jagomart
digital resources
picture1_6dc378800f6b587b097a3b2b702b6ce9


 196x       Tipe PDF       Ukuran file 0.29 MB       Source: simdos.unud.ac.id


File: 6dc378800f6b587b097a3b2b702b6ce9
materi praktikum biokimia veteriner 1 2015 edisi revisi 1 disusun oleh dr drh hamong suharsono m kes tim pengasuh mata kuliah biokimia veteriner fkh universitas udayana pengantar materi praktikum biokimia ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 22 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                  MATERI PRAKTIKUM BIOKIMIA VETERINER 1 : 2015  
                                                                         (Edisi revisi 1) 
                                                                          Disusun oleh :  
                                                           Dr. drh. Hamong Suharsono, M.Kes.  
                                                                                     
                                 Tim Pengasuh Mata Kuliah Biokimia Veteriner FKH Universitas Udayana 
                                                                                     
                Pengantar :  
                          Materi praktikum biokimia veteriner ini disusun sedemikian agar sesuai dengan peralatan 
                dan fasilitas yang dimiliki oleh Laboratorium Biokimia Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan 
                Universitas Udayana.  Banyak materi yang sebenarnya sudah jauh tertinggal dengan kemajuan 
                ilmu  pengetahuan  di  bidang  biokimia  dan  biologi,  tetapi  jika  materi  dalam  praktikum  ini 
                dilakukan dengan benar dan cermat, maka masih bisa dipertanggung jawabkan hasilnya.  
                          Biokimia  veteriner  1  banyak  membahas  mengenai  fenomena  dasar  yang  ada  dalam 
                kehidupan seperti karakter cairan hayati (cairan yang ada dalam tubuh mahluk hidup), karakter 
                bahan  hayati  seperti  buah,  daging,  dan  berbagai  sifat  hasil  industri  bahan  hayati  (keju, 
                margarin, mentega, air susu,  dan lain-lain).   
                          Diharapkan  dari  praktikum  biokimia  1  ini,  mahasiswa  mengetahui  karakter  berbagai 
                bahan hayati yang ada relevansinya dengan biologi, industri, dan disiplin ilmu veteriner pada 
                khususnya.   Hal ini bertujuan agar mahasiswa memiliki pandangan yang luas terhadap kegunaan 
                belajar biokimia serta cakupan lahan pekerjaan apa saja yang bisa didapat dari penguasaan ilmu 
                ini. 
                 
                                                                PENGANTAR PRAKTIKUM   
                          Sebelum anda memulai praktikum biokimia, ada baiknya anda memahami beberapa aturan 
                main di laboratorium biokimia.  Aturan tersdebut diantaranya ialah :  
                1.   Laboratorium biokimia FKH UNUD adalah milik civitas academika FKH UNUD, oleh sebab 
                     itu menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjaga dan memeliharanya.  
                2.  Laboratorium harus dalam keadaan selalu bersih dan rapih, alat dan bahan / zat kimia 
                     tertata dengan rapih pada tempatnya.  Perhatikan, dalam menaruh bahan kimia yang khusus 
                     seperti bahan keras, harus ditaruh di tempat khusus pula. Contohnya  lemari asam / basa 
                                                                                                                                                       1 
       keras  untuk  menyimpan  asam  /  basa  keras.    Pastikan,  semua  bahan  kimia  harus  dalam 
       keadaan tertutup rapat, terutama yang bersifat volatil / mudah menguap.  
     3.  Laboratorium harus memiliki seorang teknisi (minimal) yang sudah memiliki pengetahuan 
       mengenai kimia (minimal lulusan sekolah menengah analis kimia / diploma 1 kimia).  Ini belum 
       ada di FKH UNUD.  Teknisi ini akan bertanggung jawab terhadap penataan berbagai bahan 
       kimia di laboratorium.  
     4.  Laboratorium harus dalam keadaan siap pakai, dalam arti kata tidak ada peralatan yang 
       rusak / tidak berfungsi.  Pemeriksaan berkala terhadap berbagai peralatan harus dilakukan 
       secara rutin.  
     5.  Laboratorium tidak boleh digunakan untuk kegiatan lain yang non teknis seperti rapat / 
       kegiatan lain yang melibatkan peserta yang tidak semestinya (seperti pegawai administrasi / 
       orang lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan ilmu kimia / biokimia).  
     6.  Penggunaan  laboratorium  untuk  tujuan  lain  harus  seijin  dosen  /  penanggung  jawab 
       laboratorium / Kepala Laboratorium.  
     7.  Bagi yang akan menggunakan laboratorium untuk tujuan penelitian / pelatihan, kegiatan itu 
       juga harus sepengetahuan teknisi laboratorium biokimia.  
     8.  Beberapa kegiatan di laboratorium seperti penelitian atau pelatihan mungkin akan dikenakan 
       biaya pengganti bahan habis atau barang yang rusak akibat kegiatan tersebut.  Besarnya 
       biaya akan ditetapkan kemudian. 
     9.  Tidak diperkenankan merokok / makan / minum di laboratorium biokimia veteriner. 
      
