Authentication
249x Tipe PDF Ukuran file 0.34 MB Source: sc.syekhnurjati.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Komunikasi Massa 2.1. 1 Pengertian Komunikasi Massa Istilah komunikasi massa yang muncul pertama kali pada akhir tahun 1930-an memiliki banyak pengertian sehingga sulit untuk menyederhanakan definisi komunikasi massa. Kata „massa‟ menggambarkan sesuatu (orang atau barang) dalam jumlah besar, sementara „komunikasi‟ mengacu pada pemberian dan penerimaan arti, pengiriman dan penerimaan pesan (Morrisan, dkk 2010:7). Definisi massa yang paling sederhana tentang komunikasi massa dirumuskan Bittner (1980:10) yang dikutip oleh Jalaludin Rakhmat (2003:188) : “Mass communication is massages communicated through a mass medium to a large number of people” (komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang). Ahli komunikasi massa yang lain mendefinisikan komunikasi dengan memperinci karakteristik komunikasi massa. Gerbner (1967) menulis, “mass communication is the technologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies” (komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri) (Rakhmat, 2003:188). Terdapat banyak definisi mengenai komunikasi massa dari berbagai ahli diantaranya adalah : Werner I. Severin dan James W. Tankard, Jr dalam bukunya, communication Theories, Origins, methods, Uses, mengatakan sebagai berikut: “Mass communication is part skill, part art, and part science. It is a skill in the sense that it involves certain fundamental learnable techniques such of focusing a television camera, operating a tape recorder or taking notes during an interview. It si art in the sense that it involves creative challenges such as writing a script for a television program, developing an aesthetic layout for a magazine and or coming up with a catchy lead for a news story. It is science in the sense that there are certain principles involved in how communication works that can be verivied and used to make things work better” (komunikasi massa adalah sebagian keterampilan, sebagian seni dan sebagian ilmu. Ia adalah keterampilan dalam pengertian bahwa ia meliputi teknik-teknik 6 7 fundamental tertentu yang dapat dipelajari seperti memfokuskan kamera televisi, mengoperasikan tape recorder, atau mencatat ketika berwawancara. Ia adalah seni dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangan-tentangan kretif sepperti menulis skrip untuk program televisi, mengembangkan tata letak yang estetis untuk iklan majalah, atau menampilkan teras berita yang yang memikat bagi sebuah kisah berita. Ia adalah ilmu dalam pengertian ia meliputi prinsip-prinsip tertentu tentang bagaimana berlangsungnya komunikasi yang dapat dikukuhkan dan dipergunakan untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik) (dalam Effendy, 1998: 21) Joseph A Devito dalam bukunya, Communicology: An Introduction to the Study of Communication, menampilkan definisinya mengenai komunikasi massa dengan lebih tegas, yakni sebagai berikut : “First, mass communication is communication addressed to the masses, to an extremely large audience. This ddoes not mean that the audience includes all people or everyone who watches television; rather it means an audience that is large and generally rather poorly defined. Second, mass communication is communication mediated by audio and/or visual transmitters. Mass communication is perhaps most easily and most logically defined by its forms; television, radio, newspapers, magazines, films, books, and tapes” (Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa kepada khalyaka yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya untuk sukar didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar- pemancar yang audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya: televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku dan pita) (dalam Effendy, 1998: 21) Burhan Bungin (2006:71) menjelaskan bahwa komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. 2.1. 