Authentication
210x Tipe PDF Ukuran file 0.53 MB Source: biologi.uin-malang.ac.id
PETUNJUK PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN OLEH : TIM PENGAMPU JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2017 PRAKTIKUM I TEKNIK SAMPLING HEWAN BERGERAK A. DASAR TEORI Besarnya populasi suatu spesies hewan yang bergerak, seperti ikan, burung atau mamalia kecil dapat diduga dengan menggunakan Metode Capture-Recapture (menangkap dan melepaskan kembali). Terdapat beberapa metode Capture-Recapture antara lain: 1. Metode Lincoln-Peterson Metode ini pada dasarnya menangkap sejumlah individu dari suatu populasi hewan, kemudian dilakukan penandaan pada hewan yang tertangkap dan dilepaskan kembali dalam periode waktu yang pendek. Setelah beberapa hari di lakukan pengambilan (penangkapan) kedua terhadap sejumlah individu dari populasi yang sama. Dari penangkapan kedua ini, lalu diidentifikasi individu bertanda yang berasal dari penangkapan pertama dan individu yang tidak bertanda dari hasil penangkapan kedua. Dari dua kali hasil penangkapan, dapat diduga kelimpahan populasi (N), dengan rumus sebagai berikut: M n N= R Keterangan: N : kelimpahan populasi M : jumlah individu yang tertangkap pada penangkapan pertama (dan diberi tanda) n : jumlah individu yang tertangkap pada penangkapan kedua (terdiri dari individu yang tidak bertanda dan yang bertanda hasil penangkapan pertama) R : individu yang bertanda dari penangkapan pertama yang tertangkap kembali pada penangkapan kedua Standard Error (SE) pada metode Lincoln-Peterson dihitung menggunakan rumus: SE = M+1 (n+1) M−R (n−R) 2 R+1 R+2 Setelah diketahui SE, kemudian ditentukan selang kepercayaannya (t) = (df, ά). Pada tabel Distribusi t, dengan df (derajat bebas) = ω dan ά (tingkat signifikansi) = 0,05 diperoleh t = 1,96. N ± (t) (SE) 1 Jadi: Batas atas kelimpahan populasi = N + 1,96 (SE) Batas bawah kelimpahan populasi = N – 1,96 (SE) 2. Metode Schnabel Pada metode ini, penangkapan, penandaan dan pelepasan kembali hewan dilakukan lebih dari 2 kali. Untuk setiap periode sampling, semua hewan yang belum bertanda diberi tanda dan dilepaskan kembali. Dengan cara ini kelimpahan populasi dapat diduga dengan rumus: (ni Mi) N= Ri Keterangan: N : kelimpahan populasi Mi : jumlah individu bertanda yang tertangkap sebelum periode ke-i ni : jumlah individu yang tertangkap pada periode ke-i Ri : jumlah individu yang tertangkap kembali pada periode ke-i Kesalahan baku (Standard Error = SE) dihitung dengan rumus resiprok dari kelimpahan populasi 1 , yaitu: N 1 Ri SE = 2 N ni Mi 1 1 Batas atas = + t (0,975, n-1) (SE) N 1 N 1 Batas bawah = - t (0,975, n-1) (SE) N N Jadi: 1 Batas atas kelimpahan populasi = 1 batas bawah N Batas bawah kelimpahan populasi = 1 1 batas atas N B. TUJUAN Mengestimasi kelimpahan populasi katak yang terdapat di kampus UIN Maliki Malang. C. ALAT DAN BAHAN 1. Alat tulis menulis 5. Lampu senter 2. Sarung tangan 6. Tongkat 3. Kutex 7. Populasi katak 2 D. CARA KERJA 1. Dilakukan penangkapan katak di tempat yang telah ditentukan. 2. Individu katak yang berhasil ditangkap ditandai dengan menggunakan kutex. 3. Setelah proses penandaan selesai, katak yang tertangkap dilepas kembali. 4. Dilakukan pengamatan terhadap katak 2 hari sekali sebanyak 5 kali. 5. Pada pengamatan kedua dan seterusnya dilakukan penangkapan kembali terhadap populasi katak yang ada di tempat pengamatan sebelumnya. 6. Dilakukan identifikasi terhadap katak yang telah diberi tanda pada penangkapan sebelumnya dan yang belum bertanda pada saat pengamatan. 7. Data hasil pengamatan populasi katak dimasukkan pada tabel berikut: Tabel 1.1 Hasil pengamatan populasi katak di kampus UIN Maliki Malang Jumlah Jumlah katak yang Jumlah katak Jumlah katak Pengamatan katak tertangkap kembali yang diberi bertanda sblm (ni) (Ri) tanda ke-i (Mi) I 42 0 42 0 II 30 14 16 42 III 55 23 22 58 IV 60 45 15 80 V … … … … VI VII 8. Kelimpahan populasi katak dianalisis dengan menggunakan Metode Lincoln-Peterson dan Metode Schnabel. E. CATATAN .............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. 3
no reviews yet
Please Login to review.