204x Filetype PDF File size 0.31 MB Source: media.neliti.com
TEKNOEKONOMI ISSN 1978-2918 KAJIAN TEKNOEKONOMI PERANGKAT PENCACAH RADIOIMMUNOASSAY (RIA) IP.8 *) **) ***) Joko Waluyo , Hari Nurcahyadi , Agus Ariyanto Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir – BATAN*) Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir – BATAN**) Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka – BATAN***) ABSTRAK KAJIAN TEKNOEKONOMI PERANGKAT PENCACAH RADIOIMMUNOASSAY (RIA) IP.8. Kajian ini mempunyai tujuan untuk menentukan nilai ekonomis dari suatu perangkat pencacah RIA IP.8. Hal ini diperlukan sebagai bahan pertimbangan kelayakan investasi bagi para investor yang ingin mengembangkan usaha untuk memproduksi perangkat ini. Pada kajian ini dilakukan beberapa tahapan kegiatan. Tahap awal yaitu penyiapan larutan standar Aflatoksin B1 yang bersifat karsinogenik sebagai bahan kit RIA yang akan dilakukan ujicoba pencacahan. Tahap selanjutnya adalah ujicoba mesin pencacah kit RIA IP.8 dengan menggunakan sampel kit RIA Aflatoksin B1. Tahap akhir adalah melakukan perhitungan teknoekonomi berdasarkan seluruh biaya yang digunakan dalam pembuatan, penyiapan dan pengujian perangkat pencacah RIA IP.8 serta asumsi-asumsi yang diperlukan. Kajian teknoekonomi dengan asumsi modal yang digunakan 70% berasal dari pinjaman bank, diperoleh hasil sebagai berikut: Net Present Value (NPV) 1.873.632.901, Internal Rate of Return (IRR) 45,5%, Payback Period (PP) 3 tahun, Benefit/Cost Ratio (B/C) 3,8 sehingga peluang investasi ini layak dipertimbangkan untuk dilakukan. ABSTRACT TEKNOEKONOMI ENUMERATOR STUDY THE RADIOIMMUNOASSAY (RIA) IP.8. This study has the objective to determine the economic value of an enumerator device IP.8 RIA. It is necessary for consideration the feasibility of investment for investors who want to develop the business to manufacture these devices. In this study conducted a few stages. The early stages of the preparation of standard solutions which are carcinogenic aflatoxin B1 as a RIA kit will do tests enumeration. The next step is testing thrasher IP.8 RIA kit using RIA kit Aflatoxins B1 samples. The final stage is to perform calculations based on the total cost teknoekonomi used in the manufacture, preparation and testing of the enumerators RIA IP.8 and assumptions required. Studies teknoekonomi assuming capital employed 70% from bank loans, obtained the following results: Net Present Value (NPV) 1873632901, Internal Rate of Return (IRR) of 45.5%, Payback Period (PP) 3 years, Benefit / Cost Ratio (B / C) 3.8 so this investment opportunity worth considering to do. Joko W, Hari N, Agus A. 449 Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir TEKNOEKONOMI ISSN 1978-2918 1. PENDAHULUAN Di kalangan masyarakat masih ada insulin, tiroksin, enzim dan lain-lain. anggapan bahwa radiasi adalah sesuatu Prinsip pemeriksaan RIA adalah kompetisi yang berbahaya, tidak bermanfaat dan antara antigen (bahan biologiyang malah merugikan bagi kehidupan manusia. diperiksa) dengan antigen radioaktif dalam Oleh karena khawatir akan dampak yang memperebutkan antibodi yang jumlahnya ditimbulkan, maka banyak orang yang sangat terbatas. Saat ini juga dikenal teknik menjauhi segala sesuatu yang berhubungan lain yang serupa dengan RIA yang disebut dengan radiasi. Akan tetapi yang perlu immunoradiometric assay (IRMA). Dalam diketahui adalah radiasi juga mempunyai teknik ini yang ditandai dengan radioaktif dampak positip yang bermanfaat bagi bukan antigen, tetapi antibodinya. kehidupan. Salah satu radiasi yang Radioisotop yang digunakan dalam dimanfaatkan di bidang kedokteran adalah teknik kedokteran