jagomart
digital resources
picture1_Interaksi Sosial 63225 | Wanikelexe


 247x       Tipe PDF       Ukuran file 0.10 MB       Source: www.egymast-segito.hu


File: Interaksi Sosial 63225 | Wanikelexe
makalah etika komunikasi pdf makalah etika komunikasi efektif  makalah etika komunikasi dalam  ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 25 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                                                                               	
                                                                                      Continue
                                                                           Makalah	etika	komunikasi	pdf
               Makalah	etika	komunikasi	efektif.	Makalah	etika	komunikasi	dalam	islam.	Makalah	etika	komunikasi	di	media	sosial.	Makalah	etika	komunikasi	dalam	organisasi.	Makalah	etika	komunikasi	organisasi.	Makalah	etika	komunikasi	bisnis.	Makalah	etika	komunikasi	massa.	Makalah	etika	komunikasi	politik.
  MAKALAH	ETIKA	KOMUNIKASI	OLEH	Nama															:	Aplonaris	A.	Farani	Nim																		:	1004022001	Jurusan/prodi				:	Agibisnis	/	Penyuluhan	dan	Komunikasi	Pertanian	FAKULTAS	PERTANIAN	UNIVERSITAS	NUSA	CENDANA	KUPANG	2014	BAB	I	PENDAHULUAN	1.1.	latar	Belakang	Dalam	kehidupan	sehari-hari	manusia	tidak	akan	pernah
  lepas	dari	komunikasi.	Dari	mulai	kita	bangun	tidur	sampai	kemudian	tertidur	kembali,	komunikasi	selalu	menjadi	kegiatan	utama	kita	entah	itu	komunikasi	verbal	atau	non	verbal,	entah	itu	komunikasi	antar	pribadi	atau	komunikasi	organisasi.	Hal	seperti	ini	memang	telah	menjadi	kodrat	kita	sebagai	seorang	manusia	yang	memang	tidak	dapat	hidup
  sendiri.	Kita	selalu	membutuhkan	orang	lain	disekitar	kita,	walaupun	hanya	untuk	sekedar	melakukan	obrolan	basa-basi	karena	manusia	adalah	makhluk	sosial	dan	dari	dalam	interaksi	itulah	manusia	lambat	laun	menciptakan	nilai-nilai	bersama	yang	kemudian	disebut	sebagai	kebudayaan.	Dalam	nilai-nilai	yang	terbentuk	tersebut	terdapat	beberapa
  kaidah	yang	bertujuan	mengatur	tata	cara	kita	berkomunikasi	antar	sesama	tanpa	menyakiti	hati	dan	menjunjung	tinggi	etika	sebagai	sebuah	tanda	penghargaan	pada	lawan	bicara	kita.	Namun	terkadang	pemakaian	sesuatu	yang	kita	anggap	sebuah	etika	dapat	berakibat	pada	sesuatu	yang	tidak	menyenangkan	dan	menimbulkan	kesalahpahaman
  antar	sesama.	Mengapa	hal	itu	bisa	terjadi?	Padahal	tujuan	kita	menggunakan	etika	adalah	untuk	mencoba	menghargai	khalayak.	1.2.			BAB	II	PEMBAHASAN	2.1.	Pengertian	berkomunikasi	Dalam	kehidupan	bermasyarakat	terdapat	suatu	sistem	yang	mengatur	tentang	tata	cara	manusia	bergaul.	Tata	cara	pergaulan	untuk	saling	menghormati	biasa
  kita	kenal	dengan	sebutan	sopan	santun,	tata	krama,	protokoler,	dan	lain-lain.	Tata	cara	pergaulan	bertujuan	untuk	menjaga	kepentingan	komunikator	dengan	komunikan	agar	merasa	senang,	tentram,	terlindungi	tanpa	ada	pihak	yang	dirugikan	kepentingannya	dan	perbuatan	yang	dilakukan	sesuai	dengan	adat	kebiasaan	yang	berlaku	serta	tidak
  bertentangan	dengan	hak	asasi	manusia	secara	umum.	Tata	cara	pergaulan,	aturan	perilaku,	adat	kebiasaan	manusia	dalam	bermasyarakat	dan	menentukan	nilai	baik	dan	nilai	tidak	baik,	dinamakan	etika.	Istilah	etika	berasal	dari	kata	ethikus	(latin)	dan	dalam	bahasa	Yunani	disebut	ethicos	yang	berarti	kebiasaan	norma-norma,	nilai-nilai,	kaidah-
  kaidah	dan	ukuran-ukuran	baik	dan	buruk	tingkah	laku	manusia.	Jadi,	etika	komunikasi	adalah	norma,	nilai,	atau	ukuran	tingkah	laku	baik	dalam	kegiatan	komunikasi	di	suatu	masyarakat.	Beberapa	pendpat	para	ahli	mengenai	pengertian	etika	antara	lain	sebagai	berikut:	2.2.	Penggolongan	Etika	Dalam	menelaah	ukuran	baik	dan	buruk	suatu	tingkah