2 Ciri-Ciri Komunikasi Massa Denis McQuail menjelaskan ciri dari komunikasi massa yang telah dirangkum oleh Morissan dalam bukunyaa Teori Komunikasi Massa (2010:9) yaitu : Ciri utama yang paling jelas yang dimiliki media massa adalah bahwa institusi ini dirancang untuk menjangkau masyarkat luas. Pengirim, dalam hal ini adalah organisasi media massa atau komunikator professional seperti wartawan, penyiar, produser, artis dan sebagainya yang bekerja untuk organisasi media massa yang bersangkutan. Pengirim dapat pula terdiri atas suara-suara di masyarakat yang iberikan kesempatan untuk menggunakan saluran 8 media massa, baik dengan cara membayar ataupun gratis, seperti pemasangan iklan, politisi, pendakwah, pejabat dan sebagainya. Hubungan antara pengirim dan penerima bersifat satu pihak (one sided) dan tidak itujukan kepada orang-orang tertentu saja (impersonal) dan terdapat jarak sosial dan jarak fisik yang memisahkan kedudukan pengirim dan penerima pesan. Pengirim pesan biasanya memiliki lebih banyak otoritas, keahlian dan juga gengsi (prestige) dibandingkan penerima pesan. Hubungan antara pengirim dan penerima pesan tidak saja bersifat asimetris, namun juga kalkukatif dan manipulatif. Pada dasarnya, hubungan anatar pengirim dan penerima pesan adalah bersifat non- moral, yang didasarkan atas jasa yang dijanjikan atau diminta melalui kontrak tidak tertulis, namun tidak ada keharusan untuk memenuhinya. Pesan komunikasi massa memiliki ciri dirancang dengan cara yang sudah distandarkan (produksi massa) dan kemudian diproduksi dalam jumlah banyak. Audien media massa terdiri atas kumpulan besar orang yang terletak tersebar dan bersifat pasif karena tidak memiliki kesempatan untuk memberikan respons atau berpartisipasi dalam proses komunikasi dengan cara yang alami (orisinil). Audien media massa pada umumnya mmenyadari bahwa mereka adalah bagian dari audien yang lebi besar, namun mereka memiliki hubungan atau pengetahuan yang terbatas dengan audien lainnya. Audien yang bersifat massa itu terbentuk untuk sementara waktu karena adanya hubungan yang bersifat serentak dengan pengirim (sumber), sedangkan eksistensi audien itu sendiri tidak pernah ada kecuali alam catatan industri media. Menurut Onong Uchjana Effendy yang dikutip oleh Wardhani (2008:22) komunikasi massa atau komunikasi melalui media massa mempunyai ciri/karakteristik sebagai berikut : 1. Prosesnya berlangsung satu arah 2. Komunikatornya melembaga 3. Pesannya bersifat umum dan untuk kepentingan umum 4. Medianya menimbulkan keserempakan 5. Komunikannya/publiknya heterogen. 2.1. 3 Fungsi Komunikasi Massa Lasswell dalam Wright (1985:7-8) menyebut tiga fungsi pokok komunikasi masssa (media massa) yaitu: (1) fungsi pengawasan lingkungan (surveillance); (2) fungsi hubungan (correlation); (3) fungsi transmisi warisan sosial (social heritage) dari generasi ke generasi berikutnya. Kemudian Wright (1985:8) menambahkan fungsi keempat yaitu fungsi hiburan (entertaintment), 9 demikian juga Lazarsfeld dan Merton menyebut lagi satu fungsi media massa yaitu memberi status (status conferral), yang artinya orang atau lembaga yang dimuat atau disiarkan nama dan gambarnya oleh media massa (dalam Arifin, 2010: 143). Fungsi media massa secara universal yaitu : 1. Fungsi menyiarkan informasi (to inform) 2. Fungsi mendidik (to educate) 3. Fungsi menghibur (to entertain) 4. Fungsi mempengaruhi (to influence) (Wardhani, 2008:25) 2. 2 Media Massa 2.2.1 Pengertian Media Massa Penyebaran pesan dalam komunikasi massa menggunakan alat bantu berupa media massa. Sebab komunikasi massa sendiri, secara sederhana, berarti kegiatan komunikasi yang menggunakan media (communicating with media) (Muhtadi, 1999:73). Dalam komunikasi massa, si pengirim (atau sumber) menaruh pesan melalui apa yang disebut saluran atau medium. Suatu medium adalah sebuah cara atau alat yang menyampaikan sebuah pesan sampai kepada seorang khalayak. (Bentuk jamak dari kata medium adalah media; istilah media digunakan untuk menunjuk lebih dari satu media) (Shirley Biagi, 2010:10) Media massa merupakan media komunikasi dan informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula (Burhan Bungin, 2007:72). Media massa sendiri dalam kajian komunikasi massa sering dipahami sebagai perangkat-perangakat yang diorganisir untuk berkomunikasi secara terbuka dan pada situasi yang berjarak kepada khalayak luas dalam waktu yang relatif singkat (Mc.Quail, 2000:17). Tanpa saluran/ media, pesan-pesan tidak dapat menyebar secara cepat dan luas (Wiryanto, 2000: 7). Media massa terdiri atas pers, film, radio, dan televisi. Pers dikenal sebagai media cetak, sedangkan radio, film, dan televisi dikenal sebagai media elektronik. Pers sebagai media cetak yang mencakup surat kabar dan majalah yang hanya dapat dilihat oleh mata saja (the visual media). Sedangkan radio hanya dapat didengar saja (the auditif media). Film dan televisi merupakan media yang sekaligus dapat ditangkap oleh mata dan telinga, dan bahkan kelihatan hidup (the audio visual media). Dewasa ini juga berkembang media
no reviews yet
Please Login to review.