nuklir berumur paro radiasi yang ditimbulkan oleh bahan (T1/2) sangat pendek, mulai dari beberapa Radiopharmacheutical. menit sampai beberapa hari saja. Di Sifat radiasi tidak dapat dideteksi samping berwaktu paro pendek, juga secara langsung oleh sistem panca indera berenergi rendah dan diberikan dalam manusia baik dilihat, dicium, didengar, dosis yang kecil, mengingat ada efek maupun dirasakan. Untuk dapat samping dari radiasi yang merugikan mengendalikan bahaya radiasi adalah terhadap tubuh apabila radioisotope dengan mengetahui besarnya radiasi yang tersebut tinggal terlalu lama di dalam dipancarkan oleh suatu sumber radiasi, tubuh. Sistem pencacah RIA terdiri dari baik melalui pengukuran maupun Detektor Scintilasi NaI(Tl), tegangan perhitungan. Berdasarkan hal tersebut, tinggi, penguat awal, penguat linier, manusia memerlukan peralatan khusus Penganalisa saluran tunggal dan pencacah. yang mampu mendeteksi keberadaan Pemanfaatan teknik nuklir terutama radiasi dan mengukur besar radiasi yang adalah yang bertujuan untuk kedamaian dipancarkan. Setelah diketahui keberadaan dan kesejahteraan telah banyak digunakan dan berapa besarnya, maka selanjutnya dan diaplikasikan. Salah satu contohnya radiasi dapat digunakan untuk hal-hal yang adalah pemanfaatan teknik nuklir dalam bermanfaat dalam berbagai bidang bidang kesehatan peternakan dan kehidupan. pertanian. Aplikasi teknik nuklir dengan Pencacah RIA adalah alat di bidang teknik Radioimmuno Assay (RIA) di kedokteran nuklir dan dibidang peternakan bidang kesehatan digunakan dalam untuk menganalisis zat-zat yang ada di diagnosis beberapa penyakit seperti dalam cairan tubuh, diantaranya urin, Hepatitis B, Kelenjar Gondok, Kanker hormon, dan lain-lain atau kultur media payudara dan dibidang peternakan teknik yang berkadar rendah dan matriksnya RIA dapat digunakan untuk mendeteksi komplek. Teknik pengukuran RIA hormon progesteron, merupakan satu cara berdasarkan pada reaksi immunologi untuk memberi dukungan dalam rangka dengan menggunakan radioisotop sebagai peningkatan efisiensi reproduksi ternak, perunutnya. terutama yang berkaitan dengan adanya kelainan saluran reproduksi, dan dilakukan Teknik RIA adalah termasuk studi melalui deteksi konsentrasi hormon invitro, pertama kali ditemukan pada tahun progesterone dalam susu atau serum. (Totti 1960 oleh Yallow dan Berson. Teknik ini Ciptosumirat). Sedangkan dibidang pangan digunakan untuk mengetahui kandungan teknik RIA juga dapat diaplikasikan untuk zat biologik tertentu dalam tubuh yang penentuan kandungan Aflatoksin B1 dalam jumlahnya sangat kecil, misalnya hormon bahan pangan dan produk pangan. Joko W, Hari N, Agus A. 450 Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir TEKNOEKONOMI ISSN 1978-2918 2. PERANGKAT PENCACAH RIA IP.8 Pencacah RIA IP.8 merupakan alat Pembuatan sistem pencacahan RIA pencacah gamma buatan BATAN Sample Changer meliputi modul digunakan untuk mengukur radioaktifitas elektronik, sistem mekanik dan uji gerak. dalam sempel yang diukur menggunakan Adapun koneksi ke komputer metode RIA. Alat ini menggunakan menggunakan interface USB card dan detektor radiasi gamma yang dirangkai bahasa yang digunakan visual basic. dalam dengan suatu sistem instrumentasi dan perekayasaan ini akan dibuat sistem banyak diaplikasikan di bidang kedokteran cuplikan samplenya dengan teknologi nuklir terutama untuk menganalisis automatisasi. Sistem automatisasi tersebut cuplikan bahan biologis berkadar rendah dikontrol melalui driver yang terkoneksi dengan matriksnya komplek yang terdapat dengan Komputer. dalam cairan tubuh diantaranya urin, hormone, dan lain-lain. COUNTER Detektor