jagomart
digital resources
picture1_277373 Optimasi Waktu Pengadukan Dan Volume Koh 388de6e0


 186x       Tipe PDF       Ukuran file 0.16 MB       Source: media.neliti.com


File: 277373 Optimasi Waktu Pengadukan Dan Volume Koh 388de6e0
siti aulia bidilah opir rumape erni mohamad optimasi waktu pengadukan dan volume koh sabun cair berbahan 55 optimasi waktu pengadukan dan volume koh sabun cair berbahan dasar minyak jelantah siti ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 22 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                                                 Siti Aulia Bidilah, Opir Rumape, Erni Mohamad 
                                                                     Optimasi waktu Pengadukan dan Volume KOH Sabun Cair Berbahan....55 
                     Optimasi Waktu Pengadukan dan Volume KOH Sabun Cair Berbahan 
                                                       Dasar Minyak Jelantah 
                                              Siti Aulia Bidilah, Opir Rumape, Erni Mohamad 
                                                 Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan IPA 
                                                         Universitas Negeri Gorontalo
                                                                          
                         Abstrak 
                         Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pembuatan sabun cair berbahan dasar minyak jelantah 
                         dengan menggunakan variasi waktu pengadukan dan variasi volume KOH dan karakteristik sabun 
                         cair  yang  dihasilkan  dari  minyak  jelantah.  Minyak  jelatah  dimurnikan  melalui  tiga  tahap  yaitu 
                         despicing,  netralisasi  dan  bleaching.  Selanjutnya  diolah  menjadi  sabun  cair,  Sabun  cair  yang 
                         dihasilkan yaitu pada waktu pengadukan 35 menit dan 40 menit dan untuk volume KOH yaitu 30 
                         mL. Hasil uji karakteristik sabun cair dengan waktu pengadukan 35 menit menghasilkan kadar air 
                         sebesar 10,1%, alkali bebas 0,01%, kadar asam lemak bebas 0,14%, uji pH 10, dan stabilitas busa 
                         40%. Sedangkan untuk sabun cair waktu pengadukan 40 menit menghasilkan kadar air 10,3%, alkali 
                         bebas 0,02%, kadar asam lemak bebas 0,12% uji pH 10, dan stabilitas busa 50%. Dari kedua sabun 
                         cair  yang  dihasilkan  jika  dibandingkan  dengan  standar  SNI  sabun  cair  06-3532-1994  masih 
                         memenuhi standar. 
                          
                         Kata kunci: Minyak Jelantah, KOH, Pengadukan, Sabun 
                          
                  
                 PENDAHULUAN                                             gliserol dalam kondisi basa. Pembuat kondisi basa 
                         Salah    satu   kebutuhan  penting  yang        yang biasa digunakan adalah Natrium Hidroksida 
                 diperlukan  oleh  masyarakat  Indonesia  adalah         (NaOH) dan Kalium Hidroksida (KOH). Jika basa 
                 minyak  goreng.  Minyak  goreng  adalah  minyak         yang digunakan adalah NaOH, maka produk reaksi 
                 nabati yang telah dimurnikan dan dapat digunakan        berupa sabun keras (padat), sedangkan basa yang 
                 sebagai bahan pangan. Minyak selain memberikan          digunakan  berupa  KOH  maka  produk  reaksi 
                 nilai kalori paling besar di antara zat gizi lainnya    berupa  sabun  cair.  Menurut  Wijana  dkk  (2010), 
                 juga  dapat  memberikan  rasa  gurih,  tekstur  dan     menyatakan  bahwa  minyak  bekas  dapat  didaur 
                 penampakan bahan pangan menjadi lebih menarik,          ulang menjadi sabun cair.         
