jagomart
digital resources
picture1_Therapeutic Exercise Pdf 58880 | Artikel 6 2


 154x       Tipe PDF       Ukuran file 0.09 MB       Source: fik.um-surabaya.ac.id


File: Therapeutic Exercise Pdf 58880 | Artikel 6 2
rehabilitasi jantung post sindrome koroner akut untuk memperbaiki hemodinamik dan ekg di wilayah taman sidoarjo 1 2 3 fatin lailatul badriyah sri kadarsih yuni permatasari i 1 program studi ners ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 23 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                    
                      REHABILITASI JANTUNG POST SINDROME KORONER AKUT UNTUK 
                         MEMPERBAIKI HEMODINAMIK DAN EKG DI WILAYAH TAMAN 
                                                          SIDOARJO  
                                                                    
                                                          1              2                     3
                                  Fatin Lailatul Badriyah , Sri Kadarsih , Yuni Permatasari I  
                                                                                               1 
                                  Program Studi Ners Universitas Muhammadiyah Surabaya
                                                                                                 2,3
                              Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta  
                                                    Email: fatin_lb@yahoo.co.id 
                                                                    
                                                                    
                   Acute  coronary  syndrome  (ACS)  was  one  of  the most  frightening cardiovascular 
                   disease. It was currently one of the leading causes of death in developed and developing 
                   countries, including Indonesia. ACS can be both acute myocardial infarction, including 
                   ST-segment elevation MI (STEMI) and non-segment elevation MI (NSTEMI), and 
                   unstable angina. Globally, it’s become the first major cause of death in developing 
                   countries,  superseding g  the  mortality  rates  due to  infection.  Systematic  effort was 
                   needed intensively to prevent the increasing cases of morbidity which could be managed 
                   with the cardiac rehabilitation program. One of the cardiac rehabilitation programs 
                   which could be established was directed physical exercise.The aim of this study was To 
                   determine the influence of directed physical exercise on the function of cardiac muscle 
                   which assessed based on blood pressure, pulses and ECG results.The study uses a 
                   quasi-experiment design, 64 people were become the research subject divided into 32 
                   peoples  as  intervention group  and 32 peoples as  control group, carried out in 
                   cardiology clinic of Siti Khodijah hospital, Surabaya. Wilcoxon test and Mann Whitney 
                   test, obtained results that there was a significant influence on blood pressure with p-
                   value of 0.001 (p <0.05), there was no significant influence on the pulse change with the 
                   p-value of 1.000> (p <0.05), and significantly influence the ECG changes with P-value 
                   0.000  <(P  <0.05).  The results of  the Nagelkerke test  and  Chi-square,  showed  that 
                   directed physical exercise has contribution to the blood pressure of 16.4%, OR = 9.552, 
                   while the ECG changes of 47.0%, OR = 27.617. In sum, Directed physical exercise has 
                   a significant influence on blood pressure and ECG, where the directed physical exercise 
                   has a more significant effect on blood pressure than on the ECG. 
                    
                   Key word : Directed physical exercise and Coronary acute syndrome (ACS) 
                    
                    
                   PENDAHULUAN                                     aktivitas otot jantung lapisan tengah dari 
                           Sindrom  Koroner Akut  (SKA)            jaringan otot yang tebal, dan bertanggung 
                   atau  penyakit  kardiovaskular  saat  ini       jawab untuk kegiatan utama pemompaan 
                   merupakan  salah  satu  penyebab  utama         ventrikel, indikator yang terlihat meliputi 
                   dan pertama kematian di negara maju dan         tekanan darah, frekuensi nadi dan 
                   berkembang,  termasuk  Indonesia¹.  SKA         gambaran EKG². 
                   merupakan penumpukan plaque baik total                 Menurut laporan badan kesehatan 
                   maupun sebagian yang disebabkan oleh  sedunia PBB (WHO), hasil revisi laporan 
                   terbentuknya bekuan darah yang menutupi         2008-2010 estimasi penyebab kematian 
                   dinding pembuluh darah yang sudah               penduduk dunia yang terbit tahun 2010 
                   pecah, plaque ini mengurangi ruang gerak        menyebutkan bahwa distribusi penyebab 
                   dari aliran darah.  Hal ini tidak lepas dari    kematian untuk masing-masing wilayah di 
                                                                34 
                    
