jagomart
digital resources
picture1_Tugas Wawancara Psikologi Klinis


 303x       Tipe DOC       Ukuran file 0.12 MB    


File: Tugas Wawancara Psikologi Klinis
tugas kelompok psikologi klinis wawancara klinis animal phobia oleh yohana fabiola 705090025 della christy 705090064 rian kurnia 705090080 noveana 705090082 ochinda natashia c 705090100 kelas a dosen sandi kartasasmita m ...

icon picture DOC Word DOC | Diposting 12 Feb 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                TUGAS KELOMPOK PSIKOLOGI KLINIS
                                     Wawancara Klinis (Animal Phobia)
                                                         Oleh:
                                             Yohana Fabiola      705090025
                                             Della Christy       705090064
                                             Rian Kurnia         705090080
                                             Noveana             705090082
                                             Ochinda Natashia C  705090100
                                                        Kelas A
                                            Dosen: Sandi Kartasasmita, M.Psi.
                                                 FAKULTAS PSIKOLOGI
                                            UNIVERSITAS TARUMANAGARA
                                                       JAKARTA
                                                         2011
                            BAB I
                         HASIL WAWANCARA
                Kami melakukan wawancara pada hari Sabtu tanggal 17 September 2011 sekitar
           pukul 13.00 WIB. Subyek berinisial N, berusia 20 tahun memiliki fobia terhadap
           hewan yaitu anjing dan cicak. N fobia dengan anjing saat ia berumur tiga tahun. Di
           dekat rumahya, ada dua ekor anjing yang besar dan galak. Setiap kali subyek lewat
           di depan   kedua anjing tersebut, mereka pasti menggonggong ke arah subyek.
           Suatu ketika, saat subyek pulang dari sekolah, tiba-tiba saja anjing tersebut menjadi
           galak dan mengejar subyek tanpa alasan yg jelas. Subyek yang saat  itu sedang
           bersama pembantunya lari ketakutan menghindari anjing yang mengejar mereka.
           Meski demikian, anjing tersebut berhasil menggigit tas kesayangan subyek sampai
           berlubang. 
             Saat duduk di bangku SD, subyek juga pernah dikejar anjing saat bermain ke
           rumah temannya, padahal subyek tidak melakukan apa-apa. Subyek dan anjing pun
           akhirnya saling berkejaran. Hal ini masih berlanjut hingga sekarang. Apabila subyek
           bermain ke rumah kerabatnya dan di sana terdapat anjing, maka anjing tersebut
           akan berlari ke arah subyek dan subyek pun akan menghindar. Cerita dari sepupu
           subyek yang pernah dicakar oleh anjing peliharaannya, membuat subyek semakin
           takut terhadap anjing.
                    Apabila subyek bertemu anjing di jalan, subyek akan menghindar dengan
           bersembunyi di belakang temannya atau memberi kesempatan anjing untuk lewat
           lebih dulu. Subyek pernah mencoba mengatasi fobia dengan memelihara anak
           anjing yang masih kecil. Namun, meski masih kecil, subyek tetap tidak berani untuk
           berdekatan dengan anak anjing tersebut. Subyek mengalami keringat dingin apabila
           dekat dengan anjing meskipun itu anak anjing. Keluarga subyek juga membantu
           subyek mengurangi fobianya dengan memberitahunya bahwa anjing itu tidak
           menakutkan, bahkan lucu dan taat kepada majikannya. Anjing tidak akan menggigit
           jika kita baik terhadapnya. Akan tetapi, subyek tetap saja takut apabila di sekitar
           subyek terdapat anjing dan kemudian anjing itu mengonggong ke arah subyek.
                    Sama halnya dengan anjing, subyek juga pernah mendapatkan pengalaman
           buruk dengan hewan cicak. Ketika, subyek duduk di bangku sekolah dasar, seekor
           cicak jatuh tepat di atas kepala subyek dan membuatnya merasa geli. Menurut
           subyek, tubuh cicak terasa lengket dan berlendir. Apabila subyek melihat cicak,
           subyek akan mengalami ketakutan hingga berkeringat dingin. 
                
