Authentication
226x Tipe DOCX Ukuran file 0.03 MB Source: unars.ac.id
ANALISIS PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN PASAR MODERN (Studi Deskriptif Pasar Tradisional Sumberkolak Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo) Hasan Muchtar Fauzi Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Unars Situbondo Hasanmuchtar.fauzi77@yahoo.co m Abstrak Pasar modern semakin pesat perkembangannya, seperti halnya Alfamart dan Indomart yang menawarkan model berbelanja secara praktis dan menyenangkan bagi konsumen. Akibatnya, daya beli masyarakat terhadap pasar tradisional menurun tiap tahunnya. Oleh sebab itu pasar tradisional dituntut untuk bersaing dengan pasar modern. Fokus penelitian ini yaitu pembenahan terhadap pasar tradisional di wilayah Situbondo dan diantaranya adalah pasar Sumberkolak. Peran pemerintah daerah dan kreativitas pedagang merupakan faktor dalam mengembangkan dan menjalankan pasar tradisional. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa perlu dilakukan perubahan paradigma pengelolaan pasar, dimana pasar tradisional ditempatkan sebagai investasi jangka panjang yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendistribusikan capital bagi kesejahteraan masyarakat. Selain itu peraturan yang terkait dengan pengelolaan pasar harus ditegakkan konsisten. Oleh karena itu pembenahan pasar tradisional harus dilakukan bersama – sama, baik oleh pengelola pasar itu sendiri maupun pihak pedagang yang harus kompetitif dalam menjalankan persaingan bisnisnya. Keywords : Daya saing, Pasar Modern, Pasar Tradisional. PENDAHULUAN seperti pasar modern. Pesatnya pertumbuhan Hingga saat ini perkembangan pasar modern membuat kota-kota besar dan perekonomian di Indonesia bisa ditandai oleh sedang di Indonesia makin bersinar gemerlap. maraknya pembangunan pusat perdagangan. Akan tetapi kompetisi yang tidak berimbang Bentuk fisik pusat perdagangan bisa dibagi serta kesuksesan ekspansi pasar modern di menjadi dua, yaitu pasar tradisional dan pusat berbagai tempat, tidak menutup kemungkinan perbelanjaan swalayan modern. Banyaknya jumlah pasar tradisional yang gulung tikar pusat perbelanjaan modern yang memiliki akan terus bertambah. Keberadaan pasar persamaan fungsi dengan pasar tradisional tradisional terancam karena semakin maka menimbulkan persaingan antara menjamurnya swalayan dengan sistem keduanya. Perbedaan yang mencolok antara waralabanya yang mampu mempenetrasi pasar tradisional dengan pasar modern adalah konsumen kepelosok Desa. dari sarana-prasarananya. dan akhirnya Menurut riset AC Nielsen pada tahun berujung pada tingkat pelayanan. Keterbatasan 2006 menunjukkan bahwa pangsa pasar sarana prasarana yang ada di pasar tradisional modern meningkat 11.8% selama lima tahun berdampak pula pada tingkat kepuasan terakhir. Jika pangsa pasar dari pasar modern konsumen menjadi rendah. Bagi konsumen pada tahun 2001 adalah 24.8% maka pangsa tentu akan memilih alternatif lain yang lebih pasar tersebut menjadi 32.4% tahun 2005. Hal memuaskan dalam kenyamanan berbelanja ini berarti bahwa dalam periode 2001/2006, 30 sebanyak 11.8% konsumen ritel Indonesia telah meninggalkan pasar tradisional dan METODE PENELITIAN beralih ke pasar modern. Napitupulu (dalam Dalam menentukan model penelitian Pilyang, 2010:20). Jumlah tersebut menggunakan metode kualitatif; yang telah kemungkinan akan terus bertambah seiring disesuaikan dengan permasalahan dan tujuan kehadiran pasar modern yang kian marak. penelitian. Metode kualitatif sebagai prosedur Memang tidak bisa dipungkiri keberadaan penelitian yang menghasilkan data deskriptif pasar modern sudah menjamur disekitar tempat berupa ungkapan atau catatan dari orang-orang tinggal kita. Tempat-tempat tersebut dan perilaku mereka yang terobservasi. menjanjikan berbelanja yang nyaman dengan Pendekatan ini diarahkan pada keadaan- harga yang tidak kalah menarik, namun dibalik keadaan dan individu secara holistik (utuh). semua keadaan tersebut menjadikan peritel Jadi pokok