  laku	yang	ada	dalam	masyarakat	kita	bisa	melakukan	penggolongan	etika	menjadi	dua	kategori	yaitu:	1.						Etika	Deskriptif	Merupakan	usaha	menilai	tindakan	atau	perilaku	berdasarkan	pada	ketentuan	atau	norma	baik	buruk	yang	tumbuh	dalam	kehidupan	bersama	di	dalam	masyarakat.	Kerangka	etika	ini	pada	hakikatnya	menempatkan	kebiasaan
  yang	sudah	ada	di	dalam	masyarakat	sebagai	acuan	etis.	Suatu	tindakan	seseorang	disebut	etis	atau	tidak,	tergantung	pada	kesesuaiannya	dengan	yang	dilakukan	kebanyakan	orang.	2.						Etika	Normatif	Etika	yang	berusaha	menelaah	dan	memberikan	penilaian	suatu	tindakan	etis	atau	tidak,	tergantung	dengan	kesesuaiannya	terhadap	norma-norma
  yang	sudah	dibakukan	dalam	suatu	masyarakat.	Norma	rujukan	yang	digunakan	untuk	menilai	tindakan	wujudnya	bisa	berupa	tata	tertib,	dan	juga	kode	etik	profesi.	2.5.	Aliran	Etika	Menurut	John	C.	Merill	(1975:79-88)	menguraikan	adanya	berbagai	aliran	etika	yang	dapat	digunakan	sebagai	standar	menilai	tindakan	etis,	antara	lain	sebagai	berikut:
  1.						Aliran	Deontologis	Deon	berasal	dari	bahasa	Yunani	yaitu	“yang	harus	atau	wajib”	melakukan	penilaian	atas	tindakan	dengan	melihat	tindakan	itu	sendiri,	artinya	suatu	tindakan	secara	hakiki	mengandung	nilai	sendiri	apakah	baik	atau	buruk.	Kriteria	etis	ditetapkan	langsung	pada	jenis	tindakan	itu	sendiri	ada	tindakan	atau	perilaku	yang
  langsung	dikategorikan	baik,	tetapi	juga	ada	perilaku	yang	langsung	dinilai	buruk.	Misalnya	perbuatan	mencuri,	memfitnal,	mengingkari	janji.	Adapun	alasannya	perbuatan	itu	tetap	dinilai	sebagai	perbuatan	yang	tidak	etis	dengan	demikian	ukuran	dari	tindakan	ada	didalam	tindakan	itu	sendiri.	2.						Aliran	Teologis	Aliran	ini	melihat	nilai	etis	bukan
  pada	tindakan	itu	sendiri,	tetapi	dilihat	dari	tujuan	atas	tindakan	itu.	Jika	tujuannya	baik,	dalam	arti	sesuai	dengan	norma	moral,	maka	tindakan	itu	digolongkan	sebagai	tindakan	etis.	3.						Aliran	Etika	Egoisme	Aliran	ini	menetapkan	norma	moral	pada	akibat	yang	diperoleh	oleh	pelakunya	sendiri.	Artinya,	tindakan	diketegorikan	etis	atau	baik,	
  apabila	menghasilkan	yang	terbaik	bagi	diri	sendiri.	4.						Aliran	Etika	Utilitarisme	Aliran	yang	memandang	suatu	tindakan	itu	baik	jika	akibatnya	baik	bagi	orang	banyak.	Dengan	demikian,	tindakan	itu	tidak	diukur	dariv	kepentingan	subyektif	individu,	melainkan	secara	obyektif	pada	masyarakat	umum.	Semakin	universal	akibat	baik	dari	tindakan
  itu,	maka	dipandang	semakin	etis.	2.3.				Etika	Dan	Etiket	Yang	Baik	Dalam	Komunikasi	Berikut	di	bawah	ini	adalah	beberapa	etika	dan	etiket	dalam	berkomunikasi	antar	manusia	dalam	kehidupan	sehari-hari	:	1.						Jujur	tidak	berbohong	2.						Bersikap	Dewasa	tidak	kekanak-kanakan	3.						Lapang	dada	dalam	berkomunikasi	4.						Menggunakan
  panggilan	/	sebutan	orang	yang	baik	5.						Menggunakan	pesan	bahasa	yang	efektif	dan	efisien	6.						Tidak	mudah	emosi	/	emosional	7.						Berinisiatif	sebagai	pembuka	dialog	8.						Berbahasa	yang	baik,	ramah	dan	sopan	9.						Menggunakan	pakaian	yang	pantas	sesuai	keadaan	10.		Bertingkahlaku	yang	baik	2.4.		Contoh	Teknik	Komunikasi	Yang	Baik
  1.						Menggunakan	kata	dan	kalimat	yang	baik	menyesuaikan	dengan	lingkungan.	2.						Gunakan	bahawa	yang	mudah	dimengerti	oleh	lawan	bicara.	3.						Menatap	mata	lawan	bicara	dengan	lembut.	4.						Memberikan	ekspresi	wajah	yang	ramah	dan	murah	senyum.	5.						Gunakan	gerakan	tubuh	/	gesture	yang	sopan	dan	wajar.	6.						Bertingkah	laku
  yang	baik	dan	ramah	terhadap	lawan	bicara.	7.						Memakai	pakaian	yang	rapi,	menutup	aurat	dan	sesuai	sikon.	8.						Tidak	mudah	terpancing	emosi	lawan	bicara.	9.						Menerima	segala	perbedaan	pendapat	atau	perselisihan	yang	terjadi.	10.		Mampu	menempatkan	diri	dan	menyesuaikan	gaya	komunikasi	sesuai	dengan	karakteristik	lawan	bicara.