                                                             
                  
                 dunia meliputi Afrika penyumbang masih sangat tinggi. Diperkirakan angka 
                 kematian terbesar Pneumonia, sedangkan  ini akan terus meningkat dan bisa 
                                                                                                  5
                 Oceania, Asia, Eropa dan Amerika  mencapai 53,5 per 100.000 penduduk .  
                 penyumbang kematian terbesar adalah                  Prevalensi kunjungan di poli 
                 penyakit jantung. Lebih lanjut dijelaskan    jantung rumah sakit siti khodijah 
                 setiap tahun sekitar 50% penduduk dunia      sepanjang sidoarjo dari bulan April 
                 meninggal akibat penyakit jantung dan        sampai Juni 2013 jumlah pasien jantung 
                 pembuluh darah yang diperkirakan angka       sebanyak 600 orang yang kontrol pada 
                 ini akan meningkat terus hingga 2030         dokter ahli kardiologi, sebanyak 100 
                 menjadi 23,4 juta kematian di dunia³.        orang merupakan pasien SKA, sehingga 
                         Organisasi Kesehatan Sedunia  tiap bulan sekitar 33 orang. 
                 (WHO) dan Organisasi Federasi Jantung                Program rehabilitatif yang 
                 Sedunia    (World Heart Federation)          komprehensif diperlukan untuk 
                 memprediksi penyakit jantung menjadi  mengembalikan kemampuan fisik paska 
                 penyebab utama kematian di negara-           serangan serta mencegah terjadinya 
                 negara Asia pada tahun 2010. Saat ini,       serangan ulang. Program rehabilitasi 
                 sedikitnya 78% kematian global akibat        tersebut meliputi perubahan gaya hidup 
                 penyakit jantung terjadi pada kalangan       yang antara lain meliputi pengaturan pola 
                 masyarakat miskin dan menengah. Di  makan, manajemen stress, latihan fisik. 
                 negara berkembang dari tahun 1990  Pada dasarnya,program  rehabilitasi pada 
                 sampai 2020, angka kematian akibat  penderita gangguan jantung bertujuan 
                 penyakit jantung koroner akan meningkat      untuk : (1) mengoptimalkan kapasitas 
                 137 % pada laki-laki dan 120% pada  fisik tubuh, (2)  memberi penyuluhan 
                 perempuan, sedangkan di negara maju  pada pasien dan keluarga dalam 
                 peningkatannya lebih rendah yaitu 48%        mencegah perburukan dan (3) membantu 
                 pada laki-laki dan 29% pada perempuan.       pasien untuk kembali dapat beraktivitas 
                 Oleh karena itu sindrom koroner akut         fisik seperti sebelum mengalami 
                                                                                6
                 menjadi penyebab kematian dan gangguan jantung .  
                                               4
                 kecacatan nomor satu di dunia .                     Penderita post sindrom koroner 
                         Penyakit jantung koroner di  akut perlu direhabilitasi jantung, 
                 Indonesia pada tahun 2006 sampai dengan      sehingga dapat kembali kepada suatu 
                 2011 mengalami peningkatan, dari data        kondisi yang optimal secara fisik, medik, 
                 Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)  psikologik, sosial, emosional, seksual, 
                 Kementerian Kesehatan tahun 2007  dan vokasional, rehabilitasi jantung juga 
                 diketahui bahwa, 31,9% kematian di  berguna untuk melatih mobilitasi dan 
                 Indonesia disebabkan oleh penyakit  kerja jantung dan memulihkan kondisi 
                 kardiovaskular.      Tingginya angka dalam memenuhi kebutuhan hidup 
                 kematian di Indonesia akibat penyakit  sehari-hari. Bila tidak dilakukan 
                 jantung koroner (PJK) mencapai 26%.  rehabilitasi jantung maka otot-otot 
                 Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga          jantung penurunan aktifitas secara 
                 Nasional (SKRTN), menunjukkan bahwa          periodik, memperluas iskemia/ infark 
                 dalam 18 tahun terakhir angka tersebut       serta memicu terjadinya serangan 
                 cenderung mengalami peningkatan. Pada        berulang, hal ini bisa berlanjut kematian. 
                 tahun 1991, angka kematian akibat SKA        Program latihan fisik didasarkan pada 
                 adalah 16 %. kemudian di tahun 2001          tingkat kesadaran pasien dan kebutuhan 
                 angka tersebut melonjak menjadi 26,4 %,      individual. Hal yang penting untuk 
                 dan pada tahun 2009 meskipun terjadi         diperhatikan adalah bahwa program 
                 penurunan menjadi 23,8%, angka ini  latihan sebaiknya dimonitor berdasarkan 
                                                           35 
                                                             
