Authentication
263x Tipe PDF Ukuran file 0.14 MB Source: staffnew.uny.ac.id
Mempelajari Sintesis Senyawa Tabir Surya Melalui Modifikasi Reaksi Kondensasi Aldol Silang Sri Handayani Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY e-mail : handayani137uny@yahoo.com Abstrak Senyawa tabir surya adalah senyawa yang dapat menyerap sinar UV di daerah 200-400nm. Serapan sinar UV tersebut dipengaruhi oleh gugus kromofor yang harus dimiliki oleh setiap senyawa tabir surya. Salah satu senyawa yang sangat potensial digunakan sebagai senyawa tabir surya adalah benzalaseton dan turunannya. Benzalaseton dapat disintesis dari aseton dan benzaldehida melalui reaksi kondensasi aldol silang. Modifikasi reaksi aldol silang dalam sintesis benzalaseton dan turunannya dapat dilakukan dengan tiga macam cara baik dalam kondisi asam maupun basa. Katakunci : benzalaseton, tabir surya, aldol silang Pendahuluan sinamat memiliki bagian benzena aromatis dan sisi alkil yang bersifat relative non polar. Efek Isu tentang pemanasan global sudah menyebar perlindungan UV dari senyawa ini disebabkan sejak sepuluh tahun terakhir. Banyak sebab yang adanya cincin benzena. Sisi alkil sangat diperlukan menjadikan suhu bumi semakin panas. Salah satu untuk membuat senyawa tabir surya tidak larut yang menyebabkan hal tersebut adalah makin dalam air karena sifatnya yang relative non polar menipisnya ozon sehingga radiasi sinar matahari (Iqmal, T. dkk, 2000). semakin banyak yang mencapai bumi. Radiasi sinar Senyawa lain yang juga memiliki struktur matahari yaitu sinar ultra violet dapat aromatis dan memiliki alkil adalah benzalaseton mempengaruhi kesehatan kulit semua individu. dan turunannya. Sebagai analog alkil sinamat, Sinar ultra violet sering dibedakan menjadi 3 tipe benzalaseton sangat menarik untuk dikaji dan yaitu UV-A (320-360nm), UV-B (280-320nm) dan dikembangkan. Secara teori, gugus kromofor yang UV-C (100-280nm). Sinar UV-B lebih merusak dimiliki oleh benzalaseton dan turunannya memiliki kulit daripada dua macam sinar yang lain karena kisaran harga λmaks sekitar 300nm, sehingga dapat menyebabkan kulit terbakar dan kanker kulit diharapkan senyawa ini mampu menyerap sinar UV (Moloney F.J., Collins S., Murphy GM., 2002). di daerah UVA dan UV B. UV-A dapat menyebabkan kerusakan kolagen Uraian di atas menunjukkan bahwa senyawa sehingga terjadi efek penuaan dini seperti kulit benzalaseton dan turunannya sangat potensial . Radiasi ultraviolet dapat digunakan sebagai senyawa tabir surya. Oleh yang keriput karena itu perlu dipelajari cara sintesis senyawa menyebabkan pengaruh yang luarbiasa terhadap tersebut dan modifikasinya sehingga bisa kesehatan manusia, terutama terhadap kesehatan didapatkan berbagai turunan senyawa benzalaseton. kulit karena radiasi ini dapat menyebabkan kanker kulit. Sinar matahari langsung menjadi ancaman Pembahasan tersendiri bagi kulit. Keriput, penuaan dini dan parahnya kanker kulit akan menjadi resiko bagi A. Kondensasi Aldol Silang orang-orang di daerah tropis yang harus beraktivitas sehari-hari pada siang hari. Oleh Kondensasi aldol adalah reaksi pembentukan karena itu harus ada upaya untuk melindungi kulit ikatan karbon-karbon melalui adisi nukleofilik dari dari sengatan sinar ultra violet yang dipancarkan keton enolat terhadap suatu aldehida. Reaksi ini oleh matahari, yang biasa disebut dengan tabir biasanya melepaskan satu molekul air untuk