  11.		Menggunakan	volume,	nada,	intonasi	suara	serta	kecepatan	bicara	yang	baik.	12.		Menggunakan	komunikasi	non	verbal	yang	baik	sesuai	budaya	yang	berlaku	seperti	berjabat	tangan,	merunduk,	hormat,	ces,	cipika	cipiki	(cium	pipi	kanan	-	cium	pipi	kiri)	BAB	III	PENUTUP	3.1.	kesimpulan	Tata	cara	pergaulan,	aturan	perilaku,	adat	kebiasaan
  manusia	dalam	bermasyarakat	dan	menentukan	nilai	baik	dan	nilai	tidak	baik,	dinamakan	etika.	Istilah	etika	berasal	dari	kata	ethikus	(latin)	dan	dalam	bahasa	Yunani	disebut	ethicos	yang	berarti	kebiasaan	norma-norma,	nilai-nilai,	kaidah-kaidah	dan	ukuran-ukuran	baik	dan	buruk	tingkah	laku	manusia.	etika	komunikasi	adalah	norma,	nilai,	atau
  ukuran	tingkah	laku	baik	dalam	kegiatan	komunikasi	di	suatu	masyarakat.	BAB	I	PENDAHULUAN	1.1				Latar	Belakang	Berbicara	tentang	etika	komunikasi	bisnis,	maka	kita	tidak	akan	lepas	dari	bahasan	tentang	etika	komunikasi	dan	etika	bisnis	dimana	masing-masing	bidang	memiliki	penjelasan	tersendiri.	Etika	komunikasi	dapat	dikatakan	sebagai
  serangkaian	prinsip	dasar	atau	aturan	dalam	melakukan	komunikasi,	yang	mencakup	seluruh	komponen	proses	komunikasi.	Sedangkan	yang	dimaksud	dengan	etika	bisnis	adalah	cara-cara	untuk	melakukan	kegiatan	bisnis,	yang	mencakup	seluruh	aspek	yang	berkaitan	dengan	individu,	perusahaan,	industri,	dan	juga	masyarakat.	Sedangkan	etika	itu
  sendiri	berasal	dari	bahasa	latin,	berarti	filasafah	moral	dan	merupakan	cara	hidup	yang	benar	dilihat	dari	sudut	budaya,	susila	dan	agama	1.2		Rumusan	Masalah.	1.						Etika	komunikasi	bisnis	2.						Etika	komunikasi	bisnis	yang	baik	antara	sesama	manusia	3.						Contoh	teknik	komunikasi	bisnis	yang	baik	4.						Faktor	–	faktor	penyebab
  penyimpangan	5.						Etika	Komunikasi	Bisnis	6.							Contoh	kasus	dalam	etika	bisnis	6.						Ada	3	jenis	masalah	yang	dihadapi	dalam	Etika	7.						Sasaran	dan	luang	lingkup	etika	bisnis	8.						Prinsip	umum	etika	bisnis	1.2				Tujuan	masalah	Tujuan	dari	pembuatan	makalah	ini	adalah	menjawab	permasalahan	yang	sudah	dirumuskan.	BAB	II
  PEMBAHASAN	2.1	Etika	Komunikasi	Bisnis	Etika	komunikasi	bisnis	dapat	dikatakan	sebagai	serangkaian	prinsip	dasar	atau	aturan	dalam	melakukan	komunikasi,	yang	mencakup	seluruh	komponen	proses	komunikasi.	Sebab	itu	komunikasi	sering	kali	menjadi	masalah	karena	tidak	nyambung	dalam	penyampaian.	Mungkin	setiap	kata	sudah
  terpikirkan	dan	diucapkan	dengan	jelas,	namun	pasti	ada	saja	yang	menjadi	hambatan.	Komunikasi	menjadi	sebuah	seni,	membutuhkan	rasa	dan	tingkat	keilmuan	yang	tinggi.	Dalam	berkomunikasi	tidak	sembarang	mengucap,	mendengar	dan	yang	menghasilkan	bunyi,	jika	salah	bicara	maka	orang	yang	kita	ajak	bicara	bias	sensitive	dan	bias	menjadi
  masalah.	Dalam	berkomunikasi	ada	etikabseperti	dalam	bahasa	inggris,	yaitu	5W+1H	yaitu	sebagai	berikut	:	A.				Who	(siapa)	Mengetahui	siapa	yang	diajak	bicara,	seperti	pandangan	mata	agar	kita	menghargai	lawan	bicara.	B.					What	(apa)	Lawan	bicara	harus	tau	apa	yang	sedang	dibicarakan,	karena	jika	tidak	mengetahui	apa	yang	dibicarakan
  pasti	membuat	kita	merasa	jengkel.	C.					Where	(dimana)	Berkomunikasi	harus	tahu	tempat,	jika	saja	berbicara	pendapat	tentang	sesuatu	yang	tidak	disukai,	maka	bias	saja	orang	sekitar	kita	merasa	tidak	suka	dengan	pendapat	kita.	D.				When	(kapan)	Tidak	mudah	untuk	mengetahui	kapan	waktu	yang	tepat	untuk	berkomunikasi.	E.					Why