kajiannya baik organisasi atau kelas menengah dan bawah mengeluh. individu tidak akan diredusir terlebih dahulu Format ritel modern sekarang sengaja (disederhanakan terlebih dahulu) yang sudah memunculkan toko Midium yang lebih besar direncanakan sebelumnya Bogdan dan Taylor dari Mini Market lanjut Susilo, tetapi lebih (dalam Moleong, 2004:30). kecil dari Super Market. Peritel yang telah Lofland dan Lofland (dalam Moleong, meluncurkan toko Midium adalah Griya 2007:157) mengemukakan bahwa; sumber data Hemat dan Alfamart Midi." Toko medi utama dalam penelitian kualitatif ialah kata- menjadi next generation format ritel modern, kata, dan tindakan tindakan. Bisa juga berupa toko itu tidak kecil dan tidak besar tetapi data tambahan seperti Dokumentasi dan lain- standari ukuran menengah. Melihat kondisi lain. Selain itu sumber datanya adalah yang terjadi pada era modernisasi saat ini, para informan dari kegiatan-kegiatannya yang bisa pedagang di pasar tradisional harus menyadari diamati dan Dokumentasi yang diperlukan bahwa, modernisasi telah merubah pergeseran sebagai penunjang data penelitian. nilai terhadap tempat-tempat perbelanjaan yang menjadi tuntutan dan konsekuensi dari HASIL PENELITIAN DAN gaya hidup, serta pola konsumsi modern sudah PEMBAHASAN berkembang di masyarakat kita, tidak hanya 1. Manajemen Pemerintah Daerah Dalam terjadi di Kota Metropolitan tetapi sudah Mengelola Pasar Sumberkolak. merambah ke Kota kecil di tanah air. Gaya Pasar tradisional Sumberkolak memainkan berbelanja yang dipromosikan pasar modern peran strategis dalam mendokrak sektor begitu hebat oleh berbagai media, dan telah ekonomi mikro masyarakat menengah membuat eksistensi pasar tradisional terusik, kebawah, dan salah satu pasar tradisional namun demikian pasar tradisional harus terbesar di Wilayah Kabupaten Situbondo. mampu bertahan dan bersaing ditengah Tentunya kontribusi pasar Sumberkolak serbuan pasar modern dalam berbagai terhadap Pendapatan Asli Daerah sangat bentuknya. signifikan sekali. Hal tersebut dapat dilihat dari 31 perbandingan dengan (3) tiga pasar tradisional Banyak kendaraan parkir di pinggir jalan lain yang berada di Wilayah Situbondo. Dari raya karena fasilitas parkir yang tersedia masih data primer yang diperoleh dari pengelola belum optimal dan kendaraan bermotor telah pasar pada tahun 2016 disebutkan bahwa target melebihi kapasitas parkir yang di sediakan. Retribusi minimal setiap bulan di pasar Kendalanya menurut petugas pasar, area parkir Sumberkolak adalah Rp.7.500.000, disusul yang letaknya di halaman depan pasar tidak oleh pasar Ardirejo yaitu Rp.6.000.000, dan dikelola dan ditangani oleh petugas pasar, pasar Olean Rp. 1.500.000, sedangkan pasar melainkan ditangani Dinas Perhubungan Waringin Anom Rp.1.200.000. Kelebihan lain (DISHUB), dan pastinya penghasilan dari pasar Sumberkolak adalah luas areanya yang parkir tersebut juga diambil oleh Dinas juga melebihi luas ketiga pasar tersebut atas. Perhubungan. Sebagai pelayan publik, Pemerintah dituntut c. Penarikan Retribusi untuk memberikan yang terbaik bagi Didalam ketentuan umum peraturan masyarakat, salah satunya adalah pengelolaan Retribusi tahun 2001 dijalaskan bahwa; pasar tradiasional Sumberkolak Situbondo, Retribusi adalah pungutan yang pengelolaan pasar tersebut dapat kita uraikan dilakukan/dikenakan pada setiap pedagang menjadi beberapa bagian dibawah ini. yang memanfaatkan fasilitas pasar dengan a. Pengaturan Zonasi menganut sistem komersial. Sedangkan wajib Banyaknya pembangunan swalayan modern Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang yang dekat dengan pasar tradisional menurut undang-undang retribusi Daerah Sumberkolak kian lama dapat mematikan diwajibkan untuk melakukan pembayaran omset penjualan dari pedagang pasar retribusi. Retribusi jasa usaha adalah retribusi tradisional itu sendiri, seperti keberadaan atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh Alfamart dan Indomart yang jaraknya hanya (Pemda), dan Pemeriksaan adalah