Authentication
212x Tipe PDF Ukuran file 0.36 MB Source: forumanak.id
Muhammad Farras Hadyan I Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Low Back Pain pada Pengemudi Transportasi Publik Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Low Back Pain pada Pengemudi Transportasi Publik Muhammad Farras Hadyan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Abstrak Transportasi publik atau angkutan umum merupakan alat transportasi yang masih menjadi kebutuhan masyarakat. Hal ini dikarenakan harganya yang murah, efisien, dan mudah ditemukan. Pengemudi transportasi publik rata-rata memiliki lama kerja sekitar 12 jam setiap harinya dengan load factor penumpang yang tinggi sehingga menyebabkan peningkatan beban kerja pengemudi tersebut. Kondisi ini ditambah dengan posisi duduk yang statis dalam waktu lama yang dapat menimbulkan efek kausa negatif dalam hal kesehatan terutama pada keluhan muskuloskeletal seperti nyeri otot, nyeri tulang belakang dan kram. Salah satu keluhan muskuloskeletal yang sering dialami oleh pengemudi adalah low back pain (LBP) yang merupakan nyeri pada punggung bagian bawah yang dapat diakibatkan oleh berbagai sebab antara lain karena beban berat yang menyebabkan otot – otot yang berperan dalam mempertahankan keseimbangan seluruh tubuh mengalami luka atau iritasi pada diskus intervertebralis. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi keluhan LBP yaitu faktor individu seperti usia, jenis kelamin, masa kerja, kebiasaan merokok, dan peningkatan indeks massa tubuh (IMT), faktor lingkungan seperti getaran seluruh tubuh, faktor pekerjaan seperti posisi kerja, lama kerja, desain tempat kerja, dan repetisi, dan faktor gerakan tubuh. Oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan terhadap faktor risiko tersebut dan pengobatan pada penderita yang mengalami keluhan LBP secara medikamentosa maupun non medikamentosa melalui dua tahapan pada setiap kunjungan. Kata Kunci : keluhan muskuloskeletal, low back pain, pengemudi, transportasi publik Factors That Influence Incidences of Low Back Pain in Public Transportation Drivers Abstract Public transportation is one of transportation that is preferred at most by the pedestrians. This is mainly related by its economic value, efficiency and easy to access. Public transportation drivers mostly have at least 12 hours of operational time daily, carrying high number of passengers which may raise its occupational load. This condition get more severed with static seat position in a long duration which make a negative cause in musculoskeletal problems like muscle ache, spinal pain and cramp. One of the musculoskeletal disorders that mostly happen to drivers is low back pain (LBP), a pain in the lower back which can be inflicted by various causes, such as heavy loads that causes the muscles that play a role in maintaining the balance of the whole body undergo injuries or irritation in diskus invertebralis. There are factors that affecting LBP, such as age, duration of time, smoking habits, and increases in body mass index, environtment factors such as whole body vibrations, and factors like working position, working time, workplace design, and repetition, and body movement. Therefore, prevention of those risks factors and medical treatments whether medicament or non medicament for patient with LBP through two steps in every visit. Keywords : drivers, low back pain, musculosceletal problem, public transportation Korespondensi : Muhammad Farras Hadyan, Jalan KH Mas Mansyur No. 25 A RSTA Blok 45/1/3 Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, HP : 081284657770, hadyansyahdin@gmail.com Pendahuluan