jagomart
digital resources
picture1_Pengertian Perkembangan Sosial 60452 | Pertemuan 2gra1420254


 234x       Tipe PDF       Ukuran file 0.08 MB       Source: sc.syekhnurjati.ac.id


File: Pengertian Perkembangan Sosial 60452 | Pertemuan 2gra1420254
bab i konsep dasarperkembangan sosial emosi a pengertian pertumbuhan dan perkembangan ada dua istilah yang sering digunakan dalam psikologi yaitu pertumbuhan growth dan perkembangan development dalam penggunaan bahasa indonesia atau ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 24 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                          BAB I
               KONSEP DASARPERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI
        A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
            Ada  dua  istilah  yang  sering  digunakan  dalam  Psikologi,  yaitu  “Pertumbuhan”
         (Growth) dan “Perkembangan” (Development). Dalam penggunaan bahasa Indonesia atau
         percakapan sehari-hari, pengertian kedua istilah tersebut sering dihiraukan perbedaannya,
         namun dalam Psikologi bahwa kedua istilah tersebut mengandung perbedaan, persamaan
         dan keterkaitan, atau dengan kata lain kedua istilah tersebut dapat dibedakan meskipun
         hampir tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam satu kesatuan diri individu manusia.
            Istilah  “pertumbuhan”  mengacu  kepada  perubahan  yang  terjadi  pada  seseorang
         dalam segi fisik (jasmaniah), komposisi hormonal, cells, dan disposisi biologis, baik yang
         tampak  dari  luar  maupun  organ-organ  tubuh  yang  tidak  tampak,  yang  hanya  dapat
         dideteksi oleh alat khusus. Contohnya: postur tubuh, raut wajah, bentuk hidung, pipi, dan
         mata, komposisi hormon, jenis darah, struktur otak dan sejumlah cells yang berada di
         dalamnya,  dan  organ-organ  dalam,  yang  bekerja  dan  tumbuh  sesuai  dengan  usia
         kronologis seseorang.  Perubahan pertumbuhan terjadi pada bentuk dan struktur fisiknya.
         Dalam pengertian ini, pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat kuantitas dalam
         struktur  fisik  seseorang,  seperti  tinggi  badan  yang  makin  bertambah.  Perubahan  yang
         bersifat kuantitas ini lebih konkrit.
            Dalam kehidupannya, manusia akan mengalami pertumbuhan fisik mengikuti pola-
         pola umum dan pola-pola unik sebagai pembawaan individual. Sejak dalam kandungan,
         janin  telah  mengalami  pertumbuhan  fisik  yang  sangat  cepat,  bahkan  tercepat  bila
         dibandingkan dengan masa sesudah kelahirannya, karena hanya dalam waktu kira-kira 9
         bulan  lebih,  janin  yang  berasal  dari  setetes  air  mani  itu  tumbuh  secara  berangsur  dan
         menjelma  menjadi  janin  manusia.  Pada  permulaan  masa  bayi,  akan  mengalami
         pertumbuhan yang agak lambat namun pasti, kemudian makin cepat, dan mencapai puncak
         pertumbuhan tercepat pada masa remaja, setelah itu berlangsung moderat, bahkan hampir
         tidak ada pertumbuhan lagi, dan akhirnya berangsur-angsur menurun. Dengan kata lain,
         pertumbuhan mengalami keterbatasan.
                                                                                     Pertumbuhan  lebih  banyak  dipengaruhi  oleh  faktor  heriditas  dan  pembawaan
                                                               individu itu sendiri daripada faktor lingkungan. Setiap anak secara fisik lebih mirip kepada
                                                               ayah, ibu, dan keturunannya karena mewarisi heriditas dari keturunannya.
                                                                                     Pertumbuhan sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam
                                                               biologi,  sehingga  pengertiannya  bersifat  biologis.  C.P.  Chaplin  (2002),  mengartikan
                                                               pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian
                                                               tubuh  atau  dari  organisme  sebagai suatu  keseluruhan.  Menurut Sinolungan  (1997),
                                                               pertumbuhan  menunjukan  pada  perubahan  kuantitatif,  yaitu  yang  dapat  dihitung  atau
                                                               diukur,  seperti  panjang  atau  berat  tubuh.  Sedangkan  Thonthowi  (1993) mengartikan,
                                                               pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat
                                                               dari adanya perbanyakan (multiplication) sel-sel.
                                                                                     Dari  beberapa  pengertian  di  atas  dapat  dipahami  bahwa  istilah  pertumbuhan
                                                               merujuk pada perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan
                                                               struktur, seperti: pertumbuhan badan, pertumbuhan kaki, kepala, jantung, paru-paru, dan
                                                               sebagainnya. Dengan demikian, istilah pertumbuhan tidak dapat digunakan untuk aspek
                                                               psikologsis, misalnya: pertumbuhan ingatan, pertumbuhan berpikir, pertumbuhan menulis,
                                                               pertumbuhan penginderaan, dan sebagainya (Mar‚at, 2013: 5).
