jagomart
digital resources
picture1_Budidaya Ikan Lele Pdf 56563 | 267082825


 213x       Tipe PDF       Ukuran file 0.22 MB       Source: core.ac.uk


Budidaya Ikan Lele Pdf 56563 | 267082825

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 22 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
     View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk                                                                                                                                brought to you by    CORE
                                                                                                                                        provided by eJournal Badan Penelitan dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
                                                                                  Manajemen budidaya lele dumbo di Kampung Lele.......  (Willy Nofian Muhammad)
                                MANAJEMEN BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)  
                                       DI KAMPUNG LELE, KABUPATEN BOYOLALI, JAWA TENGAH
                                                                           Willy Nofian Muhammad dan Septyan Andriyanto
                                                                           Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya
                                                                              Jl. Ragunan 20, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12540
                                                                           E–mail: willynofian@gmail.com; septian08@yahoo.com
                                                                                                                     PENDAHULUAN
                         ABSTRAK                                                                                             Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan salah 
                         Meningkatnya  kebutuhan  masyarakat  terhadap                                               satu ikan ekonomis penting air tawar yang telah banyak 
                         ikan  lele  konsumsi  membuat  pembudidaya  lele                                            dibudidayakan  baik  secara  tradisional  maupun  secara 
                         kesulitan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Desa                                           intensif. Ikan lele dumbo memiliki banyak kelebihan dengan 
                         Tegalrejo, salah satu desa di Kabupaten Boyolali pada                                       pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dengan ikan lele 
                         tahun  2006  dinobatkan  sebagai  “Kampung  Lele”                                           lokal dan dapat hidup dalam kondisi perairan yang rendah 
                         oleh  Gubernur  Jawa  Tengah  dikarenakan  mayoritas 
                         penduduknya  melakukan  usaha  budidaya  dan                                                kandungan oksigennya (Suyanto, 2007).
                         pengolahan lele. Namun produksinya hanya mampu                                                      Dewasa  ini  kebutuhan  ikan  lele  meningkat,  seiring 
                         memenuhi  sebesar  30%  dari  seluruh  permintaan                                           dengan  meningkatnya  pertumbuhan  penduduk  dan 
                         pasar. Budidaya ikan lele tidak hanya teknologi yang                                        permintaan akan ikan lele tersebut. Kebutuhan ikan lele 
                         dibutuhkan, namun juga dukungan masyarakat dan                                              konsumsi  untuk  Jakarta,  Bogor,  Depok,  Tangerang,  dan 
                         pemerintah  terkait  manajemen  budidaya  ikan  lele                                        Bekasi  (Jabodetabek)  mencapai  150  ton/hari,  sedangkan 
                         sesuai  Standar  Operasional  Prosedur  (SOP).  Dalam                                       Yogyakarta kebutuhannya mencapai 30 ton/hari. Kebutuhan 
                         rangka menunjang hal tersebut dilakukan penelitian 
                         yang bertujuan untuk mengetahui aspek manajemen                                             tersebut  akan  terus  meningkat  dengan  meningkatnya 
                         budidaya ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) meliputi                                      permintaan akan ikan lele ukuran konsumsi.
                         perencanaan  produksi  kawasan,  sistem  kemitraan,                                                 Pada tahun 2006, Desa Tegalrejo yang merupakan salah 
                         pengorganisasian,                 dan         pelaksanaan              berupa               satu desa di Kabupaten Boyolali dinobatkan Gubernur Jawa 
                         manajemen  pemeliharaan,  produksi,  serta  analisis                                        Tengah  sebagai  “Kampung  Lele”  dikarenakan  mayoritas 
                         usahanya. Hasil pengamatan menunjukkan kegiatan                                             penduduknya melakukan usaha budidaya dan pengolahan 
                         perencanaan  produksi  kawasan  dapat  dikatakan 
                         baik, dilihat dari keberlanjutan produk, serta adanya                                       ikan lele. Hingga saat ini usaha pembudidayaan ikan lele 
                         kerjasama  yang  baik  antara  pembudidaya,  supplier,                                      pada “Kampung Lele” semakin berkembang, terlihat dari 
                         dan  kelompok  budidaya.  Begitu  pula  dalam  aspek                                        luasan kolam budidaya ikan lele telah mencapai 17 ha yang 
                         teknis budidaya, di mana seluruh kegiatan mengikuti                                         terdiri atas ± 1.600 kolam budidaya dan masih produktif 
                         SOP yang telah dibuat oleh kelompok dengan volume                                           dalam kegiatan pembesaran ikan lele (Gambar 1).