                                                                 
                   
                   target frekuensi denyut nadi, perceived        kesiapan staf pelaksana dalam 
                   exertion maupun prediksi METs. Apabila         penanganan pasien SKA9.  
                   terjadi gejala gangguan jantung,                       Dengan demikian program 
                   ortopedik maupun neuromuskular, perlu          rehabilitasi kardiovaskuler ini dapat 
                   dilakukan peninjauan ulang terhadap  dibagi menjadi: Program yang membantu 
                                    7
                   program latihan .                              mengurangi kejadian infark miokard 
                          Penderita penyakit   jantung dapat      pada kelompok penderita risiko tinggi 
                  kembali menjadi orang-orang yang  ”cardiac prone”. Program rehabilitasi 
                  produktif dilingkungannya sehingga jantung  untuk orang-orang yang baru 
                  diperlukan pendekatan baru sebagai  mengalami serangan jantung. Program 
                  metode tambahan yang dapat                      penderita yang sudah berobat jalan (out 
                  memperbaiki perawatan penderita patient)                    yang sudah mengalami 
                  “coronary prone”, penderita pasca infark        “physical conditioning”              dapat 
                  miokard, dan penderita pasca bedah pintas       mengurangi kejadian infark miokard 
                  koroner. Program pengobatan tambahan            berulang, dan mengurangi angka 
                  ini dikenal dengan “                Cardiac     kematian bila terjadi serangan jantung 
                  Rehabilitation”. Hal ini tentu sangat  kedua. Melalui program rehabilitasi yang 
                  sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional         terencana maka secara fisik dan mental 
                  (SKN) yang menyatakan bahwa upaya  akan menjadi lebih kuat. Hal ini 
                  kesehatan harus mencakup aspek-aspek            mengurangi kemungkinan serangan 
                  promotif, preventif, kuratif, dan               infark kedua dan memperbaiki 
                  rehabilitative.                                 kesempatan hidup (survival). 
                           Program rehabilitasi jantung                  Pada penderita yang sedang dalam 
                   merupakan salah satu penatalaksanaan  perawatan sebaiknya diputuskan oleh 
                   non farmakologis pasien SKA. Pasien  dokter yang merawatnya, yang mengenal 
                   SKA merupakan indikasi utama  kondisi penderita. Secara garis besar  
                   dianjurkan  melaksanakan program terdapat 3 fase bagi penderita yang sedang 
                                       8
                   rehabilitasi jantung . Lebih lanjut Deaner    dalam perawatan yaitu: Rehabilitasi dini 
                   menjelaskan program rehabilitasi jantung      di rumah sakit selama 1-2 minggu. 
                   terdiri dari empat fase, yaitu fase I  Rehabilitasi   di rumah, mempersiapkan 
                   selama pasien di rumah sakit, fase II  penderita untuk kembali bekerja (return to 
                   segera setelah pasien keluar rumah sakit,     work) selama  2- 6 minggu. Rehabilitasi 
                   fase III segera setelah fase II masih  lanjutan  (out patient)  selama hidup. 
                   dalam pengawasan tim rehabilitasi Program rehabilitasi jantung di Indonesia 
                   jantung, dan fase IV merupakan fase  sudah berjalan dengan baik dengan 
                   pemeliharaan jangka panjang. Program  adanya pusat-pusat rehabilitasi jantung 
                   rehabilitasi pada pasien SKA bertujuan  seperti di Rumah Sakit Jantung dan 
                   untuk memulihkan kondisi fisik, mental,       Pembuluh Darah Harapan Kita, RSUPN 
                   sosial serta vokasional seoptimal Cipto Mangunkusumo Jakarta. Secara 
                   mungkin.                                      kualitas dan kuantitas perlu terus di 
                           Tujuan program rehabilitasi akan      kembangkan, karena rehabilitasi jantung 
                   tercapai bila terdapat tiga komponen  mempunyai peranan penting untuk 
                   penting dalam perencanaan dan atau  pemulihan fisik dan psikologis pasien 
                   menjalankan program. Komponen SKA dengan mengikutsertakan 
                                                                 keluarga10
                   tersebut adalah penerapan konsep                         .  
                   rehabilitasi dini, pendidikan kesehatan               Sebuah penelitian menemukan 
                   bagi pasien beserta keluarganya, dan  bahwa meskipun program rehabilitasi 
                                                                 jantung terbukti membantu pasien SKA 
                                                              36 
                                                                 
