jagomart
digital resources
picture1_Etika Pdf 62916 | 19211 3 Bab Iii


 126x       Tipe PDF       Ukuran file 0.50 MB       Source: perpustakaan.pancabudi.ac.id


File: Etika Pdf 62916 | 19211 3 Bab Iii
32 bab iii etika bisnis islam dalam transaksi jual beli online produk hwi a etika bisnis islam secara umum etika berasal dari bahasa yunani ethichos berarti adat kebiasaan disebut juga ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 25 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                                                                                                                                                                                 32 
                                                
                                                                                                                          BAB III 
                                                         ETIKA BISNIS ISLAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE 
                                                                                                                  PRODUK HWI 
                                                      A.  Etika Bisnis Islam Secara Umum   
                                                             Etika berasal dari bahasa Yunani “ethichos” berarti adat kebiasaan, disebut 
                                               juga dengan moral, dari kata tunggal mos, dan bentuk jamaknya mores yang berarti 
                                                                                 33
                                               kebiasaan, susila.  Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia etika berarti ilmu tentang 
                                                                                                                                                                                                  34
                                               apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban (moral)”.  
                                                              Dalam bahasa  Arab  etika  Islam  sama  artinya  dengan  Akhlak  jamak  dari 
                                               Khuluqun  yang  berarti  budi  pekerti,  perangai,  tingkah  laku  atau  tabiat.  Kalimat 
                                               tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalqun, yang berarti 
                                               kejadian,  serta  erat  hubungannya  dengan  khaliq  (Pencipta)  dan  makhluq  (yang 
                                               diciptakan).  
                                                             Perumusan  pengertian  Akhlak  timbul  sebagai  media  yang  memungkinkan 
                                                                                                                                                          35
                                               adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluq.  Etika juga termasuk bidang 
                                               ilmu yang bersifat normatif, karena berperan menentukan apa yang harus dilakukan 
                                               atau tidak boleh dilakukan oleh seorang individu.36 
                                                     33                                                                                                                                                                                     
                                                        Zainudin Ali, “Pendidikan Agama Islam”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm 29. 
                                                     34
                                                         Departemen Pendidikan Nasional, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, (Jakarta: PT  Gramedia 
                                               Pustaka Utama,2008), Cet. 4, hlm 383. 
                                                     35
                                                        Hamzah Ya’qub, “Etika Islam”, CV. Diponegoro,( Bandung, 1985),hlm 11-12. 
                                                     36
                                                        Rafik Issa Beekum, “Etika Bisnis Islami”, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2004,) hlm 3. 
                                                                                                                          32 
                                                                                                                                                                                                                 33 
                                                
                                                             Dalam perkembangan selanjutnya kata etika lebih banyak berkaitan dengan 
                                                                                                                                                                                                       37
                                               ilmu filsafat. Oleh karena itu standar baik dan buruknya adalah akal manusia.  Etika 
                                               pada  umumnya  didefinisikan  sebagai  suatu  usaha  yang  sistematis  dengan 
                                               menggunakan  rasio  untuk  menafsirkan  pengalaman  moral  individual  dan  sosial 
                                               sehingga, dapat menetapkan aturan untuk mengendalikan perilaku manusia serta nilai-
                                                                                                                                                                          38
                                               nilai yang berbobot untuk dapat dijadikan sasaran dalam hidup.     
                                                             Menurut  Suparman  Syukur  dalam  bukunya  yang  berjudul  Etika  Religi 
                                               menjelaskan bahwa istilah etika juga sering digunakan dalam tiga perbedaan yang 
                                               saling terkait, pertama merupakan pola umum atau jalan hidup, kedua seperangkat 
                                               aturan atau “kode moral”, dan ketiga penyelidikan tentang jalan hidup dan aturan-
                                                                                39
                                               aturan perilaku”.  Menurut Franz Magnis Suseno etika merupakan ilmu atau refleksi 
                                               sistematik  berkaitan  dengan  pendapat-pendapat,  norma-norma,  dan  istilah-  istilah 
                                                           40
                                               moral.   
                                                             Sonny Keraf memberikan penjelasan pengertian etika sebagai filsafat moral 
                                               adalah  refleksi  kritis  dan  rasional  mengenai  nilai  dan  norma  yang  menyangkut 
                                               bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia dan mengenai  masalah masalah 
                                                                                       41
                                               kehidupan manusia.  Menurut Johar Arifin etika adalah seperangkat nilai tentang 
                                               baik, buruk, benar dan salah yang berdasarkan prinsip-prinsip moralitas, khususnya 
                                               dalam perilaku dan tindakan. 
                                                     37                                                                                                                                                                                     
                                                        Zainudin Ali, “Pendidikan Agama Islam”, hlm 29. 
                                                     38
                                                        O.P. Simorangkir, “Etika Bisnis, Jabatan dan Perbankan”,( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 
                                               2003),hlm  3. 
                                                     39
                                                        Suparman Syukur, “Etika Religius”, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2004), hlm 1. 
                                                     40
                                                        Franz Magnis Suseno, “Etika Jawa”, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001), hlm 6. 
                                                     41
                                                        Sonny Keraf, “Etika Bisnis”, (Yogyakarta: Kanisius, 1998), hlm 15. 
                                                