masyarakat dalam pemakaian jasa dan sarana Transportasi merupakan komponen transportasi darat antara lain angkutan kota utama dalam sistem kehidupan masyarakat. atau angkot, bus, taksi, metro mini dan lain 1 Peningkatan kepadatan penduduk akan sebagainya. memiliki pengaruh signifikan terhadap Pengemudi transportasi publik rata- kemampuan transportasi melayani kebutuhan rata memiliki lama kerja sekitar 12 jam setiap masyarakat. Transportasi publik atau angkutan harinya dengan load factor penumpang yang umum merupakan alat transportasi yang masih tinggi sehingga menyebabkan peningkatan menjadi kebutuhan masyarakat. Hal ini beban kerja pengemudi tersebut. Kondisi ini dikarenakan harganya yang murah, efisien, dan ditambah dengan posisi duduk yang statis 1 mudah ditemukan. Beberapa contoh dalam waktu lama yang dapat menimbulkan transportasi publik yang masih menjadi pilihan efek kausa negatif dalam hal kesehatan Majority | Volume 4 | Nomor 7 | Juni 2015 | 19 Muhammad Farras Hadyan I Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Low Back Pain pada Pengemudi Transportasi Publik terutama pada keluhan muskuloskeletal membentuk tubuh manusia, memungkinkan seperti nyeri otot, nyeri tulang belakang dan terjadinya gerakan berputar pada tulang kram.2 Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan rangka, melindungi corda spinalis di dalamnya, pada bagian otot-otot skeletal yang dirasakan dan untuk membantu menyerap gaya berat oleh seseorang sehingga dapat mengurangi terhadap tubuh.8 efesiensi kerja dan kehilangan waktu kerja Namun, ada kalanya tulang belakang yang menyebabkan produktivitas menurun.3 tidak mampu menopang tubuh yang terlalu Salah satu penyakit yang berhubungan lama dalam posisi yang statis atau dalam dengan gangguan muskuloskeletal adalah low kondisi yang tidak ergonomis sehingga dapat back pain (LBP) atau yang biasa orang awam mengalami kerusakan seperti cedera pada kenal dengan nyeri punggung bawah (NPB). tulang dan saraf spinal di dalamnya. Kondisi ini Nyeri punggung bawah adalah gangguan yang kita kenal dengan musculoskeletal 8 muskuloskeletal pada daerah punggung bawah disorders (MSDs). Musculoskeletal disorders yang disebabkan oleh berbagai penyakit dan adalah cedera dan gangguan pada jaringan aktivitas tubuh yang kurang baik.4 lunak seperti otot, tendon, ligamen, dan sendi Keluhan low back pain (LBP) pada serta sistem saraf yang terjadi akibat paparan pengemudi diakibatkan karena beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan stressor seperti faktor demografi, faktor desain sejumlah kondisi termasuk nyeri, mati rasa, fisik kendaraan, faktor pekerjaan dan faktor kesemutan, kaku sendi, sulit bergerak, lingkungan. Ruang kerja pengemudi biasanya kehilangan otot, dan kadang-kadang hanya terbatas pada kabin kemudi yang tidak kelumpuhan.9 memungkinkan adanya pergerakan tubuh yang Low back pain (LBP) adalah nyeri pada leluasa. Postur statis ini menyebabkan punggung bagian bawah yang dapat akumulasi ketegangan otot yang semakin diakibatkan oleh berbagai sebab antara lain memburuk. Keluhan ini dirasakan sebagai nyeri karena beban berat yang menyebabkan otot- punggung yang dominan dirasakan oleh otot yang berperan dalam mempertahankan pengemudi disampin keluhan nyeri lainnya keseimbangan seluruh tubuh mengalami luka seperti yang terjadi di leher, bahu, dan lutut.5 atau iritasi pada diskus intervertebralis dan Keluhan muskuloskeletal ini juga dapat penekanan diskus terhadap saraf yang keluar dipengaruhi oleh kondisi lain yaitu status melalui antar vertebra.10 Low back pain juga kesehatan individu, kualitas dan kuantitas dari dianggap sebagai suatu sindroma