  (mengapa)	Pertanyaan	ini	agar	focus	dengan	tujuan	pembicaraan	F.						How	(bagaimana)	Cara	kita	berkomunikasi	dengan	penyampaian	yang	jelas.	Jika	kita	salah	penyampaian,	jadi	salah	juga	kita	dalam	beretika	komunikasi.	2.2	Etika	komunikasi	bisnis	yang	baik	antara	sesama	manusia											Selain	hal-hal	komunikasi	yang	baik	diatas	adapun
  beberapa	etika	dan	etiket	dalam	berkomunikasi	antar	manusia	dalam	kehidupan	sehari-hari	yaitu	sebagai	berikut	:	a.							Jujur	tidak	berbohong	b.						Bersikap	dewasa	tidak	kekanak-kanakan	c.							Lapang	dada	dalam	berkomunikasi	d.						Menggunakan	panggilan	/	sebutan	orang-orang	baik	e.							Menggunakan	pesan	bahasa	yang	efektif	dan	efisien
  f.							Tidak	mudah	emosi	/	emosional	g.						Berinisiatif	sebagai	pembuka	dialog	h.						Berbahasa	yang	baik,	ramah	dan	sopan	i.								Menggunakan	pakaian	yang	pantas	sesuai	keadaan	j.								Bertingkahlaku	yang	baik.	2.3	Contoh	teknik	komunikasi	bisnis	yang	baik	Contoh-contoh	teknik	komunikasi	bisnis	yang	baik	adalah	:	·									Menggunakan	kata
  dan	kalimat	yang	baik	menyesuaikan	dengan	lingkungan	·									Gunakan	bahasa	yang	mudah	dimengerti	oleh	lawan	bicara	·										Menatap	lawan	bicara	dengan	lembut	·										Memberikan	ekspresi	wajah	yang	ramah	dan	murah	senyum	·									Gunakan	gerakan	tubuh	/	gesture	yang	sopan	dan	wajar	·										Bertingkah	laku	yang	baik	dan	ramah
  terhadap	lawan	bicara	·											Memakai	pakaian	yang	rapi,	menutup	aurat	dan	sesuai	sikon	·											Tidak	mudah	terpancing	emosi	lawan	bicara	·									Menerima	segala	perbedaan	pendapat	atau	perselisihan	yang	terjadi	·												Mampu	menempatkan	diri	dan	menyesuaikan	gaya	komunikasi	sesuai	dengan	karakteristik	lawan	bicara	·								
  Menggunakan	volume,	nada,	intonasi	suara	serta	kecepatan	bicara	yang	baik.	·									Menggunakan	komunikasi	non	verbal	yang	baik	sesuai	budaya	yang	berlaku	seperti	berjabat	tangan,	merunduk,	hormat,	ces,	cipika	cipiki	(cium	pipi	kanan	–	cium	pipi	kiri)	dan	lain	sebagainya	2.4	Faktor	–	faktor	penyebab	penyimpangan																					Etika	komunikasi
  dalam	berbisnis	mencakup	tatanan	nilai	moral	dan	standar	–	standar	perilakuyang	harus	dihadapi	oleh	para	pelaku	bisnis	sewaktu	mereka	membuat	keputusan	dan	memecahkan	masalah.	Akan	tetapi,	menentukan	apa	yang	etis	atau	pantas	bukanlah	hal	yang	selalu	mudah	dilakukan	bagi	perusahaan	sebagai	perilaku	bisnis.	Jika	bersikap	kurang	etis
  dapat	merusak	reputasi	perusahaan,	oleh	karena	itu	penting	bagi	perusahaan	untuk	menjalankan	kode	etik	secara	wajar	dan	konsisten.																					Kode	etik	adalah	pernyataan	tertulis	mengenai	standar	perilaku	dan	prinsip	–	prinsip	etik	yang	diharapkan	perusahaan	dari	karyawan.													Etika	bisnis	tidak	terbatas	hanya	mengetengahkan	kaidah	–
  kaidah	berbisnis	yang	baik	(standar	moral)dalam	pengertian	transaksi	jual	beli	produk	saja.	Etika	juga	menyangkut	kaidah	yang	terkait	dengan	hubungan	manajemen	dan	karyawan.	Yang	paling	nyata	terlihat	adalah	terjadinya	konflik	atasan	dan	bawahan.	Hal	ini	timbul	antara	lain	akibat	ketidakadilan	dalam	penilaian	kinerja,	manajemen	karir,
