Authentication
176x Tipe PDF Ukuran file 0.61 MB Source: ono.suparno.staff.ipb.ac.id
- PROFESI (1) PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI Merupakan suatu bentuk / jenis pekerjaan DAN ETOS KERJA (task, job, job, employment, occupation) Merupakan keahlian/keterampilan yang dilandasi oleh pengetahuan dan etos kerja Disusun dan disajikan oleh: Ir.H.Achmadi Partowijoto,PU- Merupakan suatu mata pencaharian atau SDA,IPU.MAsr. sumber penghasilan tetap bagi seseorang Anggota Dewan Penilai Sertifikasi, HATHI Merupakan pekerjaan yang ditekuni dalam Anggota Majelis Penilai IP, PII jangka waktu lama, bahkan seumur hidup Anggota Dewan SDA Nasional Master Asesor, BNSP 1 4 . MATERI PROFESI (2) Memiliki standar mutu, tidak bersifat rutin I. PROFESIONALISME Memiliki etika profesi / kode etik profesi II. ETIKA PROFESI Tidak terbatas secara vertikal dan horizontal III. ETOS KERJA Tidak melanggarperaturan perundang-2an Tidak bertentangan dengan moralitas/budaya Berkembangsesuaidengankemajuaniptek 2 5 I. PROFESIONALISME PROFESIONALISME (1) Kinerja (unjuk kerja, performansi), yang menunjukkan kemampuan untuk melakukan tugas / pekerjaan Mencakup tiga matra, yaitu: matra kognitif (pengetahuan), matra afektif (sikap) dan matra psikomotorik (keterampilan) Berlaku untuk semua tingkat / jenjang pendidikan / pelatihan atau keahlian / keterampilan 3 6 1 - SDM PROFESIONAL (1) PROFESIONALISME (2) Sumberdayamanusiaprofesional : Memerlukan landasan/ penguasaanilmu Mempraktikkan keahlian dan/atau pengetahuantertentu/khusus keterampilan sesuai bidang profesinya Mandiri dan bertanggung jawab, terseleksi Memiliki sikap dan etos kerja yang melalui akreditasi dan sertifikasi mencakupkeahliandan keterampilan Mengikuti kemajuan/ perkembangan ilmu Memperhatikanprinsip efisiensi, efektivitas pengetahuandanteknologi danproduktivitas Bertumpupadakompetensidandiukur Bedadenganorang yang mengerjakan berdasar bakuan kompetensi sesuatu sebagai hobi 7 10 SDM PROFESIONAL (2) PROFESIONALISME (3) Menurut Prof. A. Marston (Dean of SDM profesional adalah pelaku profesi yang mampu : Engineering, Iowa State College, USA), profesionalisme harus: Mengembangkan keteknikan dan menerapkan secara berkelanjutan Merupakan suatu panggilan hati nurani Mensintesiskan berbagai informasi untuk Terorganisasi dan dilandasi pendidikan tinggi melakukanrancangan/rekayasa Mencakup pengalaman luas dan terstruktur Menerapkan kaidahketeknikan untuk tugas/ Terseleksi melalui kompetisi yang sehat pekerjaan hal yang belum pernah ditangani 8 11 PROFESIONALISME (4) SDM PROFESIONAL (3) Profesionalisme menuntut syarat-2 berikut: Menerapkan pandangan sistemik dan terpadu Dasar pengetahuan & keahlian memadai dalam memanfaatkan peluang Orientasi pengabdian pada masyarakat Mengelola dan menggunakan data yang Pengakuan, signifikansi & interdependensi terkait dengan profesinya Pengambilan keputusan & alih wewenang Menyelenggakan manajemen dan Hubungan adil antara pemberi & penerima kepemimpinanuntuk meneraplkan ilmu Peraturan & tata cara pelaksanaan profesi pengetahuan guna kepentingan masyarakat 9 12 2 - SDM PROFESIONAL (4) SDM PROFESIONAL (6) SDMprofesionaldituntut berperilaku: Ciri-ciri SDM profesional : Proaktif, yang berarti fokus pada lingkar Bekerja secara efisien, efektif dan produktif pengaruh (focus on circle of influence) Mandiri, tidak tergantung pada atasan/orang lain Merespon sesuaidengan nilai (responding to value) Mampubersaingmelaluikompetisiyang sehat Menerima tanggungjawab (accepting Memiliki