Authentication
239x Tipe PDF Ukuran file 0.10 MB Source: repository.ubaya.ac.id
6 Terapi Penatalaksanaan Farmakologi Stroke Iskemik Akut Stroke merupakan suatu kondisi peranan penting dalam penatalaksanaan 2. Antikoagulan gangguan fungsi sistem saraf pusat baik fokal stroke iskemik akut dengan fibrinolitik. Unfractionated heparin (UFH) dan lower maupun global yang cepat dan bertahan Beberapa penelitian yang ada molecular weight heparin (LMWH) termasuk lebih dari 24 jam dengan risiko yang fatal menunjukkan bahwa rentang waktu dalam golongan obat ini. Obat golongan ini 1 hingga kematian. Menurut data dari the terbaik untuk dapat diberikan terapi seringkali juga diresepkan untuk pasien atlas of heart disease and stroke tahun 2004, fibrinolitik yang dapat memberikan manfaat stroke dengan harapan dapat mencegah stroke juga merupakan penyebab kematian perbaikan fungsional otak dan juga terjadinya kembali stroke emboli, namun terbanyak nomor 2 di dunia (usia > 60 tahun) terhadap angka kematian adalah <3 jam hingga saat ini literatur yang mendukung 2,3 dan nomor 5 (usia 15-59 tahun). Selain itu dan rentang 3-4,5 jam setelah onset pemberian antikoagulan untuk pasien 5,9 stroke juga salah satu penyebab terjadinya gejala. Pada pasien yang menggunakan stroke iskemik masih terbatas dan belum kecacatan permanen dan juga dampak terapi ini usahakan untuk menghindari kuat. Salah satu meta-analisis yang 3 sosial bagi keluarga dan orang di sekitarnya. penggunaan bersama obat antikoagulan membandingkan LMWH dan aspirin Penyebab dari stroke adalah adanya dan antiplatelet dalam 24 jam pertama menunjukkan LMWH dapat menurunkan sumbatan pada pembuluh darah di otak setelah terapi untuk menghindari risiko risiko terjadinya tromboembolisme vena dan sehingga terjadi gangguan suplai darah ke 9 perdarahan. Aturan penggunaan alteplase peningkatan risiko perdarahan, namun otak yang dapat menyebabkan kematian/ dapat dilihat pada tabel 3. memiliki efek yang tidak signifikan terhadap iskemik saraf otak, dimana apabila tidak dilakukan penatalaksanaan yang cepat dan Tabel 1 Kriteria Indikasi dan Kontraindikasi Pasien Stroke Iskemik Akut yang Dapat 9 tepat dapat berdampak pada kematian saraf Menggunakan rtPA dalam 3 jam Setelah Onset Gejala. 4 otak secara permanen. Dengan melihat Indikasi Kontraindikasi Kontraindikasi relatif* tingginya risiko akibat serangan stroke maka • Diagnosis stroke • Riwayat stroke atau trauma kepala • Perbaikan gejala stroke yang proses pencegahan memiliki peranan sangat iskemik dengan dalam 3 bulan terakhir cepat penting, namun bagi yang sedang mengalami gangguan • Adanya gejala pendarahan subaraknoid • Kehamilan serangan stroke akut penatalaksanaan yang neurologis yang • Riwayat pengambilan sampel darah • Kejang cepat dan tepat juga tidak kalah pentingnya terukur pada arteri yang tidak terkompresi • Operasi besar atau trauma mengingat stroke memiliki risiko kecacatan • Usia ≥ 18 tahun dalam 7 hari terakhir dalam 14 hari terakhir dan kematian yang cukup tinggi. • Riwayat pendarahan intrakranial • Riwayat pendarahan pada Penatalaksanaan stroke yang akan kita • Neoplasma intrakranial, malformasi saluran cerna atau saluran bahas pada artikel kali ini berfokus arteriovena, atau aneurisma kencing dalam 21 hari terakhir farmakologi pada stroke iskemik akut, • Riwayat operasi intrakranial atau • Riwayat infark miokard dalam dimana stroke iskemik merupakan salah intraspinal dalam jangka waktu dekat 3 bulan terakhir satu stroke yang banyak terjadi dibandingkan • Tekanan darah sistolik >185 mmHg dengan stroke perdarahan (88% vs 12%). atau diastolik >110 mmHg Dengan melihat penyebab terjadinya stroke • Pendarahan internal aktif