Authentication
264x Tipe PDF Ukuran file 0.36 MB Source: repository.poltekkes-smg.ac.id
BAB II TINJAUAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN A. ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN 1. Pengkajian a. Identitas Pasien 1) Nama Nama ditanyakan untuk mengenal atau memanggil dan untuk mencegah terjadinya kekeliruan dengan pasien lain. (Norma Nita,dkk,2013; h. 05) 2) Umur Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya faktor risiko yang menyebabkan suatu komplikasi seperti usia <20 tahun dan usia yang >35 tahun (Anggraini, 2010; h. 134). 3) Agama Untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan pasien sehingga memudahkan bidan melakukan pendekatan dalam melaksanakan asuhan kebidanan. (Norma Nita,dkk,2013; h. 05) 4) Pendidikan Untuk mengetahui tingkat intelektual ibu, karena tingkat Pendidikan mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang. (Norma Nita,dkk,2013; h. 05) 13 14 5) Pekerjaan Untuk mengetahui taraf hidup dan social ekonomi penderita agar nasehat yang diberikan sesuai. Dan untuk mematuhi pekerjaan ibu mengganggu kehamilan atau tidak. (Norma Nita,dkk,2013; h. 05-06) 6) Suku Bangsa Dengan mengetahui suku bangsa maka bidan dapat mendukung dan memelihara keyakinan yang meningkatkan adaptasi fisik dan emosinya terhadap kehamilan. (Norma Nita,dkk,2013; h. 05) 7) Alamat Untuk mengetahui dimana ibu menetap, mencegah kekeliruan bila ada nama yang sama, memudahkan menghubungi keluarga, petunjuk saat kunjungan rumah. (Norma Nita,dkk,2013; h. 06) 2. Data Subyektif a. Keluhan Utama b. Riwayat Kesehatan 1) Sistem Kardiovaskuler a) Penyakit jantung Peningkatan volume darah dan curah jantung yang progresif selama kehamilan menyebabkan peningkatan volume regurgitasi pada pasien yang telah memiliki kelainan aorta atau mitral regurgitasi. Bagaimana pun perubahan fisiologik kehamilan seperti takikardi dan penurunan tahanan sistemik perifer akan meningkatkan stroke volume dalam mengompensasi adanya volume darah yang balik ke jantung. (Saifuddin,2009; h. 771) 15 b) Hipertensi Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥90 mmHg. Dampak pada janin ialah pertumbuhan janin terhambat atau fetal growth restriction, intra uterine growth restriction atau IUGR, dampak lain pada janin ialah peningkatan persalinan preterm. (Saifuddin,2009; h. 556-558) 2) Sistem Hematologi (Anemia) Pada kehamilan kehilangan zat besi terjadi akibat pengalihan zat besi maternal ke janin yang jumlah keseluruhannya dapat mencapai 900 mg atau setara dengan 2 liter darah. Oleh karena sebagian besar perempuan mengawali kehamilan dengan cadangan besi yang rendah, maka kebutuhan tambahan ini berakibat pada anemia defisiensi besi.(Saifuddin,2009; h. 777) 3) Sistem Pernafasan a) TBC Kehamilan tidak mempengaruhi perjalanan penyakit ini, namun pada kehamilan dengan infeksi TBC resiko prematuritas, IUGR, dan berat badan lahir rendah meningkat, serta resiko kematian perinatal meningkat 6 kali lipat. Keadaan ini terjadi baik akibat diagnosis terlambat, atau pengobatan yang tidak teratur. Infeksi TBC dapat menginfeksi plasenta, keadaan ini dapat menyebabkan infeksi pada janin yang menyebabkan tuberculosis kongenital. (Saifuddin,2009; h. 807) 16 b) Asma Pada asma berat hipoksia janin dapat terjadi sebelum hipoksia pada ibu terjadi. Gawat janin terjadi akibat penurunan sirkulasi uteroplasenter. (Saifuddin,2009; h. 811) 4) Sistem gastrointestinal a) Hemoroid Ibu hamil rentan menderita hemoroid karena meningkatnya kadar hormon kehamilan yang melemahkan dinding vena dibagian anus. Banyak ibu hamil yang menderita hemorid kehamilan karena adanya peningkatan tekanan di area pengggul (Saifuddin. 2009; h. 826) 5) Sistem Endokrin a) DM Komplikasi yang mungkin terjadi pada kehamilan dengan diabetes sangat bervariasi. Pada ibu akan meningkatkan resiko terjadinya preeklamsia, seksio sesarea, dan terjadinya diabetes melitus tipe 2 di kemudian hari, sedangkan pada janin meningkatkan resiko terjadinya makrosomia, trauma persalinan, hyperbilirubinemia, hipoglikemi, hipokalsemia, polisitemia, sindroma distress respirasi (RDS), serta meningkatnya mortalitas atau kematian janin. (Saifuddin, 2009; h. 851) b) Hipertiroid Pada perempuan yang tidak mendapat pengobatan atau pada mereka yang tetap hipertiroid, meskipun terapi telah diberikan akan
no reviews yet
Please Login to review.