kemampuanmanajemendibidang responsibility) profesinya (managerial skill) Menjadi tokoh transisional untuk kemanfaatan kelompok(transitional figure) Memiliki kemauan untuk belajar seumur hidup _____________ (life time education) Covey, S.R. (1995) 13 16 PROAKTIF VERSUS REAKTIF PIRAMIDA PROFESIONAL Proaktif Reaktif Attitude etika, responsibilitas, Lingkar Pengaruh liabilitas, akuntabilitas, (circle of influence) integritas Lingkar Peduli (circle of concern) komunikasi teknis (teori, praktik) interpersonal, hukum, lingkungan Lingkar Pengaruh besar Lingkar Pengaruh kecil manajemen sosial, ekonomi 14 17 Knowhow/Skill Knowwhat/Knowledge SDM PROFESIONAL (5) ATRIBUT PROFESIONAL Tujuh atribut SDM profesional dibidang teknik : Selain proaktif, tenaga profesional harus: Attitude (integrity,commitment,flexibility,reliability) Berorientasai pada hasil akhir (outcome) Knowledge & skill (fundamental & application) Mendahulukan hal-hal yang penting Intellectual skill (communication, logical thinking) Mencari penyelesaian saling menguntungkan (win-win solution) Engineering practice (standard & code of ethics) Memahamiterlebihdulu, baru menuntut untuk Business practice (quality control, competitive) difahami History and culture (national and international) Senantiasamengupayakansinergidalam Foreign language (international career) melaksanakantugasdanpekerjaan ____________ Subroto, W. (2000) 15 18 3 - PRINSIP SDM PROFESIONAL INSINYUR : PELAKU PROFESI 5-C: senantiasa bekerja: Mengembangkan teknik keinsinyuran dan menerapkan secara berkelanjutan sesuai kompetensinya (Competency) Menerapkan kaidah keinsinyuran untuk dengankonsepmatang (Conceptual) menanganai hal-hal yang belum pernah dialami secaraberkesinambungan (Consistent), Memiliki kemampuan manajemen dan kepemimpinan dalam pemanfaatan sumber membangunkerjasama (Cooperative) daya guna memenuhi kebutuhan masyarakat menepatikesanggupan (Committed) Mensintesis informasi untuk merancang/mere- dan mampumelakukan tugas/pekerjaandengan: kayasa guna menangani berbagai masalah Menerapkan pandangan sistemik dan Cepat(quickly), tetapi Akurat (accurately), pendekatan terpadu dalam memanfaatkan Ekonomis(economically), tetapi Aman (safely) peluang untuk menghasilkan luaran nyata 19 22 PILIHAN BAGI TENAGA AHLI PARAMETER MUTU INSINYUR (1) Penerapan Ilmu Dasar dan Keinsinyuran Seorang tenaga ahli dapat bekerja sebagai: Kemampuan merancang dan melaksanakan Profesional, yang memanfaatkaniptek penelitian sebagai faktor ekonomi Kemampuan merekayasa sistem, komponen dan Teknolog,yang memanfaatkaniptek sebagai proses faktor produksi Kemampuan menangani masalah keinsinyura Teknokrat, yang memanfaatkaniptek sebagai Kemampuan bekerja sama antar kejuruan faktor politik Kemampuan interaksi sosial termasuk Ilmuwan, yang dimanfaatkanuntuk melakukan berkomunikasi tugas mengembangkan iptek 20 23 PARAMETER MUTU INSINYUR (2) KOMPETEN PROFESIONAL Ketaatan pada kode etik insinyur dan tatalaku Proses menujuSDM profesional: profesional Graduate Expert Professional Pemahaman dampak sosial, lingkungan dan Orang mahir dapat disebut kompeten, belum global pantas disebut profesional, bila tidak Kesadaran dan kemauan untuk meningkatkan menerapkanstandar teknis & etika profesi kemampuan Tenaga profesional hanya menyatakan Pemahaman akan hal ikhwal mutakhir pendapat yg dapat dipertanggungjawabkan Keterampilan dalam praktek keinsinyuran Tenaga profesional tidak bicara vokal, kecuali bila menjadi pedagang atau politikus 21 24 4
no reviews yet
Please Login to review.