maka tujuan penatalaksanaan stroke adalah • Trombosit < 100.000/mm3 untuk mengembalikan aliran darah pada • Riwayat penggunaan heparin dalam otak yang tersumbat dengan cepat, 48 jam, dengan adanya peningkatan mengurangi angka kematian, mencegah aPTT lebih dari angka normal terjadinya sumbatan ulang dan kejadian • Menggunakan antikoagulan dengan keterulangan stroke pada masa INR >1,7 atau PT >15 detik 4,5 • Menggunakan direct thrombin inhibitor mendatang. Berikut akan dibahas pilihan terapi yang digunakan untuk atau direct factor Xa inhibitor dengan penatalaksanaan stroke iskemik. peningkatan parameter laboratorium seperti (aPTT, INR, trombosit, ECT, TT) 1. Fibrinolitik/trombolitik (rtPA/ • Gula darah < 50mg/dL recombinant tissue plasminogen • CT menunjukkan infark multilobar activator) intravena *memerlukan pertimbangan risk to benefit untuk pemberian fibrinolitik pada pasien dengan kondisi Golongan obat ini digunakan sebagai tersebut. aPTT (activated partial thromboplastin time); CT (computed tomography); ECT (ecarin clotting terapi reperfusi untuk mengembalikan time), PT (partial thromboplastin); INR (international normalized ratio); rtPA (recombinant tissue perfusi darah yang terhambat pada plasminogen activator); TT (thrombin time) serangan stroke akut. Jenis obat golongan ini adalah alteplase, tenecteplase dan Tabel 2 Kriteria Tambahan Indikasi Dan Kontraindikasi Pasien Stroke Iskemik Akut reteplase, namun yang tersedia di 9 Indonesia hingga saat ini hanya alteplase.6 yang Dapat Menggunakan rtPA dalam Rentang 3 – 4,5 Jam Setelah Onset Gejala. Obat ini bekerja memecah trombus dengan Indikasi Kontraindikasi relatif* mengaktivasi plasminogen yang terikat • Diagnosis stroke iskemik dengan gangguan • Usia > 80 tahun pada fibrin.7 Efek samping yang sering neurologis yang terukur • Stroke berat (NHSS>25) terjadi adalah risiko pendarahan seperti • Menggunakan antikoagulan oral tanpa pada intrakranial atau saluran cerna; serta memperhatikan nilai INRnya 8 Kriteria pasien yang dapat • Riwayat stroke iskemik dan diabetes angioedema. menggunakan obat ini berdasarkan rentang waktu dari onset gejala stroke dapat dilihat *memerlukan pertimbangan risk to benefit untuk pemberian fibrinolitik pada pasien dengan pada tabel 1 (onset gejala <3 jam) dan 2 kondisi tersebut. INR (international normalized ratio); NHSS (National Institutes of Health Stroke (onset gejala 3-4,5 jam). Waktu memegang Scale); rtPA (recombinant tissue plasminogen activator) Vol. 12 No. 1 Buletin Rasional Terapi 7 Tabel 3 Aturan Penggunaan rtPA signifikan dalam keterulangan stroke antara ensefalopati, komplikasi jantung dan juga 9 kombinasi dan aspirin tunggal [RR], 0.89 9 Salah satu penelitian (alteplase) insufisiensi ginjal. [95% CI, 0.78 to 1.01], klopidogrel tunggal menunjukkan bahwa setiap penurunan • Infus 0.9 mg/kg IV (maksimal dosis 90 mg) (RR, 1.01 [CI, 0.93 to 1.08]), demikian juga tekanan darah 10 mmHg pada pasien stroke selama 60 menit, dengan 10% dosis dengan risiko pendarahan intrakranial yang yang masuk rumah sakit dengan tekanan 8,9 tak berbeda bermakna namun lebih tinggi darah sistolik ≤180 mmHg dan juga diberikan bolus selama 1 menit. • Untuk memudahkan proses monitoring pada kombinasi aspirin dan klopidogrel (RR, peningkatan tekanan darah 10 mmHg pasien dirawat di ICU atau stroke unit 1.46 [CI, 1.17 to 1.82], dengan demikian pada pasien stroke yang masuk dengan • Hentikan infus rtPA apabila pasien penggunaan antiplatelet tunggal efektif tekanan darah sistolik > 180 mmHg dalam mengeluhkan nyeri kepala yang berat, dengan risiko perdarahan yang lebih rendah 24 jam pertama setelah gejala stroke iskemik hipertensi akut, mual, muntah atau