Authentication
387x Tipe PDF Ukuran file 0.17 MB Source: portal.bangkabaratkab.go.id
PEMANFAATANLIMBAH INDUSTRI PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN SISTEM APLIKASI PADA LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (LAND APLICATION) Industri perkebunan kelapa sawit saat ini tumbuh sangkat pesat, baik itu perkebunan skala rakyat maupun skala perusahaan. Dengan demikian maka kebutuhan lahan untuk perkebunan pun semakin meningkat dan tidak banyak juga pada akhirnya perusahaan perkebunan kelapa sawit melakukan program perkebunan plasma dan kebutuhan akan lahan ini bila tidak dikelola dengan baik maka akan memicu kemungkinan besar terjadi konflik kepemilikan lahan perkebunan antara masyarakat dengan pihak perusahaan. Saat ini Kabupaten Bangka Barat telah memiliki beberapa perusahan yang telah menginventasikan modal usahanya di bidang perkebunan kelapa sawit dan pabrik minyak kelapa sawit, sebut saja antara lain PT. Sawindo Kencana (PT.SWK), PT. Tata Hamparan Eka Perkasa, PT Gunung Sawit Bina Lestari (PT.GSBL), PT.MP. Ledong west Indonesia (PT.LWI), PT. Bumi Permai Lestari (PT.BPL). Penggunaan air limbah untuk kepentingan mengairi areal pertanian telah lama cukup dikenal di industri pertanian seperti kelapa sawit atau perkebunan tebu, dimana diketahui bahwa air limbah mempunyai unsur hara yang dapat membuat lahan pertanian menjadi subur, latar belakang pengunaan limbah untuk pertanian adalah bahwa air limbah organik, dimana limbah organik mempunyai padatan yang terlarut dan melayang sehingga lebih mudah untuk mengolahnya. Dan dengan mengunakan sistem aplikasi lahan ini maka beban pencemaran pada sungai akan dapat dikurangi dan pengunaan air limbah untuk perkebunan kelapa sawit ini mempunyai fungsi ganda disamping untuk menanggulangi pencemaran pada sungai juga berfungsi dapat menyuburkan tanah karena unsur-unsur hara yang terdapat pada limbah akan terserap oleh tanah maka secara tidak langsung akan memperbaiki struktur tanah di lahan perkebunan kelapa sawit, pada umum pemanfaatan air limbah untuk perkebunan kelapa sawit ini dilakukan pada lahan perkebunan yang luas . Dalam pemanfaatan air limbah pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) ini tidak terlepas dari untung dan ruginya, adapun keuntungan dan kerugian yang akan didapati adalah antara lain : Keuntungan : 1. Dapat mencegah terjadinya dan/atau penambahan beban pencemaran pada sungai/badan air 2. Dapat memberikan unsur hara/pupuk pada tanaman, sehingga biaya pembelian pupuk dapat ditekan. 3. Dapat memperbaiki struktur tanah (soil conditioning) 4. Dapat digunakan pada lahan yang cukup luas dengan kontur tidak berbukit dan relatif datar. Kerugian : 1. Ada kemungkinan terjadinya kontaminasi pada lahan (tanah) dan air tanah oleh bahan kimia yang masih terkandung dalam air limbah. Adanya beberapa zat (bahan) pada pupuk yang membantu pertumbuhan tanaman yang terdapat di air limbah bisa meningkatkan hasil panen, akan tetapi juga adanya kemungkinan terdapat beberapa zat seperti logam berat yang akan terakumulasi dalam tanah yang kemudian terisap oleh tanaman dan akhirnya sampai ke hewan dan manusia melalui rantai makanan yang pada akhirnya dapat menimbulkan efek pada kesehatan dan ekologi, maka hal yang terpenting dalam pemanfaatan air limbah dari pabrik minyak kelapa sawit yang diaplikasikan pada lahan perkebunan kelapa sawit ini harus dilakukan pengolahan awal (pre