surya. membentuk suatu senyawa karbonil tak jenuh αβ. Struktur umum senyawa tabir surya biasanya Nukleofil yang dapat digunakan dalam reaksi memiliki gugus aromatis dan alkil non polar. Oleh kondensasi aldol adalah enol, enolat, serta senyawa karena itu senyawa yang biasa digunakan sebagai karbonil lain. Jika nukleofil dan elektrofil yang tabir surya adalah senyawa turunan alkil sinamat digunakan berbeda maka reaksi ini disebut reaksi (Iqmal T. dkk, 2001). Struktur senyawa alkil kondensasi aldol silang (Wade, L.G., 1999). Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Kimia Jurusan Pendidikan FMIPA UNY dengan Tema “Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Penelitian Kimia Menyongsong UNY sebagai World Class University ” pada 17 Oktober 2009 di Ruang Seminar FMIPA UNY Reaksi kondensasi aldol memiliki dua macam O O- mekanisme reaksi yang berbeda secara mendasar H - OCH 3 tergantung katalis yang digunakan. Kondensasi R1 C CH R1 C CH2 + CH3OH 2 aldol dapat berjalan dalam kondisi asam atau basa enolat sebagai nukleofil sebagai katalisnya. Reaksi dalam kondisi asam Serangan nukleofil : menggunakan mekanisme enol, sedangkan reaksi O- O O O- dalam kondisi basa mengikuti mekanisme enolat R1 C C C (Mary McHale, 2007). C CH2 + H R2 R1 CH R2 2 Mekanisme enol. Pembentukan aldol dilanjutkan dehidrasi : Kondensasi aldol dengan katalis asam O - O H mengikuti mekanisme enol. Langkah awal dalam O O mekanisme enol adalah tautomerisasi senyawa H-OCH3 karbonil menjadi enol. Asam juga mengaktifkan C C C C R1 CH2 R2 R1 CH2 R2 gugus karbonil molekul lain dengan cara protonasi. Reaksi berjalan dengan serangan enol sebagai nukleofil pada karbonil yang terprotonasi. O Tautomerisasi keto-enol : C CH O + OH R1 CH R2 OH + H H O H 2 + R1 R1 C CH + H O C CH3 R1 C CH2 2 3 Modifikasi reaksi kondensasi aldol silang dalam (enol sebagai nukleofil) sintesis benzalaseton dan turunannya. Protonasi : Reaksi kondensasi aldol adalah reaksi yang + O O H H simpel dan mudah dilakukan. Reaksi ini dapat + H+ dengan mudah dimodifikasi untuk mensintesis R2 C H R2 C H bermacam-macam senyawa aldol. Ada minimal 3 elektrofil macam senyawa hasil yang dapat disintesis hanya Kondensasi aldol : dengan menggunakan reaksi kondensasi aldol dengan mengesampingkan side product. + OH O H H O OH + Jika digunakan aseton, dan dua macam turunan R1 C CH + R2 C H - H C CH 2 R1 CH R2 benzaldehida yang berbeda maka akan didapat 3 2 macam hasil yaitu turunan benzalaseton, turunan nukleofil elektrofil senyawa aldol dibenzalaseton dan dibenzalaseton asimetris. Ketiga Dehidrasi aldol : hasil tersebut didapat dengan memodifikasi reaksi O OH - H O O kondensasi aldol antara ketiga bahan yang 2 digunakan. C CH C CH Modifikasi reaksi kondensasi aldol silang R1 CH2 R2 R1 CH R2 tergantung pada dua hal penting yaitu reaktivitas karbonil dan keasaman Hα. Oleh sebab itu dalam Reaksi kondensasi aldol diakhiri dengan sintesis senyawa benzalaseton dan turunannya dehidrasi sehingga menghasilkan senyawa karbonil harus selalu memperhatikan kedua hal tersebut. tak jenuh αβ. 1. Sintesis bensalaseton atau turunannya Mekanisme enolat Benzalaseton dan turunannya adalah hasil Reaksi kondensasi aldol dengan katalis basa paling sederhana yang diperoleh dengan mengikuti mekanisme enolat. Basa yang digunakan menggunakan reaksi kondensasi aldol silang antara biasanya ion hidroksida atau alkoksida. Reaksi aseton dengan benzaldehida atau