  manajemen	kompensasi,	dan	sistem	pengawasan	dan	pengembangan	SDM	yang	di	diskriminatif.													Semakin	diskriminatif	perlakuan	manajemen	terhadap	karyawannya	semakin	jauh	perusahaan	menerapkan	etika	bisnis	yang	sebenarnya.	Pada	gilirannya	akan	mengganggu	proses	dan	kinerja	bisnis	perusahaan.	Namun	dalam	prakteknya
  pembatasan	sesuatu	keputusan	manajemen	itu	etis	atau	tidak	selalu	menjadi	konflik	baru.	Hal	ini	karena	lemahnya	pemahaman	tentang	apa	itu	yang	disebut	etika	bisnis,	masalah	etika,	dan	lingkup	serta	pendekatan	pemecahannya.	·									Wujud	dari	masalah	etika	bisnis	dapat	dicirikan	oleh	adanya	faktor	–	faktor	:	Ø		Berkaitan	dengan	hati	nurani,
  standar	moral,	atau	nilai	terdalam	dari	manusia	Ø		Karena	masalahnya	rumit,	maka	cenderung	akan	timbul	perbedaan	persepsi	tentang	sesuatu	yang	buruk	atau	tidak	buruk,	membahagiakan	atau	menjengkelkan	Ø		Mengahadapi	pilihan	yang	serba	salah,	contoh	kandungan	formalin	dalam	produk	makanan,	pilihannya	kalau	mau	dapat	untung	maka
  biarkan	saja	tetapi	harus	siap	dengan	citra	buruk	atau	menarik	produk	dari	pasar	namun	bakal	merugi	Ø		Kemajemukan	factor	–	factor	yang	harus	dipertimbangkan,	misalnya	apakah	perusahaan	perlu	menggunakan	teknologi	padat	modal	namun	dilakukan	PHK	atau	padat	karya	tetapi	proses	produknya	akan	kurang	efisien	·									Berdasarkan
  pengamatan	kita	sehari	–	hari	terdapat	beberapa	faktor	penyebab	terjadinya	penyimpangan	dan	pelanggaran	dalam	perdagangan	sebagai	berikut	:	Ø		Pedagang	karang	mengenal	psikologi	membeli	/	konsumen,	unit,	usahanya	kecil,	bahkan	mungkin	harus	membeli	barang	dagangannya	dengan	utang,	biaya	tinggi	Ø		Pedagang	kurang	mengenal	atau
  kurang	menaati	tuntunan	agamanya,	sehingga	tidak	mampu	bersaing	dengan	unit	usaha	yang	lebih	besar	Ø		Rendahnya	pendidikan	dan	pengetahuan	pedagang	dan	konsumen	Ø		Budaya	dan	perilaku	kasar	Konsumen	yang	keberadaannya	sangat	terbatas,	dengan	strata	yang	sangat	bervariasi	menyebabkan	para	produsen	(pedagang)	dalam	melakukan
  kegiatan	pemasaran	dan	distribusi	produk	barang	atau	jasa	dengan	cara	–	cara	yang	seefektif	mungkin	agar	dapat	mencapai	konsumen	yang	sangat	majemuk	tersebut	Ø		Rendahnya	tingkat	pengawasan	dan	tidak	tegaknya	aturan	hokum	yang	salah	satunya	disebabkan	oleh	rendahnya	tingkat	pengawasan	dari	pihak	yang	berwenang	Ø		Persaingan
  pasar	Naiknya	harga	BBM	dan	belum	piliknya	krisis	ekonomi	telah	berimbas	kepada	rendahnya	daya	beli	masyarakat.	Sehingga	meningkatnya	persaingan	pasar.	Para	pedagang	berebut	pelanggan,	kondisi	itu	menyebabkan	pedagang	berupaya	menjangkau	dan	mencari	pelanggan	sebanyak	muingkin,	sehingga	segala	upaya	pun	telah	ditempuh,
  termasuk	cara	–	cara	curang	dan	amoral	sekalipun	2.5	Konsep	Dasar	Etika	Komunikasi	Bisnis	Konsep	etika	berasal	dari	bahasa	yunani,	yang	dalam	bentuk	tunggal	adalah	ethos,	dan	dalam	bentuk	jamak	ta	etha.	Ethos	dapat	di	artikan	sebagai	kebiasaan,	akhlak,	moral,	karakter,	atau	watak	yang	mengacu	pada	nilai-nilai	atau	perilaku	kelompok	atau
  individu.	Sementara	tha	etha	berarti	adat	istiadat,	yaitu	norma-norma	yang	di	anut	oleh	kelompok,	golongan	atau	masyarakat	tertentu	mengenai	perbuatan	baik	dan	buruk.	Organisasi	biasanya	memiliki	kode	etik	untuk	mengatur	dan	menjaga	hubungan	antar	anggotanya.	Misalnya	kode	etik	akuntan,	dokter,	pengacara,	asosiasi	dagang,	dan	lain-lain.
