Authentication
276x Tipe PDF Ukuran file 0.02 MB
KUALITAS NUGGETS DAGING AYAM BROILER DAN AYAM PETELUR AFKIR DENGAN MENGGUNAKAN TAPIOKA DAN TAPIOKA MODIFIKASI SERTA LAMA PENGUKUSAN YANG BERBEDA Dedes Amertaningtyas*, Hari Purnomo** dan Siswanto** *Mahasiswa Program Studi Ilmu Ternak Pascasarjana Unibraw **Dosen Fak. Peternakan dan Dosen Pascasarjana Unibraw ABSTRAK Daging ayam broiler maupun ayam petelur afkir merupakan sumber protein hewani. Daging ayam petelur afkir mempunyai sifat lebih alot dibandingkan ayam broiler. Teknik pengolahan daging dengan memanfaatkan daging kualitas rendah atau daging cacahan serta bertujuan penganekaragaman pangan melalui restructured meat, salah satu produknya adalah chicken nuggets. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis daging ayam broiler dan petelur afkir, konsentrasi tapioka dan tapioka modifikasi serta lama pengukusan yang berbeda terhadap kualitas chicken nuggets. Penelitian ini terdiri dari dua tahap percobaan. Percobaan tahap I menggunakan Rancangan Acak Kelompok Pola Tersarang, setiap perlakuan diulang tiga kali, terdiri dari 18 perlakuan yaitu : Jenis daging : Ayam broiler (B) dan Ayam Petelur Afkir (P), Konsentrasi tapioka 10% (T1), 20% (T2), 30% (T3) serta lama pengukusan : 30 menit (L1), 40 menit (L2), 50 menit (L3). Tujuan percobaan tahap I adalah untuk mencari jenis daging, konsentrasi tepung tapioka dan lama pengukusan yang optimal. Hasil terbaik dari percobaan tahap I digunakan sebagai dasar percobaan tahap II. Percobaan tahap II menggunakan Rancangan Acak Lengkap, setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali terdiri dari 3 perlakuan yaitu : kombinasi tepung tapioka dan tapioka modifikasi dengan perbandingan 1 : 0; 0,5 : 0,5; 0 : 1. Tujuan percobaan tahap II adalah untuk mengetahui apakah tapioka modifikasi dapat memperbaiki kualitas nuggets ayam. Pengamatan dilakukan terhadap kadar air, A , kadar protein, gel strength, elastisitas, organoleptik w (tekstur, kenampakan, porositas dan rasa). Pengamatan hasil terbaik percobaan tahap II kemudian dianalisa asam amino dan mikrostruktur. Hasil percobaan tahap I didapatkan perlakuan terbaik dengan menggunakan daging ayam petelur afkir, 30 persen tapioka dan lama pengukusan 50 menit dengan kadar air 49,81 persen, Aw 0,92, kadar protein 20,30 persen, gel strength 32,85 N, elastisitas 0,53 menit/gram dan skor organoleptik tekstur 5,78, kenampakan 4,97, porositas 4,86 serta rasa 4,18. Hasil percobaan tahap II didapatkan hasil terbaik pada kombinasi tepung tapioka dan tapioka modifikasi dengan perbandingan 1 : 0, yaitu kadar air 49,92 persen, Aw 0,915, kadar protein 13,26 persen, gel strength 37,40 N, elastisitas 0,70 menit/gram serta skor organoleptik tekstur 5,13, kenampakan 4,12, porositas 4,27 dan rasa 3,56. Kandungan asam amino nuggets goreng mengalami penurunan sebesar 38,33 persen dibandingkan daging giling ayam petelur afkir. Mikrostruktur nuggets goreng menunjukkan terjadinya perubahan struktur daging yang disebabkan proses gelatinisasi dan terbentuknya matrik protein pati. Kesimpulan dari penelitian ini adalah jenis daging tidak memberikan pengaruh terhadap elastisitas, skor uji organoleptik tekstur, kenampakan dan porositas nuggets ayam. Kombinasi perlakuan konsentrasi pati dan jenis daging tidak memberikan pengaruh terhadap Aw dan elastisitas, serta kombinasi lama pengukusan, konsentrasi pati dan jenis daging tidak memberikan pengaruh terhadap A , gel strength, elastisitas w dan skor uji organoleptik rasa. Penggunaan daging ayam petelur afkir memberikan kualitas nuggets yang lebih baik daripada daging ayam broiler, penggunaan tapioka memberikan kualitas nugetts daging ayam petelur afkir yang lebih baik daripada menggunakan tapioka modifikasi ataupun kombinasinya serta lama pengukusan yang sesuai adalah 50 menit.
no reviews yet
Please Login to review.