                                                                                                                                                                                                                 34 
                                                
                                                              Sehingga  Etika  adalah  salah  satu  faktor  penting  bagi  terciptanya  kondisi 
                                               kehidupan manusia yang lebih  baik.42 Sedangkan Menurut Imam Ghozali dalam 
                                               bukunya Ihya’ Ulumuddin mendefinisikan etika sebagai sifat yang tetap dalam jiwa, 
                                               yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dan tidak membutuhkan 
                                                              43
                                               pikiran.  
                                                             Sokrates  menyatakan  bahwa  etika  (moral)  berhubungan  erat  dengan 
                                               pengetahuan manusia. Apabila manusia memiliki pengetahuan yang baik maka ia akan 
                                               memiliki sikap hidup yang penuh rasa keagamaan yang nantinya membentuk moral 
                                               yang baik atau kebajikan (arete) sehingga akan mencapai kesempurnaan manusia 
                                               sebagai manusia. Seseorang yang memiliki etika baik akan memiliki.44 
                                                             Definisi lain menyatakan bahwa etika berasal dari bahasa yunani ethos. Secara 
                                               etimologis, etika bermakna watak, susila, adat. Sedangkan sscara terminologis, dapat 
                                               diartikan: (1) menjelaskan arti baik atau buruk, (2) menerangkan apa yang seharusnya 
                                               dilakukan,  (4)  menunjukkan  apa  yang  harus  dilakukan.  Dengan  demikian,  dapat 
                                               disimpulkan bahwa etika adalah seperangkat nilai  yang merupakan hasil gagasan 
                                               manusia mengenai tata aturan yang berkaitan dengan prilaku manusia dan menjadi 
                                                                                                                                                                                                                  45
                                               layak, wajar, sehingga bias diterima suatu komunitas pada ruang dan waktu tertentu.  
                                                
                                                             Ada beberapa persamaan antara akhlak, moral, dan etika adalah: Pertama, 
                                               akhlak,  etika  dan  moral  mengacu  pada  ajaran  atau  gambaran  tentang  perbuatan, 
                                                     42                                                                                                                                                                                     
                                                        Johan Arifin, “Fiqih Perlindungan Konsumen”, (Semarang : Rasail, 2007),hlm  63-64. 
                                                     43
                                                         Ali Hasan, “Manajemen Bisnis Syari’ah Kaya di Dunia Terhormat di Akhirat”, (Yogyakarta: 
                                               Pustaka Pelajar, 2009), hlm 171. 
                                                     44
                                                        Asmoro Acmadi, “Filsafat Umum”, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997), hlm 47. 
                                                     45
                                                        Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya, “Akhlak Tasawuf”, (Surabaya: IAIN SA 
                                               Press, 2011), hlm 59-60. 
                                                
                                                                                                                                                                                                                 35 
                                                
                                               tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik. Kedua, akhlak, moral dan etika merupakan 
                                               prinsip  atau  aturan  hidup  manusia  untuk  mengukur  martabat  dan  harkat 
                                               kemanusiaannya. Ketiga, akhlak, moral dan etika seseorang atau sekelompok orang 
                                               tidak semata-mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, statis, dan konstan, 
                                               tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang.  
                                                             Perbedaan antara akhlak, moral dan etika adalah: akhlak tolak ukurnya dengan 
                                               menggunakan  Al-Qur’an  dan  Sunnah.  Etika  tolak  ukurnya  adalah  dengan 
                                               menggunakan pikiran atau akal. Sedangkan moral tolak ukurnya dengan menggunakan 
                                               norma hidup yang ada dalam masyarakat.46 
                                                             Namun secara substantif sebenarnya apa yang disebut dengan etika, moral, 
                                               akhlak dan adab mempunyai arti dan makna yang sama, yaitu sebagai jiwa (ruh) 
                                               suatu tindakan, dengan tindakan itu perbuatan akan dinilai, karena setiap perbuatan 
                                               pasti  dalam  praktiknya  akan  diberi  predikat-  predikat  sesuai  dengan  nilai  yang 
                                               terkandung dalam perbuatan itu sendiri, baik predikat right (benar) dan predikat wrong 
                                               (salah).  Jika  dalam  etika  penilaian  baik  buruk  berdasarkan  akal  pikiran,  moral 
                                               berdasarkan kebiasaan umum yang berlaku umum dimasyarakat, maka padaakhlak dan 
                                               adab ukuran yang digunakan untuk menentukan baik buruk adalah Al Qur’an dan 
                                                           47
                                               Hadis.  
                                                
                                                
                                                     46                                                                                                                                                                                     
                                                        Rosihon Anwar, “Akhlak Tasawuf”, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm 19-20. 
                                                     47
                                                        Abudin Nata, “Akhlak Tasawuf”, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), hlm 97. 
                                                
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Bab iii etika bisnis islam dalam transaksi jual beli online produk hwi a secara umum berasal dari bahasa yunani ethichos berarti adat kebiasaan disebut juga dengan moral kata tunggal mos dan bentuk jamaknya mores yang susila kamus besar indonesia ilmu tentang apa baik buruk hak kewajiban arab sama artinya akhlak jamak khuluqun budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat kalimat tersebut mengandung segi persesuaian perkataan khalqun kejadian serta erat hubungannya khaliq pencipta makhluq diciptakan perumusan pengertian timbul sebagai media memungkinkan adanya hubungan antara termasuk bidang bersifat normatif karena berperan menentukan harus dilakukan tidak boleh oleh seorang individu zainudin ali pendidikan agama jakarta bumi aksara hlm departemen nasional pt gramedia pustaka utama cet hamzah ya qub cv diponegoro bandung rafik issa beekum islami yogyakarta belajar perkembangan selanjutnya lebih banyak berkaitan filsafat itu standar buruknya adalah akal manusia pada umumnya didefinisi...

no reviews yet
Please Login to review.