                            BAB II
                            TEORI
           2.1 Fobia
                    Pengertian fobia menurut para psikopatolog adalah sebagai penolakan yang
           menggangu, diperantarai rasa takut yang tidak proposional dengan bahaya yang
           dikandung oleh objek atau situasi tertentu da diakui oleh penderita sebagai sesuatu
           yang tidak mendasar. Dengan kata lain, fobia adalah ketakutan terhadap suatu
           situasi atau obyek yang jelas (dari luar individu itu sendiri), yang sebenarnya pada
           saat kejadian tidak membahayakan.
                Berdasarkan DSM-IV-TR gejala dari fobia adalah (1) Ketakutan yang berlebihan,
           tidak beralasan, dan menetap yang dipicu oleh objek atau situasi; (2) Keterpaparan
           dengan pemicu menyebabkan kecemasan intens; (3) Orang tersebut menyadari
           ketakutannya tidak realistis; (4) Objek atau situasi tersebut dihindari atau dihadapi
           dengan kecemasan intens.
                Beberapa istilah yang paling dikenal adalah claustrophobia, yaitu ketakutan pada
           ruang tertutup.  Agoraphobia, adalah ketakutan pada tempat umum.  Acrophobia,
           adalah ketakutan pada ketinggian.  Animal phobia, adalah ketakutan pada jenis
           binatang tertentu. Blood phobia, adalah ketakutan pada darah.
           2.2 Jenis Fobia
                Pada kebanyakan kasus, fobia banyak dialami oleh wanita dibandingkan dengan
           pria. Fobia sendiri dibagi menjadi dua macam kategori yaitu fobia spesifik dan fobia
           sosial.
           a. Fobia Spesifik
                Fobia spesifik adalah ketakutan yang beralasan yang disebabkan oleh kehadiran
            atau antisipasi suatu objek atau situasi spesifik. Lebih ringkasnya fobia ini
            disebabkan   oleh   obyek   atau   situasi   spesifik.   DSM-IV-TR   membagi   fobia
            berdasarkan sumber ketakutannya: darah, cedera, dan penyuntikan, situasi
            (seperti pesawat terbang, lift, ruang tertutup), binatang, dan lingkungan alami
            (seperti ketinggian, air)
           b. Fobia Sosial
                  Fobia sosial adalah ketakutan menetap dan tidak rasional yang umumnya
            berkaitan dengan keberadaan orang lain. individu yang mengalami fobia sosial
            biasanya menghindari situasi yang membuat dia merasa dievaluasi, mengalami
            kecemasan, atau melakukan perilaku yang tidak seharusnya.
                Ketakutan yang ditunjukkan dengan keringat berlebihan atau memerahnya wajah
            merupakan dampak yang tampak. Berbicara atau melakukan sesuatu di depan
            publik, makan di tempat umum, menggunakan toilet umum, atau hampir semua
            aktifitas   lain   yang   dilakukan   di   tempat   yang   terdapat   orang   lain   dapat
            menimbulkan kecemasan ekstrim pada penderita fobia sosial.
                Orang yang menderita fobia sosial banyak yang memiliki profesi atau pekerjaan
            yang jauh di bawah kemampuan atau kecerdasan mereka karena sensifitas sosial
            yang ektrim mereka alami. Lebih baik mengerjakan pekerjaan yang bergaji
            rendah dari pada setiap hari berhadapan dengan orang lain dalam pekerjaan
            yang lebih tinggi.
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Tugas kelompok psikologi klinis wawancara animal phobia oleh yohana fabiola della christy rian kurnia noveana ochinda natashia c kelas a dosen sandi kartasasmita m psi fakultas universitas tarumanagara jakarta bab i hasil kami melakukan pada hari sabtu tanggal september sekitar pukul wib subyek berinisial n berusia tahun memiliki fobia terhadap hewan yaitu anjing dan cicak dengan saat ia berumur tiga di dekat rumahya ada dua ekor yang besar galak setiap kali lewat depan kedua tersebut mereka pasti menggonggong ke arah suatu ketika pulang dari sekolah tiba saja menjadi mengejar tanpa alasan yg jelas itu sedang bersama pembantunya lari ketakutan menghindari meski demikian berhasil menggigit tas kesayangan sampai berlubang duduk bangku sd juga pernah dikejar bermain rumah temannya padahal tidak apa pun akhirnya saling berkejaran hal ini masih berlanjut hingga sekarang apabila kerabatnya sana terdapat maka akan berlari menghindar cerita sepupu dicakar peliharaannya membuat semakin takut be...

no reviews yet
Please Login to review.