jagomart
digital resources
picture1_Fashion Pdf 95521 | Bab I Item Download 2022-09-19 22-32-12


 161x       Filetype PDF       File size 1.94 MB       Source: kc.umn.ac.id


File: Fashion Pdf 95521 | Bab I Item Download 2022-09-19 22-32-12
babi pendahuluan 1 1 latar belakang perkembangan industri fesyen mulai meningkat dalam kebutuhan masyarakat industri fashion adalah industri global yang mempunyai permintaan yang tidak dapat diprediksi dikarenakan dapat naik atau ...

icon picture PDF Filetype PDF | Posted on 19 Sep 2022 | 3 years ago
Partial capture of text on file.
                                                                 BABI
                                                          PENDAHULUAN
                         1.1. Latar Belakang
                                Perkembangan      industri   fesyen   mulai    meningkat    dalam    kebutuhan
                         masyarakat. Industri fashion adalah industri global yang mempunyai permintaan
                         yang tidak dapat diprediksi dikarenakan dapat naik atau turun, dengan begitu
                         industri fashion memiliki siklus yang cenderung pendek, produk yang beragam,
                         memiliki penyimpanan jangka panjang, dan rantai cadangan yang sulit (Sen,
                         2008). Pada industri Fesyen belakangan ini menjadi industri yang paling
                         menguntungkan di Indonesia, karena terlihat pertumbuhan pada industri fesyen
                         yang terus meningkat. Pada awal perkembangannya, Indonesia lebih cenderung
                         mengadaptasi gaya fashion dari Barat, mulai dara desain, bahan, bahkan proses
                         serta alat-alatnya. Industri fesyen bukan sekedar kebutuhan primer saja, namun
                         bisa membantu pertumbuhan industri ini lebih pesat (Zahra, 2019). Berdasarkan
                         data dari CNBC Indonesia (2019), industri Fashion yang terus berkembang akan
                         mengambil andil sekitar 18,01% atau setara dengan Rp 116 triliun serta
                         menyatakan bahwa desain pada industri fesyen memiliki pengaruh yang penting
                         bagi calon konsumen ketika memutuskan untuk membeli suatu produk, setelah
                         desain calon konsumen akan melihat warna.
                                Industri fesyen mampu berkontribusi dengan baik, dengan itu industri
                         fesyen menjadi salah satu industri ekonomi kreatif atau yang di sebut dengan
                         Ekraf. Kegiatan ekonomi yang digerakkan melalui peranan intelektual oleh
                         sumber daya manusia merupakan definisi dari kegiatan industri ekonomi
                         kreatif. Bagi industri Ekonomi Kreatif (Ekraf), industri fashion merupakan salah
                         satu subsektor yang sangat berperan besar dalam Produk Domestik Bruto (PDB)
                         negara Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Ekonomi
                                                                                                               1
                          Kreatif (Bekraf), industri kreatif atau yang dikenal dengan istilah ekonomi kreatif
                          (ekraf) adalah sektor industri yang sangat strategis dengan memberikan banyak
                          sikap andil serta signifikan kepada perekonomian Indonesia khususnya dalam
                          industri fesyen. Industri muncul dari kreativitas individu ini kemudian terlihat
                          banyaknya     peluang    lapangan     pekerjaan    baru   yang    akan    meningkatkan
                          kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Pendapatan Domestik Bruto (PDB)
                          ekonomi kreatif yang diperoleh pada 2016 adalah sebesar 922,59 triliun rupiah
                          ( greatdayhr, 2020 ).
                                         Gambar1.1KontribusiPDBSubsektorEkraf2016
                          Sumber: greatdayhr.com
                                  Ekonomi      kreatif   (Ekraf)    merupakan     konsep     yang    membidangi
                          perekonomian pada era ekonomi yang baru, pada era ini lebih mengutamakan
                          kreativitas  dan informasi. Pada konsep perekonomian kreatif ini lebih
                          mengutamakan sumber daya manusia yang memiliki ide dan pengetahuan yang
                          digunakan sebagai faktor utama dalam produksi (Ayunda, 2018). Salah satu aspek
                                                                                                                 2
                     terpenting dalam pengembangan Ekonomi Kreatif adalah kemampuan akan
                     menyediakan data serta informasi statistik yang akurat untuk dapat memutuskan
                     pengambilan kebijakan serta keputusan pemerintah maupun pelaku Ekonomi
                     Kreatif. Badan Ekonomi Kreatif kembali bekerjasama dengan Badan Pusat
                     Statistik (BPS) pada tahun 2017 lalu dalam rangka pemenuhan kebutuhan data
                     dengan melakukan penyusunan database statistik Ekonomi Kreatif yang
                     mengunduh informasi seputar data indikator Makro dan analisis hasil Sensus
                     Ekonomi2016(SE2016).
                            Badan Pusat Statistik (BPS), menyatakan bahwa andil dari beberapa