                         produksi  mencapai  10  ton/hari.  Sehingga  untuk                                                  “Kampung  Lele”  sebagai  salah  satu  suatu  kawasan 
                         dapat memenuhi kebutuhan pasar, serta peningkatan                                           minapolitan yang bidang usahanya meliputi pembudidayaan 
                         produksi  dapat  dilakukan  dengan  memanfaatkan 
                         lahan  yang  tidak  digunakan  untuk  dijadikan  lahan                                      dan pengolahan ikan lele, hingga saat ini tingkat produksinya 
                         budidaya.                                                                                   masih  belum  mampu  memenuhi  permintaan  pasar. 
                         KATA KUNCI  :  manajemen budidaya, ikan lele                                                Sehingga diperlukan dukungan dari masyarakat sekitar dan 
                                                    Clarias gariepinus, Boyolali                                     pemerintah dalam penerapan manajemen budidaya, serta 
                                                                                                                     manajemen usaha yang baik. Dalam rangka menunjang hal 
                                                                                                                                                                                                            63
            Media Akuakultur Volume 8 Nomor 1 Tahun 2013
                                                                                    oleh keberlanjutan produk yang tetap terjaga yaitu dengan 
                                                                                    produksi 10 ton/harinya. Hal tersebut dikarenakan adanya 
                                                                                    kerja sama yang baik antara pembudidaya, supplier, dan 
                                                                                    kelompok budidaya. Di mana pembudidaya menyediakan 
                                                                                    tenaga dan kolam, supplier yang menyediakan sarana serta 
                                                                                    prasarana  yang  dibutuhkan,  sedangkan  kelompok  yang 
                                                                                    menyediakan informasi tentang pasar. Sesuai pernyataan 
                                                                                    Manullang (2001) perlu adanya kerja sama yang baik dalam 
                                                                                    merancang suatu perencanaan yang baik.
                                                                                    Sistem Kemitraan
                                                                                          Sistem  kemitraan  yang  digunakan  dalam  kegiatan 
            Gambar 1.   Kolam budidaya ikan lele, Clarias gariepinus di             budidaya di “Kampung Lele” berupa sistem kekerabatan 
                         “Kampung Lele”, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah            yang  memberikan  keuntungan  bagi  kedua  belah  pihak 
                                                                                    pembudidaya. Pihak pertama yang memiliki kolam akan 
            tersebut maka dilakukan pengamatan yang bertujuan untuk                 mendapatkan  keuntungan  dengan  menyediakan  sarana 
            mengetahui aspek manajemen budidaya ikan lele dumbo                     dan  prasarana  berupa  benih,  pakan,  dan  mesin  diesel, 
            (Clarias gariepinus) meliputi perencanaan produksi kawasan,             sedangkan pihak kedua memperoleh keuntungan dengan 
            sistem  kemitraan,  pengorganisasian,  dan  pelaksanaan                 melakukan  pemeliharaan  pada  kolam,  serta  sarana  dan 
            berupa manajemen pemeliharaan, produksi, serta analisis                 prasarana  yang  disediakan  pihak  pertama.  Keuntungan 
            usahanya.                                                               dibagi  sesuai  dengan  perjanjian  yang  telah  disepakati 
                                                                                    sebelumnya oleh kedua pihak dan memegang prinsip saling 
            METODOLOGI                                                              menguntungkan. Bentuk sistem kemitraan dalam kegiatan 
                  Kegiatan dilakukan bertempat di “Kampung Lele” Desa               budidaya ikan lele di “Kampung Lele” dengan menggunakan 
            Tegalrejo Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali. Data primer               sistem kekerabatan dapat dicontohkan sebagai berikut:
            yang dikumpulkan diperoleh dengan cara mengikuti seluruh                -     Apabila    pembudidaya  A  mengusahakan  modal 
            kegiatan budidaya ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang                   bibit,  pakan,  dan  kolam  sedang  pembudidaya  B 
            dilakukan  di  “Kampung  Lele”,  baik  berupa  pengamatan,                    mengusahakan pemeliharaannya saja,  mereka  dapat 
            pengukuran,  serta  wawancara  langsung.  Pengamatan                          membagi keuntungan dengan porsi sebagai berikut: 
            aspek  teknis  budidaya  dilakukan  pada  10  kolam  milik                    pembudidaya A mendapat ¾ bagian dari keuntungan 
            pembudidaya ikan lele. Sedangkan data sekunder diperoleh                      dan pembudidaya B mendapat ¼ keuntungan.