PENGKONDISI -PENGATUR Dan SINYAL DAN WINDOW DAN K Preamp SCA ENERGI O M P U T E KOMUNIKASI R MODUL MODUL SERIAL HV LV USB SAMPLE CHANGER Gambar 1. Blok Rancangan Detektor yang digunakan adalah dengan torsi 0,64 Nm, Detektor diberi catu NaI(TI) yang banyak dipasaran dengan daya tegangan tinggi sebesar 1000 V. ukuran yang cukup besar. Kolimator, Pulsa-pulsa yang keluar dari detektor perlu dudukan detektor dan posisi motor diolah dan diteruskan ke level SCA dengan penggerak vial disesuaikan dengan ukuran lebar pulsa sebesar 0,5 μs kemudian detektor tersebut. Motor yang digunakan dicacah oleh komputer melalui module adalah motor Servo satu fasa 220 Volt AC counter USB. Joko W, Hari N, Agus A. 451 Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir TEKNOEKONOMI ISSN 1978-2918 TRAY SAMPLE CHANGER SAMPLE Gerak Putar Gerak Naik Gerak Turun D E MODUL ELEKTRONIK T E K usb T Komputer O R Gambar 2. Sistem Alat Sistem gerak sample changer 3. KIT RIA AFLATOKSIN B1 dikendalikan oleh motor dan mekanisasi Aflatoksin khususnya AFB adalah dari sample changer, yaitu karousel. Vial 1 berbentuk lingkaran dengan hole merupakan mikotoksin yang bersifat racun sebanyak 50 buah. Gerakan dibuat secara dan karsinogenik. Dari berbagai penelitian berurutan dan pendeteksian sample ditemukan bahwa efek toksik aflatoksin dilakukan secara turun naik Triger untuk pada hewan (juga diasumsikan dapat menggerakkan motor melalui terjadi pada manusia) dapat berupa efek KOMPUTER dirancang driver motor. kronis dan akut. Efek kronik dapat timbul Komponen utama rancangan driver motor bila aflatoksin terkonsumsi dalam kadar ini adalah transistor 2N2222 dan relay rendah sampai dengan sedang secara terus omron MY2 yang tegangan kerjanya 12 V. menerus. Efek kronis ini secara klinis Transistor 2N2222 pada rangkaian ini agak sulit dikenali namun dapat dikenali sebagai pengatur jalan masukan untuk beberapa simpton seperti adanya mengfungsikan relay. Dan relaynya penurunan kemampuan sistim penceranan, bekerja sebagai on-off nya motor. dan juga penurunan penyerapan makanan Sistem mekanik sample changernya dan lambatnya pertumbuhan. Sementara dibuat tanpa banyak menggunakan switch. itu, efek akut dapat timbul bila aflatoksin Sistem ini juga berfungsi sebagai kontrol terkonsumsi dalam kadar sedang sampai jalan tray sample changer. Sistem dengan yang cukup tinggi. Efek akut ini elektronik yang dibuat merupakan sistem dapat berupa hemorrhage, kerusakan akut pencacah nuklir non pencitraan, yaitu pada hati (seperti necrosis, cirrhosis dan modul pengkondisi sinyal dan pengolah carcinoma), edema, penurunan sinyal, modul tegangan tinggi, dan modul kemampuan sistim penceranan, dan juga counter timer. Adapun modul berupa card, penurunan penyerapan makanan dan yaitu : modul usb tipe devasys, modul i2c metobolisme tubuh dan juga kematian ADDA dari innovative electronic serta low dalam 72 jam. Penelitian dibeberapa voltage dari power supply computer. negara di Asia dan Afrika memberikan Sistem elektroniknya handal karena bukti adanya korelasi positif antara diet mampu mengeluarkan pulsa TTL sebesar yang mengandung aflotoksin dengan 0,5 s sehingga dengan mudah dapat dibaca adanya kasus kanker hati. Berdasarkan oleh komputer.Sistem interfacingnya beberapa penemuan diatas pada tahun 1988 menggunakan teknologi terkini yaitu USB International Agency for Research on sehingga pemrosesan data dapat dengan Cancer (IARC) menetapkan aflatoksin B1 cepat dikirim atau diterima Komputer. sebagai bahan yang bersifat karsinogenik. Joko W, Hari N, Agus A. 452 Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir
no reviews yet
Please Login to review.