Authentication
216x Tipe PDF Ukuran file 0.17 MB Source: repo.itera.ac.id
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Logam aluminium merupakan salah satu logam yang sering dan sangat populer digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Logam ini sering dimanfaatkan sebagai peralatan industri otomotif, bahan pembuatan pesawat terbang dan bahkan banyak peralatan yang kita gunakan sehari-hari menggunakan bahan logam aluminium [1]. Hal ini dikarenakan karakteristik dari logam aluminium itu sendiri yang memiliki berat yang cukup ringan serta mudah untuk dibentuk dan terkhususnya tahan akan dari korosi karena aluminium ini sendiri adalah jenis logam non feros. Aluminium merupakan unsur non ferrous (logam bukan besi) yang paling banyak dimanfaatkan materialnya pada kehidupan sehari-hari. Aluminium seri 1 atau aluminium murni (99,99%) memiliki berat jenis sebesar 2,7 g/cm3, dan titik leleh pada suhu 660 ºC [2]. Tetapi bahan logam aluminium ini sendiri juga memiliki kekurangan, yang di mana sifat dari logam aluminium ini sendiri memiliki kekerasan permukaan yang rendah dan warna aluminium ini sendiri memiliki warna yang kurang menarik atau kusam. Kita ketahui sendiri jika warna yang kusam tentu tidak akan menarik perhatian. Akibatnya, diperlukan perlakuan khusus untuk mengurangi kekurangan aluminium. Metode anodizing merupakan salah satu cara untuk mengurangi keterbatasan logam dengan cara membentuk lapisan oksida. Anodizing merupakan pembentukan lapisan passive atau lapisan oksida pada aluminium, dengan proses elektrokimia serta terkontrol melalui proses-proses sampai terbentuknya lapisan oksida yang berpori. Pada proses elektrokimia terjadi reaksi oksidasi (anoda) dan reduksi (katoda). Anodizing adalah proses yang melibatkan reaksi elektrolisis atau melarutkan salah satu logam, dengan oksigen (O ) yang berasal dari larutan elektrolit asam sulfat (H SO ). Larutan 2 2 4 ini berfungsi sebagai media elektrolit, lalu menghasilkan pembentukan lapisan oksida yang berpori (porous) untuk meningkatkan kekerasan logam 2 [3]. Anodizing (anodizing) merupakan salah satu perkembangan rekayasa material dalam meningkatkan kemampuan mekanik dari logam materialnya, karena mampu memberikan lapisan protektif dan perbaikan penampilan permukaan melalui proses pewarnaan, serta dapat mengubah permukaan aluminium menjadi aluminium oksida. Lapisan pelindung aluminium oksida (Al O ) terbentuk pada permukaan 2 3 aluminium setelah proses anodizing. Lapisan aluminium oksida (Al O ) yang 2 3 dibentuk pada proses anodizing memiliki sifat yang lebih keras daripada lapisan oksida alami. Selain itu, proses anodizing ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan nilai estetika. Hal ini karena permukaan aluminium oksida yang berpori dapat diwarnai dengan proses dyeing. Proses anodizing yang optimal dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti arus, tegangan, jenis bahan yang digunakan, suhu selama proses, waktu perendaman, jenis elektrolit yang digunakan, konsentrasi elektrolit dalam proses anodizing yang diterima. Pelapisan logam aluminium dengan metode anodizing ini juga pada saat ini yang sudah berkembang selain pemanfaatannya untuk meningkatkan sifat mekaniknya kekerasan pada logam, electrical resistance, thermal resistance yang baik, memperindah permukaan logam, meningkatkan ketahanan abrasi/aus dan meningkatkan akan ketahanan dari korosi. Tetapi juga pada saat ini yang sedang berkembang yaitu proses dyeing dan sealing. Proses dyeing adalah pewarnaan pada lapisan passive setelah proses anodizing. Pewarnaan lapisan logam ini sendiri bertujuan untuk memperindah lapisan logam aluminium yang kita ketahui bersama bahwa warna dasar aluminium ini kurang menarik atau kusam, serta untuk menarik daya tarik untuk orang yang melihatnya. Menurut [4] proses dyeing permukaan aluminium oksida didapatkan bahwa warna biru dan magenta melekat dan merata dalam larutan H SO 15%. Kebutuhan rapat arus pada 2 4 proses anodizing agar warna melekat pada permukaan aluminium oksida berbeda-beda. Oleh karena itu dilakukannya penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan parameter-parameter yang optimal pada proses anodizing hingga proses dyeing dan sealing. 3 1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka tujuan penelitian pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut : a. Mengetahui komposisi kimia aluminium yang digunakan pada penelitian tugas akhir ini. b. Mengetahui pengaruh variasi arus terhadap kekerasan lapisan dyeing dengan sealing dan tanpa sealing. c. Mengetahui pengaruh variasi arus terhadap perubahan massa. d. Mengetahui pengaruh variasi arus terhadap ketebalan lapisan dyeing dengan sealing dan tanpa sealing. 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup penelitian pada penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: a. Suhu yang terjadi pada proses anodizing pada suhu kamar 27-40°C. b. Penelitian ini dibatasi pada penelitian tentang hasil komposisi kimia aluminium, ketebalan lapisan, perubahan massa dan kekerasan lapisan. c. Pengujian kekerasan mikro dilakukan dengan menggunakan metode pengujian vickers. d. Pada proses sealing menggunakan hot water dengan lama pencelupan nya selama 30 menit. e. Lama waktu pencelupan warna (dyeing) setelah proses anodizing adalah 15 menit. f. Lamanya proses anodizing yaitu 45 menit. g. Konsentrasi asam sulfat yang digunakan 15%. h. Jarak spesimen uji terhadap katoda 7 cm. i. Pada variasi arus yang digunakan adalah 3 A, 6 A, dengan tegangan yang digunakan adalah 20 V. j. Luas spesimen benda uji 5 cm x 3 cm x 0,2 cm atau 3 cm3. k. Aluminium yang digunakan adalah seri 4XXX. 4 1.4 Metode Penelitian Dalam pengumpulan data penelitian ini yang digunakan sebagai bahan penulisan tugas akhir ini, penulis menggunakan metode: a. Studi literatur Studi literatur merupakan suatu metode pengumpulan data melalui referensi, buku, dan artikel yang akan dijadikan sebagai acuan. Sehingga dapat digunakan sebagai keperluan yang masih berhubungan pada penelitian ini misalnya ukuran spesimen, bahan yang digunakan, konsentrasi larutan yang digunakan, lama waktu pengerjaan dan lain sebagainya. b. Browsing internet Metode browsing internet merupakan metode yang paling sering digunakan pada saat ini tujuannya untuk mencari artikel, situs, Video yang tersedia di internet yang relevan dan berguna untuk proses penelitian ini c. Metode observasi lapangan Metode observasi lapangan yaitu metode yang dilakukan dengan cara mencari informasi yang masih terkait dengan penelitian secara langsung ke lapangan. d. Metode eksperimen Metode eksperimen adalah metode yang dilakukan sebelum dilakukan penelitian secara langsung. Tujuan dilakukan eksperimen ini untuk menyiapkan alat, bahan dan proses yang akan digunakan pada saat melakukan penelitian anodizing. e. Metode perakitan Metode perakitan merupakan langkah perancangan, perencanaan dan perakitan alat sebelum dilakukannya penelitian anodizing. f. Metode trial/penyimpulan Metode ini sebagai pengecekan dari hasil uji coba dan hasil analisis yang kemudian akan diberikan kesimpulan secara keseluruhan pembuatannya.
no reviews yet
Please Login to review.