            dari laporan kegiatan kelompok budidaya, laporan-laporan                -     Apabila pembudidaya A mengusahakan modal bibit dan 
            instansi atau dinas terkait, dan studi literatur. Data yang                   kolam sedang pembudidaya B mengusahakan kolam 
            diperoleh  kemudian  dianalisis  dengan  menggunakan                          dan pemeliharaan, mereka dapat membagi keuntungan 
            metode deskriptif dan metode kuantitatif.                                     sebagai berikut: pembudidaya A mendapat ½ bagian 
            HASIL DAN BAHASAN                                                             dari keuntungan dan pembudidaya B juga mendapat 
                                                                                          ½ bagian keuntungan.
            Perencanaan Produksi Kawasan
                  Kegiatan perencanaan produksi kawasan yang terdapat                     Sesuai  pernyataan  Darseno  (2010)  bahwa  sistem 
            di “Kampung Lele” dengan total lahan yang ada seluas 25                 kekerabatan  dengan  bagi  hasil  dapat  memberikan 
            ha  dan  yang  telah  dimanfaatkan  untuk  kolam  budidaya              keuntungan bagi kedua belah pihak.
            lele seluas 17 ha dapat dikatakan baik, hal ini dibuktikan 
            64
                                                               Manajemen budidaya lele dumbo di Kampung Lele.......  (Willy Nofian Muhammad)
                 Pengorganisasian                                                          d.   Sekretaris,      bertugas       untuk      mengemas         dan 
                       Organisasi  atau  kelembagaan  di  “Kampung  Lele”                       menyampaikan  informasi  dari  setiap  seksi  juga 
                 hanya  terdapat  dalam  satu  wadah  pokdakan  bernama                         informasi tentang rapat anggota kelompok.
                 “Karya Mina Utama”, yang beranggotakan 94 orang dan                       e.   Seksi  Penerapan  Teknologi,  bertugas  antara  lain: 
                 seluruh  anggotanya  memiliki  pekerjaan  pokok  sebagai                       menyiapkan  teknologi  budidaya  yang  spesifikasinya 
                 pembudidaya  ikan  lele.  Beberapa  keuntungan  yang                           cocok       untuk      kelompok;       mencari       informasi 
                 diperoleh pembudidaya dari organisasi “Karya Mina Utama”                       perkembangan  teknologi  sebagai  acuan;  dan  me-
                 yaitu kemudahan dalam pembelian pakan, serta benih ikan                        nyampaikan informasi, inovasi baru, dan mengemas 
                 lele dumbo hingga kemudahan dalam penjualan hasil panen.                       teknologi kepada anggota.
                 Sehingga mampu mengurangi cost atau biaya operasional,                    f.   Seksi Sarana Produksi, memiliki tugas di antaranya; 
                 serta keuntungan yang diperoleh pembudidaya akan lebih                         mengelola  inventaris  kelompok  dan  penggunaanya 
                 maksimal.                                                                      agar  dapat  berguna  seefisien  mungkin;  menyiapkan 
                       Awalnya  sumber  permodalan  “Karya  Mina  Utama”                        sistem penggunaan dan aturan-aturan penggunaannya; 
                 berasal dari bantuan-bantuan langsung pemerintah. Dana                         merencanakan  dan  mengembangkan  sarana  dan 
                 tersebut bersifat lunak dan revolving yang dibagikan secara                    perlengkapan untuk kesejahteraan anggota.
                 merata  kepada  seluruh  anggota  yang  memiliki  kolam.                  g.   Seksi Pemasaran, bertugas untuk: mencari terobosan 
                 Melalui  kelompok  “Karya  Mina  Utama”  seluruh  proses                       pasar baru untuk menghadapi perkembangan di masa 
                 budidaya  dikelola  secara  terorganisir  dan  transparan,                     depan; mengatur dan membagi distribusi pasar agar 
                 sehingga keuntungan yang diperoleh dapat dimanfaatkan                          tidak terjadi tumpang tindih; serta mengkoordinasikan 
                 anggota  kelompok  untuk  biaya  operasional  berikutnya,                      kebutuhan hasil produksi dengan para supplier.