          PRAKTIKUM I :  SIFAT FISIKOKIMIAWI CAIRAN HAYATI  
     Pengantar praktikum 
         Sifat  biofisik  cairan  hayati  merupakan  salah  satu  aspek  yang  sangat  penting  dalam 
     menunjang  berbagai  proses  kehidupan.    Disini  mahasiswa  mempelajari  aspek-aspek  kimia 
     biofisis  yang  terjadi  dalam  mahluk  hidup.    Dalam  kenyataannya,  banyak  sekali  aspek  kimia 
     biofisis  yang  terjadi  dalam  tubuh  mahluk  hidup  seperti  mekanisme  kontraksi  jantung  yang 
     melibatkan aliran listrik dan pompa natrium-kalium (Na-K pump), aspek impuls dalam saraf yang 
     dapat diidentikan dengan aliran listrik pada kabel dan lain.lain.  
                                                 2 
         Dalam topik praktikum biokimia umum 1 ini topik bahasan difokuskan pada peran air 
     dalam sistim biologi yang membentuk cairan tubuh.  Selain itu juga, banyak fenomena yang 
     dihasilkan  akibat  interaksi  air  dengan  berbagai  bahan  kimia  dalam  tubuh.      Sebagai  bahan 
     percobaan juga banyak digunakan cairan biologis seperti serum, darah, empedu dan lain-lain.  
     Meskipun kebanyakan percobaan dilakukan in vitro (di luar sistim mahluk hidup) tapi fenomena 
     tersebut umumnya mendekati sistim in vivo (di dalam sistim mahluk hidup).  
         Banyak aspek klinik yang terkait pada fenomena ini diantaranya pengukuran berat jenis 
     darah yang secara tidak langsung mencerminkan konsentrasi hemoglobin dalam eritrositnya 
     (metoda  Van  Slyke).    Percobaan  ini  sering  dilakukan  pada  unit-unit  transfusi  darah  pada 
     manusia, terutama sangat penting bagi calon donor darah.    Beberapa percobaan yang akan 
     dilakukan di bawah ini mencerminkan fenomena air dalam sistim biologis. 
         Tugas praktikum : coba anda amati air, air seni (urin) sapi, serum atau plasma darah 
     sapi, dan empedu sapi.  Uji juga berbagai karakter fisik zat-zat tersebut seperti : kekentalan 
     (dengan  cara  menggoyang  tabung  yang  berisi  cairan  tersebut),    kelicinan  yang  dihasilkan 
     (dengan cara mencelupkan jari dan memegang cairan tersebut dengan kedua jari anda). 
         Pertanyaan : Dari hasil pengamatan anda, apa perbedaan air dan cairan biologis? 
      
     1.1 Pengukuran Berat jenis (BJ) cairan 
         Prinsip : Penentuan BJ cairan sangat dipengaruhi oleh suhu, semakin tinggi suhu cairan 
     tersebut, umumnya BJ-nya akan semakin ringan dan sebaliknya.  Hal ini disebabkan oleh sifat 
     air yang memang mendominasi hampir semua cairan biologis.  Meskipun perubahan ini relatif 
     kecil, tapi untuk ilmu seperti fisika, hal ini sangat berarti.  Oleh sebab itu perlu suhu baku 
     tertentu dimana BJ cairan tersebut dapat ditetapkan dan suhu ini biasanya bergantung suhu 
     dari alat yang dipakai.  Oleh sebab itu perlu adanya kalibrasi dalam pengukuran BJ cairan. 
         Alat-alat dan bahan yang diperlukan : urinometer, larutan NaCl fisiologis (larutan NaCl 
     0,85%) dan urin dari berbagai hewan (sapi, babi, kambing dan manusia).   
         Prosedur : Sebelum diukur suhu cairan tersebut ditera dulu menggunakan termometer.  
     Catat suhu cairan dan cairan ditaruh dalam gelas ukur khusus untuk urinometer (isi kurang lebih 
     3/4 tinggi gelas), kemudian dimasukan urinometer hingga ia terapung di dalam gelasnya.  Hati-
     hati jangan sampai urinometer menyentuh dinding tabungnya.  Baca skala yang disentuh oleh 
                                                 3 
           permukaan urin (dasar meniskusnya) hasil inilah yang disebut dengan BJ terbaca.  Umumnya 
           urinometer  ditera  pada  suhu  tertentu  (biasanya  15.5oC)  oleh  sebab  itu  harus  dilakukan 
           kalibrasi.  Kalibrasi menggunakan rumus (lihat buku kimia biofisika) sebagai berikut : 
            