                 serta permukaan yang kering.                                    Berdasarkan uraian  di  atas  dan  beberapa 
                         Minyak  yang  baik  adalah  minyak  yang        rujukan  dari  penelitian  yang  telah  dilakukan 
                 mengandung  asam  lemak  tak  jenuh  yang  lebih        sebelumnya,  penulis  meneliti  tentang  optimasi 
                 banyak  dibandingkan  dengan  kandungan  asam           waktu  pengadukan  dan  volume  KOH  sabun  cair 
                 lemak  jenuhnya.  Setelah  penggorengan  berkali-       berbahan dasar minyak jelantah. 
                 kali, asam lemak yang terkandung dalam minyak 
                 akan  semakin  jenuh.  Dengan  demikian  minyak         METODE PENELITIAN 
                 tersebut  dapat  dikatakan  telah  rusak  atau  dapat           Penelitian      ini     dilaksanakan      di 
                 disebut minyak jelantah.                                Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas 
                         Sabun  merupakan  senyawa  natrium  atau        MIPA  Universitas  Negeri  Gorontalo,  Jl.  Jend. 
                 kalium dengan asam lemak dari minyak nabati atau        Sudirman No.6 Gorontalo. 
                 lemak hewani berbentuk padat, lunak atau cair, dan              Adapun  alat  dan  bahan  yang  digunakan 
                 berbusa. Sabun dihasilkan oleh proses saponifikasi,     pada penelitian ini sebagai berikut. 
                 yaitu  hidrolisis  lemak  menjadi  asam  lemak  dan 
                     ©2017 by Department of Chemistry,                                                           Jurnal Entropi Volume 12, Nomor 1, Februari 2017 (PP. 55-60) 
                        Gorontalo State University - Indonesia                                                         Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains 
                                                                          
                 56 JURNAL ENTROPI VOLUME 12 NOMOR 1 FEBRUARI 2017 
                         Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains 
                         Peralatan    yang    digunakan      meliputi   Setelah  itu  diaduk  selama  60  menit.  Kemudian 
                 magnetik stirer, beker gelas, erlenmeyer, spatula,     dipanaskan kembali sampai suhu 1000C selama 1 
                 corong  pemisah,  gelas  ukur,  penangas  air,  labu   jam  dan  disaring  dengan  menggunakan  kertas 
                 ukur, hot plate, buret, klem dan statif, pipet tetes,  saring dan didapatkan minyak hasil pemurnian. 
                 oven,  pH  meter,  timbangan  analitik,  corong                Pada  pembuatan  sabun  cair  konsentrasi 
                 buchner,    pompa     vakum,     cawan     porcelen,   KOH  yang  digunakan  adalah  36%.  Minyak 
                 deksikator, spatula, termometer.                       sebanyak 50 mL dimasukkan ke dalam gelas kimia 
                         Adapun  bahan-bahan  yang  digunakan           dan  ditambahkan  dengan  KOH,  volume  KOH 
                 yaitu minyak jelantah, kulit pisang, KOH, parfum       divariasikan (20 mL, 25 mL, 30 mL, 35 mL dan 40 
                 non alkohol 1 mL, pewarna makanan, kertas saring       mL).  Kemudian  dilakukan  pengadukan  dan 
                 dan akuades. Bahan kimia analisis yang digunakan       pemanasan  pada  suhu  100  °C  yang  dilakukan 
                 meliputi   etanol,    metanol,   KOH,  indikator       hingga proses saponifikasi berlangsung sempurna. 
                 Penoptalein, akuades dan HCl 0,1 N.                    Proses  pengadukan  dan  pemanasan  dihentikan 
                         Sebelum  minyak  jelantah  dibuat  menjadi     pada saat telah terbentuk sabun lunak (wet soap) 
                 sabun  cair,  perlu  dilakukan  3  tahap  Pemurnian    yang  ditandai  dengan  tercapainya  kondisi  trace, 
                 Minyak Jelantah sebagai berikut.                       yaitu dapat dibuat garis di atas adonan secara nyata 
                 1.   Proses Penghilangan Bumbu (Despicing)             dan  sudah  tidak  ada  lagi  minyak  yang  belum 
                         Minyak jelantah  500  mL  dimasukkan  ke       tersabunkan.  Hasil  sabun  padat  yang  diperoleh 
                 dalam  gelas  kimia,  kemudian  ditambahkan  air       didiamkan  selama  1  jam  tanpa  pemanasan  dan 
                 dengan komposisi minyak : air (1:1). Setelah itu       pengadukan. 