nyeri yang beban fisik dan psikis dan getaran yang terjadi pada punggung bagian bawah dan ditimbulkan oleh mesin kendaraan bermotor merupakan work related musculoskeletal yang disebut dengan whole body vibration, disorders. dimana dalam kondisi duduk statis dengan Pekerjaan yang berisiko mengalami paparan getaran seluruh tubuh tersebut dapat LBP salah satunya adalah pengemudi menimbulkan cedera pada spinal cord yang transportasi publik atau angkutan umum. menimbulkan nyeri.5 Secara garis besar, faktor- Angkutan adalah sarana untuk memindahkan faktor yang berhubungan dengan kejadian LBP orang atau barang dari suatu tempat ke tempat dibagi menjadi faktor individu, faktor lain, sedangkan transportasi publik adalah lingkungan, faktor risiko tempat kerja, dan angkutan penumpang yang dilakukan dengan 5,6,7 faktor gerakan tubuh. Keseluruhan faktor ini sistem sewa atau bayar seperti angkot, kereta harus dicegah untuk meningkatkan kualitas api, bus, angkutan air, dan lain sebagainya.11 kerja dan kepuasan masyarakat terhadap Tujuan utama keberadaan transportasi publik kinerja dan pelayanan yang diberikan oleh ini adalah menyelenggarakan pelayanan pengemudi transportasi publik. angkutan yang baik dan layak bagi masyarakat. Pengemudi, diketahui memiliki risiko Isi yang tinggi untuk mengalami LBP karena duduk Tubuh terbentuk atas banyak jaringan yang terlalu lama dan vibrasi dari mesin dan organ yang masing-masing mempunyai kendaraan bermotor. Selain itu, kondisi kabin fungsi yang khusus. Salah satu organ manusia kemudi yang sempit tidak memungkinkan bagi yang sangat penting peranannya dalam tubuh pengemudi untuk menggerakkan anggota yaitu tulang belakang. Tulang belakang atau tubuhnya secara leluasa, sehingga dalam vertebrae dirancang untuk mendukung dan waktu yang lama dengan kondisi duduk statis Majority | Volume 4 | Nomor 7 | Juni 2015 | 20 Muhammad Farras Hadyan I Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Low Back Pain pada Pengemudi Transportasi Publik dan mobilitas yang terbatas, akan epidemiologi, didapatkan kesimpulan bahwa mengakibatkan cedera dan kekakuan pada terdapat tiga faktor besar yang menyebabkan 5 sendi dan tulang belakang. Studi prevalensi terjadinya LBP akibat pekerjaan yaitu faktor mengenai LBP pada supir bus, supir truk, dan pekerjaan (work factors) dalam hal ini pekerja yang duduk menetap terindikasi sekitar termasuk faktor risiko tempat kerja seperti 81% di Amerika dan 49% di Swedia mengalami sikap tubuh, posisi tubuh, desain tempat kerja, 12 LBP selama waktu kerjanya. Low back pain repetisi, lama kerja, pekerjaan statis, dan adalah permasalahan kesehatan yang umum pekerjaan yang memaksakan tenaga. Selain itu, dimana 50%-70% orang memiliki kemungkinan terdapat faktor individu (personal factors) mengalami nyeri punggung bawah selama seperti masa kerja, usia, jenis kelamin, posisi 13 hidupnya. kerja, kebiasaan merokok dan obesitas dan Pada dasarnya, nyeri adalah kondisi faktor lingkungan seperti getaran dan akibat terjadinya tekanan pada susunan saraf temperatur ekstrem.5 tepi daerah pinggang yang terjepit. Jepitan Pada umumnya, keluhan otot skeletal pada saraf ini dapat terjadi karena gangguan mulai dirasakan pada usia kerja yaitu 25 tahun. pada otot dan jaringan sekitarnya, gangguan Keluhan pertama biasanya dimulai pada usia pada syaraf sendiri, kelainan tulang belakang 35 tahun dan tingkat keluhan terus bertambah maupun kelainan di tempat lain, misalnya sejalan dengan bertambahnya umur. Hasil 14 infeksi atau batu ginjal. Secara garis besar, penelitian diketahui responden terbanyak etiologi LBP dapat dihubungkan dengan berumur di atas 29 tahun (berisiko) yaitu