teaching penuh ini akan terbangun sebuah learning community di sekolah yang bersangkutan. 
             
            Tahapan Team Teaching 
            1. Tahap Awal 
            a. Penyusunan  RPP secara Bersama 
                Perencanaan  pembelajaran  atau  yang  saat  ini  lebih  populer  dengan  istilah  Rencana 
            Pelaksanaan  Pembelajaran  (RPP)  harus  disusun  secara  bersama-sama  oleh  setiap  guru  yang 
            tergabung  dalam  Team  Teaching.  Agar  setiap  guru  yang  tergabung  dalam  team  teaching 
            memahami tentang apa-apa yang tercantum dalam isi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 
            tersebut, mulai dari standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang harus diraih oleh 
            siswa dari proses pembelajaran, sampai kepada sistem penilaian hasil evaluasi siswa. 
                 
            b. Metode Pembelajaran Disusun Bersama 
                Selain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang harus disusun bersama oleh team, 
            metode yang akan digunakan oleh mereka dalam proses pembelajaran Team Teaching pun harus 
            direncanakan bersama-sama oleh anggota Team Teaching. Perencanaan metode secara bersama ini 
            dilakukan  agar  setiap  guru  Team  Teaching  mengetahui  alur  proses  pembelajaran  dan  tidak 
            kehilangan arah pembelajaran. 
                 
            c. Partner Team Teaching Memahami Materi dan Isi Pembelajaran 
                Guru sebagai partner  dalam  Team  Teaching  bukan  hanya  harus  mengetahui  tema  dari 
            materi yang akan disampaikan kepada siswa saja, lebih jauh dari itu, mereka juga harus sama-sama 
            mengetahui dan memahami isi dari materi pelajaran tersebut. Hal ini agar keduanya bisa saling 
            melengkapi kekurangan pengetahuan yang ada di dalam diri masing-masing. Terutama ini dapat 
            dirasakan manfaatnya dalam penyampaian materi pada siswa dan menjawab pertanyaan-pertanyaan 
            siswa atas penjelasan guru. 
                 
                 
                                 S-11 
             
The words contained in this file might help you see if this file matches what you are looking for:

...Supahar team teaching sebuah strategi untuk membangun learning community oleh jurusan pendidikan fisika fmipa uny abstraks salah satu agenda dalam dunia di indonesia adalah peningkatan mutu guru ktsp sekolah dituntut semakin kreatif melaksanakan proses pembelajaran kelas tuntutan tersebut diantaranya ialah harus mampu memperhatikan perbedaan individual siswa mendesain yang memungkinkan aktif dan nyaman belajar serta pun melakukan penilaian terhadap hasil secara menyeluruh menawarkan upaya pembentukan atau kelompok antara pendidik dengan misi utama meningkatkan prestasi juga bermaksud menggagas tentang kebersamaan saling profesi asah asih asuh selanjutnya nyata menangkap segala bentuk perubahan inovasi lebih condong pada paradigma yakni karakter kata kunci pendahuluan selalu menjadi perhatian gede raka berpendapat bahwa tidak ada bermutu tanpa disebutkan pula bangsa dapat masa depan baik bermartabat zamroni menyatakan massal merupakan suatu menciptakan menjamin berlangsung terus menerus...

no reviews yet
Please Login to review.