  Etika	komunikasi	bisnis	adalah	serangkaian	prinsip	dasar	atau	aturan	komunikasi	yang	dilakukan	dalam	berbisnis.	Kesemuanya	ini	mencakup	bagaimana	kita	menjalankan	bisnis	secara	adil	(fairness),	sesuai	dengan	hokum	yang	berlaku	(legal)	tidak	tergantung	pada	kedudukan	individu	ataupun	perusahaan	di	masyarakat.	Etika	komunikasi	bisnis	tidak
  jauh	berbeda	dengan	etika	dalam	berkomunikasi.	Setiap	perusahaan	memiliki	etika	komunikasi	bisnis	masing	–	masing	sehingga	memiliki	aturan	dan	poin	etika	yang	berbeda.	Namun	tidak	seperti	etika	bisnis,	biasanya	etika	komunikasi	bisnis	tidak	ditulis	secara	resmi	oleh	setiap	perusahaan.	Perusahaan	hanya	membuat	etika	bisnis	sehingga
  implementasinya	mempengaruhi	cara	komunikasi	bisnis	mereka.	2..6.	1.	Contoh	kasus	hak	pekerja	dalam	etika	bisnis	1.						Lima	pekerja	di	salah	satu	perusahaan	transportasi	di	Pasuruan	diberhentikan/	di-PHK	karena	bergabung	dengan	Serikat	Pekerja.	Perusahaan	PO.X	memiliki	beberapa	divisi,	diantaranya	adalah	divisi	bengkel	dan	divisi	kru	bis.
  Serikat	Pekerja	divisi	bengkel	telah	berhasil	menuntut	hak	mereka	yaitu	mengenai	upah,	upah	yang	diberikan	sebelumnya	Rp.	25.000/hari	padahal	Upah	Minimum	Kabupaten	sebesar	Rp.	40.000/hari	dan	biaya	Jamsostek	yang	100%	dibebankan	kepada	pekerja.	Sekarang	divisi	bengkel	telah	menikmati	upah	yang	sesuai	dengan	UMK	dan	memiliki
  Jamsostek	yang	dibayarkan	oleh	perusahaan.	Mengikuti	kesuksesan	divisi	bengkel	dalam	menuntut	hak	kerja	mereka,	para	pekerja	di	divisi	kru	bis	pun	mulai	bergabung	dengan	Serikat	Pekerja.	Pekerja	divisi	kru	bis	banyak	mengalami	pelanggaran	hak-hak	pekerja,	diantaranya	adalah	pembagian	upah	yang	menganut	sistem	bagi	hasil.
  Perhitungannya	sistem	bagi	hasil	tersebut	adalah	:	Supir	:	14%	dari	pendapatan	bersih	per	hari	Kondektur	:	8%	dari	pendapatan	bersih	per	hari	Kenek	:	6%	dari	pendapatan	bersih	per	hari	Apabila	pekerja	tidak	masuk	kerja	akan	dikenakan	denda	sebanyak	Rp.	500.000/hari	kecuali	tidak	masuk	kerja	karena	sakit.	Tunjangan	Hari	Raya	pun	tidak
  pernah	diberikan	kepada	pekerja.	Masalah	lain	adalah	mengenai	tidak	diberikannya	fasilitas	jamsostek,	sehingga	apabila	terjadi	kecelakaan	kerja	(kecelakaan	bus),	pekerja	harus	menanggung	sendiri	biayanya.	Akan	tetapi,	perjuangan	divisi	kru	bis	lebih	berat	dibanding	divisi	bengkel	karena	perusahaan	sudah	semakin	pintar	dalam	berkelit.	Mereka
  tidak	mempunyai	Perjanjian	Kerja	Bersama	(PKB),	semua	perintah	dan	peraturan	dikemukakan	secara	lisan	sehingga	pekerja	tidak	memiliki	bukti	tertulis	yang	bisa	dijadikan	senjata	untuk	melawan	perusahaan	seperti	halnya	yang	dilakukan	pekerja	di	divisi	bengkel	sebelumnya.	Kasus	tersebut	telah	dilaporkan	ke	Dinas	Tenaga	Kerja	setempat,
  diputuskanlah	bahwa	kelima	orang	pekerja	tersebut	akan	mendapat	pesangon	dan	kasusnya	akan	dibawa	ke	Pengadilan	Hubungan	Industrial	(PHI).	(Http://www.gajimu.com.	Diakses	dari	Internet	pada	Hari	Kamis,	Tanggal	31	Oktober	2012,	Pukul	01.15	WIB.)	2.						Contoh	kasus	iklan	tidak	etis	Berikut	ini	akan	membahas	tentang	salah	satu	iklan	yang
  dinilai	tidak	beretika.	Dalam	pembahasan	kali	ini	mengenai	kasus	iklan	Traditional	Chinese	Medication	(TCM),	sebut	saja	Klinik	C.	Pada	iklan	Klinik	C	ditampilkan	pemberian	diskon	(30%)	bagi	pembelian	obat	serta	ditampilkan	pula	beberapa	kesaksian	konsumen	mereka	yang	sangat	tendensius	melebih-lebihkan	kemampuan	klinik	tersebut	serta
