Authentication
266x Tipe PDF Ukuran file 0.23 MB Source: media.neliti.com
25 KOMPOSISI LILIN BATIK (MALAM) BIRON UNTUK BATIK WARNA ALAM PADA KAIN KATUN DAN SUTERA Composition of Biron Wax for Natural Dye Batik Products on Cotton And Silk Fabrics Agus Haerudin dan Vivin Atika Balai Besar Kerajinan dan Batik, Jl. Kusumanegara No. 7, Yogyakarta haerudinagus@yahoo.co.id Tanggal Masuk: 12 Maret 2018 Tanggal Revisi: 8 Mei 2018 Tanggal disetujui: 8 Mei 2018 ABSTRAK Lilin batik (malam) biron merupakan jenis lilin batik yang digunakan pada proses mbironi (menutup sebagian ornamen pokok atau ornamen tambahan pada kain batik yang sudah berwarna). Proses mbironi memiliki peranan penting pada kualitas produk batik yang dihasilkan. Banyaknya produk batik warna alam yang memiliki kualitas kurang baik, dikarenakan terdapat rembesan warna akibat kurang baiknya kualitas lilin biron yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi lilin biron yang baik untuk produksi batik warna alam. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimen acak menggunakan variasi komposisi bahan baku lilin biron yaitu paraffin dan lilin bekas. Prototipe lilin biron kemudian diaplikasikan pada kain katun dan sutera. Pengujian lilin biron meliputi uji titik leleh, identifikasi ketajaman motif dan warna, serta uji pelepasan lilin batik (pelorodan). Dari hasil penelitian diperoleh lilin batik biron yang mempunyai kualitas terbaik untuk kain katun adalah dengan formula 1 bagian kote, 5 bagian parafin, dan 4 bagian lilin batik bekas, adapun komposisi terbaik lilin batik biron untuk kain sutera dengan formula 2 bagian gondorukem, 5 bagian parafin, 14 bagian lilin batik bekas dan 1 bagian kendal. Kata kunci: lilin batik biron, zat warna alami, komposisi, batik. ABSTRACT Biron batik wax (malam) is a type of batik wax that is used in mbironi process (covering certain area of dyed motif). Mbironi process has an important role in the quality of batik products. Many of the batik products with natural dyes are not in good quality due to the dye seepage as the result of the low quality of the biron wax used in the process. This study aims to obtain a good biron wax composition for the production of natural dye batik. This research was conducted by random experiment method using variation of biron wax raw material composition i.e paraffin and used wax. The biron wax prototype was then applied to cotton and silk fabrics. Biron wax tests include melting point test, identification of sharpness of motif and color, and test of wax clean from fabric. From the research, can be resulted that biron wax that have the best quality for cotton fabrics is a formula of 1 part kote, 5 part paraffin, and 4 parts batik wax former, as for the best composition of biron batik wax for silk fabrics with a formula of 2 parts gondorukem, 5 parts paraffin, 14 parts batik wax and 1 parts of kendal. Keywords: biron batik wax, natural dyes, composition, batik PENDAHULUAN panas/yang dicairkan. Proses pelekatan lilin Kain batik merupakan produk kerajinan batik menggunakan alat utama berupa tangan dari hasil proses perintangan warna canting tulis dan/atau cap (Badan dengan menggunakan lilin batik (malam) Standardisasi Nasional, 2014). Dari definisi 26| D i n a m i k a K e r a j i n a n d a n B a t i k , Vol. 35, No. 1, Juni 2018, 25-32 mengenai batik, lilin batik merupakan salah pengisi dan pelekat lilin batik (Subarno, satu bahan pokok yang memiliki peranan 2000). penting dalam proses pembuatan produk Titik leleh dari masing-masing bahan batik. Secara umum, alokasi biaya produksi baku sebagai berikut: damar mata kucing 85 o o untuk pembelian lilin batik mencapai sekitar - 94 C, gondorukem 85 – 88 C, kote 66 – o o o ±70% dari biaya kebutuhan bahan-bahan 78 C, microwax 70 C, parafin 54 – 58 C, o o batik (Farida, et al., 2010). kendal 56 – 62 C, lilin bekas 66 – 76 C Lilin batik dibuat dari campuran bahan (Atika & Haerudin, 2013). Lilin batik organik sintetis maupun bukan sintetis, berdasarkan fungsinya terbagi atas lilin memiliki fungsi sebagai bahan perintang klowong, lilin tembok, dan lilin warna pada proses pembatikan (Susanto tutupan/biron (Susanto, 1980). Lilin biron (1980) dalam Atika dan Haerudin (2013)). memiliki kegunaan untuk menutup