beberapa kondisi seperti proses degeneratif sebanyak 27 orang (81,8%) dan responden pada vertebra lumbusakralis dan annulus yang berumur 20-29 tahun (tidak berisiko) fibrosus diskus intervertebralis yang bila sebanyak 6 orang (1,28%).16 Semakin tua usia tersobek dapat disusul dengan protusio diskus seseorang, maka akan terjadi degenerasi pada intervertebralis yang akhirnya menyebabkan tulang yang selanjutnya akan timbul kerusakan hernia nukleus pulposus (HNP). Selain itu ada jaringan. Hasilnya adalah terbentuknya beberapa penyakit seperti arthritis rheumatoid jaringan parut sehingga terjadi penurunan dan spondilitis angkilopoetika dengan keluhan stabilitas dan elastisitas tulang dan otot. sakit punggung dan sakit pinggang yang Faktor individu lainnya yang dikatakan sifatnya kaku, osteoporosis, kelainan berhubungan dengan kejadian LBP adalah kongenital seperti adanya lumbalisasi atau kebiasaan merokok. Dalam laporan resmi adanya enam bukan lima korpus vertebra World Health Organization (WHO), jumlah lumbalis yang merupakan variasi anatomis, kematian akibat merokok tiap tahun adalah 4,9 tumor, toksik akibat keracunan logam berat, juta orang per tahunnya. Hubungan yang infeksi, dan masalah psikoneurotik seperti signifikan antara kebiasaan merokok dengan histeria, depresi atau malingering. 15 keluhan otot pinggang, terutama untuk Low back pain (LBP) terjadi karena pekerjaan yang memerlukan pengerahan otot, gangguan biomekanik vertebra lumbal akibat karena nikotin pada rokok dapat menyebabkan perubahan titik berat badan dengan berkurangnya aliran darah ke jaringan. Selain kompensasi perubahan posisi tubuh dan akan itu, merokok dapat pula menyebabkan menimbulkan nyeri. Ketegangan (strain) otot berkurangnya kandungan mineral pada tulang dan keregangan (sprain) ligamentum tulang sehingga menyebabkan nyeri akibat terjadinya belakang merupakan salah satu penyebab keretakan atau kerusakan pada tulang.17 utama LBP. Bila seseorang duduk dengan Laki-laki dan perempuan memiliki tungkai atas berada pada posisi 90°, maka risiko yang sama terhadap keluhan nyeri daerah lumbal akan menjadi mendatar keluar punggung sampai umur 60 tahun, namun pada yang dapat menimbulkan keadaan kifosis. kenyatannya jenis kelamin seseorang dapat Keadaan ini terjadi karena sendi panggul yang mempengaruhi timbulnya keluhan LBP, karena 0 hanya berotasi sebesar 60 , mendesak pelvis pada wanita keluhan ini lebih sering terjadi untuk berotasi ke belakang sebesar 300 untuk misalnya pada saat mengalami siklus menyesuaikan tungkai atas yang berada pada menstruasi, selain itu proses menopause juga 0 15 posisi 90 . dapat menyebabkan kepadatan tulang Berdasarkan studi yang dilakukan berkurang akibat penurunan hormon estrogen, secara klinik, biomekanika, fisiologi, dan sehingga memungkinkan terjadinya LBP.18 Majority | Volume 4 | Nomor 7 | Juni 2015 | 21 Muhammad Farras Hadyan I Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Low Back Pain pada Pengemudi Transportasi Publik Faktor lain yang berhubungan dengan kejadian nosiseptor dari nervi nervorum yang LBP pada pengemudi adalah faktor pekerjaan menimbulkan nyeri inflamasi. Nyeri dirasakan (work factors) yaitu duduk dalam jangka waktu sepanjang serabut saraf dan bertambah yang lama dan dalam kondisi yang statis. Posisi dengan peregangan serabut saraf misalnya duduk dalam jangka waktu yang lama dan karena pergerakan. Kemungkinan kedua, dalam keadaan yang statis akan sangat penekanan pada serabut saraf. Pada kondisi ini membebani tulang punggung bawah dan akan terjadi perubahan biomolekuler di mana terjadi menimbulkan rasa pegal dan lelah pada area akumulasi saluran ion natrium dan ion lainnya. pinggang, hal ini akan diperberat ketika Penumpukan ini menyebabkan timbulnya pengemudi duduk dengan posisi yang salah mechano-hotspot yang sangat peka terhadap atau tidak sesuai postur, maka akan terjadi rangsangan mekanik dan termal.21 ketegangan pada otot-otot daerah pinggang, Setelah mengetahui faktor risiko dan sehingga rasa lelah akan muncul dengan cepat, patofisiologi pada low back pain, akan diulas dan jika terus berulang dengan kondisi mengenai tatalaksana LBP secara singkat. 