Authentication
269x Tipe PDF Ukuran file 0.01 MB
Sistem Pemeliharaan Itik Petelur MA Oleh: L. Hardi Prasetyo Di Indonesia tersedia beberapa jenis itik petelur yang diberi nama sesuai daerah utama pengembangnya, seperti misalnya itik Tegal, Alabio, Mojosari, Bali dan lain-lain. Masalah utama selama ini adalah belum tersedianya sistem pembibitan yang memadai untuk mendukung perkembangan peternakan itik petelur, yang ada hanyalah penetasan dari telur-telur tetas yang tidak diproduksi secara terarah untuk menghasilkan bibit yang berkualitas. Oleh karena itu, perkembangan peternakan itik yang cukup pesat akhir-akhir ini diharapkan juga akan mendorong tumbuhnya usaha-usaha pembibitan untuk meningkatkan kualitas bibit yang tersedia di pasar. Kualitas bibit yang digunakan sangat menentukan perkembangan usaha dan tingkat keuntungan dari usaha dan tingkat keuntungan dari usaha peternakan yang bersangkutan. Itik MA merupakan hasil penelitian di Balai Penelitian Ternak. Ada tiga faktor utama yang perlu diperhatikan dalam menentukan sistem pemeliharaan itik yang benar sesuai dengan tahapan pertumbuhan ternak itik: a. Bahan dan bentuk kandang; b. Tatalaksana pemeliharaan dan; c. Jenis dan bahan pakan serta cara pemberian pakan. Pemeliharaan anak itik (masa 5-8 minggu) kandang panggung, dari kawat dengan alas 2 bahan lunak; 20-25 ekor per m , tanpa lampu pemanas dan bobot badan ideal mencapai sekitar 1 kg. Pemeliharaan itik Dara (pertumbuhan) (umur 8-20 minggu keatas): kandang kelompok; bahan lantai terbuat dari semen atau tanah yang dipadatkan dengan diberi campuran pasir dan kapur; saluran air dangkal untuk minim dan membersihkan badan; kepadatan 6-9 2 ekor per m ; air minum tersedia terus menerus; pemberian pakan 2 atau 3 kali per hari serta; bobot badan ideal tidak melebihi 6,1 kg. Pemeliharaan itik petelur (masa produksi) (umur 20 minggu keatas); masa produksi telur yang ideal adalah selama 1 tahun; kandang litter (tidur dan bertelur) dan kandang lantai (bermain); lantai litter dialasi campuran pasir dan kapur dan ditutup dengan kulit pada jerami; tersedia saluran air dangkal umtuk minum, membersihkan bulu dan 2 mempertahankan suhu tubuh; kepadatan 4 ekor per m (50-100 ekor/kandang); air minum tersedai terus menerus; pemberian pakan 2 atau 3 kali per hari; pengambilan telur pada pagi hari; dijaga kebersihan tempat pakan, tempat minum dan lantai kandang; cahaya lampu kecil; tersedia obat anti stress. Contoh susunan ransum itik (bahan dalam persen) Bahan Pakan Pakan anak Pakan dara Pakan dewasa Menir 3.67 7 5.00 Dedak 3.00 0 - Jagung - - 6.00 Tepung ikan 3.00 0 5.00 Pollar gandum - - 3.55 Bungkil kedelai 0.10 3 9.00 Tepung kapur 0.46 1 6.00 Minyak 3.00 - 4.00 Dikalsium fosfat - 5 1.00 Premix 0.50 0 0.25 Garam 0.20 0 0.20 Kebutuhan Pakan Itik Uraian Umur Kebutuhan (gr/ekor/hari) Anak DOD – 1 minggu 15 (starter layer) 1-2 minggu 41 2-3 minggu 67 3-4 minggu 93 4-5 minggu 108 5-6 minggu 115 6-7 minggu 115 7-8 minggu 120 (total = 4,5 kg/ekor) Dara 8-9 minggu 130 (grower) 9-15 minggu 145 15-20 minggu 150 (total = 12,5 kg/ekor) Dewasa > 20 minggu 160-180 Produksi telur tetas dan telur konsumsi: perlu adanya pembedaan yang jelas demi efisiensi usaha; untuk menghasilkan telur konsumsi tidak memerlukan adanya itik jantan dengan perbandingan 1 jantan dengan 8-10 itik betina, dalam kelompok yang tidak terlalu besar; kawin alam untuk kandang kelompok, atau kawin suntik untuk kandang batere. Alternatif lain yang lebih sederhana dalam pembuatan ransum itik petelur dewasa adalah dengan menggunakan campuran pakan konsentrat itik 144 (produksi PT Charoen Pokphand) dan dedak/menir/jagung dengan rasio 1:2 atau 1:3 tergantung tingkat produksi. L. Hardi Prasetyo Penulis dari Balitnak, Puslitbangnak Dimuat dalam Tabloid Sinar Tani, 27 September 2006
no reviews yet
Please Login to review.