                 dipanaskan sampai volume air tinggal setengahnya.              Proses  selanjutnya  adalah  pengenceran 
                 Proses selanjutnya yaitu dipisahkan dalam corong       dengan  pemanasan  awal  terlebih  dahulu  hingga 
                 pemisah, fraksi air pada bagian bawah dipisahkan       adonan  nampak  transparan.  Setelah  didapatkan 
                 sehingga  diperoleh  fraksi  minyak,  setelah  itu     adonan sabun telah nampak transparan, dilakukan 
                 dipisahkan minyak dari kotoran yang mengendap          penambahan  air  dengan  rasio  air:  adonan  sabun 
                 dengan  menggunakan  kertas  saring  hingga            adalah  3:1  (b/b).  Pada  proses  pengenceran  ini 
                 mendapatkan  minyak  hasil  despicing  yang            dilakukan pemanasan dengan suhu 60°C dan waktu 
                 dituangkan ke dalam gelas kimia.                       yang divariasikan (35 menit, 40 menit, 45 menit, 
                 2.   Proses Netralisasi                                50  menit  dan  55  menit)  untuk  tiap  kapasitas. 
                         Pada  proses  netralisasi  langkah  yang       Selanjutnya  adalah  memisahkan  sabun  cair  dari 
                 dilakukan yaitu membuat larutan KOH 15% (15 g          kotoran  yang  tidak  diinginkan  yakni  gliserol 
                 KOH dilarutkan di dalam 100 mL air), kemudian          dengan    cara    menyaring.    Setelah   dilakukan 
                 memanaskan  minyak  jelantah  hasil  penghilangan      penyaringan  maka  telah  didapatkan  sabun  cair 
                 bumbu      (despicing)    padasuhu     40°C     dan    bersih,  pada  tahap  ini  dilakukan  penambahan 
                 memasukkan larutan KOH 15% dengan komposisi            warna dan parfum. Pewarna maupun parfum yang 
                 minyak:  KOH  =  100  g  minyak:  5  mL  KOH.          ditambahkan  sebesar  0,5%  v/b,  selanjutnya 
                 Selanjutnya campuran diaduk selama 10 menit dan        didiamkan selama 48 jam. (Wijana, dkk. 2010). 
                 disaring  dengan  kertas  saring  untuk  memisahkan     
                 endapan.                                               HASIL DAN PEMBAHASAN 
                 3.   Proses Pemucatan (Bleaching)                      Hasil Penelitian 
                         Pada    proses    pemucatan     (bleaching)            Berdasarkan      hasil    penelitian   yang 
                 langkah  pertama  yang  harus  dilakukan  yaitu        diperoleh dari analisis minyak jelantah dan minyak 
                 memanaskan  minyak  goreng  hasil  netralisasi         hasil pemurnian dapat dilihat pada Tabel 1. 
                 sampai  suhu  70  °C,  dan  kemudian  memasukkan 
                 kulit  pisang    yang  telah  diblender  dengan 
                 perbandingan minyak: serbuk kulit pisang (1:10). 