19 tersebut, maka nyeri akan muncul. Namun, Pengobatan terhadap LBP dibagi menjadi dua pada penelitian deskriptif analitik tahap yaitu pada kedatangan pertama dan menggunakan pearson correlation yang kedatangan kedua.22 Pada kedatangan dilakukan kepada pengemudi bus kota di pertama, dilakukan edukasi pada pasien untuk terminal Giwangan, menunjukkan hubungan menghindari tidur terlalu lama dan segera yang tidak signifikan antara lamanya posisi melakukan aktifitas normal sehari-hari, duduk dengan keluhan subyektif LBP pada sarankan kepada pasien untuk menghindari pengemudi bus kota. posisi membungkuk. Selain itu, untuk Faktor lingkungan yang paling menangani nyeri, diberikan NSAID seperti berpengaruh dan berhubungan erat dengan asetaminofen atau ibuprofen. Pertimbangkan pengemudi transportasi publik adalah getaran pemberian terapi opioid jangan pendek bila yang dirasakan oleh seluruh tubuh, yang nyeri semakin memburuk dan rujukan untuk berasal dari sumber mesin yang dimiliki stabilisasi tulang dengan metode terapi fisik kendaraan bermotor. Berdasarkan penelitian McKenzie.22 Pada saat kedatangan kedua, Youani Nusa et al terhadap keluhan sistem sekitar dua sampai empat minggu setelah muskuloskeletal pada supir bus trayek Manado kunjungan pertama, dan keluhan belum ke Langowan, didapatkan hasil yang signifikan membaik, maka pertimbangkan pemberian dengan hubungan yang kuat antara getaran obat analgesik yang lebih kuat atau rujukan dengan keluhan muskuloskeletal.20 Hal ini kepada spesialis atau subspesialis apabila dijelaskan bahwa frekuensi getaran diluar keluhan tulang belakang semakin parah.3 ambang batas toleransi tubuh yaitu di atas 4 Hz dapat mempengaruhi beberapa organ seperti Ringkasan dinding perut dan dada atau gangguan tulang, Berdasarkan pembahasan di atas, otot dan jaringan ikat bagian punggung.20 pengemudi transportasi publik, sangat berisiko Patofisiologi yang dapat menjelaskan terkenal keluhan muskuloskeletal berupa low keluhan nyeri punggung bawah ini dimulai back pain (LBP). LBP merupakan nyeri pada karena respon tubuh dengan mengeluarkan punggung bagian bawah yang dapat mediator inflamasi akibat faktor-faktor di atas, diakibatkan oleh berbagai sebab yang sehingga jaringan otot atau tulang yang cedera menimbulkan trauma pada vertebrae dan saraf memicu pengeluaran sitokin pro inflamasi yang di sekitarnya. Disamping etiologi myogenik akan menimbulkan persepsi nyeri. Mekanisme yang menyebabkan kerusakan pada tulang, nyeri merupakan proteksi yang bertujuan otot dan jaringan lunak pada tulang belakang, untuk mencegah pergerakan sehingga proses terdapat berbagai faktor risiko yang penyembuhan dimungkinkan. Salah satu menyebabkan keluhan pada pengemudi antara bentuk proteksi adalah spasme otot, yang lain faktor individu, faktor pekerjaan dan selanjutnya dapat menimbulkan iskemia.21 tempat kerja, faktor lingkungan dan faktor Iritasi neuropatik pada serabut saraf gerakan tubuh. dapat menyebabkan dua kemungkinan. Pertama, penekanan hanya terjadi pada selaput pembungkus saraf yang kaya Majority | Volume 4 | Nomor 7 | Juni 2015 | 22
no reviews yet
Please Login to review.