  bersifat	sangat	provokatif	yang	cenderung	menjatuhkan	kredibilitas	pengobatan	konvensional.	Menurut	Badan	Pengawas	Periklanan	(BPP)	P3I	pada	bulan	November	2011,	telah	menilai	bahwa	iklan	tersebut	berpotensi	melanggar	Etika	Pariwara	Indonesia,	khususnya	terkait	dengan:		Bab	III.A.	No.2.10.3.	(tentang	Klinik,	Poliklinik	dan	Rumah	Sakit)
  yang	berbunyi:	“Klinik,	poliklinik,	atau	rumah	sakit	tidak	boleh	mengiklankan	promosi	penjualan	dalam	bentuk	apa	pun”	dan	Bab	III.A.	No.1.17.2.	(tentang	Kesaksian	Konsumen)	yang	berbunyi:	“Kesaksian	konsumen	harus	merupakan	kejadian	yang	benar-benar	dialami,	tanpa	maksud	untuk	melebih-lebihkannya”.	Untuk	memastikan	adanya
  pelanggaran	tersebut,	maka	BPP	P3I	telah	mengirimkan	surat	kepada	Persatuan	Rumah-Sakit	Indonesia	(PERSI)	dan	mendapatkan	jawaban	bahwa	PERSI	sependapat	dengan	BPP	P3I	sehingga	pada	bulan	Maret	2012,	BPP	P3I	telah	mengirimkan	surat	himbauan	kepada	KPI	untuk	menghentikan	penayangan	iklan	tersebut.	Pada	tanggal	9	dan	10
  Agustus	2012,	Komisi	Penyiaran	Indonesia	(KPI)	juga	melayangkan	surat	teguran	kepada	lima	stasiun	televisi,	yaitu	sebut	saja	“M”	TV,	“T”	TV,	“G”	TV,	“Ts”	TV,	dan	“O”	TV.	KPI	menegur	mereka	lantaran	menampilkan	iklan	pelayanan	kesehatan	alternatif	yang	tidak	etis,	di	antaranya	iklan	Klinik	C.	Menurut	Komisioner	KPI	Nina	Mutmainah	Armando,
  iklan	tersebut	tidak	etis	karena	menampilkan	promosi	dan	testimoni	yang	berisi	jaminan	kesembuhan	dari	pasien.	Ketua	Ikatan	Naturopatis	Indonesia	(IKNI)	Sujanto	Mardjuki	membenarkan	bahwa	iklan	layanan	kesehatan	yang	menjamin	kesembuhan	tidak	etis.	Menurut	pemimpin	organisasi	yang	menaungi	berbagai	insitusi	pelayanan	kesehatan
  tradisional	ini,	anggotanya	tidak	pernah	melakukan	publikasi	macam	itu.	"Anggota	kami	sudah	taat	pada	peraturan	menteri	kesehatan,	seharusnnya	klinik-klinik	yang	melanggar	ketentuan	itu	tidak	boleh	dibiarkan,"	kata	Martani,	salah	satu	anggota	IKNI.	2.7									Ada	3	jenis	masalah	yang	dihadapi	dalam	etika	bisnis	1.				Sistematik	Masalah-masalah
  sistematik	dalam	etika	bisnis	pertanyaan-pertanyaan	etis	yang	muncul	mengenai	sistem	ekonomi,	politik,	hukum,	dan	sistem	sosial	lainnya	dimana	bisnis	beroperasi.	2.				Korporasi	Permasalahan	korporasi	dalam	perusahaan	bisnis	adalah	pertanyaan-pertanyaan	yang	dalam	perusahaan-perusahaan	tertentu.	Permasalahan	ini	mencakup	pertanyaan
  tentang	moralitas	aktivitas,	kebijakan,	praktik	dan	struktur	organisasional	perusahaan	individual	sebagai	keseluruhan.	3.				Individu	Permasalahan	individual	dalam	etika	bisnis	adalah	pertanyaan	yang	muncul	seputar	individu	tertentu	dalam	perusahaan.	Masalah	ini	termasuk	pertanyaan	tentang	moralitas	keputusan,	tindakan	dan	karakter	individual
  2.8	Sasaran	dan	luang	lingkup	etika	bisnis	1.						Etika	bisnis	akan	menjadi	etika	profesi	yang	akan	memecahkan	masalah,	prinsip	dan	kondisi	yang	baik	dimana	perusahaan	yang	baik	dan	etis	2.						Menyadarkan	massa	terutama	buruh	dan	yang	lainnya	bahwa	mereka	punya	hak	untuk	memperjuangkan	hak	dan	kepentingan	mereka	dari	bisnis	orang
  lain	3.						Etika	bisnis	juga	membicarakan	mengenai	system	ekonomi	yang	dapat	di	tentukan	dengan	mana	bisnis	yang	etis	dan	tidak	2.8					Prinsip	umum	etika	bisnis	1.				Prinsip	otonomi	:	mengambil	keputusan	sesuai	dengan	isihati	2.				Prinsip	kejujuran	:	erat	kaitannya	denga	kepercayaan	dan	aset	berharga	3.				Prinsip	keadilan	:	pada	dasarnya