                                                                                 Siti Aulia Bidilah, Opir Rumape, Erni Mohamad 
                                                                     Optimasi waktu Pengadukan dan Volume KOH Sabun Cair Berbahan....57 
                 Tabel 1.  Analisis  Minyak  Jelantah  Dan  Minyak                Hasil  yang  telah  diperoleh  bahwa  pada 
                           Hasil Pemurnian                               waktu pengadukan 35 menit dengan variasi volume 
                        Uji             Minyak         Minyak Hasil      KOH 20 mL, 25 mL, 30 mL, 35 mL dan 40 mL, 
                                       Jelantah         Pemurnian        sabun  cair  yang  dihasilkan  bervariasi  yaitu  pada 
                 Bilangan           2.805       mg  0 mg KOH/g 
                 penyabunan         KOH/g                                volume  KOH  20  mL  tidak  menghasilkan  sabun 
                 Kadar       asam  0.312%            0.128%              cair, volume KOH 25 mL menghasilkan sabun cair 
                 lemak bebas                                             10 mL, volume KOH 30 mL menghasilkan sabun 
                 Kadar air          0.003%           0%                  cair 110 mL, Sedangkan pada volume KOH 35 mL 
                         Setelah  didapatkan  minyak  jelantah  hasil    dan 40 mL sabun cair yang dihasilkan mengalami 
                 pemurnian maka akan dilanjutkan dengan proses           penurunan dari 100 mL menjadi 30 mL. Sehingga 
                 pembuatan sabun cair dengan kosentrasi KOH 36           dapat disimpulkan bahwa volume KOH optimum 
                 %, berdasarkan rujukan jurnal dari Wijana, 2010.        yaitu 30 mL. 
                         Berikut     adalah     Gambar      1    yang             Selanjutnya  pada  waktu  pengadukan  40 
                 menunjukan sabun cair yang dihasilkan dari variasi      menit dengan variasi volume KOH 20 mL, 25 mL, 
                 volume larutan KOH dan waktu pengadukan.                30 mL, 35 mL dan 40 mL, diperoleh bahwa sabun 
                                                                         cair yang dihasilkan bervariasi yaitu pada volume 
                                                                         KOH  20  mL  tidak  menghasilkan  sabun  cair, 
                        350                                              volume KOH 25 mL menghasilkan sabun cair 10 
                       )300                                 WP 35        mL, volume KOH 30 mL menghasilkan sabun cair 
                       L                                    menit        115 mL, Sedangkan pada volume KOH 35 mL dan 
                       m250                                 WP 40
                        (                                                40  mL  sabun  cair  yang  dihasilkan  mengalami 
                       n                                    ment
                       u200                                              penurunan dari 60 mL menjadi 30 mL. Sehingga 
                       b
                       a                                    WP 45
                       s                                                 dapat disimpulkan bahwa volume KOH optimum 
                       e 150                                menit
                       m                                                 yaitu 30 mL. 
                       lu100                                WP 50
                       o                                    menit                 Pada waktu pengadukan 45 menit dengan 
                       V
                          50                                WP 55        variasi  volume KOH 20 mL, 25 mL, 30 mL, 35 
                           0                                menit        mL dan 40 ml, diperoleh bahwa sabun cair yang 
                               20 25 30 35 40                            dihasilkan bervariasi yaitu pada volume KOH 20 
                                Volume KOH (mL)                          mL tidak menghasilkan sabun cair, volume KOH 
                                                                         25 mL menghasilkan sabun cair 10 mL, volume 
                 Gambar 1.  Grafik  pengaruh  volume  KOH  dan           KOH  30  mL  menghasilkan  sabun  cair  60  mL, 
                              waktu  pengadukan  terhadap  sabun 
                              cair yang dihasilkan.                      Sedangkan pada volume KOH 35 mL dan 40 mL 
                                                                         sabun cair yang dihasilkan mengalami penurunan 
                         Berdasarkan Gambar 1 dapat dilihat bahwa        dari  20  mL  dan  tidak  menghasilkan  sabun  cair. 
                 semakin lama waktu pengadukan semakin rendah            Sehingga dapat disimpulkan bahwa volume KOH 
                 sabun  cair  yang  dihasilkan.  Hal  ini  diakibatkan   optimum yaitu 30 ml. 