treatment) dan penelitian yang cermat sebelum dimanfaatkan sehingga dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya dapat diminimalisir. Pada perinsipnya ada tiga proses reaksi yang terjadi didalam tanah yang akan dialiri dengan air limbah antara lain: Proses fisika : terjadinya endapan material baru didalam tanah karena limbah membawa bahan- bahan. Proses biologi : adanya perombakan (dekomposisi) bahan-bahan organik menjadi bahan-bahan yang lebih sederhana (stabil) karena adanya mikroorganisme dalam perambah air limbah. Proses kimia : terjadinya proses yang kompleks dan panjang yang pada akhirnya akan mempengaruhi/mengubah struktur dan kualitas tanah, adanya bahan-bahan kimia yang bereaksi satu dengan yang lain. Jadi pada dasarnya sebelum kita memanfaatkan suatu air limbah haruslah diperhitungkan secara matang untung dan ruginya baik secara ekonomi maupun secara lingkungan. Dalam pemanfaatan air limbah pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) yang di aplikasikan pada lahan perkebunan kelapa sawit haruslah terlebih dahulu dilakukannya pengolahan terlebih dahulu, dimana biasanya limbah cair PMKS mempunyai konsentrasi BOD yang relatif tinggi rata-rata 30.000 mg/l – 50.000 mg/l sedangkan yang boleh diaplikasikan pada lahan perkebunan minimal < 5000 mg/l dengan PH 6-9 arti limbah cair ini harus dilakukan pengolahan dengan rangkaian pengolahan sbb : Skema Pengolahan Limbah Pabrik Minyak Kelapa Sawit Limbah FAT FIT PENDINGINAN PEMBIAKA NETRALISASI N BAKTERI PENGASAMAN Bakteri penghasil asam Bakteri penghasil Methane ANAEROBIK FAKULTATIF AEROBIK SUNGAI/BADAN AIR PENERIMA Gambar:Kolam Limbah Pabrik Minyak Kelapa Sawit FAT FIT Proses limbah yang datang dari proses produksi bercampur dengan minyak kelapa sawit menuju fat fit yang berfungsi sebagai penyaring dan penangkap minyak, dimana suhu limbah masih sangat tinggi bila dilihat dilapangan masih beruap muncul dari atas permukaan limbah, limbah yang pada umumnya berwarna kuning dan bercampur dengan warna coklat memasuki alat penangkap lemak (FAT FIT) dan kandungan minyak yang berada diatas permukaan air akan tertahan oleh fat fit yang kemudian akan dipompakan kembali kebagian proses produksi, selanjutnya limbah dilewatkan lagi melalui kolam-kolam (bak-bak) yang dipasang secara seri dimana limbah masuk dari bak yang satu ke bak berikutnya dengan aliran secara over flow dan setelah beberapa lama akan terjadi tumpukan minyak kembali dan di pompakan kebagian produksi kembali untuk diolah dan kadar minyak yang tersisa memasuki kolam pendinginan dan memenuhi persyaratan untuk pengolahan lebih lanjut agar tidak membahayakan pada proses pengolahan limbah pada proses anaerob PENDINGINAN Proses pendinginan bertujuan untuk mengurangi kadar minyak masuk kedalam kolam pengasaman, kelebihan konsentarsi minyak dapat membuat kesulitan dalam pengoperasian selanjutnya, pendinginan penting dalam mempersiapkan kondisi kehidupan bakteri mesofilik. Dengan temperatur sekitar 38 0 C maka bakteri akan berkembang dengan baik, dengan lama penahan limbah ± 5 hari, bagian minyak yang terapung diatas permukaan dikembalikan ke bagian produksi untuk diolah lanjut, kolam ini biasanya berukuran lebar dan dangkal. PENGASAMAN Pada umumnya limbah mempunyai PH yang sangat rendah berkisar 4,2-4,9 dimana mikroba bakteri tidak dapat hidup dan berkembang biak, untuk itu perlunya dilakukan
no reviews yet
Please Login to review.