181x Filetype PPT File size 0.76 MB Source: bahan-ajar.esaunggul.ac.id
Pendahuluan Segalanya diproduksi, dipesan dan ditangani dalam lot Lot = batch Lot: jumlah sesuatu saat diproduksi, dipesan atau ditangani Lot sizing: penentuan ukuran lot yang tepat Traditional manufacturing: large lot sizes Dampak ukuran lot: cost, production throughput, lead time, manufacturing flexibility dan product quality Dampak pada pemborosan di manufaktur: inventory, waiting time dan transportation Dasar-Dasar Ukuran Lot Latar belakang intuisi berproduksi efisien dengan lot besar: Penghematan setup time Penghematan production costs Namun memunculkan biaya-biaya lainnya: Biaya fasilitas penyimpanan Biaya deteriorasi Biaya lainnya Biaya-Biaya terkait Ukuran Lot Setup cost (S): Biaya-biaya persiapan untuk memproduksi sebuah batch atau memesan sebuah batch Di manufaktur, setup cost mencakup lost production cost saat changeover dan scrap cost saat machine adjustment Order cost: Biaya pemesanan dan penerimaan sebuah order dari supplier Holding cost (H): Biaya menyimpan sebuah unit dalam persediaan untuk suatu periode waktu Biaya Simpan (Holding Cost) Elemen-elemen biaya simpan storage (rent, lease, mortgage, utilities, maintenance, etc.) tracking and monitoring of inventory damage and pilfering (pencurian) interest on money to produce or procure the material opportunity costs on the money tied up in inventory H = r x P P = unit production costs or unit procurement cost, the cost of manufacturing or procuring one unit. r = percentage based on rates for borrowing, insuring, investing, (opportunity). Lot Sizing & Setup Reduction Preferensi pada batch besar berasal dari kecenderungan memandang material ordering, handling, dan setup sebagai fixed activities. JIT atau Lean Thinking memandang semua aktivitas terkait setup, ordering, and handling of materials sebagai non-value adding activities. Tujuan dari Lean Thinking adalah menurunkan waktu setup hingga nol. SMED: Single Minute Exchange Dies
no reviews yet
Please Login to review.