                 karena  reaksi  yang  terjadi  telah  setimbang                  Pada waktu pengadukan 50 menit dengan 
                 sehingga  tidak  akan  meningkatkan  jumlah  sabun      variasi  volume KOH 20 mL, 25 mL, 30 mL, 35 
                 cair,  meskipun  dilakukan  penambahan  waktu           mL dan 40 ml, diperoleh bahwa sabun cair yang 
                 pengadukan.      Menurut      Levenspiel     (1987),    dihasilkan bervariasi yaitu pada volume KOH 20 
                 pengadukan      dilakukan     untuk    memperbesar      mL tidak menghasilkan sabun cair, volume KOH 
                 probabilitas  tumbukan  molekul-molekul  reaktan        25  mL  menghasilkan  sabun  cair  8  mL,  volume 
                 yang  bereaksi.  Jika  tumbukan  antar  molekul         KOH  30  mL  menghasilkan  sabun  cair  20  mL, 
                 reaktan   semakin  besar,  maka  kemungkinan            Sedangkan pada volume KOH 35 mL dan 40 mL 
                 terjadinya reaksi semakin besar pula (dalam Arifin,     sabun  cair  yang  dihasilkan  20  mL  dan  10  mL. 
                 2013). 
                 58 JURNAL ENTROPI VOLUME 12 NOMOR 1 FEBRUARI 2017 
                          Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains 
                 Sehingga dapat disimpulkan bahwa volume KOH              Tabel  2.  Analisis  Sabun  Cair  dari  Pemurnian 
                 optimum yaitu 30 mL dan 35 mL.                                       Minyak Jelantah 
                           Pada waktu pengadukan 50 menit dengan                       Sabun cair      Sabun cair 
                 variasi  volume KOH 20 mL, 25 mL, 30 mL, 35                             waktu           waktu 
                                                                              Uji     pengadukan      pengadukan         SNI 
                 mL dan 40 ml, diperoleh bahwa sabun cair yang                          35 menit      40 Menit dan 
                 dihasilkan bervariasi yaitu pada volume KOH 20                        dan KOH        volume KOH 
                 ml  dan  25  mL  tidak  menghasilkan  sabun  cair,                      30 mL           30 mL 
                 volume KOH 30 mL menghasilkan sabun cair 10                Kadar        10,1%           10,3%          Maks 
                                                                              air                                        15% 
                 mL, Sedangkan pada volume KOH 35 mL sabun 
                 cair yang dihasilkan 10 mL dan volume KOH 40               Kadar        0,01%           0,02%          Maks 
                 mL tidak menghasilkan sabun cair. Sehingga dapat            alkali                                     0,14% 
                                                                             bebas 
                 disimpulkan bahwa volume KOH optimum yaitu                 Kadar        0,14%           0,12%          < 2,5 
                 30  mL.  Berdasarkan  hasil  sabun  cair  yang              asam 
                 diperoleh bahwa variasi volume KOH dan waktu               lemak 
                 pengadukan  optimum  untuk  menghasilkan  sabun             bebas 
                                                                              pH           10              10           8 - 11 
                 cair  yaitu  pada  volume  KOH  30  ml  dan  waktu 
                 pengadukan 40 menit.                                      Stabilias      40%             50%             - 
                          Menurut  Perdana  (2009),  semakin  lama           busa 
                                                                                
                 waktu reaksi menyebabkan semakin banyak pula             a)   Analisis kadar air 
                 minyak yang dapat tersabunkan, berarti hasil yang                 Analisis  kadar  air  dilakukan  agar  kita 
                 didapat  juga  semakin  tinggi.  Tetapi  jika  reaksi    dapat  mengetahui  apakah  sabun  cair  yang 
                 telah mencapai kondisi setimbangnya, penambahan          dihasilkan memenuhi syarat mutu sabun cair cuci 
                 waktu  tidak  akan  meningkatkan  jumlah  minyak         piring    menurut      SNI    06-3532-1994       yaitu 
                 yang tersabunkan (dalam  Arifin,  2013).  Menurut        maksimum 15%. Perlakuan yang dilakukan yaitu 
                 Arifin  (2013),  Konsentrasi  basa  yang  digunakan      dengan menimbang cawan yang berisi sabun cair 
                 akan  mempengaruhi  reaksi,  dimana  penambahan          sebagai    berat   awal.    Kemudian  dikeringkan 
                 basa  harus  sedikit  berlebih  dari  minyak  agar       menggunakan  oven  dengan  suhu  105  sampai 
                 tersabunnya sempurna. Jika basa yang digunakan           beratnya konstan.  