                                                                                     Menurut  Desmita  (2012),  pertumbuhan  fisik  bersifat  meningkat,  menetap,  dan
                                                               kemudian  mengalami  kemunduran  sejalan  dengan  bertambahnya  usia.  Hal  itu  berarti
                                                               pertumbuhan fisik ada puncaknya. Sesudah suatu masa tertentu, fisik mulai mengalami
                                                               kemunduran dan berakhir pada keruntuhan di hari tua, di mana kekuatan dan kesehatan
                                                               manusia berkurang, panca indera menjadi lemah atau lumpuh sama sekali. Hal itu seperti
                                                               yang difirmankan oleh Allah SWT:
                                                                            ﺮُﻳﺪِ  ﻘَْﻟا ﻢُ ﻴِﻠﻌَ ْﻟا ﻮَﻫُ وَ  ُءﺎ ﺸَ َﻳ ﺎﻣَ ﻖُ ُﻠْﳜَ ًﺔَﺒـْﻴ ﺷَ وَ ﺎﻔًﻌْ ﺿَ                        ٍةﻮﱠـُﻗ ﺪِ ﻌْ ـَﺑ ﻦْ ﻣِ ﻞَ ﻌَ ﺟ َ   ﱠﰒُ  ًةﻮﱠـُﻗ ﻒٍ    ﻌْ ﺿَ   ﺪِ ﻌْ ـَﺑ ﻦْ ﻣِ ﻞَ ﻌَ ﺟ َ  ﱠﰒُ  ﻒٍ    ﻌْ ﺿَ  ﻦْ ﻣِ ﻢْ ﻜُ ﻘََﻠﺧ َ     يﺬِﱠﻟا ُﱠ ا
                                                               Allah,  Dialah  yang  menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan
                                                               (kamu)  sesudah  keadaan  lemah  itu  menjadi  kuat,  kemudian  Dia  menjadikan  (kamu)
                                                               sesudah kuat itu lemah (kembali) dan berubah. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-
                                                               Nya dan Dialah yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa (QS Al-Rum [30]: 54).
                                                                                     Firman Allah tersebut menunjukkan empat kondisi fisik pada manusia, yaitu :
                                                               a.         Tahap lemah yang ditafsirkan terjadi pada bayi dan kanak-kanak.
                                                               b. Tahap menjadi kuat, uang terjadi pada masa dewasa.
                                                               c.         Masa menjadi lemah kembali, di mana terjadi penurunan dari masa penuh kekuatan.
                    d. Masa ketika orang sudah beruban atau masa tua (Novan, 2014: 16).
                           Berdasarkan  pengertian  di  atas  jelaslah  bahwa  istilah  “pertumbuhan”  dalam
                    psikologi  digunakan  untuk  menyatakan  berbagai  perubahan  ukuran  fisik  yang  secara
                    kuantitatif, di mana semakin lama semakin membesar atau memanjang.
                           Istilah “perkembagan” (development) dalam psikologi merupakan sebuah konsep
                    yang rumit dalam kompleks. Di dalamnya terkandung banyak dimensi. Oleh karena itu,
                    untuk memahami  konsep  perkembangan, terlebih  dahulu perlu memahami  beberapa
                    konsep lain  yang terkandung pada pertumbuhan. Menurut Reni Akbar Hawadi (2001),
                    “perkembangan secara luas menunjukkan pada keseluruhan proses perubahan dari potensi
                    yang dimiliki oleh individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat, dan ciri-ciri yang
                    baru. Dalam istilah perkembangan juga tercakup konsep usia, yang di awali pembuahan
                    dan berakhir dengan kematian.
                           Istilah “perkembangan” lebih menunjuk pada kemajuan mental atau perkembangan
                    rohani  (gejala-gejala  kejiwaan)  yang  melaju  terus  sampai  akhir  hayat.  Menurut  Oding
                    (2010:  2),  “perkembangan  rohani  tidak  terhambat  walaupun  keadaan  jasmani  sudah
                    mencapai puncak pertumbuhannya”.
                           Tidak  seperti  istilah  pertumbuhan  yang  hanya  digunakan  untuk  menunjukkan
                    perubahan  fisik  biologis  semata,  istilah  perkembangan   dapat  digunakan  untuk
                    menunjukkan perubahan fisik dan/atau psikis seseorang. Berdasarkan batasan ini, maka
                    istilah  perkembangan  dapat  digunakan  lebih  representative  dan  lebih  fleksibel  untuk
                    menunjukkan perubahan fisik maupun psikis, daripada sering mengalami kekeliruan dan
                    tertukar dalam penggunaan kedua istilah tersebut. Oleh karena itu, hampir semua literatur
                    menggunakan  istilah  perkembangan  daripada  pertumbuhan  dan  ilmu  perkembangan
                    manusia dalam psikologi disebut Psikologi perkembangan, bukan Psikologi Pertumbuhan.
