144x Filetype PDF File size 0.26 MB Source: repository.uinbanten.ac.id
BAB II PROFIL ORGANISASI QQH “QUANTUM QURANIC HEALING” BANTEN A. Sejarah Berdirinya Organisasi QQH Ruqyah sebelumnya telah dikenal pada zaman Nabi Muhammad SAW, seperti yang tergambar dalam sebuah hadits yaitu “Dari sahabat „Auf bin Malik ra dia berkata: kami dahulu meruqyah di masa jahiliyah, maka kami bertanya: “Ya Rasulullah, bagaimana menurut pendapatmu?” Beliau menjawab: “Tunjukkan padaku ruqyah (mantera) kalian itu. Tidak mengapa mantera itu selama tidak mengandung kesyirikan. (HR. Muslim).1 Hadits tersebut menjelaskan, bahwa ruqyah telah lahir pada zaman Nabi Muhammad dan Nabi pun membolehkan selama ruqyah tersebut tidak mengandung kesyirikan. Dalam perkembangan segala aspek yang ada saat ini, ruqyah hadir di tengah-tengah sebagai cara pengobatan syar‟iyyah. Hal ini, memicu sebagian orang tertarik mempelajari dan mengenal ruqyah lebih dalam. Berdirinya QQH (Quantum Quranic Healing) pada mulanya dilatar belakangi oleh perjalanan Ustadz Tono Efandiar ketika belajar mengenai terapi psikologi, beliau adalah ketua umum (founder) QQH saat ini. Dalam perjalanan mempelajari dan melakukan penyembuhan menggunakan terapi psikologi kepada ribuan orang. Di sinilah terdapat kasus-kasus yang tidak dapat diatasi dan pasien mengalami kesurupan 1 Abu Farhan, QQH Hand Book, p. 1 16 17 ketika dalam proses penyembuhan. Pada saat itu Ustadz Tono mencari solusi atau metode apa yang tepat untuk menangani hal-hal yang terjadi semacam itu, pada akhirnya beliau menemukan solusi dengan metode atau praktek ruqyah.2 Pada awalnya sebelum QQH atau organisasi ini didirikan, beliau mengikuti pelatihan syar‟iyyah dan pematerinya ialah Ustadz Adam Amrullah, kemudian beliau mempraktekkan kepada teman dan pasien- pasien beliau, hasilnya sangat memuaskan karena banyak dari mereka yang sembuh namun, memang masih ada yang berkelanjutan. Untuk menangani hal tersebut, beliau (Ustadz Tono) mempelajari ruqyah lebih mendalam lagi kepada guru-guru besar di Indonesia yang mengenal dan menguasai tentang ruqyah. Dari tekunnya beliau belajar mengenai ruqyah, akhirnya beliau menguasai dan memiliki ilmu yang cukup dalam tentang ruqyah syar‟iyyah sehingga beliau pun sering dipanggil untuk mengisi pelatihan-pelatihan ruqyah.3 Pelatihan ruqyah beliau jalankan mulai dari tahun 2012 dan saat itu pelatihan ruqyah ini belum memiliki nama, sehingga berjalannya waktu dan pelatihan-pelatihan pun sering dilakukan diberbagai kota maka tepat pada tanggal 21 Mei 2014 pelatihan ruqyah ini pun diberi nama QQH (Quantum Quranic Healing) bertempat di Jakarta.4 Dinamakan dengan menggunakan bahasa Inggris, pendiri organisasi ini berharap agar tujuan QQH dalam berdakwah dapat 2 Tono Esfandiar, diwawancarai oleh Muchyi Annisa, Via Whatsapp, Cilegon, 26 Januari 2017. 3 Tono Esfandiar, diwawancarai oleh Muchyi Annisa, Via Whatsapp, Cilegon, 26 Januari 2017. 4 Tono Esfandiar, diwawancarai oleh Muchyi Annisa, Via Whatsapp, Cilegon, 26 Januari 2017. 18 diterima dan mudah dipahami oleh semua kalangan termasuk kalangan intelektual yang belum mengetahui cara pengobatan Nabi dengan menggunakan ruqyah syar‟yyah.5 Setelah berdirinya QQH (Quantum Quranic Healing) menjadi sebuah organisasi maka pelatihan yang sudah sering dilakukan pun terus berlanjut hingga ke luar daerah seperrti: Tasikmalaya, Garut, Sumedang, Banten, Cirebon, Indramayu, Ternate, Lampung, Metro Lampung, Purwokerto dan DI Yogyakarta yang berpusat di kota Jakarta. Di setiap daerah tersebut kini telah memiliki kepengurusan daerah masing-masing, salah satunya di Banten ini. Setelah berdirinya QQH di Jakarta sebagai pusat dari kepengurusan QQH di wilayah lain. Setelah Ustadz Tono dan rekannya yang lain mengadakan pelatihan di Banten. Tepat pada tanggal 07 Oktober 2014 selang berapa bulan dari QQH pusat berdiri, QQH di Banten pun termasuk kepengurusannya didirikan dan dibuat dengan Ustadz Denny Maesya Firdaus sebagai ketua kepengurusan atau koordinator QQH (Quantum Quranic Healing) wilayah Banten. QQH dalam melakukan aksinya memiliki ciri khusus yaitu salam satu jari (telunjuk) yang berarti ketauhidan. 6 B. Visi dan Misi Dakwah Organisasi QQH Visi dan Misi yang dimiliki oleh QQH (Quantum Quranic Healing) Pusat yang berada di Jakarta adalah sebagai berikut: 5 Tono Esfandiar, diwawancarai oleh Muchyi Annisa, Via Whatsapp, Cilegon, 14 April 2017. 6 Denny Maesya Firdaus, diwawancarai oleh Muchyi Annisa, Via Whatsapp, Cilegon, 14 Februari 2017. 19 1. Mensyiarkan tauhid, 2. Memberikan solusi tentang cara pengobatan sesuai syariat Islam, 3. Setiap warga atau masyarakat muslim di Indonesia memiliki keahlian ruqyah mandiri tanpa kesurupan, setiap rumah ada yang dapat meruqyah mandiri tanpa kesurupan, sehingga dapat dijadikan pertolongan pertama pada permasalahan penyakit- penyakit medis maupun non medis, 4. Sebagai dakwah untuk mengajak umat untuk hijrah dari jahiliyah menuju sunnah.7 QQH wilayah Banten pun memiliki visi dan misi dalam kegiatannya terkhusus untuk masyarakat Banten, visi misi yang dimiliki oleh QQH Banten secara garis besar sama dengan visi dan misi yang dimiliki oleh QQH Pusat karena QQH Banten merupakan cabang dari QQH yang berpusat di Jakarta. Yaitu: 1. Mensyiarkan tauhid dengan praktek ruqyah syar‟iyyah di wilayah Banten dan 2. Mengajak masyarakat Banten untuk hijrah dengan melakukan pengobatan yang sesuai dengan syariah Islam dan menjauhi kegiatan pengobatan dengan langkah syirkiyyah.8 C. Struktur Kepengurusan QQH Banten QQH Banten merupakan cabang dari QQH pusat yang berada di Jakarta. Sebenarnya QQH (Quantum Quaranic Healing) memiliki 7 Tono Esfandiar, diwawancarai oleh Muchyi Annisa, Via Whatsapp, Cilegon, 26 Januari 2017. 8 Denny Maesya Firdaus, diwawancarai oleh Muchyi Annisa, Rekaman, Ciwaduk, Cilegon, 11 Februari 2017.
no reviews yet
Please Login to review.