                 terlalu  pekat  akan  menyebabkan  terpecahnya                    Hasil  analisis  kadar  air  yang  diperoleh 
                 emulsi  pada  larutan  sehingga  fasenya  tidak          memenuhi standar SNI. Sabun cair dengan waktu 
                 homogen,  sedangkan  jika  basa  yang  digunakan         pengadukan 35 menit dengan volume KOH 30 ml 
                 terlalu  encer,  maka  reaksi  akan  membutuhkan         mempunyai kadar air 10,1% dan untuk sabun cair 
                 waktu yang lebih lama.                                   dengan waktu pengadukan 40 menit kadar airnya 
                           Selanjutnya dilakukan analisis sabun cair,     sebesar  10,3%.  Nilai  Kadar  air  yang  didapat 
                 sehingga  dapat  diketahui  bahwa  sabun  cair  yang     tergolong  tinggi  tetapi  masih  memenuhi  standar 
                 didapatkan  memenuhi  standar  SNI  sabun  cair.         SNI.  
                 Berikut adalah Tabel 2 tentang analisis sabun cair       b)   Analisis alkali bebas 
                 dari pemurnian minyak jelantah.                                   Analisis  alkali  bebas  merupakan  residu 
                 Karakterirstik Sabun Cair                                yang  tidak  bereaksi  pada  pembentukkan  sabun. 
                     Sabun  cair  perlu  dianalisis  untuk  mengetahui    Alkali  bebas  memiliki  kecenderungan  semakin 
                 mutu  dari  sabun  cair  berdasarkan  SNI.  Analisis     menurun akibat lama pengadukan dan akibat rasio 
                 sabun cair diantaranya meliputi analisis kadar air,      air/sabun.  Hal  ini  akibat  adanya  reaksi  alkali 
                 kadar alkali bebas, asam lemak bebas, pH, dan            dengan  asam-asam  lemak  yang  terdapat  pada 
                 stabilitas  busa.                                        minyak      hasil   pemurnian      sehingga     reaksi 
                                                                          penyabunan semakin sempurna, yang berdampak
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Siti aulia bidilah opir rumape erni mohamad optimasi waktu pengadukan dan volume koh sabun cair berbahan dasar minyak jelantah jurusan kimia fakultas matematika ipa universitas negeri gorontalo abstrak penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembuatan dengan menggunakan variasi karakteristik yang dihasilkan dari jelatah dimurnikan melalui tiga tahap yaitu despicing netralisasi bleaching selanjutnya diolah menjadi pada menit ml hasil uji menghasilkan kadar air sebesar alkali bebas asam lemak ph stabilitas busa sedangkan kedua jika dibandingkan standar sni masih memenuhi kata kunci pendahuluan gliserol dalam kondisi basa pembuat salah satu kebutuhan penting biasa digunakan adalah natrium hidroksida diperlukan oleh masyarakat indonesia naoh kalium goreng maka produk reaksi nabati telah dapat berupa keras padat sebagai bahan pangan selain memberikan nilai kalori paling besar di antara zat gizi lainnya menurut wijana dkk juga rasa gurih tekstur menyatakan bahwa bekas didaur penampakan leb...

no reviews yet
Please Login to review.