terjadi dibandingkan dengan kombinasi pada akut dapat berakibat pada perburukan 10 Oleh karena fungsi neurologis (penurunan ≥ 1 poin perburukan pada pemeriksaan neurologis pasien dengan stroke iskemik. • Monitor tekanan darah dan penilaian neurologis itu pada pedoman terapi stroke iskemik oleh pada Canadian stroke scale yang mengukur disarankan tiap 15 menit selama dan setelah American Heart Association/American beberapa aspek seperti kesadaran dan terapi IV rtPA selama 2 jam, kemudian tiap 30 Stroke Association tahun 2013 tidak fungsi motorik) dan outcome yang lebih buruk 11 menit selama 6 jam, kemudian tiap jam selama direkomendasikan kombinasi antiplatelet pada pasien stroke iskemik akut. Target 24 jam setelah terapi rtPA karena masih belum kuatnya bukti dan penurunan tekanan darah pada pasien yang • Follow up CT scan dan MRI scan 24 jam masih merekomendasikan penggunaan tidak menerima terapi rtPA adalah setelah terapi rtPA, tetapi sebelum memulai antiplatelet tunggal dengan aspirin. penurunan tekanan darah 15% selama 24 terapi antikoagulan atau antiplatelet jam pertama setelah onset gejala stroke 4. Antihipertensi dengan disertai monitoring kondisi 9 Peningkatan nilai tekanan darah pada neurologis. Pilihan antihipertensi yang dapat angka kematian, kejadian ulang stroke dan pasien dengan stroke iskemik akut digunakan pada pasien stroke iskemik akut juga perbaikan fungsi saraf. Oleh karena itu merupakan suatu hal yang wajar dan dapat dilihat pada tabel 4, sedangkan setelah antikoagulan tidak dapat menggantikan umumnya tekanan darah akan kembali turun post stroke semua agen antihipertensi dapat posisi dari aspirin untuk penggunaan rutin setelah serangan stroke iskemik akut. digunakan dan untuk pilihannya disesuaikan pada pasien stroke iskemik.9 Terapi Peningkatan tekanan darah ini tidak dengan penyakit penyerta dan komplikasi antikoagulan dapat diberikan dalam 48 jam sepenuhnya merugikan karena peningkatan masing-masing pasien. setelah onset gejala apabila digunakan tersebut justru dapat menguntungkan pasien untuk pencegahan kejadian tromboemboli karena dapat memperbaiki perfusi darah ke 5. Obat neuroprotektif pada pasien stroke yang memiliki jaringan yang mengalami iskemik, namun Golongan obat ini seringkali digunakan keterbatasan mobilitas dan hindari perlu diingat peningkatan tekanan darah dengan alasan untuk menunda terjadinya penggunaannya dalam 24 jam setelah tersebut juga dapat menimbulkan risiko infark pada bagian otak yang mengalami 5 terapi fibrinolitik. Bukti yang ada terkait perburukan edema dan risiko perdarahan iskemik khususnya penumbra dan bukan penggunaan antikoagulan sebagai pada stroke iskemik. Oleh karena itu untuk tujuan perbaikan reperfusi ke pencegahan kejadian tromboembolik atau 9 DVT (deep vein thrombosis) pada pasien seringkali pada pasien yang mengalami jaringan. Beberapa jenis obat yang sering stroke yang mengalami paralisis pada tubuh stroke iskemik akut, penurunan tekanan digunakan seperti citicoline, flunarizine, bagian bawah, dimana UFH dan LMWH darah tidak menjadi prioritas awal terapi statin, atau pentoxifylline. Citicoline memiliki efektifitas yang sama tapi juga dalam 24 jam pertama setelah onset gejala merupakan salah satu obat yang menjadi perlu diperhatikan terkait risiko terjadinya stroke, kecuali tekanan darah pasien kontroversi penggunaannya hingga saat ini pendarahan. Berdasarkan analisis >220/120 mmHg atau apabila ada kondisi untuk pasien dengan stroke iskemik, efektivitas biaya LMWH lebih efektif dan penyakit penyerta tertentu yang dimana penggunaan obat ini diharapkan risiko trombositopenia lebih kecil menunjukkan keuntungan dengan dapat melindungi sel membran