                 serta  tidak  lagi  bergantung  dari  bantuan  pemerintah                 h.   Seksi  Pengendalian  Hama  dan  Penyakit,  memiliki 
                 ataupun pinjaman dari perbankan.                                               tugas  guna  melakukan:  monitoring  perkembangan 
                       Pembagian  tugas  dalam  organisasi  merupakan  hal                      ikan dan lingkungan; serta mencari terobosan dalam 
                 yang perlu dilakukan dalam mencapai tujuan atau target                         pengendalian  dan  pengobatan  hama  dan  penyakit 
                 yang telah ditetapkan agar tidak terjadi tumpang tindih                        ikan.
                 pekerjaan. Begitupula yang dilakukan pokdakan “Karya Mina 
                 Utama” di mana dalam pembagian tugas yang ditetapkan                           Pembagian  kerja  yang  dilakukan  oleh  kelompok 
                 kelompok  terbagi  dalam  beberapa  aspek  di  antaranya:                 “Karya Mina Utama” sudah dilakukan dengan baik. Hal ini 
                 penggunaan  teknologi  budidaya,  penanggulangan  hama                    dikarenakan pembagian kerja dilakukan dalam seksi atau 
                 dan penyakit, pemasaran, dan produksi. Pembagian tugas                    bagian-bagian  kerja  yang  dibutuhkan.  Pembagian  kerja 
                 dilakukan  berdasarkan  jabatan  yang  diemban  dalam                     tersebut sesuai dengan keahlian dan kapasitas dari setiap 
                 struktur  organisasi/kelembagaan  pokdakan  “Karya  Mina                  seksi  atau  bagian  tersebut.  Hal  tersebut  sesuai  dengan 
                 Utama” sebagai berikut:                                                   Manullang (2001) yang menyatakan bahwa pembagian kerja 
                 a.    Penasehat,  bertugas  sebagai  narasumber  dalam                    adalah  keharusan,  sebab  tanpa  adanya  pembagian  kerja 
                       kegiatan rapat anggota, serta pihak penengah apabila                kemungkinan  terjadinya  tumpang  tindih  tugas  menjadi 
                       terjadi masalah.                                                    amat besar.
                 b.    Ketua, bertugas mengawasi jalannya seluruh kegiatan                 Pelaksanaan
                       yang  diselenggarakan,  serta  menjadi  pengawas  dan                    Pelaksanaan  kegiatan  yang  dilakukan  di  “Kampung 
                       ketua dalam rapat anggota.                                          Lele” seluruhnya mengikuti Standar Operasional Prosedur 
                 c.    Bendahara,      bertugas      memegang  kendali  atas               (SOP)  yang  telah  dibuat  oleh  ketua  kelompok,  dengan 
                       pemasukan  dan  pengeluaran  kelompok  beserta                      pendampingan  dari  penyuluh  perikanan  yang  berada 
                       pembukuannya.
                                                                                                                                                              65
           Media Akuakultur Volume 8 Nomor 1 Tahun 2013
           Tabel 1. Dosis pemberian pakan dalam budidaya ikan lele dumbo di “Kampung Lele”
                           Dosis pemberian                                               Waktu pemberian
               2% x biomassa ikan dalam kolam                                     Awal bulan (30 hari pemeliharaan) 
               2% x biomassa ikan dalam kolam                                  Awal bulan kedua (30 hari pemeliharaan)
               3% x biomassa ikan dalam kolam                      Awal bulan ketiga sampai dengan panen (30-60 hari pemeliharaan)
                                                                            mempermudah  pembudidaya  dalam  pengeringan  kolam 
                                                                            serta pemanenan.
                                                                                 Persiapan  kolam  pemeliharaan  ikan  lele  diawali 
                                                                            dengan  pengeringan  air,  pengangkatan  lumpur  kolam, 
                                                                            pengeringan tanah dasar (dibantu sinar matahari selama 
                                                                            3-5 hari), pengisian air kolam (tinggi air 1 m), dilanjutkan 
                                                                            pemupukan  air  kolam  (dengan  memanfaatkan  kotoran 
                                          Gambar 2.   Jenis-jenis pakan                                      2
                                                     ikan lele yang         ayam dengan dosis 30 kg/60 m  atau 500 mg/L). Setelah 
                                                     digunakan              pemupukan, kolam dibiarkan selama 3 hingga 5 hari untuk 
                                                                            menumbuhkan  plankton  yang  digunakan  sebagai  pakan 
                                                                            awal ketika benih ditebar.