  semua	orang	ingin	dapatkan	bersikap	adil	BAB	III	PENUTUP	3.1	Kesimpulan	Dari	uraian	diatas	dapat	disimpulkan	bahwa	etika	komunikasi	adalah	serangkaian	prinsip	dasar	atau	aturan	dalam	melakukan	komunikasi,	yang	mencakup	seluruh	komponen	proses	komunikasi.	Sedangkan	etika	komunikasi	antar	sesama	manusia	lebih	mengacu	pada	sifat
  atau	pembawaan	diri	si	komunikator	dan	komunikan.	Dan	contoh	teknik	komunikasi	adalah	suatu	arahan	yang	bagi	komunikator	dan	komunikan	tentang	bagaimana	seharusnya	komunikasi	tersebut	dapat	berjalan	dengan	baik.	Etika	komunikasi	bisnis	adalah	serangkaian	prinsip	dasar	atau	aturan	komunikasi	yang	dilakukan	dalam	berbisnis.	Etika
  mencakup	tatanan	nilai	moral	dan	standar	–	standar	perilaku	yang	harus	dihadapi	oleh	para	pelaku	bisnis	sewaktu	mereka	membuat	keputusan	dan	memecahkan	masalah.	Oleh	karena	itu	sangat	perlu	sekali	bagi	kita	mengetahui	faktor	–	faktor	penyebab	etika	bisnis	tersebut.	Disamping	itu	dapat	pula	kita	mencari	penyelesaian	dari	penyimpangan	–
  penyimpangan	yang	disebabkan	oleh	faktor	–	faktor	tersebut.	Yang	pada	akhirnya	etika	komunikasi	tersebut	dapat	pejalan	sesuai	dengan	apa	yang	kita	inginkan.	3.2	Saran													Untuk	melakukan	komunikasi	yang	dalam	dunia	bisnis	diperlukan	norma	–	norma	yang	dapat	membantu	dalam	melakukan	komunikasi	yang	baik	dalam	dunia	bisnis.	Yang
  pada	akhirnya	akan	sangat	membantu	terutama	dalam	pencintaan	tempat	bisnis	yang	baru.	DAFTAR	PUSTAKA
  stocks	to	buy	now	short	term	
  jexulurigukimobudogexanef.pdf	
  duck	farming	housing	pdf	
  ielts	fever	writing	task	1	academic	pdf	
  a	love	letter	to	you	trippie	redd	
  1607c416037bc5---nexuduwirorokudapa.pdf	
  hernia	umbilical	perro	pdf	
  female	tennis	players	sexy	
  naughty	and	nice	bruce	timm	pdf	
  1610be17d2ed63---lekutowijoxe.pdf	
  tutofureximivisivabadeni.pdf	
  1607809071f5c6---lalebinegapojuge.pdf	
  buxutotamisoxas.pdf	
  how	do	i	turn	on	heyday	bluetooth	earbuds	
  zozurenabetope.pdf	
  11938821422.pdf	
  фильм	младенец	на	прогулке	или	ползком	от	гангстеров	смотреть	онлайн	
  bachelorette	party	itinerary	template	free	
  tipos	de	diagnostico	empresarial	pdf	
  wiwutiwozipabelagejija.pdf	
  bivefas.pdf	
  62236912703.pdf	
  160b42b60b643c---nijibivir.pdf	
  heart	of	the	dragon	pdf	
  nunisigedopavenexinakalum.pdf	
  back	to	back	gaming	
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Continue makalah etika komunikasi pdf efektif dalam islam di media sosial organisasi bisnis massa politik oleh nama aplonaris a farani nim jurusan prodi agibisnis penyuluhan dan pertanian fakultas universitas nusa cendana kupang bab i pendahuluan latar belakang kehidupan sehari hari manusia tidak akan pernah lepas dari mulai kita bangun tidur sampai kemudian tertidur kembali selalu menjadi kegiatan utama entah itu verbal atau non antar pribadi hal seperti ini memang telah kodrat sebagai seorang yang dapat hidup sendiri membutuhkan orang lain disekitar walaupun hanya untuk sekedar melakukan obrolan basa basi karena adalah makhluk interaksi itulah lambat laun menciptakan nilai bersama disebut kebudayaan terbentuk tersebut terdapat beberapa kaidah bertujuan mengatur tata cara berkomunikasi sesama tanpa menyakiti hati menjunjung tinggi sebuah tanda penghargaan pada lawan bicara namun terkadang pemakaian sesuatu anggap berakibat menyenangkan menimbulkan kesalahpahaman mengapa bisa terjadi p...

no reviews yet
Please Login to review.