                     subsektor tersebut adalah 41% untuk kuliner, sedangkan fesyen mempunyai andil
                     sebanyak 17% dan kriya sebanyak 14,9%. Dari ketiga subsektor ini juga
                     mempunyai nilai ekspor yang paling besar yaitu fesyen US$11,9 miliar, kriya
                     US$6,4 miliar, dan kuliner US$1,3 miliar ( Catriana, 2020 ). Kontribusi Ekonomi
                     Kreatif (Ekraf) subsektor fashion terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara
                     Indonesia mengalami penurunan dimana pada tahun 2015 fashion berkontribusi
                     18.15%turun menjadi 18.01% di tahun 2016.
                            Produk fesyen yang paling utama adalah pakaian. Produk fesyen tersebut
                     diproduksi oleh industri yang disebut dengan industri tekstil. Industri tekstil
                     masuk ke dalam 10 besar industri dunia yang menggunakan dan mencemari air.
                     Bahkan berdasarkan data yang ditemukan Boston Consulting Group, pada 2015,
                     industri pakaian menghabiskan 79 miliar meter kubik air, melepaskan 1,715 juta
                     ton CO2, dan memproduksi 92 juta ton sampah (Firdhaussi, 2020). Di dalam
                     industri fashion terdapat istilah fast fashion dan sustainable fashion. Fast
                     fashion adalah model bisnis yang menggunakan bahan dan tenaga murah untuk
                     membuat koleksi pakaian dengan cepat. Fast fashion menggunakan tiruan yang
                     menjadi   tren, produksi  cepat,  dan  bahan   berkualitas rendah  untuk
                     mempersembahkan gaya dengan harga terjangkau kepada publik (Lararenjana,
                     2020).Selain menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, fast fashion juga
                                                                                            3
                     memberikan banyak dampak negatif terhadap kesejahteraan karyawan pabrik
                     karena harga produk fast fashion yang cenderung murah (Mecadinisa, N., 2019).
                           Banyaknya produksi pakaian yang begitu meningkat, sehingga berdampak
                     buruk bagi lingkungan hidup. BBC menulis tumpukan sampah tekstil yang kurang
                     lebih diperkirakan sebanyak 92 juta ton per tahun. Secara global, hanya 12 persen
                     bahan pakaian yang akhirnya didaur ulang (Devi, 2020). Perkembangan industri
                     fesyen yang semakin meningkat, ternyata   industri yang paling mencemari
                     lingkungan. Industri fesyen banyak membutuhkan bahan mentah dengan
                     mengimplikasikan banyak air dan industri fesyen menjadi urutan kedua setelah
                     industri minyak yang paling mencemari lingkungan (Dehotman, 2017).
                           Penumpukan limbah kain dapat menjadi ancaman serius bagi lingkungan.
                     Berdasarkan data unevironment.org pada 2018, sebanyak 20% limbah air dan
                     10%emisi karbon didunia dihasilkan melalui limbah tekstil. Limbah atau sampah
                     tidak hanya dihasilkan oleh produk-produk berbahan plastik, tanpa disadari
                     industri fesyen juga mencemari lingkungan ( Cicilia, 2020 ) . Data dari The Waste
                     and Resources Action Programme (WRAP), pakaian dengan total harga mencapai
                     140 juta poundsterling atau Rp2,5 triliun ditemukan di tempat pembuangan
                     sampah(cnnindonesia, 2019 ).
                           Pembuangan bahan tekstil ini dapat melepaskan racun ke bumi, serat
                     mikro ke saluran air, dan emisi metana ke udara. Data Kementerian Lingkungan
                     Hidup dan Kehutanan (2019),   mengatakan bahwa sampai saat ini Indonesia
                     menghasilkan sedikitnya 64 juta ton timbunan sampah setiap tahunnya. Menteri
                     Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menaksir timbunan sampah di
                     Indonesia tahun ini sebesar 67,8 juta ton ditahun 2020, dan masih akan terus
                     bertambah ( Detiknews, 2020).
                                                                                           4
The words contained in this file might help you see if this file matches what you are looking for:

...Babi pendahuluan latar belakang perkembangan industri fesyen mulai meningkat dalam kebutuhan masyarakat fashion adalah global yang mempunyai permintaan tidak dapat diprediksi dikarenakan naik atau turun dengan begitu memiliki siklus cenderung pendek produk beragam penyimpanan jangka panjang dan rantai cadangan sulit sen pada belakangan ini menjadi paling menguntungkan di indonesia karena terlihat pertumbuhan terus awal perkembangannya lebih mengadaptasi gaya dari barat dara desain bahan bahkan proses serta alat alatnya bukan sekedar primer saja namun bisa membantu pesat zahra berdasarkan data cnbc berkembang akan mengambil andil sekitar setara rp triliun menyatakan bahwa pengaruh penting bagi calon konsumen ketika memutuskan untuk membeli suatu setelah melihat warna mampu berkontribusi baik itu salah satu ekonomi kreatif sebut ekraf kegiatan digerakkan melalui peranan intelektual oleh sumber daya manusia merupakan definisi subsektor sangat berperan besar domestik bruto pdb negara menur...

no reviews yet
Please Login to review.