                           Sebagaimana telah  dipaparkan di  atas bahwa  perubahan  pertumbuhan  bersifat
                    kuantitas, namun perubahan perkembangan bersifat kualitas. Kalau perubahan kuantitas
                    lebih  konkrit,  kalau  perubahan  kualitas  menunjukkan  lebih  abstrak.  Contoh  perubahan
                    kuantitas: tinggi badan, ukuran kaki/tangan, perubahan perbandingan bagian tubuh dengan
                    kepala,  pertumbuhan  gigi.  Contoh  perubahan  kualitas:  perubahan  fungsi  mata  untuk
                    melihat yang pada awalnya bayi usia 1-2 bulan belum dapat melihat jelas meskipun mata
                    terbuka dan bergerak. Pada usia 3-4 bulan bayi dapat melihat secara global ketika melihat
         benda bergerak atau bersuara akan diikuti oleh pandangannya dengan mencoba memutar
         kepala, melirik kiri dan kanan, dan mengarah kepada objek pandangan. Pada usia 7 bulan
         lebih  bayi  mulai  dapat  melihat  secara  terdifferensiasi,  terperinci,  terfokus,  dan  terbagi.
         Pada usia 10-11 bulan bayi sudah mulai merespon apa yang dilihat dengan gerakan tangan,
         kaki, tubuh, maupun dengan bahasa sederhana. Perubahan yang berangsur-angsur terjadi
         secara kualitas pada fungsi mata menunjukkan peristiwa perkembangan. Perkembangan
         juga  menunjukkan  perubahannya  pada  fungsi-fungsi  organ  tubuh,  bukan  perubahan
         bentuk/struktur tubuhnya. Oleh karena yang mengalami perubahan itu fungsinya, maka
         perkembangan lebih abstrak.
            Perkembangan  non  fisik  manusia  akan  terus  mengalami  peningkatan  dan
         perubahan,  bahkan  sepanjang  hayatnya,  seperti:  kemampuan  berpikir,  kedewasaan,
         tanggung  jawab,  kematangan  beragama  akan  terus  meningkat  seiring  dengan  usia,
         pengalaman, dan pendidikan, dan lingkungan yang makin baik yang mempengaruhinya.
         Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa perkembangan tidak terbatas sepanjang rentang
         hidup manusia.
            Perkembangan dalam berbagai aspek kejiwaan manusia yang terus berkembang
         dan akan optimal jika lingkungannya kondusif, dan jika lingkungan banyak menghambat,
         akan mengalami keterlambatan dalam perkembangan. Dengan demikan, perkembangan
         lebih  banyak  dipengaruhi  oleh  faktor  lingkungan  (nurture), tidak  seperti  pertumbuhan
         lebih banyak ditentukan dan dipengaruhi oleh faktor heriditas dan pembawaan (nature).
            Menururt Monks, dkk. (2001), perkembangan menunjukan pada “suatu proses ke
         arah yang lebih sempurna dan tidak dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada
         perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat di putar kembali”. Perkembangan juga dapat
         diartikan sebagai “proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada
         tinggal integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, kematangan, dan belajar”.
            Perkembangan menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciri kemampuan baru yang
         berlangsung dari tahap aktivitas yang sederhana ke tahap yang lebih tinggi. Perkembangan
         itu bergerak secara berangsur-rangsung tetapi pasti, secara bertahap dari suatu bentuk ke
         bentuk berikutnya, yang kian hari kian bertambah maju, mulai dari masa pembuahan dan
         berakhir dengan kematian (Mar‚at, 2013: 4).
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Bab i konsep dasarperkembangan sosial emosi a pengertian pertumbuhan dan perkembangan ada dua istilah yang sering digunakan dalam psikologi yaitu growth development penggunaan bahasa indonesia atau percakapan sehari hari kedua tersebut dihiraukan perbedaannya namun bahwa mengandung perbedaan persamaan keterkaitan dengan kata lain dapat dibedakan meskipun hampir tidak dipisahkan satu sama kesatuan diri individu manusia mengacu kepada perubahan terjadi pada seseorang segi fisik jasmaniah komposisi hormonal cells disposisi biologis baik tampak dari luar maupun organ tubuh hanya dideteksi oleh alat khusus contohnya postur raut wajah bentuk hidung pipi mata hormon jenis darah struktur otak sejumlah berada di dalamnya bekerja tumbuh sesuai usia kronologis fisiknya ini merupakan bersifat kuantitas seperti tinggi badan makin bertambah lebih konkrit kehidupannya akan mengalami mengikuti pola umum unik sebagai pembawaan individual sejak kandungan janin telah sangat cepat bahkan tercepat bila dib...

no reviews yet
Please Login to review.