serangkaian berkisar 30 meter hingga 60 meter dari pasar kegiatan Pemerintah Kabupaten dengan tersebut. Juga di pasar-pasar tradisional menganut prinsip komersial." lainnya nampak sekali keberadaan swalayan Kutipan Pasal diatas menjelaskan bahwa seperti Indormart berlokasi di depan area pasar setiap pedagang yang berjualan di dalam tradisional Olean dengan posisi berhadap- lingkungan pasar tidak terkecuali dan apapun hadapan, juga di pasar Ardirejo dan pasar jenis dagangannya tentu dikenai wajib retribusi Wringin, yang hanya berjarak 20 hingga 30 yang bersifat komersial atau dibayar dengan meter dari area pasar swalayan modern. uang tunai oleh pedagang dan ditandai Tentunya hal tersebut dapat mematikan pangsa pemberian karcis yang sudah ada kelasnya pasar tradisional di pasar Sumberkolak dan tersendiri olch petugas pasar. pasar tradisional lainnya di Wilayah d. Tata Tertib Berjualan dan Penanganan Situbondo. Kebersihan b. Penyediaan Fasilitas 1. Tata tertib berjualan 32 Seperti yang telah dijelaskan di dalam dalam membersihkan sampah di lingkungan Perda No.49 tahun 2001 bahwa aturan Perda pasar. Hal itu bisa di lihat dari cara keseharian berlaku bagi para pedagang dan pengguna jasa mereka dalam menangani dan membersihkan pasar lainnya yang berada dibawah naungan sampah yang ada. Petugas kebersihan tidak Pemerintah Daerah Situbondo. Fakta sepenuhnya membersihkan semua sampah di dilapangan banyak pelanggaran terjadi area pasar. terhadap peraturan pasar tersebut. Kasus 3. Penanganan Keamanan Pasar pelanggaran mengenai tata tertib merupakan Sejak dahulu isu mengenai pengamanan hal yang sering terjadi di pasar Sumberkolak pasar, hampir seluruh pasar tradisional di dan jugapasar pasar lainnya di wiliyah wilayah Situbondo mengalami sistem . Situbondo sekitarnya. pengamanan yang kurang memuaskan, salah 2. Penanganan Kebersihan satunya pasar Sumberkolak. Preman dan Pada umumnya anggapan masyarakat pencopet selalu menghiasi pasar tradisional. terhadap lingkungan pasar tradisional identik Seiring berjalannya waktu kebiasaan buruk dengan kesan kumuh atau kurang kondusif tata tersebut berkurang dan hilang begitu saja. ruang yang tidak teratur/semerawut, sehingga Bahkan pasar yang posisinya dekat dengan sebagian masyarakat yang selektif terhadap Kota Situbondo saat ini hampir tidak ditemui kebersihan enggan berkunjung kepasar preman-preman yang dianggap mengganggu tradisional. Bahkan becek, bau, kotor, dan ketertiban umum tersebut. Oleh sebab itu kasus jalannya yang sempit adalah akibat dari kehilangan yang sering terjadi di pasar ketidak disiplinan para pedagang dan petugas tradisional Sumberkolak dari tahun-ketahun di pasar dalam menjaga tata ruang dan kebersihan claim oleh pedagang penyebabnya adalah di lingkungan pasar. kecerobohan keamanan yang kurang disiplin Bahkan selain tersebut diatas yang dalam mengemban tugasnya sebagai penjaga seringkali menjadi penyebab meluapnya air pasar. sungai kehalaman pasar adalah para petani Pentingnya ikut menjaga keamanan bagi yang mengairi sawahnya secara berlebihan para pedagang. Menjalin kerjasama dan tanpa mempertimbangkan dampaknya. Oleh komunikasi yang baik antara pedagang dengan sebab itu banyak pedagang dan konsumen keamanan sangat diperlukan sekali. Pada mengeluh, karena tidak adanya penanganan tahun-tahun sebelumnya jika dirata-rata serius dari petugas pasar dan pihak pengairan mengenai kasus kehilangan yang terjadi di mengenai renovasi irigasi yang posisinya pasar tradisional Sumberkolak hampir setiap 3 berada di tengah lingkungan pasar yang dapat bulan sekali menimpa para pedagang. Banyak merugikan pedagang karena mengganggu dari mereka mengeluh karena barang aktivitas mereka, terutama pengguna lapak dan dagangannya raib begitu saja, dan juga lesehan di halaman pasar. Kiosnya yang dibobol maling. Hambatan lain mengenai kebersihan 4. Aktivitas Pedagang Dalam Mengelola adalah kurang optimalnya petugas kebersihan dan Mengembangkan Usahanya. 33
no reviews yet
Please Login to review.