serta 9 menurunkan tekanan darah, hal ini stabilisasi membran sehingga dapat dibandingkan dengan UFH. dikarenakan peningkatan tekanan darah mengurangi luas daerah infark. Namun 3. Antiplatelet yang ekstrim juga dapat berisiko terjadinya menurut beberapa penelitian terbaru Golongan obat ini sering digunakan 9 pada pasien stroke untuk pencegahan Tabel 4 Pilihan Obat Antihipertensi Dan Tekanan Darah Pada Stroke Iskemik Akut stroke ulangan dengan mencegah terjadinya Pilihan Obat Tekanan Darah agregasi platelet. Aspirin merupakan salah Pasien dapat menerima rtPA namun tekanan • Apabila tekanan darah tidak tercapai satu antiplatelet yang direkomendasikan darah > 185/110 mmHg, maka pilihan terapi: ≤ 185/110 mmHg, maka jangan berikan penggunaannya untuk pasien stroke. • Labetalol 10-20 mg IV selama 1-2 menit, rtPA Penggunaan aspirin dengan loading dose dapat diulang 1 kali, atau 325mg dan dilanjutkan dengan dosis 75- • Nikardipin 5 mg/jam IV, titrasi sampai 100mg/hari dalam rentang 24-48 jam 2,5 mg/jam tiap 5-15 menit, maksimum setelah gejala stroke. Penggunaannya tidak 15 mg/jam; setelah tercapai target maka disarankan dalam 24 jam setelah terapi dapat disesuaikan sesuai nilai tekanan 9 darah. fibrinolitik. Sedangkan klopidogrel hingga saat ini masih belum memiliki bukti yang Pasien sudah mendapat rtPA, namun tekanan • Tekanan darah selama dan setelah rtPA cukup kuat penggunaannya untuk stroke darah sistolik >180-230 mmHg atau diastolik ≤ 180/105 mmHg, monitor tiap 15 menit iskemik jika dibandingkan dengan aspirin. >105-120 mmHg, maka pilihan terapi: selama 2 jam dari dimulainya rtPA, lalu tiap Pada salah satu kajian sistematis yang • Labetalol 10 mg IV, kemudian infus IV 30 menit selama 6 jam dan kemudian tiap membandingkan terapi jangka panjang kontinu 2-8 mg/menit, atau jam selama 16 jam antiplatelet monoterapi (aspirin atau • Nikardipin 5 mg/jam IV, titrasi sampai klopidogrel) dan kombinasi antiplatelet 2,5 mg/jam tiap 5-15 menit, maksimum (aspirin dan klopidogrel) pada pasien stroke 15 mg/jam. iskemik menunjukkan perbedaan yang tidak Vol. 12 No. 1 Buletin Rasional 8 Terapi termasuk ICTUS trial menunjukkan bahwa yang mengalami iskemik serta mengurangi Practice Guidelines. Chest. 2012 Feb;141(2 penambahan citicoline tidak memberikan risiko terjadinya serangan ulang stroke pada Suppl):e601S-36S. manfaat dibandingkan dengan plasebo.12 masa mendatang hingga dapat mengurangi 6. Ping NH, Lim C, Evaria, Jonelle M. Mims edisi Penggunaan flunarizine juga tidak terjadinya risiko kecacatan dan kematian bahasa Indonesia edisi 14. Jakarta: Kelompok Gramedia. 2013 menunjukkan adanya manfaat pada pasien akibat serangan stroke iskemik. Oleh sebab 7. Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ. Basic & clinical stroke berdasarkan penelitian terdahulu dan itu sangat penting untuk memilih terapi obat pharmacology international edition. McGrawHill belum ada data penelitian terbaru terkait secara tepat dan cepat dengan Lange. 2012 9 8. Micromedex Healthcare Series. DRUGDEX System. efektifitasnya pada stroke iskemik. Demikian mempertimbangkan efektifitas dan Greenwood Village, CO: Truven Health Analytics, juga halnya dengan penggunaan golongan keamanan bagi penggunanya. 2014. Available from: http://www. statin berdasarkan salah satu kajian micromedexsolutions.com/micromedex2/librarian sistematis menunjukkan belum adanya bukti Ditulis oleh : 9. Jauch EC, Saver JL, Adams HP Jr, Bruno A, Connors yang cukup kuat terkait efektifitasnya pada Bobby Presley, S.Farm., M.Farm-Klin., Apt. JJ, Demaerschalk BM, et al. Guidelines for the early management of patients with acute ischemic stroke iskemik.13 Namun pada pasien yang stroke: a guideline for healthcare professionals from sudah menggunakan statin sebelumnya, Kepustakaan the American Heart Association/American Stroke statin sebaiknya tetap dilanjutkan dan tidak 1. National Collaborating Centre for Chronic Association. Stroke. 