turunannya. aldol terjadi dengan serangan nukleofilik oleh Hanya dibutuhkan satu kali reaksi kondensasi resonansi enolat pada gugus karbonil terhadap aldol silang dengan perbandingan reaktan antara molekul karbonil yang lain. Produk reaksi ini aseton : benzaldehida (turunannya) = 1 : 1. Reaksi adalah garam alkoksida. dapat berjalan baik dalam kondisi asam atau basa. Dalam contoh mekanisme reaksi berikut digunakan Pembentukan enolat : ion hidroksida sebagai katalis basa. 32 Pembentukan enolat : O O Pembentukan aldol diikuti dehidrasi : - - R R HC C CH + OH HO 1 1 3 3 HC C CH + 2 3 2 H+ Serangan nukleofil : - H O R R 2 O O- 2 2 O R R R - HC 2 O CH R 1 OO_ 1 H C C CH + 2 3 2 H C C CH 3 2 R R R 1 R 2 2 1 Pembentukan aldol dilanjutkan dehidrasi : O - Dibenzalaseton O O + R CH R + H 1 H C C CH 2 3 2 Turunan dibenzalaseton dapat disintesis dengan -H O R 2 R memodifikasi bahan dasar yaitu dengan mengganti 1 2 substituen pada cincin benzena. R , R dan alkil O 1 2 berikutnya bebas, tergantung senyawa yang ingin Substituen pada cincin benzene tergantung pada disintesis. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara senyawa yang ingin disintesis. Jika ingin menggunakan benzaldehida dan turunannya. mensintesis benzalaseton maka R =R =H, jadi bisa Beberapa senyawa dibenzalaseton yang telah 1 2 menggunakan aseton dan benzaldehida sebagai disintesis ternyata memiliki aktivitas sebagai tabir bahan dasar. Jika ingin mensintesis turunan surya dengan nilai SPF yang tinggi. Hasilnya benzalaseton, maka digunakan turunan menunjukkan bahwa turunan dibenzalaseton yaitu benzaldehida sebagai bahan dasarnya. dianisalaseton berfungsi sebagai tabir surya di Benzalaseton dan turunannya yang telah daerah UV A dan UV B. Sedangkan disintesis adalah anisalaseton dan veratralaseton. diveratralaseton berfungsi menyerap sinar di daerah Anisalaseton disintesis menggunakan p- UV B dan UV C (Sri Handayani dan Indyah, anisaldehida dan aseton sebagai bahan dasarnya, S.Arty, 2009). sedangkan veratralaseton disintesis menggunakan veratraldehida dan aseton (Sri Handayani dan 3. Sintesis dibenzalaseton asimetris Indyah,S. Arty, 2008). Dibenzalaseton asimetris adalah dibenzalaseton 2. Sintesis dibenzalaseton atau turunannya yang memiliki jumlah, posisi dan atau atau jenis substituen yang berbeda pada cincin sebelah kiri Dibenzalaseton dan turunannya adalah hasil lain dan sebelah kanan. Senyawa ini dapat direkayasa yang dapat diperoleh dari dobel kondensasi aldol dengan cara dobel kondensasi aldol dari aseton dan silang antara aseton dengan benzaldehida atau dua macam benzaldehida atau turunan turunannya. benzaldehida yang berlainan. Perbandingan yang Reaksi berjalan dua tahap, tahap pertama adalah dipakai adalah 1 : 1 :1. pembentukan benzalaseton dengan cara kondensasi Salah satu senyawa dibenzalaseton asimetris aldol silang antara benzaldehida dengan aseton. yang telah disintesis adalah benzalveratralaseton Benzalaseton yang masih memiliki Hα selanjutnya yang disintesis dengan bahan dasar aseton, direaksikan lagi melalui reaksi kondensasi aldol benzaldehida dan veratraldehida. Skema reaksi silang dengan satu bagian benzaldehida untuk sintesis senyawa benzalveratralaseton disajikan membentuk dibenzalaseton. Sehingga dalam pada Skema 1 (Sri Handayani, Indyah S. Arty dan sintesis dibenzalaseton ini dibutuhkan dua kali R. Arianingrum, 2009). reaksi kondensasi aldol silang dengan