                                                                    
                    
                   setelah pulang dari rumah sakit, hampir                    Rancangan penelitian ini 
                   separuh pasien SKA tidak dirujuk untuk  menggunakan rancangan Non-Equivalent 
                                                              11
                   mengikuti program rehabilitasi jantung .         Control Group dengan ada kelompok 
                   Hal ini didukung dengan data 13 % angka          pembanding (kontrol), kelompok ini tidak 
                   kekambuhan pasien gagal jantung sebagai          diberikan latihan fisik terarah, tetapi pada 
                   manifestasi SKA di RSJPD-HK tahun  kelompok perlakuan diberi latihan fisik 
                   2005-2006, salah satu penyebabnya terarah sesuai modul.  Pada tahap awal 
                   adalah tidak efektifnya penatalaksanaan  semua sample dilakukan pemeriksaan 
                   regimen terapeutik termasuk latihan (Tensi, Nadi dan rekam EKG) (01) 
                   aktifitas yang harus dilaksanakan oleh  kemudian kelompok intervensi diberikan 
                   pasien dan keluarga dalam perawatan di           latihan fisik terarah sesuai modul (X). 
                                                              11
                   rumah (Pusdalit RSJPD-HK, 2006) .                Pada kelompok kontrol hanya diberikan 
                   Dengan demikian perlu dilakukan obat.  Setelah diberi perlakuan, semua 
                   penelitian terkait topik rehabilitasi jantung    sample     dilakukan     lagi   pemeriksaan 
                   untuk  meyakinkan pentingnya program  (Tensi,Nadi, dan rekam EKG) (02). 
                   rehabilitasi jantung.                            Responden kelompok perlakuan diteliti 
                             Dari studi pendahuluan yang  pada waktu dirumah dan kelompok 
                   penulis lakukan di, didapatkan bahwa  pembanding/kontrol diteliti di poli jantung 
                   belum dilaksanakannya rehabilitasi rumah sakit siti khodijah Sidoarjo dan 
                   jantung (latihan fisik) secara benar dan  herart clinic Surabaya.  
                   kontinu sehingga penulis ingin melakukan            
                   penelitian tentang latihan fisik terarah  Hasil Penelitian 
                   penderita post sindrom koroner akut  Pada analisis bivariat peneliti 
                   dalam memperbaiki otot jantung di poli  menggunakan dua pendekatan uji statistik, 
                   jantung rumah sakit siti khodijah pendekatan pertama dengan uji Wilcoxon 
                   sepanjang sidoarjo.                              test, bertujuan untuk mengetahui pengaruh 
                                                                    latihan fisik terarah sebelum dilakukan 
                   METODE PENELITIAN                                latihan fisik terarah dan setelah diberikan 
                             Jenis penelitian ini adalah latihan fisik terarah (pre dan post test), 
                   penelitian eksperimental yaitu penelitian  terhadap  tensi, nadi dan gambaran EKG 
                   yang dikenakan pada masyarakat sebagai  pasien post SKA, baik kelompok 
                                                12
                   kesatuan himpunan subjek . Penelitian ini        intervensi maupun kelompok kontrol. 
                   memberikan perlakukan dengan Pada pendekatan kedua adalah dengan 
                   pendekatan subyek secara individual menggunakan uji Mann Whitney Test, 
                   diklinik, Perlakuan diberikan dalam bertujuan untuk mengetahui intervensi 
                   latihan fisik terarah pada subyek. Efek  latihan fisik terarah terhadap tensi, nadi 
                   perlakuan diamati dengan menggunakan  dan gambaran EKG pasien post SKA pada 
                   satuan anlisis keaktifan otot jantung  kelompok intervensi dan kelompok 
                   individu dengan indikator hemodinamik  kontrol secara bersama-sama. Hasil uji 
                   ukuran tekanan darah, frekuensi nadi dan         statistik dapat dilihat pada table 4.1 dan 
                   gambaran EKG.                                    4.2.  
                    
                          Tabel 4.1. Hasil uji pengaruh latihan fisik terarah terhadap tekanan darah, nadi dan gambaran 
                          EKG pada pasien Sindrom Koroner Akut pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol di RS 
                          Siti Kodijah dan Klinik Jantung Surabaya dengan uji Wilcoxon test 
                                            PRE           Total          POST              Total    Wilc. 
                             VAR     Abnormal   Normal            Abnormal    Normal 
                                     F    %    F    %    F    %    F     %     F    %      F    %     
                                                                 37 
                                                                    
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Rehabilitasi jantung post sindrome koroner akut untuk memperbaiki hemodinamik dan ekg di wilayah taman sidoarjo fatin lailatul badriyah sri kadarsih yuni permatasari i program studi ners universitas muhammadiyah surabaya pasca sarjana yogyakarta email lb yahoo co id acute coronary syndrome acs was one of the most frightening cardiovascular disease it currently leading causes death in developed and developing countries including indonesia can be both myocardial infarction st segment elevation mi stemi non nstemi unstable angina globally s become first major cause superseding g mortality rates due to infection systematic effort needed intensively prevent increasing cases morbidity which could managed with cardiac rehabilitation programs established directed physical exercise aim this study determine influence on function muscle assessed based blood pressure pulses ecg results uses a quasi experiment design people were research subject divided into peoples as intervention group control ca...

no reviews yet
Please Login to review.