bagian Bahan baku yang digunakan dalam warna yang akan dipertahankan pada batik pembuatan lilin batik terdiri dari tujuh dalam proses pembatikan tulis atau cap macam, yaitu damar mata kucing (getah setelah dicelup atau dicolet, setelah dikerok pohon Shorea Sp.), gondorukem/resina atau dilorod, dan digunakan untuk me- colophonium (residu destilasi getah pinus rining/membatik dengan isen titik pada merkusii), kote (lilin lebah), parafin (hasil bagian tertentu setelah di-lorod. Secara samping dari pengolahan minyak mentah), umum, kualitas yang harus dimiliki oleh microwax (hasil proses penyulingan minyak lilin biron diantaranya mudah mencair, daya bumi sejenis parafin) kendal (lemak hewan), tembus baik, mudah membeku, memiliki dan lilin bekas (residu dari proses daya lapis atau daya rintang warna yang pembatikan) (Susanto, 1980). baik, dan mudah terlepas dalam proses Masing-masing bahan baku memiliki pelepasan lilin batik/pelorodan (Farida, et peranan penting dan mempengaruhi kualitas al, 2010). lilin batik, damar mata kucing berfungsi Menurut Susanto, (1980) formula lilin mempercepat titik beku supaya lilin batik batik biron untuk kain katun terdiri dari membentuk garis motif yang tegas (ngawat) campuran kote 1 bagian, parafin 1 bagian, dan melekat pada kain dengan baik. dan lilin bekas 1 bagian, sementara Gondorukem berfungsi untuk membantu komposisi lilin biron untuk kain sutera daya tembus lilin batik pada kain serta terdiri dari campuran gondorukem 3 bagian, mempercepat waktu beku dalam proses parafin 2 bagian, lilin bekas 16 bagian dan pembatikan. Kote berfungsi membantu daya kendal 1 bagian. lekat lilin batik pada kain dan untuk Pembuatan produk batik terbagi atas memberikan kelenturan supaya tidak mudah tiga tahapan utama yaitu pembatikan, pecah. Microwax berfungsi membantu daya pewarnaan, dan pelepasan lilin lekat lilin dan elastisitas lilin batik. Parafin batik/pelorodan. Produk batik warna alam berfungsi untuk memberikan lilin batik sifat dalam proses pewarnaannya menggunakan mudah lepas pada proses pelepasan lilin pewarna yang bersumber dari bagian batik pada kain. Kendal berfungsi sebagai tanaman seperti limbah daun, bunga, kulit zat pengencer dan mempercepat titik leleh kayu, daging, buah, kulit buah dari tanaman. lilin batik. Lilin bekas berfungsi sebagai Unsur utama bagian tanaman tersebut berupa pigmen alam/getah yang merupakan K o m p o s i s i L i l i n B a t i k ( M a l a m ) B i r o n ..., H a e r u d i n | 27 sumber zat warna (Pujilestari, et al, 2016). METODOLOGI PENELITIAN Proses pencelupan batik warna alam Alat dan Bahan membutuhkan frekuensi (pengulangan) Bahan yang digunakan untuk cukup banyak, supaya memperoleh hasil pembuatan lilin biron adalah gondorukem, warna yang optimal. Sari dan Russanti kote, parafin, kendal, lilin bekas, minyak (2014) menyebutkan bahwa untuk kelapa, bahan untuk aplikasi pembatikan memperoleh tingkat ketuaan tertentu pada diantaranya kain katun, kain sutera, kain warna alam dibutuhkan frekuensi blaco, ekstrak, kostik soda, soda abu, teepol, pencelupan sebanyak 9 kali. Menurut kertas kaca dan bahan bakar gas. Sedangkan Pujilestari (2017), jumlah pencelupan pada peralatan yang digunakan diantaranya panci pewarnaan alam batik yang optimal tembaga, panci baja tahan karat, kompor sebanyak 8 - 11 kali. Dari hasil survei, para gas, pengaduk, termometer, meja penyaring perajin batik warna alam di Yogyakarta lilin, loyang penampung, kertas kaca, alat rata-rata melakukan proses pencelupan pembatikan, ember plastik, timbangan, sebanyak 10 - 20 kali untuk mendapatkan sendok, dan pengukur volume. satu jenis warna dalam selembar kain, Penelitian dilakukan dengan metode sedangkan apabila dalam selembar kain eksperimen yang terbagi dalam beberapa terdapat minimal tiga warna maka langkah diantaranya: dibutuhkan total frekuensi pencelupan sebanyak 30 - 60 kali (Farida, et al, 2010). Penentuan komposisi lilin biron Banyaknya frekuensi pencelupan pada Komposisi lilin biron dibuat dalam proses pewarnaan batik dengan warna alam delapan jenis yaitu empat jenis formula dapat mengakibatkan kerusakan pada lilin untuk lilin biron katun dan empat jenis batik. Sebagian lilin batik dapat pecah dan formula untuk lilin biron sutera. Variasi lilin terlepas