2013 Mar;44(3):870-947. ditunda penggunaannya. Salah satu Conditions (UK). Stroke: national clinical guideline 10. Huang Y, Li M, Li JY, Li M, Xia YP, Mao L, Hu B. The for diagnosis and initial management of acute efficacy and adverse reaction of bleeding of clopidogrel penelitian pada pasien stroke iskemik yang stroke and transient ischaemic attack (TIA). plus aspirin as compared to aspirin alone after stroke sudah menggunakan statin sebelumnya dan London: Royal College of Physicians (UK); 2008. or TIA: a systematic review. PLoS One. 2013 Jun statin dihentikan saat terjadi stroke iskemik 2. World Stroke Organization. World stroke campaign 20;8(6):e65754. akut selama 3 hari meningkatkan risiko [Internet]. 2012 [cited 2014 June 6]. Available from: 11. Castillo J, Leira R, García MM, Serena J, Blanco M, Dávalos http://www.world-stroke.org/advocacy/world- A. Blood pressure decrease during the acute phase of kematian 4,7 kali lebih tinggi dalam 3 bulan stroke-campaign ischemic stroke is associated with brain injury and poor 9,14 stroke outcome. Stroke. 2004 Feb;35(2):520-6. ke depan. Oleh sebab itu pedoman terapi 3. World Health Organizaton. The atlas of heart 12. DdvalosA, Alvarez-SabinJ, Castillo J, et al; International yang ada menyatakan bahwa statin dapat disease and stroke. 2014 [cited 2014 June 6]. citicoline trial on acute stroke trial investigators (ICTUS). dilanjutkan penggunaannya pada pasien Available from: http://www.who.int/ Citicoline in the treatment of acute ischaemic stroke: stroke iskemik akut yang sudah cardiovascular_diseases/resources/atlas/en/ an international, randomised, multicentre, placebo- 4. Welty TE. Cerebrovascular disorders. In: Alldredge controlled study (ICTUS trial). Lancet.2012;380:349-57. 9 menggunakan statin sebelumnya. BK, Corelli RL, Ernst ME, Guglielmo, Jacobson PA, 13. Squizzato A, Romualdi E, Dentali F, Ageno W. Statins Penggunaan pentoxifylline yang tergolong Kradjan WA, et al. Koda-kimble & young’s applied for acute ischemic stroke. Cochrane Database Syst Rev. methylxanthine berdasarkan salah satu therapeutics the clinical use of the drugs tenth 2011 Aug 10;(8):CD007551. kajian sistematis belum menunjukkan bukti edition. Philadelphia. Lippincott Williams &Wilkins, 14. Blanco M, Nombela F, Castellanos M, Rodriguez-Yáñez a Wolter Kluwer business. 2013 M, García-Gil M, Leira R, et al. Statin treatment yang kuat terkait efektifitas maupun 1 5. Lansberg MG , O’Donnell MJ, Khatri P, Lang ES, withdrawal in ischemic stroke: a controlled randomized 15 Nguyen-Huynh MN, Schwartz NE, et al. keamanannya pada pasien stroke iskemik. Antithrombotic and thrombolytic therapy for study. Neurology. 2007 Aug 28;69(9):904-10. Prinsip penatalaksanaan farmakologi 1 ischemic stroke: antithrombotic therapy and 15. Bath PM , Bath-Hextall FJ. Pentoxifylline, propentofylline stroke iskemik akut adalah untuk segera prevention of thrombosis, 9th ed: American College and pentifylline for acute ischaemic stroke. Cochrane memperbaiki perfusi darah ke bagian otak of Chest Physicians Evidence-Based Clinical Database Syst Rev. 2004;(3):CD000162. melibatkan berbagai proses yang saling 8. Goldszmidt, Adrian J, Louis R, Caplan. Stroke Lanjutan dari hal. 5......... terkait. Hasil akhir dari stroke, baik stroke esensial edisi II (Melfiawati, penerjemah). iskemik maupun stroke hemoragik adalah Jakarta. Penerbit Indeks. 