           BJ sesungguhnya = BJ terbaca  ± 1/3 x (suhu cairan – suhu tera) x 0,001 
            
           Penggunaan tanda + jika suhu cairan di atas suhu tera dan penggunaan tanda - jika suhu urin di 
           bawah suhu tera.  Ukurlah BJ  larutan NaCl fisiologis dan BJ urin sapi, babi, manusia dan hewan 
           lain yang anda dapatkan. 
            
           1.2 Tegangan permukaan : Tetesan cairan biologis. 
                 Prinsip : Permukaan cairan cenderung untuk mengkerut untuk mencapai luas seminimal 
           mungkin (mengapa ?).  Setiap usaha yang bertujuan memperbesar luas permukaan tersebut 
           dapat ditahan oleh permukaan cairan dan daya tahan terhadap usaha ini yang dikenal dengan 
           tegangan permukaan. Aspek klinik tegangan permukaan bermacam-macam, salah satunya ialah 
           kemampuan darah melewati kapiler pembuluh yang sangat halus dimana dalam kapiler tersebut, 
           paraktis tekanan pompa dari jantung tidak ada lagi.    
                 Sifat tegangan permukaan merupakan salah satu sifat yang menyebabkan darah, juga 
           limfe  dapat  memasuki  jaringan  melalui  pembuluh  kapiler  yang  sangat  halus  untuk  memberi 
           nutrisi dan mengambil sisa metabolisme dari sel berupa CO  dan metabolit lainnya seperti asam 
                                                                   2
           laktat.   Adanya penimbunan lipid pada kapiler darah menyebabkan aliran darah terganggu dan 
           sering  menyebabkan  kematian  lokal  (infark  atau  nekrosis)    dari  jaringan  yang  semestinya 
           mendapatkan nutrisi. 
                 Pembentukan tetesan merupakan cara sederhana untuk mengamati fenomena tegangan 
           permukaan cairan,  dan  tegangan  permukaan  suatu  cairan  dapat  dicerminkan  dengan  bentuk 
           tetesan  yang  terjadi  saat  sebelum  ia  jatuh.    Selain  itu  tegangan  permukaan  juga  dapat 
           dicerminkan dengan jumlah tetesan yang terjadi per satuan waktu tertentu.   Adanya komponen 
           terlarut dalam cairan sering mempengaruhi tegangan permukaannya. 
                                                                                                     4 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Materi praktikum biokimia veteriner edisi revisi disusun oleh dr drh hamong suharsono m kes tim pengasuh mata kuliah fkh universitas udayana pengantar ini sedemikian agar sesuai dengan peralatan dan fasilitas yang dimiliki laboratorium fakultas kedokteran hewan banyak sebenarnya sudah jauh tertinggal kemajuan ilmu pengetahuan di bidang biologi tetapi jika dalam dilakukan benar cermat maka masih bisa dipertanggung jawabkan hasilnya membahas mengenai fenomena dasar ada kehidupan seperti karakter cairan hayati tubuh mahluk hidup bahan buah daging berbagai sifat hasil industri keju margarin mentega air susu lain diharapkan dari mahasiswa mengetahui relevansinya disiplin pada khususnya hal bertujuan memiliki pandangan luas terhadap kegunaan belajar serta cakupan lahan pekerjaan apa saja didapat penguasaan sebelum anda memulai baiknya memahami beberapa aturan main tersdebut diantaranya ialah unud adalah milik civitas academika sebab itu menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjaga memelih...

no reviews yet
Please Login to review.