perbandingan reaktan antara aseton : benzaldehida (turunannya) = 1 : 2. Reaksi dapat berjalan baik dalam kondisi asam atau basa. Dalam contoh mekanisme reaksi berikut digunakan ion hidroksida sebagai katalis basa. Benzalaseton yang masih punya Hα digunakan sebagai nukleofil : O R 1 R2 + H R 2 R1 O 33 O CH CCH 3 3 Daftar Pustaka 2 CH 3 Iqmal Tahir, Tri Joko R., Sri Nugrohati dan 1 CHO 3 Tutik D., 2000, Sintesis Senyawa Penyerap OMe O OMe Sinar UV : Sintesis Senyawa Alkil Sinamat Tersubstitusi dari Komponen Minyak Fusel dan Minyak Adas, Laporan Penelitian, Dikti, OHC Yogyakarta 4 OMe Iqmal Tahir, Anjar S., Bambang S., Tri Joko R., OMe Tutik D., dan Sri Noegrohati, 2001, Design of Alkyl Cynamate as Sun Screen Substance Based on Electronic Spestra Calculation, Indonesian J.Phys.Chem, 3(2), 33-37. MaryMcHale, 2007, Aldol Condensation, O http://cnx.org/content/m15204/1.3/ (2 5 September 2009). Skema 1. Sintesis benzalveratralaseton Moloney F.J., Collins S., Murphy G.M., 2002, Mekanisme reaksi dalam sintesis Sunscreen: Safety, Efficacy and Appropriate benzalveratralaseton (5) sebagai salah satu contoh Use, Am.J.Clin.Dermatol., 3(3), 185-191 senyawa dibenzalaseton asimetris memiliki langkah Sri Handayani, Indyah Sulistyo Arty, (2008), yang sama dengan sintesis dibenzalaseton simetris. Synthesis of Hydroxyl Radical Scavenger from Reaksi dimulai dengan pembentukan enol atau Benzalacetone and its Derivatives, Journal of enolat dari aseton (2) kemudian berkondensasi Physical Science Volume 19(2), 61-68 aldol silang dengan benzaldehida(1) membentuk Sri Handayani, Indyah Sulistyo Arty, 2009, benzalaseton (3). Langkah selanjutnya adalah Synthesis and Activity test of some compounds kondensasi aldol silang antara benzalaseton dengan 1,5-diphenyl-1,4-pentadiene-3-one as potensial veratraldehida (4) membentuk dibenzalaseton sun screen material, Proceeding ISSTEC, asimetris (5). Yogyakarta, Indonesia Sri Handayani, Indyah Sulistyo Arty, Retno Kesimpulan Arianingrum, 2009, The Study of Crossed Aldol Condensation at The Synthesis of Benzalaseton dan turuannya adalah senyawa Asymmetric Dibenzalacetone, Proceeding of yang sangat potensial digunakan sebagai tabir PACCON, Phitsanulok, Thailand surya. Senyawa tersebut dapat disintesis Wade, l.G., 1999, Organic Chemistry, fourth menggunakan bahan dasar aseton dan benzaldehida edition, Prentice Hall Int, Canada atau turunannya melalui reaksi kondensasi aldol silang. Kondensasi aldol silang adalah suatu reaksi yang simpel dan mudah dilakukan. Reaksi dapat dilakukan dalam kondisi asam maupun basa. Mekanisme reaksi kondensasi dalam katalis asam mengikuti menkanisme enol, sedangkan jika kondisi basa mengikuti mekanisme enolat. Ada tiga jenis senyawa yang dapat disintesis menggunakan bahan dasar aseton sebagai enol atau enolat dengan benzaldehida atau turunannya. Senyawa pertama didapat dengan satu kali kondensasi aldol silang antara aseton dengan benzaldehida atau turunannya dengan perbandingan mol 1:1 membentuk benzalaseton dan turunannya. Senyawa kedua diperoleh jika perbandingan diubah menjadi 1 : 2 sehingga terbentuk dibenzalaseton atau turunannya dengan melalui dobel kondensasi aldol silang. Senyawa ketiga adalah dibenzalaseton asimetris yang dapat disintesis dengan dobel kondensasi aldol silang antara aseton dengan 2 jenis benzaldehida atau turunannya dengan perbandingan mol 1 : 1 : 1. 34
no reviews yet
Please Login to review.