2013. kematian sel saraf yang menyebabkan 9. Dinata CA, dkk. Gambaran faktor risiko dan tipe akan terjadi demam. Perdarahan subarakhnoid gangguan fungsi otak. Penjelasan tentang stroke pada pasien rawat inap di bagian juga dapat mengakibatkan vasospasme Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan pembuluh darah serebri. Vasospasme ini patofisiologi stroke diharapkan dapat Periode 1 Januari 2010 - 31 Juni 2012. terjadi akibat iritasi komponen darah pada memberikan pengertian yang lebih Scriptura. 2013:2(2);1-5. Available from: dinding pembuluh darah. Vasospasme yang mendalam dan menumbuhkan kewaspadaan http://jurnal.fk.unand.ac.id. akan pencegahan penyakit ini. 10.Pinzon R, Asanti L. Awas stroke! Pengertian, terjadi pada arteri-arteri sirkulus willisi di gejala, tindakan, perawatan, dan pencegahan. ruang subarakhnoid dapat mengakibatkan Yogyakarta: Penerbit Andi. 2010. disfungsi otak global (nyeri kepala, Kepustakaan 11.Rambe AS. Kadar lipoprotein (a) pada penderita penurunan kesadaran) maupun fokal 1. World Health Organization (WHO). The top 10 stroke iskemik fase akut dan pada non stroke. (hemiparese, gangguan hemisensorik, afasia causes of death. [Internet]. 2013. Available 2003;1-37. Available from: http://library. dan lainnya), karena pada prinsipnya terjadi from: http://who.int/mediacentre/factsheets/ usu.ac.id/download/fk/penysaraf-aldy.pdf. fs310/en/index.html. 12.Wiryanthini IAD, dkk. Pemberian ekstrak biji penurunan aliran darah di sistem networking 2. Stroke penyebab kematian ketiga dan penyebab kakao (Theobroma cacao L.) menurunkan kadar pembuluh darah yang mensuplai darah ke cacat utama di dunia [Internet]. 2011 malondialdehide dan meningkatkan kadar NOx otak. Akibat lanjutannya adalah terjadinya Medicastore. Available from: http:// darah tikus putih (Rattus novergicus) yang kaskade iskemia jaringan otak dan berakhir medicastore.com/stroke.html. diinduksi stres psikososial. Scriptura. dengan kematian sel saraf. Dalam 48 jam, 3. Yayasan Stroke Indonesia. Indonesia tempati 2012:43(3);146-52. darah dan plasma yang mengelilingi jaringan urutan pertama di dunia dalam jumlah 13.Sherki YG, Rosenbaum Z, Melamed E, Offen D. terbanyak penderita stroke [Internet]. 2012. Antioxidant therapy in acute central nervous otak menyebabkan gangguan sawar darah Available from: http://www.yastroki.or.id/ system injury: Current State. Pharmacol Rev. otak (blood-brain barrier), edema vasogenik read.php?id=341. 2012:54;271-84. dan sitotoksik, dan kerusakan neuronal serta 4. Riset Kesehatan Dasar [Internet]. 2013. 14.Murray, R.K. Biokimia Harper: edisi 27. Jakarta. 5,8,10 Available from: http://depkes.go.id/downloads/ ECG. 2009. nekrosis jaringan. riskesdas2013/Hasil%20Riskesdas% 15.Patrisia, Talita H. Kadar plasminogen aktivator 202013.pdf. inhibitor-1 sebagai prediktor outcome status Penutup 5. Corwin EJ. Buku saku patofisiologi. Alih bahasa: neurologis pada stroke iskemik akut. Tesis Hingga saat ini patofisiologi stroke Nike Budhi Subekti. 251. Jakarta. EGC. 2009. (tidak diterbitkan). Semarang: Pendidikan merupakan studi yang sebagian besar 6. Dewanto G, dkk. Panduan praktis diagnosis dan Dokter Spesialis I Universitas Diponegoro. 2009. tata laksana penyakit saraf. 25. Jakarta. EGC. 2009. 16.Burns DK, Kumar V. Sistem saraf. Dalam : didasarkan pada serangkaian penelitian. 7. Gofir A. Manajemen stroke: evidence based Kumar, V., R. S. Cortran, dan S. L. Robbins. Buku Terjadinya stroke sangat kompleks, medicine . Edisi Kedua. Jakarta. Salemba Ajar patologi. 2007. Edisi 7. Volume 2. Medika. 2009. Terjemahan B. U. Pendit. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2007;903–48. Vol. 12 No. 1 Buletin Rasional
no reviews yet
Please Login to review.