akibat lipatan kain dan gerakan biron katun dilakukan pada komposisi dalam mencelup. Fungsi lilin batik sebagai parafin dan lilin bekas. Adapun komposisi zat perintang warna menjadi kurang baik, fomula tersaji pada tabel 1. akibat terjadinya rembesan warna pada lapisan media motif yang dirintangi Tabel 1. Formula sampel lilin biron (dilapisi) sehingga mengurangi kualitas Nama Komposisi (per satuan) produk batik (Farida, et al, 2010). sampel G K P Lb Ke Penelitian serupa yang telah dilakukan BKP - 1 1 1 - oleh Atika dan Agus (2013) mengenai BK01 - 1 2 7 - pengaruh resin alami (damar dan BK02 - 1 3 6 - gondorukem), terhadap kualitas lilin BK03 - 1 4 5 - klowong untuk produk batik warna alam, BK04 - 1 5 4 - dari penelitian tersebut diperoleh formula BSP 3 - 2 16 1 lilin klowong yang terbaik, untuk pewarnaan BS01 2 - 5 14 1 alam pada kain batik katun. Adapun tujuan BS02 2 - 7 12 1 penelitian ini adalah untuk mendapatkan BS03 2 - 9 10 1 komposisi lilin biron yang memiliki kualitas BS04 2 - 10 9 1 baik untuk produk batik warna alam pada Keterangan: kain katun dan sutera. G : Gondorukem K : Kote 28| D i n a m i k a K e r a j i n a n d a n B a t i k , Vol. 35, No. 1, Juni 2018, 25-32 P : Parafin pembatikan (pelekatan) lilin biron pada Lb : Lilin bekas bidang motif yang dipilih. Setiap bidang Ke : Kendal motif diberi kode sesuai dengan jenis lilin BKP : Biron Katun Pasaran BK01 : Biron Katun 01 biron yang digunakan. Proses pewarnaan BK02 : Biron Katun 02 kedua dilakukan menggunakan warna alam BK03 : Biron Katun 03 ekstrak kayu tingi dengan jumlah BK04 : Biron Katun 04 pencelupan sebanyak 10 kali dan mordan BSP : Biron Sutera Pasaran BS01 : Biron Sutera 01 akhir menggunakan larutan tawas. BS02 : Biron Sutera 02 Pelorodan dilakukan dengan cara merebus BS03 : Biron Sutera 03 kain dalam air panas yang ditambah soda BS04 : Biron Sutera 04 abu 1 g/l untuk kain sutera dan 2 g/l kanji Pembuatan lilin biron untuk kain katun, dengan suhu bertahap dari Bahan baku lilin biron ditimbang sesuai 60, 80, sampai 100 ºC. dengan komposisi yang dirumuskan, kemudian dileburkan dalam panci tembaga Pengujian sambil diaduk sampai homogen. Proses Parameter pengujian yang digunakan peleburan dimulai dari bahan baku yang adalah ketajaman motif, ketajaman warna, memiliki titik leleh tertinggi hingga dan kemudahan lilin biron terlepas pada terendah (damar matakucing, gondorukem, proses pelorodan. Ketajaman motif dan mikrowax, kote, lilin bekas, parafin dan warna diuji untuk mengetahui daya rintang terakhir kendal). Campuran bahan baku lilin biron pada kain katun dan sutera. Uji lilin biron yang sudah homogen diangkat kemudahan lilin biron terlepas memiliki dari pemanas, kemudian disaring fungsi untuk mengetahui daya leleh masing- menggunakan alat penyaring khusus. Alat masing komposisi lilin biron pada proses penyaring berbentuk meja kecil dengan pelorodan. ukuran 1 m x 0,5 m x 0,5 m. Permukaan Uji identifikasi ketajaman motif dan meja dilubangi dengan garis tengah 30 cm warna sampel dilakukan oleh 10 pengamat dan dilapisi kain blaco tipis. Di bawah alat ahli dari BBKB menggunakan metode penyaring diletakkan loyang persegi empat scoring dengan kriteria 1 = tidak baik, 2 = berbahan baja tahan karat dengan ukuran 40 kurang baik, 3 = baik, 4 = sangat baik. Uji cm x 40 cm yang diisi air sebanyak ¼ kali kemudahan lilin biron terlepas pada proses volume. Permukaan loyang yang diisi air pelorodan dilakukan dengan mengukur dilapisi dengan kertas kaca. Lilin biron yang prosentase lilin batik terlepas pada suhu 60, tertampung pada loyang kemudian 80, dan 100 ºC. Prosentase pada setiap suhu didiamkan sampai membeku, kemudian dicatat dan dihitung rata-ratanya, kemudian diberi kode dan disimpan. dikonversi menjadi nilai uji. Nilai ketajaman motif, ketajaman warna, dan kemudahan Pembuatan sampel batik lilin batik terlepas dijumlahkan untuk Kain katun dan sutera dibatik, mendapatkan nilai total sampel lilin batik. kemudian dicelup dengan pewarna alam Nilai total ini kemudian digunakan untuk ekstrak kulit buah jalawe sebanyak 10 kali. mencari sampel lilin batik yang memiliki Setelah sampel dikunci dengan mordan kualitas paling baik, sebagai pembanding akhir tawas, maka dilanjutkan dengan
no reviews yet
Please Login to review.