Authentication
237x Tipe PDF Ukuran file 2.09 MB Source: kesgi.poltekkesdepkes-sby.ac.id
BUKU AJAR PREVENTIVE DENTISTRY TIM PENYUSUN : l Drg. Rr. Megananda Hiranya Putri, M.Kes. l Drg. Sri Isminarti l Drg. H. Chanan Ptd l Drg. Abral l Jane Maramis, SKM. l Drg. Neneng Nurjanah, M.Kes. l Drg. Eliza Herijulianti, M.Pd. l Drg. Sri Wahyuni l Slamet Riyadi, SKM. l Drg. Dinny l Aljufri, S.Si.T. l Irmawati Wiradona, S.Si.T., l Eliati Sri Suharja, S.Si.T., M.Kes. l Ida Hariyati, S.Si.T. l Danan, S.Si.T., M.Kes. FORUM KOMUNIKASI JURUSAN KESEHATAN GIGI POLITEKNIK KESEHATAN – DEPKES RI. 2008 BAB I PREVENTIVE DENTISTRY 1.1 Pengertian llmu kedokteran gigi pencegahan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “Preventive Dentistry”. Sebenarnya khusus untuk bidang ini adalah bahwa ingin mencegah, bahwa pengobatan itu perlu. Lebih baik dikatakan tentang pemeliharaan gigi-gigi preventif. Sebagai konsep pencegahan membatasi diri tidak hanya pencegahan penyakit, malah sekaligus bertujuan mencegah keparahan penyakit dan membatasi akibatnya. Itulah sebabnya terjadi suatu pembagian. 1.2 Tujuan: Ilmu kedokteren gigi pencegahan bertujuan dengan mencegah kelainan- kelainan atau mencegah keparahannya melindungi kesehatan mulut dan dengan demikian kesehatan manusia dan kalau perlu meningkatkan kesehatannya. Dengan masuknya pengertian ilmu kesehatan, aksen lebih kuat lagi ditekankan pada menjaga manusia tetap sehat. Secara singkat tujuannya adalah supaya manusia sampai akhir hayatnya tetap mempunyai semua elemen gigi-geligi yang utuh dan alami. Dasar-Dasar Ilmu Perlindungan Khusus Gigi merupakan salah satu organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai alat pencernaan, pembantu dalam pengucapan kata, pembentukan wajah yang salah satu penunjang dalam kecantikan. Manusia dapat kehilangan giginya akibat dari kerusakan dari pada gigi itu sendiri atau kerusakan pada jaringan penyangganya sehingga gigi terlepas dari jaringan yang menyangganya. Sedangkan kerusakan pada gigi dapat berupa keropos/karies atau (karena trauma, misalnya benturan keras, jatuh). Pada zaman dahulu orang beranggapan bahwa keropos itu disebabkan oleh adanya ulat yang memakan gigi.Dengan perkembangan zaman kita mengetahui penyebab dari kerusakan, jaringan penyangga sehingga diperlukan usaha- usaha/tindakan khusus untuk mencegahnya. Untuk menunjang hal ini tentunya kita harus menguasai ilmu-ilmu yang lain seperti Anatomi dan DHE. Dengan mengetahui macam-macam kerusakan gigi diharapkan masyarakat menyadari akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut dan melaksanakan cara-cara pencegahannya dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum, meningkatnnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut akan menurunkan angka penyakit gigi dan mulut. 1.3 Ruang Lingkup Preventif Dentistry Ilmu pencegahan penyakit gigi dan mulut dibagi atas : 1. Pencegahan Primer 2. Pencegahan Sekunder 3. Pencegahan Tersier 1.3.1 Pencegahan primer Adalah pencegahan penyakit dan dengan demikian terjadi apabila kliennya sehat. ini dapat diarahkan pada masyarakat, kelompok dan individu. pencegahan primer diarahkan kepada : 1. Kelompok kecil atau besar 2. Individu 1. Pencegahan primer untuk kelompok kecil atau besar kebanyakan merupakan penyuluhan, meskipun dapat juga diambil pengaturan lain yaitu contohnya flouridasi air minum dan aplikasi fluoride secara individual Penyuluhan ada 2 : l umum l individu Penyuluhan umum mempunyai judul-judul umum contohnya : hal makanan, kesehatan. Penyuluhan terarah mempunyai judul khusus, contohnya : l Perlunya menghilangkan karang gigi l pembatasan makan makanan kecil 2. Pencegahan primer untuk individu dapat banyak macamnya, contohnya: l keinginan pembatasan makan makanan kecil l pemeriksaan periodik l pemberian instruksi tentang kesehatan mulut l penghilangan karang gigi dan memoles. 1.3.2 Pencegahan Sekunder Ini dapat terjadi bila kesehatan terganggu dan meliputi diagnosis dan perawatan dini. Contohnya: Diagnostik Ro” wing, gigi dilanjutkan perawatan karies permulaan ( lesi bercak putih) dengan jalan aplikasi fluoride lokal dan atau instruksi hal membersihkan mulut. 1.3.3 Pencegahan Tersier Kadang-kadang masih dibicarakan tentang pencegahan tersier yang diartikan pembatasan kerusakan kesehatan dan rehabilitasinya. Contoh pembatasan kerusakan kesehatan adalah : l pemakaian semen dasar pada restorasi elemen yang terserang karies l extraksi gigi patah Contoh rehabilitasi adalah : l pembuatan prothesa penuh l pemasangan suatu jembatan - Dalam kedokteran gigi jelas ada hubungan yang sangat erat antara pencegahan sekunder tertutama tersier dan meliputi dengan kedokteran gigi kuratif atau restorative. Peran prevensi didalam kedokteran gigi kuratif dan restorative adalah memasukkan cara berfikir,perilaku dan
no reviews yet
Please Login to review.