                                                                                 Benih  lele  diperoleh  dengan  membeli  dari  Unit 
           di  bawah  pemda  setempat/kecamatan  yang  terdiri  atas        Pembenihan Rakyat (UPR) di Tulungagung dan Kediri. Setiap 
           manajemen pemeliharaan, produksi, dan pemasaran, serta           harinya total kebutuhan benih ikan lele di “Kampung Lele” 
           analisis  usahanya.  Seperti  pernyataan  Howerton  (2001)       sebesar 150.000-200.000 ekor dengan harga Rp 110,- –Rp 
           bahwa untuk mendapatkan hasil yang baik dalam kegiatan           120,- per ekor dengan kepadatan benih dalam satu kolam 
           budidaya perlu diterapkan manajemen yang baik.                   adalah 250 ekor/m2. Ukuran benih yang digunakan berkisar 
           Manajemen pemeliharaan                                           7-8  cm  dan  harus  memiliki  ciri-ciri:  ukurannya  seragam, 
                Pembudidayaan  ikan  lele,  Clarias  gariepinus  di         tidak  cacat,  gerakannya  aktif,  dan  tidak  ada  luka  pada 
           “Kampung Lele” seluruhnya mengikuti Standar Operasional          tubuh.
           Prosedur (SOP),  sehingga  seluruh  aspek  teknis  budidaya           Pakan  komersil  yang  digunakan  dalam  budidaya 
           telah mengikuti standar manajemen budidaya yang telah            didapatkan dari pabrik pakan di Bogor (Gambar 2). Total 
           ditetapkan.  Beberapa  tahapan  aspek  teknis  budidaya          kebutuhan  pakan/kolam/siklusnya  mencapai  1.380  kg 
           tersebut yaitu persiapan kolam pemeliharaan, pengelolaan         dengan dosis pemberian pakan seperti dalam Tabel 1.
           benih  ikan  lele  dumbo,  pengelolaan  pakan,  manajemen/            Hasil pengukuran parameter kualitas air kolam selama 
           pengelolaan kualitas air, manajemen kesehatan ikan, serta        pemeliharaan  secara  umum  memperlihatkan  kondisi 
           panen lele konsumsi.                                             yang layak bagi ikan lele, Clarias gariepinus dengan suhu 
                Sumber     air   yang    digunakan     sebagai    media     antara 26°C-33°C, derajat keasaman (pH) berkisar 5,8-7,3; 
           pemeliharaan berasal dari mata air Gunung Merapi, yang           kandungan oksigen terlarut sebesar (DO) 5-12 mg/L, kadar 
           mengalir melalui sungai yang melewati lokasi budidaya. Air       amoniak dengan kisaran 0,5-2 mg/L, serta kandungan nitrit 
           yang mengalir langsung digunakan sebagai media budidaya          antara 0-0,2 mg/L.
           tanpa  adanya  treatment  apapun.  Kolam  budidaya  yang              Pengendalian  dan  pencegahan  hama  dan  penyakit 
           digunakan berbentuk persegi panjang berukuran 4 m x 15           yang  dilakukan  di  “Kampung  Lele”  umumnya  dilakukan 
           m x 1 m atau seluas 60 m2 tiap kolamnya, yang di dasarnya        secara visual dengan melihat aktivitas benih setiap harinya, 
           terdapat  caren  dan  catching  area  yang  bertujuan  untuk     nafsu makan hingga kondisi fisik benih. Sedangkan kegiatan 
           66
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...View metadata citation and similar papers at core ac uk brought to you by provided ejournal badan penelitan dan pengembangan kelautan perikanan manajemen budidaya lele dumbo di kampung willy nofian muhammad ikan clarias gariepinus kabupaten boyolali jawa tengah septyan andriyanto pusat penelitian jl ragunan pasar minggu jakarta selatan e mail willynofian gmail com septian yahoo pendahuluan abstrak merupakan salah meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap satu ekonomis penting air tawar yang telah banyak konsumsi membuat pembudidaya dibudidayakan baik secara tradisional maupun kesulitan dalam memenuhi tersebut desa intensif memiliki kelebihan dengan tegalrejo pada pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan tahun dinobatkan sebagai lokal dapat hidup kondisi perairan rendah oleh gubernur dikarenakan mayoritas penduduknya melakukan usaha kandungan oksigennya suyanto pengolahan namun produksinya hanya mampu dewasa ini meningkat seiring sebesar dari seluruh permintaan pertumbuhan penduduk tida...

no reviews yet
Please Login to review.